Udara dingin yang menusuk kulit si gadis tak memberikan efek apa-apa dan ia tetap bergeming di tempat. Mata Hitam Ebony miliknya terpaku pada sosok tersebut, tak mampu ia alihkan. Perawakan lelaki itu sedikit lebih besar darinya sendiri, ramping dan tegap. Garis wajah lelaki tersebut juga sangat tegas dan menunjukkan keseriusan tinggi. Iris mata Amethyst miliknya sangat menakjubkan, bersih dan bercahaya dibawah sinar matahari pagi. Rambut Hickory dari si lelaki berayun-ayun mengikuti ritme angin, membuat si gadis tak mampu melihat dengan jelas wajah rupawan milik si lelaki. Tak ada senyuman, tak ada kata-kata lagi yang ia keluarkan setelahnya, dan sosok sang gadis di depannya pun tak mengubah pola pikirnya. Gadis itu tahu bagaimana sifat si lelaki sedari pertama kali ia berbicara dan merespon kebaikan si gadis.
Gadis itu baru setengah menyadari apa yang terjadi padanya… ia tahu ia jatuh hati… tetapi ia tak tahu bahwa kisah cintanya akan terasa begitu menyakitkan setelah mengetahui siapa sebenarnya lelaki tersebut… dan dirinya akan berada dalam dilema…
Yang mana yang harus hancur? Hatiku, atau hati sahabatku?
"Satu bantuan yang aku perlukan darimu… berjanjilah kalau kamu tak akan membuatnya menjauh dariku."
Namun, ia tak tahu kalau ia telah melibatkan dirinya sedikit lebih jauh ke dalam sebuah masalah yang teramat besar... masalah yang akan menjelaskan sesuatu, yang menjelaskan keberadaannya di sekolah itu. Di asrama Hetalia.
"Aku tak akan menyebutkan namaku. Kamu akan yang menyebutkan namaku. Karena tak ada artinya kalau kamu tak menganggapku sebagai teman. Karena itu adalah inti dari tugas ini, ja?"
"Biarpun hanya kamu yang tak menganggapku sebagai apa yang mereka katakan, hanya pendapatmu yang ku dengar. Karena hanya kamu yang berada di dekatku, dan aku tahu kamu mengenalku lebih baik dari mereka."
"Apa artinya lagi?! Verdammt! Kamulah alasan aku mampu melakukannya! Apa lagi yang bisa membuatku mau melakukannya kalau alasannya saja sudah tak ada lagi?!"
"Seorang pria atau bukan, semua orang harus menepati janjinya. Kepercayaan datang dari kata yang telah ditepati dan terbukti. Itu inti dari pertemanan yang mampu berlangsung hingga kematian kedua belah pihak."
"Bloody idiot! Kamu itu temanku! Jika kamu tak mau melihatku terluka, aku juga sama! Konsekuensi dari masalah ini terlalu besar! Jangan pernah berpikir kalau kehilanganmu tak akan berdampak apa-apa padaku!"
"Aku tak pernah menyangka sesuatu yang aku selalu temui setiap harinya bisa begitu berharganya untukku, dan setelah kehilangannya aku baru menyadari itu. I will never lose you again."
"Keduanya hanya temanmu, da? Kenapa membuang waktu dengan seorang yang tak akan membagi masa depan mereka denganmu?"
"Satu yang absolut. Ty. Moya."
...
...
...
Running Shoes.
T.
Friendship, Romance.
OC, OOC, Nyotalia, Highschool AU, Blood and Violence in later chapters.
Hetalia © Himaruya Hidekaz.
Update once a week.
