Title: Sweet Scandal
Genre: Romance. Humor(?).
Rate: T
Cast: Kim Jaejoong, Kim Junsu, Choi Seunghyun, Shim Changmin, Cho Kyuhyun, Kangin, Kim Kibum, dan satu orang misterius(?). Cast lain menyusul.
Disclaimer: plot by Shigano Iori. Untuk tokoh, saya cuma pinjam nama.
Pairing: yang pasti ini ff YunJae
Warning: AU. OOC. GS for uke. Typo. Gaje.
.
[Sweet Scandal – Ini baru prolog(?)]
.
"Maaf aku tak bisa menerimamu."
Kalimat permintaan maaf yang dapat dipastikan berupa penolakan membuat mata bulat itu melebarkan pupilnya, "W–wae?" pertanyaan yang refleks terlontar pun terpaksa bernada gugup.
Sang objek yang ditanya menaikkan satu alisnya, "Kau bertanya 'kenapa'? Tentu saja karena kita sama-sama idol." Setelah memberikan jawaban yang –terdengar– sinis, orang itu berlalu pergi begitu saja.
Kim Jaejoong, penyanyi remaja cantik dengan nama panggung hero yang kini tengah naik daun harus menelan pil pahit berupa penolakan dari namja pujaan hati yang merupakan lawan main di drama terbaru yang dibintanginya. Namja yang juga tengah naik daun itu meninggalkannya begitu saja di belakang panggung.
"T–tunggu, Seunghyun-ssi." Yeoja cantik itupun akhirnya menyusul Seunghyun ke depan panggung untuk mengikuti sebuah acara variety show yang ditayangkan secara live.
"Wah.. ternyata dilihat dari dekat begini, Kim Jaejoong benar-benar cantik."
Wajah Jaejoong bersemu mendengar pujian yang –entahlah basa-basi busuk atau bukan– terlontar dari bibir lebar Shim Changmin, MC variety show tersebut. Cho Kyuhyun menganggukkan kepala seraya tersenyum, mengaminkan ucapan partnernya.
"Sudah cantik, populer pula. Benar-benar tipe kekasih wanita idaman. Dapat dipastikan tak ada satupun pria yang akan menolak jika berpacaran denganmu, Jaejoong-ssi."
"Oh.. haha." Jaejoong memaksakan senyum, meski hanya satu sisi bibirnya yang terangkat hingga akan terlihat ekspresi wajah teraneh artis ternama Kim Jaejoong jika diteliti lebih lanjut(?).
"Terima kasih." Ucap Jaejoong ala kadarnya sebagai tanggapan atas pujian yang –menurutnya basa-basi tersebut.
Seunghyun yang berdiri di samping Jaejoong sontak menatap Cho Kyuhyun kemudian beralih pada yeoja di sebelahnya. Ekspresi wajahnya juga tampak aneh. Jaejoong membalasnya dengan tatapan yang seakan berkata 'Aku tau kau adalah orang yang paling tidak setuju dengan ucapan barusan.'
.
~yunjae~
.
"Gaaaaaaaaaaaaaaaaaah!"
Setelah cukup lama berjongkok sambil telunjuknya bergerak membuat bentuk-bentuk abstrak di lantai, Jaejoong berdiri seraya memegang erat kepalanya.
"Mulai deh drama queen lagi.." Junsu yang merupakan asisten pribadi Jaejoong menatap sang artis dengan malas.
"Ya! Diam kau, duckbutt! Cho Kunyuk—"
"Namanya Cho Kyuhyun."
"Yah. Cho Kunyuk... Cho Kyuhyun... atau apalah itu. Nama tak penting bagiku. Pokoknya MC sialan berambut keriting dengan bokong besar sepertimu itu benar-benar membuat mood -ku buruk hari ini. Aku pergi!"
"Ya!"
"Jangan menahanku!"
"Kim Jaejoong!"
