Chapter 1
Fanfic : Jidat, Sayangku…
Author : Naumi Megumi
Pairing : SasuSaku, NaruHina
Rate : T
Genre : Romance/Friendship/Humor/Hurt
Disclaimmer : Naruto milik Mashashi Kishimoto
Jidat Sayang… hanya milikku, untuk selamanya
Warning : OOc banget, Gaje, Typo, abal, Update tak tentu, bahasa yang nggak sesuai EYD dan hanya terima FLAME YANG MEMBANGUN!
Summary : Sasuke adalah cowok dingin dan tertutup, sedangkan Sakura adalah cewek yang periang. Dan bagaimana caranya kedua insang ini bersatu? Ayo buruan baca kisah cinta antara Sasuke dan Sakura dalam fanfic Jidat, sayangku…!
Terinspirasi dari komik jepang yang berjudul "Electric Daisy" atau "Dengeki Daisy" karangan Motomi Kyousuke. Aku Cuma ambil dikit kok.
Ini juga salah satu novel-ku yang aku jadiin fanfic, jadi apabila ada nama yang belum ke-edit mohon maaf ya.
Disini aku pakai Sakura's POV dari awal sampai seterusnya.
Yowes lah, ayo gek baca!
Don't like don't read
Jangan lupa RnR-nya
Happy Reading
Jidat, Sayangku….
Chapter 1
"Pak, bukain donk!" rengekku pada Pak Satpam Sekolah.
"Ayolah Pak…? Bapak ganteng dech..kasian aku donk….!" Aku masih merengek di depan gerbang.
Sial hari ini aku kesiangan, mana gerbangnya ditutup lagi.
Oh ya, perkenalkan namaku Haruno Sakura. Aku adalah murid baru di SMA Konoha School ini. Aku terlambat saat pertama masuk sekolah. Sial! Gara-gara bagun esiangan ni.
Ok kita kembali ke cerita.
"Baik. Kali ini saya akan bantu kamu. Kalau besok kamu terlambat lagi, gerbangnya tidak akan saya buka." Kata Satpam gendut itu. Ups! tidak boleh memanggilnya gendut. Pak satpam itu namanya…. Umn…aku nggak tau. Karena aku baru disini jadi buta arah (apa hubungannya). Apalagi sekarang lagi MOS. Nyebelin banget dech..!
Mana rambutku harus dikuncir delapan, kalung bumbu dapur terus pakai topi tempat nasi dari plastik. Pokoknya kayak orang gila dech.
Kembali saat aku terlambat. Begitu gerbang dibuka, aku segera masuk.
"Heh!" terdengar suara cowok, sepertinya memanngilku. Karena aku takut, aku tetap berjalan aja..pura-pura tidak dengar ah…
"Heh, berhenti!" teriak orang itu.
Aku mulai menoleh perlahan. "Semoga bukan kakak OSIS," gumamku berulang kali. Begitu aku menoleh….Wow..ternyata do'aku tak dikabulkan.
Cowok itu berambut hitam, tapi modelnya umn..kayak pantat ayam..aneh. mata onxnya indah. Lumayan ganteng juga ni kaka kelas gue.
"Loe..! Kenapa telat..?" tanya Kak OSIS itu, eh bukan lebih tepatnya berteriak.
"Ma….maaf, Kak. A….aku bangun kesiangan." Jawabku terbata-bata.
"Loe harus menerima sanksi dari gue…!" Kata, kak OSIS…yang namanya Uchiha Sasuke, Karena aku baca ID Card-nya. Ehm…
"Heh…! Kok malah bengong!" Bentak Uchiha Sasuke.
"Eh,… iya, Senpai..!" Sahutku kaget.
"Sekarang loe muterin lapangan basket 5 kali!" perintah Uchiha Sasuke.
"Apa…?" Seruku…
"Kenapa? Loe mau nolak…?" bentak Sasuke. Dasar pantat ayam!
"Senpai, kasian aku dong! Nggak liat badanku kecil kayak gini…?" Ucapku memelas dengan jurus puppy eyes, ya agar Sasuke berubah pikiran gitu.
"Apa…? Loe kira gue buta? Ya gue liatlah… Hanya saja loe nggak perlu dikasihani…!" teriak Sasuke dengan kejam. Sial! Jurus andalanku nggak mempan.
Oh…mengapa kejamnya dirimu, Sasuke ayam!
"Huuuu….."
"Tunggu apalagi….? Cepat sana!" perintah Sasuke.
"Iya…iya…" jawabku malas.
