=SEHUN POV=
Yes! Hari ini hari minggu! Hujan deras gini enaknya tiduran! Saatnya Oh Sehun tidur dikamar sambil membaca komik!
TING TONG~
"Aish! Siapa sih itu yang datang! Ayah dan ibu kan pergi keluar negeri 1 bulan. Pasti tidak ada tamu yang berkunjung! Huh!" akupun beranjak dengan malasnya kearah pintu utama.
TING TONG~ TING TONG~ TING TONG~ TING TONG~
"Iya-iya! Huh tidak sabaran sekali sih!" aku langsung berlari.
TING TONG~ TING TONG~
BRRAKK!
Kubuka pintu dengan ganasnya. Kemudian aku memaki pada siapapun itu.
"YAH! KAU ITU TAMU MACAM APA!? KENAPA BERISIK SEKALI SEBAGAI TAMuuu… eeh?" suaraku langsung ciut begitu tahu siapa yang datang.
Kalian tahu? Itu adalah makhluk yang diciptakan Tuhan yang paling imut manis hitam yang pernah aku lihat. Dan look! Dia merubah warna rambutnya menjadi blonde. Menambah kesan imutnya! Matanya berkaca kaca karena kubentak tadi.
Eh? Berkaca-kaca? Dia mau menangis?
Oh noo! Apa yang kaulakukan Oh Sehun pabbo?
"K..Kai.. kenapa.. apa yang t..trjadi?" aku saja selalu terbata ketika bicara dengannya. Apalagi kini aku merasa bersalah. Suaraku makin tidak manly sama sekali!
, mana gaya ice princemu Sehun? kau langsung mencair!
BRUGH!
"!" aku langsung kaget. Kai menubrukku hingga terjatuh kebelakang. Kini aku sudah tergeletak dilantai dan dia ada diatasku. Tubuhnya bergetar.
BLAM!
Pintu terkena angin sehingga tertutup dengan bunyi debuman yang lumayan keras.
"kk-kKai.. kau basah sekali.." aku berusaha bangkit. Tapi aku tak ingin juga makhluk imut manis cantik dan seksi ini turun begitu saja dari atas tubuhku. Kurasa bajuku juga menjadi basah.
"Hhunnie.. dingin.." ia mencengkram kaos bagian pundakku dan ia mengusap kepalanya pada dadaku.
"Kai, kenapa kau bisa sampai sini?" akupun akhirnya mengatakan apa yang ingin kutanyakan sedaritadi.
"Kai.. kangen Hunnie.." WHAAAT? GAK SALAH DENGER? BUKANNYA KITA JARANG BICARA DIKELAS? BUKANNYA KITA CUMA SENYUM-SENYUM AJA TRUS KAMUNYA LANGSUNG DIKERUBUNGI SEME-SEME POPULER ITU?
"k..kok bisa.. Kai?" aduh.. jadi gini lagi suaraku.
"Karena Kai cinta Hunnie" apa? apa gue gak salah dengar?
"Apa?" seakan aku gak percaya.
"Hunnie.. dingin.. peluk aku.." ia makin mengusapkan kepalanya pada dada bidangku.
"A..aa.. iya.." perlahan aku angkat tanganku. Kulingkarkan pada pinggang dan punggungnya. Ehm.. seksi sekali.. ramping sekali.. paaas sekali dipelukanku!
"Sudah mendingan Kai?" aku bertanya dengan watadosnya.
"Kurang erat.. Sehunnie.. masih dingin.." ia merajuk dengan suara yang semakin imut.
"N..ne" mulai kueratkan pelukanku. Dan em.. kami sudah menempel sekali sekarang.
"Kurang Hunnie.. lagi" Kai memintaku.
"Ya, akan kupererat" mulai kueratkan lagi. Indahnya hari ini. Aku dapat kesempatan memeluk tubuhnya yang basah ini sangat erat. Ingin rasanya seperti ini selalu, hehe.
"Lagi Sehunnie" akupun menambah erat hingga seerat-eratnya dan..
"UUuuhng… eemh.." astaga! Suara desahan malaikat! Ia sangat seksi!
"Hunnie.. Eeemh.. kenapa.. aaah.. tanganmu meremas butt ku?" ia bertanya apa? dan kurasakan tanganku dan.. astaga! Tangan kurangajar! Aku khilaf..
"Mi..mianhae Kai" aku langsung melepas remasan itu (?)