"Sudahlah, Su. Dia sudah bilang untuk jangan menahannya kan? Lagipula setelah ini sudah tidak ada jadwal. Biarkan dia menenangkan diri." Kangin, bodyguard Jaejoong mencoba menengahi pertengkaran tak bermutu antara JaeSu seraya memegangi pergelangan tangan Junsu.
"Menahannya? Siapa bilang? Aku ingin memberinya pelajaran karena telah mengatakan bokongku besar." Asisten pribadi yang juga merupakan sahabat Jaejoong sejak lahir(?) itu melepas genggaman Kangin pada pergelangan tangannya kemudian berjalan menghentak mengikuti arah perginya Jaejoong, "Jangan lari kau, Kim Jaejoong! Beraninya mengomentari bokongku! Kau pikir bokongmu bagus, hah?!"
Kepergian Junsu diiringi helaan napas berat dari Kangin. Jaejoong yang moody sering sekali memicu pertengkaran dengan Junsu yang mudah terpancing emosi bila seseorang mengatakan hal buruk tentang bentuk fisiknya. Meski bukan merupakan hal baru yang tidak asing lagi, tetap saja keributan itu membuatnya pusing. Selama 4 tahun bekerja bersama Jaejoong dan Junsu, tiada hari tanpa adu mulut dari kedua yeoja itu.
Pluk.
Tepukan ringan dirasakan Kangin di pundaknya. Ia menoleh dan mendapati Kim Kibum tersenyum lembut padanya seraya berkata "Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini, Kangin ah. Kau bisa pulang sekarang."
"Ah, ne. Terima kasih kembali, omoni."
Kim Kibum, eomma Jaejoong yang juga merupakan manajer penyanyi remaja tersebut memang mengharuskan Kangin dan Junsu untuk memanggilnya 'omoni'. Ia menganggap kedua orang yang bekerja untuk anaknya itu sebagai keluarga.
.
~yunjae~
.
"Ya! Itu Kim Jaejoong kan?"
"Mana? Mana?"
"Itu.. yang memakai topi dan blazer putih. Pakaian yang dipakainya di acara variety show tadi."
"Ah.. kau benar. Ayo kita kejar dia! Aku ingin minta foto dengannya."
"Ne. Kajja!"
Setelah telinga Jaejoong menangkap suara yang sudah tak asing baginya, riuh langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya. "Gawat! Aku seenaknya keluar gedung studio tanpa menyamar terlebih dahulu."
"Kim Jaejoong~!"
"Huweeee... eommaaaaaaaaaaaaaa!"
Dengan jurus andalannya yaitu lari dari masalah(?), akhirnya Jaejoong berhasil menjauh dari kerumunan fans. Napasnya masih tersengal. Ia kemudian berjongkok karena tak kuasa menahan nyeri pada telapak kakinya akibat tersandung batu yang cukup besar.
Hup.
"Gyaaaaaaaaa!"
Jaejoong sontak berteriak kala merasakan dekapan yang –harus ia akui– cukup hangat secara tiba-tiba dari belakang punggungnya.
"Kau dengar itu?"
"Ne. Sepertinya berasal dari tikungan di depan sana."
Jaejoong yang mendengar langkah kaki yang semakin mendekat seketika menahan napasnya, mengalihkan pandangan ke belakang menuju orang yang dengan seenaknya memeluknya bersiap untuk memberikan sumpah serapah, namun cherry lips-nya kembali menutup kala orang itu menarik lengannya. "Ikut aku." Suara baritone menyapa indera pendengarannya.
Terlalu terpesona dengan suara yang terdengar seksi itu, Jaejoong tak menyadari ia dan orang itu telah benar-benar jauh dari jangkauan fans-fans labil(?).
"Jawab dengan jujur! Kenapa orang-orang itu mengejarmu? Jangan-jangan kau pencuri?"
"A–apa kau bilang?"
Orang itu sedikit berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan Jaejoong kemudian menatap wajah itu lekat, "Eh, ternyata kau cantik juga. Apa mereka memang biasa mengejar orang-orang cantik? Waah.. beruntung sekali aku hari ini bisa berlari bersama yeoja secantik dirimu."
