Cast : Kim Jongwoon (Yesung), Kim Ryeowook and other member SuJu
Pairing : YeWook, HaeHyuk, KyuMin
Genre : Drama/ Romance/ Humor
Rate : T
Disclaimer : Para cast ga tau punya siapa, khusus wookie oppa dia tunangan saya *dirajam*
Warning : Genderswitch, Gaje ,Abal,Typo merajalela, Bahasa campur-campur
.
.
.
-/-
Dua orang namja terlihat sedang duduk-duduk di bangku koridor menghabiskan waktu istirahat pertama mereka.
Kedua namja itu tengah memperhatikan objek yang sama di tengah taman sekolah mereka. Dimana terdapat 3 orang yeoja tengah mengganti pupuk tanaman hias, tugas bergilir setiap minggu yang wajib dilakukan.
Kedua namja tampan itu terus saja asik melihat pemandangan didepannya. Perhatian mereka terfokus pada 1 yeoja yang sama
"Hey.. Jangan melihatnya seperti itu !" timpal namja pertama
"Ckcc, dengar ucapanku tidak sih ?" lanjut namja pertama jengkel
.
Plakk
.
"Huh, sembarangan pukul kepala orang" protes namja kedua yang mendapat pukulan gratis dari kawannya, tangannya pun ikut terulur ke atas.
.
Plakk
.
"Aku tadi memukulmu pelan, kenapa kau balas seperti memukul kasur ?" tuduh namja pertama tak terima sambil terus mengusap-usap kepalanya yang mempunyai ukuran terbilang jumbo.
"Kubilang jangan melihatnya terus, apalagi dengan tampang seperti itu" desak namja pertama sambil terus menyenggol bahu namja disebelahnya.
"Ish, yeoja cantik itu ada untuk dilihat" timpal namja kedua tanpa berniat memalingkan muka dari pemandangan indah yang tengah dinikmati.
"Kalau begitu cari yang lain saja, asal bukan dia" tukas namja pertama penuh penekanan.
"Cerewet sekali sih" balas namja kedua tak acuh
.
Plakk
.
"Aish, kalau kau memukulku lagi aku benar-benar akan menghancurkan kepala besarmu itu" ancam namja kedua yang mendapat serangan gratis bertubi-tubi di kepalanya.
"Dasar playboy, akan kuadukan pada si Hyukjae" namja pertama ikut mengancam sambil menudingkan jari telunjuknya pada kawannya itu.
"Cadanganku masih banyak" timpal namja kedua santai, tak ingin berseteru lama dengan namja sebelahnya.
"Cadangan yang mana? Yang di kolam itu? Kau memang lebih cocok dengan ikan?" ledek namja pertama.
"Masih bagus ikan daripada kura-kura" balas namja kedua.
"Chee.. Sudah pokoknya jangan melihat yeoja itu lagi. Dia milikku" kata namja pertama penuh penekanan pada kata 'milikku'. Kata-kata sebagai bukti betapa posesifnya namja itu.
"Tanya dulu, dia mau tidak jadi milikmu? Sudah ditolak berkali-kali juga" timpal namja kedua dengan nada meremehkan.
"Hey, kau tak mendukungku lagi eoh ?" tanya namja pertama.
"Justru aku sudah bosan mendukungmu tapi gagal terus. Bagaimana jika giliranku yang mencobanya ?" jawab namja kedua seraya mengedip-kedipkan matanya.
"Andwaaee, jangan harap. Langkahi dulu nilai-nilaiku" teriak namja pertama yang kemudian malah menyombongkan dirinya yang selalu mendapat peringkat satu paralel di sekolah mereka itu.
"Cihh, aku tak tertarik" jawab namja kedua yang merasa bosan.
.
KRIINNGGGG...
.
Bel berbunyi menandakan jam istirahat murid-murid telah usai. Kedua namja yang sedari tadi berbeda argumen itupun beranjak dari duduknya, tapi mereka melangkahkan kaki ke tempat yang berbeda padahal mereka teman 1 kelas.
Berbeda dengan namja kedua yang ikut berdesak-desakkan di tengah koridor demi bisa kembali ke kelasnya, namja pertama itu malah memilih berjalan kedepan menuju taman sekolah dengan senyuman yang memamerkan deretan gigi pepsodent miliknya.
Namja itu terus saja berjalan hingga akhirnya sampai di area taman. Dengan tanpa rasa bersalah dia menginjak rumput-rumput hias di taman itu, padahal jelas terpampang di depannya papan bertuliskan huruf kapital
'''JANGAN INJAK AKU'''
Tapi dia terus saja berjalan menghampiri 3 orang yeoja yang hampir selesai mengerjakan tugas mereka.
"Wae? wae? Apa yang kau lakukan?" tegur salah seorang yeoja yang hanya melongo dengan kelakuan namja didepannya yang sungguh tak berperiketamanan.
Alih-alih namja itu tetap tak mengindahkan teguran itu, matanya hanya tertuju pada yeoja mungil nan imut dengan surai panjang yang dikucir menyamping jadi satu, menambah kesan imut yeoja itu. Apalagi dilihatnya sang yeoja yang tengah mengelap keringat dengan tangan kotor bekas terkena pupuk, membuat wajah yeoja itu sedikit cemong namun membuat sang namja semakin gemas melihatnya.
