ARE YOU REMEMBER ME,
ANCHOVY?
Present
Main Cast : Donghae X Eunhyuk
Main Pairing : HaeHyuk., Slight : KyuMin
Rated : T
Genre : Romance, Friendship
Warn : Boy X Boy, Yaoi, Boys Love, Typo(s), Boring, Fast plot
Disclaim : This Cast isn't Mine. But This plot is mine!
~Don't Like Don't read~
Annyeoong~!
Hye datang lagi.. hehehe
Sekali membawa Fict tentang Appa n Umma.. HaeHyuk again~! :D
Ottelah, bagi yang berniat, silahkan membacanya..
Hope you like it…
Enjoy Reading~!
H2H
Dingin..
Sangat dingin. Ya, saat ini memang musim dingin. Salju terus menerus turun, menutupi kota dengan warna putihnya yang bersih. Salju yang putih itu mampu membuat suhu sebuah kota turun drastis. Membuatnya menjadi sangat dingin hingga menusuk tulang. Banyak orang yang akan berdiam diri di rumah, dengan penghangat ruangan yang menyala dan menikmati hot choco yang membuat tubuh menjadi hangat dan tenang.
Namun tidak bagi kedua namja kecil berusia sekitar 5 tahun yang sekarang masih asyik bermain di tengah taman yang telah tertutupi salju tersebut. Seperti tak merasakan dingin, anak itu tetap bermain salju bersama, saling melempar bola-bola salju, tertawa dengan sangat riangnya.
Setelah lelah bermain, kedua namja kecil itu duduk di sebuah ayunan.
"Chovy…" panggil seorang namja kecil yang memang lebih tinggi dari namja satunya. Namja yang lebih kecil ini, mempunyai wajah yang tampan, mata besar yang indah, rambut berwarna hitam. Sedangkan namja yang di panggil chovy adalah namja kecil yang sangat manis dan imut, rambut lurus yang berwarna hitam mengkilat, mata yang sedikit sipit cantik, dan satu yang khas yaitu gummy smile nya yang sangat manis.
"Ne, Fishy.." jawab chovy
"Apa chovy kedinginan? Muka chovy memerah.." ucap namja yang di panggil fishy itu seraya menghampiri chovy, menelungkupkan kedua tangannya pada pipi chovy yang memerah karena dingin.
"em., n-ne, chovy sedikit dingin., memang fishy tidak dingin?" Tanya chovy masih meniup-niupkan telapak tangan yang memang telah terbungkus sarung tangan strawberrynya. Bukannya menjawab temannya ini, justru melepaskan syal nya dan mengenakannya pada chovy, setelah itu melepaskan sarung tangannya pula, mengambil tangan chovy lalu memakaikan sarung tangan dengan motif nemo itu.
"yak fishy, apa yang fishy lakukan?" Tanya chovy sambil memiringkan kepalanya bingung juga mengerjapkan matanya lucu. Fishy tersenyum melihat itu, fishy mencubit sayang pipi chovy yang sangat menggemaskan.
"Fishy tidak mau chovy sakit. Apa masih dingin?" Tanya fishy seraya mengelus lembut pucuk kepala chovy.
"A-ani.. tapi nanti fishy yang sakit. Chovy juga gak mau lihat fishy sakit. Kalau fishy sakit, chovy akan sendirian.." ujar chovy panjang lebar,tanpa sadar air mata telah meluncur dari pucuk matanya, melihat pengorbanan seorang fishy untuknya.
"Yak chovy kenapa menangis? Uljima ne.. uljima.." Fishy terlihat sangat kaget saat melihat air mata chovy meluncur membasahi pipinya. Fishy langsung menghapus air mata tersebut, lalu merengkuh tubuh mungil chovy ke dalam pelukannya, mengelus lembut punggung itu membuat chovy nyaman dalam pelukannya.
"chovy Cuma gak mau fishy sakit.." ucap chovy serak di tengah isakannya.
"Fishy itu namja kuat. Fishy tidak akan sakit.." ucap Fishy sambil melepaskan pelukannya menunjukan senyuman yang sangat manis.
"Jinja?" Tanya chovy memastikan.
"Ne.." jawab fishy mantap, membuat chovy kembali tersenyum.
Mereka kembali duduk, memainkan ayunan mereka. Fishy dan Anchovy? Ya, kedua namja kecil itu adalah teman bermain. Mereka bertemu di taman ini sekitar 1 tahun lalu. Tapi entah mengapa mereka sangat dekat walau baru pertama kali bertemu. Setiap sore hari, mereka akan ke taman ini sekedar untuk bermain, setelah itu akan pulang ke rumah masing-masing. Lalu, Keduanya menyebut dirinya sendiri sebagai Fishy dan Anchovy.
