iamjustlol proudly present
Welcome!
Casts:
Jung Chanwoo
Kim Hanbin
Kim Jiwon
iKON's Song Yunhyeong, Kim Jinhwan, Kim Donghyuk, Goo Junhoe as cameo
Winner's Song Mino as bartenderRated: M(ature)
Warns: OOC, innocent and needy Chanwoo, maybe uses of kinks, other stuff
Since I have read a lot of fanfics, some which is unforgettable is still stuck in my head so if there are things that you say is a plagiarism, it's not. This story is purely mine, which came from my brain.
.
.
.
"Chanwoo-yah!" panggil Jinhwan.
"Eh?" Chanwoo mengangkat kepalanya.
"Hari ini, bagaimana kalau kita pergi makan?"
"Makan? Makan apa hyung?" jawab Chanwoo.
Donghyuk berdecak. "Eih, kau ini tidak tahu atau apa? Yang dimaksud
Jinhwan hyung adalah minum, dia ingin kita minum."
"Yeah, kita akan ke bar~" seru Yunhyeong riang.
Mata Chanwoo melebar. "Eh? Aku masih di bawah umur..."
Kali ini, Junhoe yang berdecak. "Ah kau ini hidup mengikuti aturan
sekali. Ayo pergi saja!"
.
.
"Aku pulang," ucap Hanbin setelah ia memencet password asrama mereka
dan masuk ke dalam. Matanya menyipit curiga saat ia mendapati
asramanya gelap, seperti tidak ada orang—atau memang tidak ada?
Hanbin menyalakan beberapa lampu sebelum berjalan menuju meja makan,
sedikit berharap akan ada makanan karena ia belum makan dari pagi dan
ini sudah pukul 10 malam. Tapi Hanbin terlalu berharap, dan hasilnya
nihil.
Matanya mendapati secarik kertas yang ditempel di sisi meja makan
tersebut, lalu mengambilnya.
"Hanbin-ah! Maaf! Kalau kau membaca ini itu menandakan bahwa kita
belum sampai dirumah! Hehe
Tadi kami semua sangat bosan, jadi aku mengajak untuk pergi bersenang-
senang.
Awalnya kami ingin menunggu kau dan Jiwon datang, namun karena kalian
lama, jadinya kami pergi duluan.
Ini nama tempatnya, jaga-jaga jika kau atau Jiwon ingin menyusul:
LTNS Bar, Myeongdong 115-41
Ppyong!"
Hanbin berdecak. "Jinhwan hyung sesat. Dan kenapa harus LTNS? Love The
Nigga Swagging?! Oh astaga namanya saja norak," decaknya sebelum kembali
menaruh kertas itu diatas meja. Ia menyeret kakinya malas-malasan ke
kamarnya, terlalu lelah karena ia beberapa hari ini mengerjakan lagu
untuk debut dan belum mendapatkan istirahat yang bisa disebut layak.
Ia hanya terpisah satu langkah dari kamar tidur kesayangannya, sebelum
ia teringat satu hal.
"Chanwoo?" panggilnya takut-takut. Tidak ada jawaban. Ia berjalan
menuju kamar Chanwoo, dan ia tidak mendapati siapapun. Dia juga tidak
bisa menemukannya di kamar lain.
Sebenarnya kalau soal member lain—termasuk dirinya—yang belum legal
namun sudah ke bar itu hal yang biasa baginya, karena mereka sudah
bersama sejak bahkan sebelum WIN dibentuk. Tapi ini Chanwoo...
"ARGH! Kim Jinhwan kau... aish! Jung Chanwoo!"
.
.
Chanwoo hanya menatap hyung-hyungnya yang dengan gembira berdansa
dengan wanita-wanita yang terlalu punya sedikit pakaian, Chanwoo juga
sedikit prihatin melihat pakaian wanita itu, hanya kain yang menutupi
setengah payudaranya dan celana pendek yang juga hanya menutupi
setengah bokongnya—meskipun harus ia akui bahwa ia sedikit tegang
melihat wanita itu berdansa.
Mendadak tenggorokannya kering melihat Donghyuk berciuman dengan salah
satu wanita kekurangan bahan tersebut. Ia buru-buru meminum minuman
yang ada di sebelahnya dan segera mengernyit. Ia lupa bahwa Junhoe
memesankan limun untuknya. Rasanya seperti sabun pencuci piring, dan
ia membencinya.
"Ehm, permisi," ucap Chanwoo pada seseorang yang berada di dalam bar.
Orang tersebut menoleh. "Ya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Apa minuman disini yang kadar alkoholnya rendah?"
"Saya menyarankan Aperitif Cocktail, tuan," jawabnya seraya tersenyum
penuh arti.
Bibir Chanwoo membuat huruf 'a'. "Aku pesan itu satu."
Orang yang tadi berbicara dengan Chanwoo itu mengangguk lalu
mengerjakan pesanan Chanwoo, lima menit kemudian, minuman yang berada
di gelas cocktail itu sudah berada di depannya.
Laki-laki kelahiran tahun 1998 itu mengerutkan dahinya. Ini terlihat
seperti minuman untuk wanita, tapi ya sudahlah. "Ini berapa?"
"Aku akan membayarnya untukmu."
"Eh?"
"Ya, minumlah."