Sambil berlari, aku terus mengomel dan mengata-ngatai Sasuke si pantat ayam.
Hah! capek banget. Aku terus berlari mengelilingi lapangan basket. Sebenarnya capek banget, tapi… Si ayam itu masih mengawasiku terus.
"Krucuk!" suara tak asing lagi yang berasal dari perutku. Tadi pagi aku kan nggak sarapan. Gara-gara bangun kesiangan.
"Kak, aku boleh istirahat sebentar'kan….?" Tanyaku sambil ngos-ngosan.
"Nggak boleh!" tolak Sasuke mentah-mentah.
"Iih…jahat banget sich…." Dumelku. Ya….terpaksa aku meneruskan hukumanku.
Lama-lama semua menjadi gelap. Kepalaku terasa berputar-putar. Pandanganku mulai kabur. Gelap.
Pusing, kepalaku terasa berat. Perlahan kubuka metaku. Aku berada di sebuah ruangan. Entah dimana. Kayaknya sich UKS. Sok tau ya aku ini. Lha emang bener.
"Syukurlah. Loe sudah sadar…." Ucap seorang cowok. Aku menoleh ke arahnya. Ternyata Sasuke si ayam.
"Ini semua'kan gara-gara loe!" Ucapku dalam hati sambil melihat ke arah Sasuke.
"Kenapa loe ngliatin gue kayak begitu?" tanya Sasuke saat memergokiku sedang melihat ke arahnya.
"Nggak. Aku kira siapa. Ternyata kakak OSIS…!" jawabku sambil tersenyum hambar.
"Kakak OSIS….kakak OSIS…loe kira gue SOSIS apa?" bentaknya. Galak banget sich.
"Maaf, Senpai…"
"Gimana keadaan loe?" tanya Sasuke sok perhatian.
"Masih agak pusing sedikit, Senpai." Jawabku.
"Ya udah. Kalau gitu loe istirahat aja di sini dulu."
Wah…ternyata Sasuke ada sisi baiknya juga.
"Makasih…." Ucapku dengan senyum termanisku.
"Udah dech, nggak usah senyum-senyum sagala. Tetep aja jelek." Ucap Sasuke dingin.
Ih..baru dipuji sebentar…eh udah berubah jahat lagi. Dasar, pantat ayam!
"Senpai, boleh pulang?" tanyaku.
"Loe itu, sudah dikasih waktu istirahat tapi malah minta pulang. Nggak boleh!" tolak Sasuke.
"Yah…." Keluhku.
"Apa loe mau gue hukum lagi?"
"Iya…iya…"
"Gue mau pergi. Inget! Jangan kabur kemana-mana!" pesan Sasuke. Ia pun keluar dari ruang UKS.
Hah! Sebenarnya aku males banget disini. Apa aku ke kantin aja ya? Laper nich…
Aku pun keluar UKS dan menuju kentin. Walaupun sempet beberapa kali tersesat, akhirnya aku menemukan letak kantin. Perutku kalau sedang laper memang canggih melacak sinyal kantin. Hehehe…
Aku segera pesan makanan. Hanya 2 menit makanan pesananku sudah berada di atas meja. Ya karena sedang sepi.
Aku mulai menikmati makananku. Saat aku mulai membuka mulut untuk memasukkan makananku, tiba-tiba ada seorang yang duduk di depanku. Aku mengalihkan perhatianku kepadanya.
"Mati gue!" gumamku.
"Hehehe…Sasuke-senpai…mau makan?" tawarku dengan tampang tak bersalah.
"Hem…enak ya..?" ucap Sasuke dengan nada mengancam sambil senyum palsu. Sumpah…jelek banget. "Kenapa loe keluar UKS? Udah gue bilang jangan kemana-mana…!" bentak Sasuke.
"Laper, Senpai. Tadi Sasuke-senpai tau sendiri tadi aku pingsan itu karena aku laper…" elakku mencari alasan, ya emang itu kenyataannya.
"Ya udah. Terusin, tapi nanti setelah makan loe harus secepatnya kembali ke barisan!" perintah Sasuke.
"Sip dah…" jawabku mengacungkan kedua jempolku.
Sasuke pun lalu pergi.
10 menit sudah berlalu. Ya….aku tau ini sudah lewat waktu yang diberikan Irvan. Karena aku kesal, hah…aku pilih membangkang aja. Kan biasa kalau seusia gue gini kalau nakal. Hahaha…..
"Hei!" bentak Sasuke.