"Fishy…" panggil Chovy lagi setelah mereka berdiam cukup lama.. Fishy hanya menatap Chovy dengan sangat lembut.
"Gwenchana? Kenapa muka fishy pucat?" Tanya chovy lagi saat menyadari wajah sahabatnya ini mulai memucat, bahkan bibirnya mulai kering dan telah berwarna putih. Sangat pucat.
"Anii.. Fishy baik-baik saja.." jawabnya sedikit kaku. Sama seperti yang di lakukan Fishy sebelumnya. Chovy pun memeluk tubuh Fishy ke dalam tubuhnya yang mungil. Sedikit memberikan kehangatan. Fishy membalas pelukan Chovy, membenamkan wajahnya yang pucat dalam lengkuk leher chovy yang membuat chovy sedikit merasa geli.
"Chovy sayang Fishy.." ucap Chovy dengan riang, tanpa di sadari wajah chovy memerah, kali ini bukan memerah kedinginan tapi memerah karena malu.
"Fishy tidak sayang chovy." Jawab Fishy singkat. Dan sukses membuat chovy melepaskan pelukannya, danmenunjukan pipinya yang menggembung dan bibirnya yang mengerucut, sangat kesal. Fishy terkekeh pelan. Sedetik kemudian Fishy melepaskan sebuah kalung yang memang di pakainya. Lalu langsung memakaikan kalung tersebut pada leher Chovy. Chovy hanya menatap Fishy dengan tatapan bingung.
"Kenapa memakaikan kalung ini di leher chovy?" Tanya Chovy sambil memperhatikan kalung yang ada telah terkalung di lehernya. Yang berbentuk sebuah huruf.. "H"
"Itu kalung kesayangan Fishy. Kalung keberuntungan Fishy. Sekarang, Fishy kasih kalung itu untuk Chovy. Fishy mau chovy selalu mengingat Fishy kapanpun. Chovy harus menjaganya ne?" ucap Fishy sambil tersenyum lembut.
"Ne.. Chovy pasti jaga kalung fishy dengan baik.." Ucap Chovy mantap sambil menunjukan gummy smilenya. Kembali Fishy merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapannya, menghirup aroma strawberry yang terkuar dari tubuh chovy.
"Fishy tidak sayang Chovy,, Fishy sangat teramat sayang Chovy.. Fishy mencintai Chovy.." Ucap Fishy tepat di telinga kiri chovy membuat muka chovy memerah seketika. Chovy tidak mengerti apa maksud Fishy, Tapi kata-kata Fishy yang teramat lembut itu, mampu membuat chovy yakin bahwa fishy menganggapnya sebagai orang terpenting.
Fishy melepaskan pelukannya. Menatap mata obsidian hitam Chovy begitu tajam dan lembut.
"Saranghae.. Anchovy.." serunya menunjukansenyuman 1000 volt manisnya.
"na-nado.. nado saranghae.. Fishy…" ucap Chovy setengah menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah malu. Tapi sedetik kemudian Fishy mendekatkan wajahnya ke wajah Chovy, menyapu bersih jarak di antara mereka. Ishy mengecup lembut bibir pulm cherry milik Chovy. Hanya sebuah sentuhan lembut kemudian langsung melepaskannya. Mereka saling tatap dan saling melempar senyuman.
Setelah itu, Eomma Anchovy datang untuk menjemput sang Aegya. Anchovy pergi meninggalkan Fishy sendiri sebelumnya, chovy member salam, dan berjanji akan bermain lagi esok hari. Fishy memandang lembut punggung mungil Anchovy, hingga sosok mungil itu menghilang dari pandangan matanya, dan..
BRAAKK..
Fishy terjatuh. Tubuhnya tergeletak begitu saja di dinginnya salju yang putih itu. Nafasnya memburu, bibir dan wajahnya semakin memucat hingga akhirnya ia benar-benar tak sadarkan diri.
Dan itu adalah hari terakhir seorang Fishy dan Anchovy bermain bersama di taman itu. Fishy tak pernah menunjukan dirinya lagi. Anchovy masih sering datang ke taman tersebut hanya untuk menunggu sang sahabat nya datang menunjukan senyuman manisnya, namun hasilnya Nihil. Selama berjam-jam menunggu sosok seorang Fishy tak pernah muncul lagi di hadapan Anchovy, dan akhirnya Anchovy selalu menangis seorang diri di taman tersebut.
H2H
12 YEARS LATER
"Aiisshh… Aku telat… Aku telat…" ucap seorang namja manis sambil berlari dengan sangat cepat melewati kerumunan orang di depannya. Tak jarang ia menabrak tubuh orang-orang itu.