Chanwoo dengan ragu-ragu mendekatkan bibirnya ke pinggir gelas sebelum
menyesap cairan tersebut ragu-ragu. Ia meletakkan kembali gelas
tersebut sebelum mengernyit—lagi dan lagi.
"Asam," katanya, "tapi setidaknya lebih baik daripada meminum cairan
pencuci piring."
Bartender tersebut tersenyum. "Kau anak baru, ya? Aku Song Minho, kau
bisa memanggilku Mino," katanya, mengulurkan tangannya.
"Jung Chanwoo, panggil saja Chanwoo," jawab lelaki yang lebih muda
sambil membalas ukuran tangan Mino.
"Senang berkenalan denganmu, Chanwoo-ssi," ucap Mino, tersenyum.
Chanwoo mengangguk malu sebelum meminum kembali minumannya.
"Song Minho apa kau melihat—Chanwoo-yah!"
Lelaki kelahiran tahun 1998 itu menoleh ke arah suara yang baru saja
menyebut namanya. "Hanbin hyung!"
"Kau disini rupanya," ucap Hanbin, terengah-engah. Ia mendudukkan
dirinya di sebelah Chanwoo. "Mino hyung, satu Mojito."
Mino malah menjitak dahi Hanbin main-main. "Kau masih dibawah umur
tapi sudah berani mencoba-coba?!" Namun Mino tetap berjalan ke tempat
dimana banyak cairan-cairan beralkohol berada.
Beberapa menit kemudian, sebuah gelas mendarat di depan Hanbin. Dengan
cepat ia menenggaknya, sampai habis. Ia akui kepalanya terasa pening,
namun ia menyukai rasa itu.
"Yo Hanbin!" teriak seseorang yang membuat Hanbin memijat dahinya
kesal. Kim Jiwon. "Bro, aku pesan yang—apa namanya? Aku lupa."
Mino mengerutkan dahinya. "Kim Jiwon, aku tidak akan memberikanmu 1-900-FUK-ME
jika kau akan telanjang dan menempelkan penismu pada wanita-wanita
lagi."
"Ew," Hanbin berkata. "Itu benar-benar terjadi?"
"Past is the past, jangan mengungkitnya Mino. Aku ingin pesan itu,
untuk melakukan pesta selamat datang kecil-kecilan untuk maknae
tersayang."
"Kau gila."
"You know me, Hanbin."
Mino hanya mengangkat bahunya tidak peduli sambil membuat pesanan Jiwon.
"Thanks, bro!" kata Jiwon, nyengir saat minuman pesanannya sampai. Ia
merogoh saku jaketnya lalu mengeluarkan plastik yang berisi bubuk putih.
"Obat perangsang?!" ucap Hanbin.
Jiwon berdecak. "Kau bisa diam tidak, sih?! Ini dinamakan 1-900-FUK-ME
bukan karena tanpa alasan."
Setelah bubuknya habis, Jiwon menggoyangkan gelas tersebut—seperti
saat ingin meminum wine—sebelum berjalan mendekati Chanwoo.
"Chanwoo-yah, hyung membelikanmu minuman ini, minumlah."
Dan entah karena apa, Chanwoo tanpa curiga menghabiskan satu gelas
yang tadi ditawarkan oleh hyungnya itu.
.
"Aahhh! Mmmhhh~!" desahan erotis itu terdengar dari bilik toilet yang
berada di ujung, toilet di bar ini sepi karena tersedianya kamar-kamar
untuk One Night Stand dan sebagainya.
Chanwoo tidak mengetahui apa-apa, yang ia tahu hanyalah setelah ia
meminum minuman yang ditawarkan Jiwon, tubuhnya memanas dan ia izin ke
toilet dan lihatlah dirinya sekarang, tengah memuaskan dirinya sendiri
dengan jari yang tertanam jauh di dalam lubang rektumnya.
"Jung Chanwoo?"
"Hyung-ngghh!"
Hanbin—orang yang tadi memanggil—mengerutkan dahinya. 'Ah, secepat
itu?' pikirnya.
"Chanwoo-ya?" panggil Hanbin lagi, sampai ia mencapai toilet terakhir
dan mencoba mendorongnya, tidak terkunci.
Hal berikutnya yang laki-laki kelahiran tahun 1996 ini langsung
membuat sesuatu di bawah sana mengedut.
Seorang Jung Chanwoo yang terduduk di atas kloset dengan kaki yang
terbuka lebar, kejantanan yang tegang, lubang rektum yang dipenuhi
jari, muka yang memerah, dan bibir yang terbuka sempurna sambil
mengeluarkan desahan-desahan kecil.
Yang selanjutnya Hanbin ketahui, ia langsung menerjang maknaenya yang
seharusnya ia lindungi kepolosannya.
TBC
*(Aperitif Cocktail, Mojito, dan 1-900-FUK-ME itu beneran minuman di bar ya. Bukan berarti pernah ke bar juga sih.)
Yas ff ikon pertama\m/
maaf kak canunya jadi gini._. I just can't fight over my mind whose
making uri maknae this needy.
Ff lainnya bakal dilanjut juga kok, kemaren kesibukan aja soalnya tugas dan lain-lainnya (itupun kalo masih ada yang inget gimana ceritanya hing maaf;;; )
Review ga kak? ff pertama yang pendek nih cuma 2shoot.
Love,
Me