"Boleh aku pinjam kamar mandimu dan baju keringmu Sehunna?" ia mendongakkan kepalanya untuk memandangku.
"T..tentu.." kuanggukkan kepalaku karena saking setujunya.
SKIP TIME
"Sehunna, aku sudah selesai mandi!" Kai keluar darikamar mandiku dengan riang, selesai mandi air hangat dengan tubuh yang ditutupi handuk putih besar dari leher menutupi sampai lututnya.
"Ehm. Itu baju kering diatas kasurku. Kau pakai saja. Aku akan membuatkan segelas coklat hangat didapur" aku bahkan tidak berani memandang tubuh sexynya itu.
"Ne" iapun mengangguk senang. Aku langsung keluar dan bergegas membuatkannya coklat hangat. Lihatlah, hanya dengan melihatnya mengenakan handuk saja membuatku panas dingin kelewatan!
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN..
"Hum! Semoga Kai menyukainya dan semoga ia tak kedinginan lagi!" aku tersenyum puas membuat segelas coklat hangat yang atasnya aku buat cream berbentuk hati. Setelah itu aku meletakkannya dimeja dapur.
Aku hendak memanggil namja manis itu. Aku mengalihkan pandanganku dari gelas coklat itu tapi yang kudapat adalah..
…
"Hya!" aku tersentak. Didepanku berdiri Kai dengan pandangan lurus yang imut menuju segelas penuh coklat hangat yang terhidang dimeja.
"Hunnie.. aku sangat ingin.. boleh aku minum?" ia merajuk sambil mengusapkan kepalanya didadaku.
Aa! Bagaimana jika ia sampai mendengar detak jantung seme sejatiku ini yang ice prince sejati malah jadi tidak normal!?
"Tt.. tentu itu untukmu.. Kai" aku sudah akan meremas butt nya lagi!
Kau tahu kenapa? Itu karena..
"Kai, kenapa kau masih memaKai handuk? kenapa belum pakai bajunya?" aku bertanya dengan gemetar. Pasalnya handuknya melorot dan memperlihatkan pundaknya yang mulus itu.
"Aku suka handuknya Hunnie" ia berkata dengan polosnya. Aku sampai terbengong.
"Ehm. Oh begitu. Itu sudah kubuatkan coklat hangatnya" aku menunjuk pada segelas cokelat hangat di pinggir meja dekat kursi.
"Hunnie. Duduk disana, temani aku meminumnya." Kai menunjuk kursi itu.
"Lalu kau dududuk dimana?" aku bertanya setelah aku duduk dikursi itu.
"Aku duduk di Sehun.." ia langsung saja duduk dipangkuanku.
"K..Kai?" aku merasa benar-benar panas sekarang. Wangi rambutnya yang basah menetesi pipi dan leherku. Leher jenjangnya yang menggoda dekat sekali siap kuterkam.
"Hunnie, peluk aku, pegangi handuknya agar tidak melorot, aku mau minum coklatnya" ia menoleh padaku dan aku dengan sigap langsung memegang belahan handuk tepat didepan dadanya yang sedari tadi ia pegang. Kemudian tangannya keluar dari handuk untuk mengambil gelas tersebut. Kusandarkan kepalaku pada pundaknya yang sudah terekspose. Perlahan kukecupi dengan lembut agar ia tidak marah.
Tapi yang kulihat saat ia mengambil gelas itu adalah..
SLAPS..
Readers.. bayangkan.. Jika tangan Kai keluar dari celahan handuk maka handuk akan tersibak dan..
"OMO! Kai!" aku melihat junior Kai yang imut itu! Aku sudah tidak sabar melahap dan merasakan manisnya!
"hunnie kenapa?" ia bertanya padaku.
SREETS..
Ia mengangkat gelas itu dengan kedua tangannya untuk meminum coklat hangatnya dan otomatis semakin memperlihatkan tubuhnya yang naked itu.
"Kai.." suaraku sudah memberat.
"Ne?" ia menoleh kearahku setelah ia menghabiskan coklatnya dan meletakkannya dimeja kembali.
"Dibibirmu ada coklat" aku memandang bibir seksinya yang pasti mengundang siapapun untuk mencicipinya.
"Jinja?" ia berwajah manis sekarang.
"Biar aku yang bersihkan" seketika itu aku lepas peganganku pada handuk Kai dan mengangkat tinggi tinggi tubuh Kai dan membalikkan posisi tubuhnya sehingga kami saling berhadapan.