"Minggirr… Minggiirr…" Teriaknya lagi masih terus berlari begitu kencang, menyuruh orang-orang yang berada di depannya untuk menyingkir dari jalannya.
Namun sepertinya nasib sial kembali menimpa namja manis itu. Tiba-tiba seorang namja keluar dari mobilnya, namja manis ini tidak mampu menge rem kecepatannya pun akhirnya menabrak namja itu sehingga sang namja manis terjungkal ke belakang jatuh.
"Aissh, Appo…" gumamnya pelan sambil meringis sakit.
"Gwenchana?" Tanya seorang namja yang menyebabkan dirinya terjatuh seperti sekarang. Namja itu mengulurkan tangannya ingin membantu namja manis berdiri namun namja manis justru memperhatikan namja yang berdiri di depannya. Seorang namja tampan dengan style tak bisa di bilang biasa. Namja itu mengenakan celana stretch putih dengan kemaja berwarna biru laut, dan menggenakan sunglasses serta topi.
"Hei.. Gwenchana?" Tanya nya lagi. Masih mengulurkan tangannya, namun sedetik kemudian tangannya justru di tepis begitu saja oleh namja manis.
"Aissh.., Ini gara-gara kau! Kalau kau tidak turun dari mobil itu tiba-tiba aku tak perlu terjatuh." Bentak namja manis membuat sang namjatampan terlonjak kaget.
"Yak! Kenapa kau menyalahkanku, itu salahmu berlari sekencang itu" sang namja tampan tak terima di bentak seperti itu, balik sang namja manis menggembungkan pipinya kesal.
"Omo! Aish.. Aku tambah terlambat gara-gara kau!" Sedetik kemudian sang namja manis menepuk dahinya kaget, Ia lupa, ia bisa di tinggal lagi. Akhirnya setelah berucap demikian ia langsung berlari sedikit menabrak bahu namja tampan sehingga namja tampan itu mundur beberapa langkah.
Namja tampan tersebut membuka sunglassesnya, memperhatikan sosok namja manis yang baru menabraknya dengan tatapan intens.
'Wajah itu… Sepertinya tidak asing..' batinnya.
"Yak, Hae, ayo cepat naik! Kau mau telat di hari pertama mu eoh?" Bentak seorang namja imut dari dalam mobil Audi S4 tersebut.
"A-ah, ne Minnie Hyung.." katanya kemudian masuk ke dalam mobilnya.
H2H
"Huwwaa,,, ahjussii tunggu aku… Ahjussii….." teriak namja manis itu lagi masih berlari mengejar sebuah bis yang tak kunjung berhenti. Nafasnya memburu dan peluh telah mengucur di pelipisnya.
"Ahjuuuusssiii…" Teriaknya lagi seperti orang gila, yang otomatis membuat tatapan orang-orang terfocus pada dirinya. Masa bodoh dengan tatapan orang, yang jelas karena teriakan nan menggemanya itu, bis yang tadinya melaju mulai berhenti. Namja manis itu langsung naik, dan langsung di sambut tatapan horror dari para penumpang dan tentu sang ahjussi supir. Namja itu hany tersenyum begitu manis, menunjukan gummy smilenya, membuat orang-orang justru memandangnya dengan tatapan lapar. (?)
"Hyukiiie…" panggil seseorang dari dari tempat duduk di belakang sana. Membuat sang namja manis ini segera menghampirinya dan mendudukan tubuhnya di sebelah temannya itu.
"Wooki aku lelahh…" keluh namja manis yang kita ketahui bernama Lee Hyuk Jae, biasa di panggil Eunhyuk.
"haha, kesiangan lagi eoh?" Tanya sahabatnya yang bernama Ryeowook itu. Dan hanya dibalas dengan anggukan Eunhyuk.
Mereka berdua akhirnya berhenti di sebuah perhentian bus. Mulai melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah mereka. Melalui gerbang dengan sebuah tulisan tercetak menunjukan nama dari sekolah mereka itu. SM HIGH SCHOOL—ART SCHOOL.
Ya, sebuah sekolah tinggi dengan jurusan khusus di bidang seni. Seperti Dance, Music, Acting, Artistic painting.
Eunhyuk adalah seorang siswa jurusan Dance kelas 2. Sedangkan Ryeowook adalah seorang siswa Vocal kelas 2. Mereka telah bersahabat sejak SMP. Hingga berhasil lolos di sekolah Art yang sangat terkenal di Seoul ini.
Eunhyuk dan Ryeowook berpisah menuju kelas mereka masing-masing. Eunhyuk mengarah menuju ruang Dance, sedangkan Ryewook tentu ke ruang Music.
