Gone

Maze Runner Trilogy by James Dashner

Tidak mengambil keuntungan materiil dari fanfiksi ini

.

Summary: Un-beta/Thomas hancur. Sehancur gelas kaca yang terjun bebas ke atas tanah keras. Untuk #FlashFicFest

.

.

"Kumohon, Tommy…"

Thomas bergeming, kedua netranya buram akibat cairan bening yang mengalir deras dan sebagian tertampung di kantung mata. Mulutnya terbuka tetapi organ tak bertulangnya terasa kelu untuk sekadar berucap.

"Tidak, Newt. Kau bisa. Kau kuat."

Mereka saling bertukar pandang cukup lama. Tanpa suara, tanpa bahasa. Mereka yang paling tahu—bahwa seberapapun beraninya Newt, pemuda itu sesungguhnya merasakan ketakutan yang luar biasa dan Thomas tahu, meskipun ia sangat ingin menepis pikirannya jauh-jauh, bahwa Newt tidak memiliki waktu tersisa. Kulit pucatnya semakin pucat dan dingin, memperlihatkan garis-garis nadi berwarna hijau kehitaman dibawah kulitnya serta darah hitam pekat yang Newt muntahkan sedari tadi.

"…tinggalkan aku,"

"Not in a million years, Newt. I swear." Thomas menarik lengan Newt dan menggantungnya di leher Thomas, membantunya berjalan dan melawan flare yang semakin merenggut kewarasannya. Newt terkekeh pelan.

Brenda benar, Thomas tipikal yang tidak bisa 'meninggalkan' meskipun ia harus. Berapa kalipun Newt luput dari rengkuhan Thomas, ia tetap tidak menyerah untuk membantunya berdiri sembari menyemangatinya—bahwa di depan sana ada cure untuk Newt.

Atau ketika flare telah merenggut kewarasan Newt sepenuhnya, membuatnya beberapa kali mencoba membunuh Thomas. Pemuda itu dapat melihat sepasang netra yang menatapnya nanar dan mulut yang berkali-kali meneriakkan nama "Newt" dengan suara serak hingga ia kehabisan napasnya. Namun Thomas tetap mencoba merengkuh tubuh Newt yang memberontak, sedikit berharap bahwa ia dapat mengembalikan kewarasannya.

"Maafkan aku, Tommy…"

Dan tangisnya meledak. Thomas hancur, sehancur gelas kaca yang terjun bebas ke atas tanah keras ketika Newt menancapkan pisau milik Thomas ke dadanya sendiri sembari mengeluarkan seringai tipis khas terakhirnya.

"You're safe now, Tommy—safe from me who have been devoured by this virus."

Tidak. Sampai kapanpun tidak ada tempat yang aman, tidak tanpa Newt di sisi Thomas.

Newt pergi, sahabatnya telah pergi. Tidak hanya sebentar. Ia pergi, selamanya.