BRUGH!
Kai langsung memelukku secara tiba-tiba.
"Hunnie! Aku malu! Jangan lihat aku!" rupanya ia menutupi tubuh bagian depannya dengan tubuhku sendiri agar aku tidak melihat tubuh depannya dan hanya bisa melihat punggungnya yang mulus itu. Tapi..
GREP!
"Eeenguuh.. Sehunna..aah.." Yap! Mendesahlah semerdu mungkin Kai! Kuremas bongkahan butt seksinya yang sangat ooh kenyal dan empuk pas ditanganku!
"Mendesahlah" aku memperkuat pijatanku yang membuatnya makin meracau dan oh! Adik kecilku sudah menyembul didalam sangkarnya!
"Hunnie.." ia mencoba melepaskan tanganku dengan susah payah dan mata yang sayu. Ia sulit mengontrol dirinya? Hehe..
Kutiduri kau Kai!
Sudah lama aku menginginkan kau mendesah menyebut namaku dibawahku.
"Bersihkan coklatnya dulu.. eungh" punggungnya agak melenting setelah aku memijat mijat manholenya.
"Tentu, baby" aku langsung melumat bibirnya tanpa ampun. Karena aku ingin bertarung dengan lidahnya tapi ia tetap kukuh untuk menutup bibirnya maka dengan kelengahan Kai aku langsung memelintir nipple kanannya yang langsung membuatnya mendesah tertahan ciuman kami. Iapun melingkarkan tangannya dileherku. Aku langsung menekan kepalanya agar ciuman kami semakin dalam. Lama lidah kami saling melilit dan akhirnya aku terpaksa melepas ciuman indah ini karena Kai yang sangat kesesakan.
Kulihat bibirnya yang merah merekah menggodaku agar kembali menciumnya. Mata sayunya seolah minta agar aku segera memerawaninya dan aah..
Aku tak kuat lagi! Segera aku angkat dirinya dan kugendong ala bidal. Kujilati kedua nipple nya selama aku berjalan menuju lantai atas tempat kamarku berada.
Segera kukunci rapat-rapat kemudian kuhempaskan tubuh seksinya itu keatas ranjang kingsizeku.
"Sehun, jangan! Please!" ia menyudut dan wajahnya memandangku horror begitu ia tahu ia sudah menyentuh kepala kasur sehingga ia tak bisa kemana-mana lagi.
"Kai, jangan menolak.. baby" aku langsung menidurinya. Ia mencoba sekuat tenaganya mendorongku. Tapi yah, aku jelas lebih kuat. Dan nafsuku ini membuat segala penolakannya tak berarti sama sekali.
"Sehun! Andwae! Sehun!" sudah kukunci pergerakannya.
"Kai.. mian, aku akan menjadikanmu istriku mulai sekarang" aku langsung mengikat tangannya keatas dan kakinya kutali juga. Langsung kulepas seluruh bajuku hingga aku juga naked.
"KYAAA! SEHUNNA! TUTUPI MILIKMU ITU!" ia berteriak bak yeoja.
"Kau suka? Hm?" aku berbisik pada telinganya. Matanya terpejam erat.
Bukan begitu hunnie! HAH? KYAA!" haha, saat ia mengatakan tidak dan membuka matanya yang pertama kali dia lihat adalah juniorku yang sudah tegak berdiri berjarak 1cm dari wajahnya.
"Kai.. ayo buka mulutnya sayang.." aku tekan-tekan adikku pada bibirnya supaya ia mau membuka bibirnya yang sexy itu. Karena tidak ada respon akhirnya aku meremas adik kecilnya. Dan itu berhasil. Saat ia mendesah langsung kulesatkan adikku yang jumbo itu kedalam mulutnya, emh.. hangatnya.
"Enggghh.. Kaii aku keluar..ugh!" aku mendesah nikmat setelah beberapa saat aku menyodok-nyodokkan juniorku dalam mulut si manis ini.
Setelah itu aku mengeluarkannya.
"Hun hbh.." ia tidak mau meminum spermaku rupanya.
Langsung kukatupkan mulutnya lalu aku membisik tepat ditelinganya.
"Minumlah spermaku chagiya.. tidak baik membuang sesuatu yang sudah diberikan orang lain, terutama aku" kulihat matanya yang sayu. Masih kubekap mulutnya. Kutunggu Kai menelan seluruh spermaku.