"Hei juga Sasuke-senpai." Sapaku cuek-cuek aja. Meski aku tau Sasuke sedang marah besar.
"Ngapain loe masih di sini?" tanya Sasuke.
"Istirahat, kak." Jawabku singkat.
"Wah…enak ya," sindir Sasuke. Aku tau di mulai jengkel. Aku biyarin aja. Bodo' amat.
Aku lihat kakak yang satunya, ia sedikit tersenyum. Ha? Apa yang lucu? Tapi senyumnya manis banget. Keren ….!
Rambutnya kuning seperti duren. Lucu. Mata safir-nya teduh.
"Iya, senpai mau ikut istirahat?" ajakku sengaja memancing amarahnya.
"Boleh juga," jawab Sasuke dengan senyum palsu dan mulai duduk di sampingku.
"Aarrgh…..!" seruku saat telingaku dijewer Sasuke.
"Anak baru sudah mulai belagu ya…!" kata Sasuke dan tangannya masih nyangkut di telingaku.
"Aaa...sakit, Senpai! Lepasin donk!" rengekku sambil memegang tangan Sasuke meminta menurunkan tangannya.
"Nggak. Gue nggak akan lepasin sebelum loe minta maaf sama gue." Sasuke mengajukan sebuah syarat.
"Sudahlah, Teme. Lepasin dia. Kasian thu." Nasehat teman Sasuke. Namanya Uzumaki Naruto. Aku baca ID Card-nya.
Yess! Aku ada yang mbelain..!
"Nggak!" Tetot! Tolak Sasuke mentah-mentah.
"Sebelum dia minta maaf." sambungnya.
Ih..sebel dech.. Sasuke jahat!
"Iya dech. Aku minta maaf…..." Ucapku dengan tampang memelas.
"Hah, Loe pinter banget ya…menunjukkan tampang memelas loe dan sayang sekali itu sama sekali nggak mempan buat gue." kata Sasuke.
"Ih… Sasuke-senpai. Aku beneran minta maaf.." ucapku. Biar kelihatan natural. Aku peres dech air mataku. Aku keluarin semuanya.
"Hah, baiklah…" akhirnya Sasuke melepaskan cengkramannya dari telingaku. Aduh..Sakit.
"Terima kasih…." Ucapku. Perlahan aku berdiri dan berlari menghindar dari Sasuke.
"Daa…Sasuke-senpai." Ucapku sambil berlari dengan melambaikan tanganku. Sekilas aku melirik Naruto-senpai, ia tersenyum. Cute… Aku melihat Sasuke sangat marah. Nanti kalau ketemu dia, aku pasti mati. Whatever. Aku segera kembali ke barisan.
"He, kamu," panggil salah seorang panitia MOS.
"Ya, Senpai," jawabku.
"Dari mana Kamu?" tanya kakak itu.
"Ehm…dari UKS. Tadi sakit," jawabku dengan puppy eyes-ku
"Ya udah. Kalau memang belum sembuh bisa istirahat kok," tawar kakak itu.
"Makasih, Senpai." Aku pun meneduh di bawah pohon yang rindang. Hehehe…. jurusku ampuh juga. Karena tubuhku kecil banyak orang yang mengasihaniku.
.
.
.
.
.
. TBC -TBC-TBC
Maaf jika ada salah kata n banyak typo n mistyponya.
Dan maaf yang kemaren itu ada kesalahan teknis.
Aku salah masukin dokumen yang belum aku edit,,,hikz...;(
Maaf banget ya..aku jadi malu ni. Novelku indo yang aku jadiin FF malah salah masuk...
.
.
.
Balasan reviews
xxxkshineiiiga21737
ini editan novelku sendiri kok...Cuma kemaren salah masukin dokumen.
Fujiwara Ami
Maaf aku salah masukin dokumen..hikz
Chiwe-SasuSakuNaru
Wah,,kmu itu kak, aku salah amsukin dokumen kok malah suruh update..
Hikz
Voila Chan 14
Wah maaf aku salah masukin dokumen . aku jadi malu...hikz...
Phouthrye Mitarashi15
Maaf itu emang kehapus...maaf banget, ternyata aku salah masukin dokumen.
Aku kira dah bener, tapi pas liat riviewnya kok pada komplain, eh ternyata salah masukin dokumen..hikz...malu aku..
Aku nggak tersinggung kok. Aku Cuma binggung,,ternyata ada yang salah.
naomi-azurania
Maaf maaf itu aku salah yang masukin data...maaf sekali lagi maaf..