Namja itu berdiri di hadapan yeoja mungil yang tengah berjongkok yang masih menepuk-nepuk tanah di sebuah pot.
Namja itu ikut berjongkok di hadapan yeoja itu, dengan sengaja mendekatkan wajahnya pada wajah sang yeoja yang sedari tadi tak menyadari keberadaanya. Atau mungkin keberadaannya yang memang tak pernah dianggap oleh yeoja imut itu.
Namja itu merogoh kantong celana seragamnya, mengambil sebuah sapu tangan yang selalu dibawanya. Dengan gerakan perlahan diusapkannya sapu tangan pada wajah yeoja yang sedikit cemong itu.
"Huaa.. Apa-apaan kau ?" jerit yeoja itu, saat mendongakkan kepala karena merasa ada sesuatu yang menyentuh pipinya. Hidung mereka saling bertempelan sejenak sebelum si yeoja itu terlonjak hingga membuat pantatnya sukses mencium tanah.
"Chagiya. Segitu gugupnya kah kau berdekatan denganku" goda namja itu sambil mengusap-usap ujung hidungnya yang diyakininya sudah membawa keberuntungan.
"Uhh, pabbo" keluh sang yeoja yang beranjak bangun dari duduknya yang tidak elit. Untung saja hari ini dia memakai rok panjang, jika tidak itu akan menjadi ajang kesempatan namja pervert di depannya.
"Chagi, aku rasa semakin hari kau semakin cantik, saranghae" ucap namja yang tak henti-hentinya memandang mupeng pada yeoja didepannya. Entah sudah keberapa kalinya dia mengatakan kata-kata yang sama pada yeoja didepannya.
"Menjijikkan" yeoja itu bergidik mendengar rayuan namja yang masih menatapnya intens itu. Sebenarnya bukan rayuan karna itu memang isi hati sang namja tulus. Tapi lagi-lagi tanggapan dingin yang selalu diterima namja tampan itu.
"Eh, mau kemana chagi? Biar ku lap dulu pipimu itu?" teriak sang namja pada yeoja yang sudah berjalan jauh tak menghiraukannya.
.
Ketiga yeoja itu masuk kekelas mereka, sedikit terlambat karena ternyata songsaengnim tengah mengajar rumus aljabar didepan kelas.
"Kalian darimana saja?" tanya sonsaengnim tersebut pada ketiga yeoja kecil itu. Tangan kanannya terus mengayunkan penggaris dan menepukkan pada telapak kirinya diiringi tatapannya yang tajam.
"Mianhae, kita baru saja menyelesaikan tugas mengganti pupuk" aku salah seorang dari mereka.
Dari arah pintu masuklah seorang namja bermata sipit. Namja itu lalu ikut berdiri di belakang ketiga yeoja itu.
"Cckkc, kau lagi Yesung. Dari mana kau?" tanya sonsaengnim itu dengan nada tinggi.
Namja yang dipanggil yesung tersenyum sambil menggaruk kepala belakangnya.
"Ah, aku tadi membantu mereka mengurus taman" jawab namja itu sembari menunjuk yeoja-yeoja dihadapannya. Namun salah seorang dari yeoja itu mendelik pada sang namja
"Bohong, dia tak membantu sama sekali. Malah merusak rumput ditaman" timpal yeoja berambut pirang
"Shhtt Hyukjae diamlah !" bisik namja itu sembari mengedikkan matanya.
"Kalau sonsae tak percaya tanya saja Wookie. Iya kan?" tanpa memperdulikan bisikan namja dibelakangnya gadis berambut pirang itu terus berbicara. Sekarang dia mencari teman untuk membela kata-katanya tadi.
"Eh, anio itu hanya salah paham" kata yeoja mungil yang tadi dipanggil Wookie. Ucapan yeoja imut itu seketika membuat mata namja dibelakangnya berbinar. Yeoja itu menyelamatkannya.
"Hhhhh, baiklah. Cepat kalian duduk sebelum saya berubah pikiran"
Sesuai perintah, keempat murid itu duduk ditempat masing-masing.
Namja yang baru duduk itu buru-buru mengambil buku tulisnya, menyobek kertas dibelakang bukunya dan menuliskan sesuatu disana.
"SShhtt, Wookie,,Wookie" panggil namja itu pelan pada yeoja imut yang tadi membelanya.
Yang merasa terpanggilpun menoleh ke arah seberang mejanya, didapatinya seorang namja tersenyum lebar padanya. Yeoja itu hanya mengerutkan kening.
Namja itu melempar pelan kertas yang dari tadi digenggemnya pada yeoja itu. Dimana kertas itu dipungut lalu dibuka oleh sang yeoja dengan kening yang masih berkerut sebelum dengusan sebal yeoja itu setelah selesai membacanya.
...
Chagi, gomawo tadi sudah menolongku
Aku benar-benar senang
Bagaimana nanti kalau kita kencan
Ne?
From: Your Prince
...
"Huh, baru dibelain dikit aja udah salah paham. Tadi kan aku Cuma ngga mau lama-lama berdiri didepan kelas" kata yeoja itu lirih.
. . . . . Chap pertama pendek Jika ada yang minat saya lanjutin Review please