"Sehun.. rasanya.. emh.." setelah ia telan habis, wajahnya terlihat rumit untuk diartikan. Aku sendiri tidak bisa menebak apa kelanjutan dari perkataan bidadari dibawahku ini.
"Rasanya enak.. emh.." ia menjilat bibir bawahnya yang masih tersisa sedikit lelehan spermaku.
"Hunnie.. lagi.. aaa.." Kai kini membuka mulutnya, bibirnya yang merah merekah dan rambutnya yang basah serta wajahnya yang.. uhh.. menggodaku!
"Hunnie!" setelah ia menggoncangkan lenganku yang berada disampingnya dengan tangannya yang kulepas dari ikatan akhirnya aku sadar sepenuhnya dari lamunanku.
"Sabar yeobo, butuh keahlian ekstra agar kau bisa mengundangnya keluar lagi" aku menjauhkan tubuhku dari atas tubuhnya. Kini aku duduk dengan mempertontonkan milikku yang jumbo, panjang dan kuat ini.
Kai mulai merasa terangsang, ia mulai duduk namun satu hal yang membuatku tak tahan. Ia bangun dengan menunggingkan pinggulnya kearahku. Kulihat hole merahnya yang sempit itu berkedut minta dimasuki.
"Kai. Mian. Aku sudah tidak kuat menahannya lagi" langsung kubalik tubuhnya. Kulebarkan selangkangannya dan kuletakkan kedua kaki jenjangnya diatas pundakku. Kulihat wajahnya bingung, cemas, dan takut, serta.. menggoda!
Oke! Aku sudah gila! Akan kuhajar tanpa ampun!
JLEBBB!
Sekali hentakan milikku sudah masuk sepenuhnya dan ugh!
Sempiiit dan nikmat sekali! Aku merasa benar-benar terbang sekarang.
"AAAHH! Hiks! Sehunnie! Appo!" ia merintih, air mata menetes dari sudut mata indahnya.
"Mianhae chagiya.. hanya sebentar saja kok sakitnya" aku jilat air mata yang terus mengalir beriringan dengan gerakanku yang masih lambat.
Begini-begini aku juga masih punya pengendalian diri apalagi saat melihatnya menangis, jujur aku ingin membunuh diriku sendiri.
Kai hanya menganggukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tak mau memandangku? Astaga Oh Sehun! Suami macam apa kau? Telah merusak kepercayaan istrimu bahwa kau tidak akan menyakitinya.. ish..
"Angh.. Sehun.. aangh.. Sehuniee.. uhh.." tubuh indah itu terlihat tidak tenang.
Ku maju mundurkan dengan tempo yang tak teratur membuatnya mendesah dan meracau tidak karuan dibawahku. Ia memeluk leherku dengan kuat. Lama kelamaan ia juga ikut bergerak berlawanan dengan arah gerakanku sehingga milikku semakin dalam tertanam dan sejak pertama kali aku memasukinya hingga sekarang holenya tidak pernah melonggar sama sekali malah semakin erat meremas dan memijat milikku.
Oh my! Aku tidak ingin mengakhiri kegiatan ini seribu tahun lagipun!
"Se.. Hun.. ahh.." kulihat wajahnya setelah aku selesai menandai lehernya. Tubuhku masih setia menusuknya. Wajahnya sangat menggoda dan penuh dengan nafsu karena sedari tadi aku menumbuk spotnya.
"Ne.. yeobo.. henghm.." aku menjawabnya dengan nafasku yang memburu.
"Kai.. ingin.. angh.. ingin Sehun.. selalu uungh.. memperlakukan Kai seperti ini nyaah…" manis hitamku ini terlihat semakin sulit berkata setelah aku mempercepat tempo gerakanku.
Suaranya semakin merdu membuatku berhalusinasi bahwa ia menginginkan sentuhanku sela..
"WHAT!?" aku menghentikan gerakan in-outku dan menjauhkan tubuhku untuk melihat wajahnya.
"Sehunnie.. kenapa berhenti? Kai suka! Kai mau seperti ini selalu bersama Sehunnie.. ayo lanjutkan.." ia menggoyang-goyangkan lenganku lagi, tapi ini masih terlalu waw buatku. Aku tak menyangka Kai benar-benar menyuKai dan selalu menginginkan ini!
