Title : Something Beside You
Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Shim Changmin
Chapter 1
Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi, tapi Chanyeol belum bangun dari tidurnya. Tuan Park, Nyonya Park, Baekhyun dan suaminya Shim Changmin, mereka semua sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan pagi, kebetulan hari ini adalah hari minggu, semuanya libur tidak ada yang berangkat ke kantor.
"Kemana Chanyeol?" Tanya Tuan Park saat duduk di kursi meja makan.
"Sepertinya dia masih tidur, padahal seharian kemarin dia tidak pergi syuting. Coba Baekhyun sana bangunkan adikmu." Ujar Nyonya Park pada anak angkatnya itu.
"Baik, Eomma! Ini sayang di minum dulu tehnya, aku mau membangunkan si pemalas itu." Ucap Baekhyun pada Shim Changmin, pria yang menikahinya 3 bulan yang lalu.
"Terima kasih sayang, sana bangunkan adik ipar, agar kita bisa sarapan bersama." Sahut Changmin seraya menerima secangkir teh yang dituangkan oleh suami mungilnya.
Baekhyun melempar senyum manis pada suaminya, lalu beranjak pergi meninggalkan ruang makan. Ia menaiki tangga menuju kamar Chanyeol.
DUG….. DUG….. DUG…..
Baekhyun menggedor-gedor pintu kamar Chanyeol dengan keras.
"Chanyeol-ah, buka pintunya! Ayo bangun, kita sarapan bersama!" Teriak Baekhyun dengan lantang.
"Berisiiiikk, pergi sana! Aku tidak mau sarapan, aku ngantuk!" Sahut Chanyeol dengan keras lalu menutup telinganya dengan bantal.
DUG…. DUG…. DUG…. DUG…. DUG…..
Baekhyun terus menggedor-gedor pintu kamar Chanyeol dengan lebih keras lagi. Hal ini membuat Chanyeol kesal, ia membuka pintu kamar dan menyeret Baekhyun dengan kasar untuk masuk ke kamarnya.
"Hehhh, apa maksudmu mengganggu orang tidur? Sekarang apa yang mau kau lakukan di kamarku? Silahkan lakukan sesukamu, tapi kumohon, jangan ganggu aku tidur!" Bentak Chanyeol geram lalu kembali ia naik ke ranjangnya menarik selimut dan siap untuk memejamkan kembali matanya.
"Hehhh….. ayo bangun! Atau aku akan menyeretmu ke kamar mandi seperti saat kau sekolah SMA dulu." Ucap Baekhyun balas membentak Chanyeol.
Tapi Chanyeol tidak mau mendengar ocehan kakak angkatnya itu, lalu ia sengaja memasang headset di telinganya seraya memutar lagu kesukaannya dengan keras agar ia tidak perlu mendengarkan ocehan Baekhyun.
Baekhyun kesal diabaikan oleh adiknya itu, lalu ia menarik selimut Chanyeol dan merampas headsetnya.
"Hyung, apa yang kau lakukan? Berikan headsetnya padaku!" Bentak Chanyeol seraya berusaha merebut headsetnya dari tangan Baekhyun. Dengan sekuat tenaga Baekhyun mendorong Chanyeol ke tempat tidur lalu ia berlari ke kamar mandi Chanyeol dan membuang headsetnya ke toilet.
"Hahhhh rasakan, siapa suruh kau mengabaikanku." Gumam Baekhyun sambil tersenyum puas menatap headset Chanyeol di dalam air.
"Keluar dari kamarku! Kau ini memangnya siapa? Kau hanya anak yatim piatu yang ayahku bawa ke rumah ini dan dijadikan anak angkatnya, tapi bukan berarti kau boleh bersikap seenaknya di rumahku. Oh iya! Sekarang kan kau sudah menikah dan punya suami, sudah saatnya kau pergi dari rumah ini, sebaiknya kau dan suamimu segera keluar dari rumah orang tuaku." Bentak Chanyeol kalap seraya menatap Baekhyun dengan tatapan yang menakutkan.
Baekhyun terperangah dan tidak percaya dengan apa yang barusan Chanyeol katakan. Ia menatap balik Chanyeol dengan mata berkaca-kaca.
"Mulutmu jahat sekali Chanyeol." Ucap Baekhyun lirih, lalu berlari keluar dari kamar Chanyeol dan masuk ke kamarnya.
"Hyung, tunggu aku! Aku salah bicara, maksudku tidak seperti itu." Ucap Chanyeol memanggil-manggil Baekhyun seraya mengejarnya ke kamar.
Baekhyun menjatuhkan dirinya ke ranjang, bertelungkup dan menangis di bawah bantal. Chanyeol masuk ke kamar Baekhyun dan menghampirinya, ia duduk di sisi ranjang disamping Baekhyun yang tengah menangis.
"Maafkan aku, Hyung!" Ucap Chanyeol seraya menyentuh punggung kakaknya yang tengah bertelungkup.
"Apa kau sudah puas menyakitiku? Apa kau benar-benar ingin aku keluar dari rumahmu? Baik, nanti aku akan katakan pada Changmin kalau kau mengusirku!" Sahut Baekhyun seraya bangun dan duduk di samping Chanyeol.
Chanyeol tidak berkata apa-apa lagi, ia hanya menatap Baekhyun dengan lekat.
"Apa… Apa yang kau lihat, apa kau senang melihatku menangis?" Bentak Baekhyun membalas tatapan Chanyeol.