"Haahh.. Kemana yang lain?" gumamnya pelan, sambil menyimpan tasnya dalam loker. Lalu membuka jaketnya. Sekarang Eunhyuk hanya menggunakan kaos tanpa lengan sedikit ketat dan tipis mampu memperlihatkan abs nya yang lumayan terbentuk. Ia mulai menyalakan music di ruangan tersebut dan mulai melakukan pemanasan dance.
"Hyuukkiiiii….." Belum sempat Eunhyuk memulai pemanasannya ia di kejutkan dengan pelukan erat dari belakang.
"Yak! Yak Dongie Hyung, lepaskan aku…" Eunhyuk memberontak namun tubuhnya yang mungil tak mampu terlepas dari pelukan namja gempal yang tengah memeluknya itu. Namja gempal itu akhirnya melepaskan pelukannya setelah ia puas.
Eunhyuk menoleh dan kini ia telah menemukan teman-teman satu jurusannya berkumpul, menyiapkan diri untuk memulai kelas Dance mereka. Shindong si namja gempal yang tadi memeluk Eunhyuk karena merasa gemas padanya tengah menaruh barang-barangnya. Ada beberapa lain pun di sana, Heechul, Junsu, Taemin, Yunho, dan Minho. Ya, mereka semua adalah siswa di kelas Dance ini.
Semuanya siap untuk melakukan pemanasan pagi ini. Namun kegiatan mereka kembali terinterupsi oleh suara dari ambang pintu. Mereka semua menoleh dan mendapati Han Songsaeng tengah berdiri, kemudian masuk. Mereka semua mengernyit bingung, yang mereka tahu pagi ini mereka akan melakukan pemanasan bebas. Han Songsaeng yang memang mentor dance ini akan mengajar mulai siang nanti.
"Ahh., Jangan memasang wajah seperti itu padaku.." ucap Han Songsaeng.
"Apa yang Han Hyung lakukan di sini?" Tanya Yunho bingung di sertai dengan anggukan setuju dari yang lainnya. Jangan heran jika kami memanggil dekat mentor kami. Ya, kelas dance tidak membiarkan adanya bahasa formal jika sudah saling mengenal. Mereka akan menganggap satu sama lain sebagai sahabat dan juga Hyung mereka sendiri. Hal seperti itulah yang membuat kelompok Dance ini lebih kompak dari kelas lainnya.
"Anii.. Aku hanya ingin mengenalkan kalian pada anggota baru kita." Jelas Han Hyung
"Nuguya?" Tanya Eunhyuk penasaran
"Chakkaman.. Donghae-ya, kajja masuklah." Panggil Han hyung, dan beberapa detik kemudian seorang namja tampan mulai menunjukan sosoknya. Masuk ke ruang latihan dance ini dengan sangat santai dan coolnya. Namja tampan yang lumayan tinggi dengan rambut brunette hitam, senyuman yang terlihat dingin, dan wajah yang sedikit childish.
"Ya, Donghae-ya, ayo perkenalkan dirimu pada yang lain.."
Eunhyuk terus memperhatikan namja itu dari atas hingga bawah, penampilannya tidak asing. Tapi dimana aku melihatnya. Ting! Eunhyuk pun teringat. Namja ini yang tadi pagi membuatnya terjatuh dan harus berlari lebih kencang untuk mengejar bis itu.
"KAU?" Teriak Eunhyuk sambil menunjuk namja itu. Sontak semua orang memandang Eunhyuk seketika, dengan tatapan seakan 'ada apa?', dan menghentikan namja tampan itu yang baru akan membuka suaranya.
"Kau yang menabrakku tadi pagi!" teriak Eunhyuk lagi. Namja itu hanya memperhatikan Eunhyuk kemudian tersenyum sangat tipis. Mendengar pernyataan itu, murid yang lain kini mengalihkan pandangannya memandang kearah Donghae.
"annyeong.. Naega Lee Donghae imnida. Bangapseumnida.." Ucap Donghae seraya membungkuk memberi salam kepada yang lain tanpa menanggapi perkataan Eunhyuk.. Lalu kembali menegakan tubuhnya, menunjukan senyuman manisnya.
DEG
Melihat itu, Eunhyuk terdiam. Memegang dadanya, ah tidak, lebih tepatnya memegang sebuah kalung yang tersembunyi di dalam kaosnya.
'Senyuman itu…..' batin Eunhyuk.
~TBC~
Jjang Jjang~!
Hehehe
Masih teramat singkat di Chap ini.. ^^
Tapi chap berikutnya tak akan sesingkat ini…
Jadi., adakah Readerdul yang tertarik akan Fic ini?
Bagi yang berniat tinggalkan jejak kalian ne? ^^
Gomawo *Bow
RnR Please~!