"Kalau Sehunnie diam saja, Kai duluan yang bergerak!" dengan cukup kesulitan ia memaju mundurkan tubuhnya berusaha meng in-outkan milikku yang masih tertancap di hole sempit-nikmatnya itu sedang posisinya masih dibawahku.
"Se..hun..nie.. ung.. susah.. milik.. angh.." kulihat ia sangat kesulitan bicara karena desahannya.
"milikh.. Sehunnie.. terlalu besar.. uuh…" ia mencoba menggerakkan tubuhnya lagi.
GREP!
Langsung kupegang pinggang rampingnya itu.
"Sehunnie, kenapa Kai harus berhenti juga.." Kai memandang dengan wajah memelasnya yang uukh.. minta di masuki sebulan!
"Kai ingin ini berapa kali seminggu?" cial! Oh Sehun! aku merutuki diriku sendiri. Pertanyaan itu membuatku terlihat seperti ajushi mesum yang selalu meminta jatah! Aku ingin membuang diriku ke sungai Han sekarang juga!
"3 kali saja. Sehunnie bisa?" astaga! Bidadari manisku ini masih polos?! Ia jujur sekali seakan tidak tahu kalau ini perbuatan yang tidak diijinkan tanpa hubungan jelas?
"Kapanpun Kai mau, Sehunnie akan lakukan.." yes.. aku sudah terlihat manly sekarang, khekhekhe..
"Jinja?" ia terlihat antusias memandang wajahku yang tegas ini.
"Nde Chagiya.." kukecup dahinya lembut.
Kuharap ia merasakan betapa aku mencintainya.
"Sehunnie.." aku masih setia mencium dahinya, meski ia memanggilku berulang kali. Rasanya suaranya seperti membelai telingaku membuatku selalu ingin mendengarnya.
Kuangkat kepalaku. Kutempelkan dahiku dan dahinya sehingga kami amat dekat. Kuharap ia merasakan kebahagiaan yang kurasakan saat bersamanya.
CHUU~~
Omo!? Kai mencium bibirku. Lengannya ia kalungkan dileherku. Akupun merebahkan tubuhku lebih rendah lagi lalu memperdalam ciuman kami. Cukup lama aku bermain didalam mulutnya dan kami akhiri dengan putusnya salvia yang menghubungkan kami.
Kulihat wajahnya memerah.
"Kai.. apa yang.."
"Sehunnie.. jadikan aku pacarmu?" ia memenggal perkataanku, ia mengatakan..
"WHAT?!" aku syok lagi! Aku blank lagi!
Namun aku segera tersadar ketika Kai mengusap keringat yang mengalir di dahiku.
CHU~~
Kini aku yang menciumnya. Aku menciumnya amat ganas langsung ku gerakkan lagi secara cepat milikku yang besar ini di hole sempitnya membuatnya kewalahan tanganku tak tinggal diam. Aku remas kedua nipplenya yang memerah itu. Dapat kurasakan desahannya yang tertahan ciuman hot ku.
"Angh! Sehunie~~" Kai sudah keluar duluan dan holenya makin menyempit.
Namun itu malah membuat gerakan in outku makin cepat hingga tubuhnya menghentak-hentak. Alunan suara indahnya sungguh membuatku makin cepat dan bergerak liar. Ranjang bahkan sampai berderit bro..
"Bukan pacar tapi Istri! Kim Jong In adalah istri seorang Oh Sehun!" setelahnya aku menembakkan cum ku sebanyak-banyaknya didalamnya.
"Kya! Sehunnie!" ia menjerit ketika spermaku memenuhi holenya hingga membanjiri kasur. Bibitku tersedia banyak untukmu Kai yeobo, hehe.
Samar-samar kudengar ia mengatakan.. "I'm yours.. Sehunnie"
Setelahnya ia langsung tertidur kelelahan. Aku lalu membaringkan tubuhku sambil tetap memeluknya sehingga kami saling berhadapan, kukecup dahinya.
"Saranghae Kai.." akupun menyusulnya terlelap. Berharap suatu saat ia menerima cintaku yang naïf ini..
Aah.. surga duniaku ada padanya..
===TBC===
Ini udah aku edit sedikit, yang bagian huruf kapitalnya. Karena aku pake replace kai Kai, jadi kata sukai ikut ke replace jadi suKai (huruf 'K' nya ikut jadi kapital)
Mian kalo bacanya agak susah -_-
Gimana, apa ff ini baik untuk dilanjut?
Selanjutnya Sehun maikn gaje..
Review please.. :)