"M–mwo? K–kau tidak mengenalku?"
Orang yang ternyata namja berwajah tampan setelah dilihat dari jarak dekat itu kembali menegakkan badan seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. Gaya yang 'sok' sekali di mata Jaejoong meski tak dipungkiri namja itu tampak lebih keren, "Mengenalmu? Apakah harus? Kita kan baru saja bertemu."
"Kau benar-benar tidak mengenalku? Aku Kim Jaejoong, penyanyi remaja cantik yang kini terlalu terkenal hingga diminta membintangi sebuah drama dan muncul di TV setiap hari dalam acara variety show, baik off-air ataupun on-air. Ah.. kalau kau tak mengenal Kim Jaejoong, kau pasti mengenal 'Hero'... itu nama panggungku. Orang-orang tadi adalah fans yang selalu mengejarku hanya untuk sekedar minta foto atau tanda tangan. Yah.. resiko orang terkenal sih."
Namja itu kembali menatap lekat wajah Jaejoong, namun kali ini tatapannya bermakna meneliti, "Aku memang kudet (kurang update /haha/) atau kau yang omong kosong mengatakan dirimu terkenal? Aku tak pernah melihatmu."
"Apa?! K—"
"Haaaa... kau bilang kau artis terkenal kan? Kalau begitu harusnya kau berterima kasih karena aku telah menyelamatkanmu dari orang-orang labil yang kau sebut 'fans' itu. Benar kan?"
"Huh? Aku bahkan tak memintamu untuk menyelamatkanku. Jadi simpan keinginan mustahilmu untuk mendapatkan ucapan terima kasih dari bintang besar sepertiku."
Jaejoong mengibas rambut panjang nan lurusnya dengan sedikit berlagak kemudian berbalik dan berjalan menjauhi namja itu.
"Hmmm.. apakah aku harus memberitau orang-orang itu bahwa Kim Jaejoong sang 'bintang besar' ada di sini?" gumam namja itu dengan sengaja meninggikan volume suaranya agar terdengar oleh Jaejoong. Yeoja itu tak peduli.. paling hanya gertakan saja, pikirnya.
"Heeeeei! Semuanya dengarkan akuu! Kim Jaej—"
Seet. Ckiit.
Dengan melebihi kekuatan cahaya(?), Jaejoong berlari menuju namja itu dan merenggangkan kesepuluh jemari tangannya ke wajah tampan tersebut, "Tolong berhenti! Aku akan melakukannya. Oke? Dengarkan baik-baik! Terima kasih... kau... telah... menyelamatkanku. Apa itu sudah cukup?"
Namja itu menggeleng, kemudian...
CUP.
"Setelah berpikir sambil memandangi wajah cantikmu, kurasa sebuah ciuman di bibir baru akan cukup sebagai ucapan terima kasih."
Jaejoong benar-benar dibuat melongo oleh namja yang meski sudah mencuri ciumannya, entah kenapa malah terlihat seribu kali lebih tampan ketika mengedipkan sebelah matanya.
'Kenapa? Kenapa jantungku berdebar secepat ini?'
TBC
a/n: hola~ ketemu lagi dengan sayaaaaaa. Bukannya bawa lanjutan ff yang terbengkalai, malah bikin ff baru. Adakah yang familiar sama ceritanya? Ngerasa pernah baca? Saya mengambil alur cerita dalam manga berjudul Secret Scandal yang dibuat oleh Shigano Iori. Baru saya baca tadi di gramedia dan langsung kepikiran emak babeh kita. Maka jadilah ff gaje ini. Gak akan lama, mungkin 3 ata 4 chapter. Atau mungkin chap berikutnya tamat? Yah.. tergantung mood author yang dengan seenaknya mengubah isi cerita *plakk. Daaaan, adakah yang bisa menebak siapa namja misterius(?) yang udah nyuri ciumannya emak? hehe. Okelah segitu dulu. Terima kasih bagi yang menyempatkan untuk membaca :)
Regards,
Ai CassiEast