"Aku bilang, aku minta maaf, Hyung!" Sahut Chanyeol seraya memeluk Baekhyun.
"Aku benci kau!" Bentak Baekhyun, masih marah namun membiarkan Chanyeol memeluknya.
"Aku tahu, aku salah. Sebagai permintaan maaf, apa yang kau inginkan dariku?" Ujar Chanyeol seraya melepaskan pelukannya dan menatap lembut kakaknya.
"Aku ingin kau membelikanku mangga muda." Sahut Baekhyun sambil tersenyum senang.
"Mangga muda? Sejak kapan kau suka makan yang masam seperti itu?" Tanya Chanyeol melongo, heran dengan keinginan kakaknya itu yang tak biasa, biasanya Baekhyun akan memintanya mentraktir di restaurant mahal, mentraktirnya belanja atau memintanya menemaninya ke Mall.
"Hmmmm….. mangga muda, kau tau kenapa? Ini bukan keinginanku, tapi keinginan calon ponakanmu, kau tahu Chanyeol-ah, aku sedang hamil!" Jawab Baekhyun dengan sumringah.
Chanyeol terkejut, ia menatap perut Baekhyun dengan tatapan tidak senang, raut wajahnya berubah masam, lalu ia bangun dari ranjang Baekhyun.
"Seharusnya untuk hal itu, kau jangan memintanya padaku. Mintalah pada suamimu!" Ujarnya ketus lalu melangkah pergi keluar dari kamar Baekhyun dengan kesal hingga Chanyeol menutup pintu kamar kakaknya itu dengan keras.
"Ohh.. ada apa dengannya? Dari dulu sampai sekarang sifatnya tidak berubah. Sebentar manis dan lembut semenit kemudian sifat kasarnya keluar. Tidak sebenarnya ia bukan pria kasar, hanya saja satu tahun lalu saat Vallentine day, ia mengatakan pada ibu kalau dia ingin melamar seseorang, tapi entah apa yang terjadi, dia bilang tidak jadi. Semenjak itu sifatnya berubah, jadi kasar, emosional dan kelihatan tidak bersemangat. Aku jadi penasaran, siapa orang yang membuat adikku jadi seperti itu, ahh andai aku tahu, aku akan mencakar wajahnya karena membuat adikku yang manis jadi seperti itu." Gumamnya seraya bangun dari ranjang melangkah menuruni tangga menuju ruang makan hendak sarapan.
"Mana adikmu?" Tanya Tuan Park yang sudah selesai sarapannya.
"Dia bilang ngantuk dan tidak mau sarapan." Jawab Baekhyun seraya duduk di kursi dan menuangkan teh untuknya sendiri.
Sementara Chanyeol di kamar terlihat murung, ia membuka kulkas kecil yang ada di kamarnya dan mengambil sekaleng beer, setenggak demi setenggak dia teguk beer itu hingga habis dan kembali ia mengambil beer yang lain.
Ia membuka laci lemarinya dan mengambil sebuah album yang di dalamnya semua foto-foto kebersamaan ia dan Baekhyun.
"Baekhyunna, apa kau masih ingat dengan pertunjukkan drama panggung yang bertajuk putri tidur, saat itu kita sekolah SMA. Kita berdua memerankan tokoh utama, kau jadi sang putri karena kecantikanmu yang seperti wanita dan aku jadi pangeranmu yang membangunkanmu dengan sebuah ciuman tulus. Apa kau tahu, kalau hari itu adalah hari paling bahagia dalam hidupku, karena aku bisa mencium seseorang yang kusukai, dari sana aku bercita-cita ingin bisa sukses dan mandiri agar suatu saat bisa mengungkapkan perasaanku padamu dan bisa melamarmu, supaya selamanya kau tetap di sisiku, tapi aku terlambat dan kau juga tidak pernah peka dengan perasaanku." Gumam Chanyeol dengan mata berkaca-kaca memandangi halaman demi halaman album foto itu.
TOK…TOK…TOK..
Seseorang mengetuk pintu kamar Chanyeol.
"Masuklah tidak dikunci." Ujar Chanyeol seraya memasukan kembali album foto itu ke dalam lacinya.
"Park Chanyeol, sebelumnya aku minta maaf, karena tadi sempat mendengar percekcokanmu dengan Baekhyun, jujur aku sangat tersinggung, tenang saja nanti sore aku akan membawa Baekhyun ke apartemen yang sudah kubeli sebelum menikahi kakakmu, hanya saja Baekhyun terlalu mencintai kalian dan ingin hidup bersama kalian, jadi terpaksa aku menurut dan tinggal disini, tapi setelah melihat sikapmu tadi yang begitu kasar pada Baekhyun, aku tidak terima." Ucap Changmin dengan emosi tanpa menunggu tanggapan dari Chanyeol, langsung beranjak pergi meninggalkan Chanyeol yang terlihat Shock karena mendengar Baekhyunnya akan dibawa pergi oleh suaminya.
"Tidak.. Dia tidak boleh pergi dari sini, bagaimana aku bisa hidup tanpa melihatnya setiap hari, aku harus melakukan sesuatu agar Changmin tidak membawanya pergi, bila perlu aku akan berlutut padanya agar ia berubah pikiran." Gumam Chanyeol beranjak dari tempat duduknya melangkah pergi keluar dari kamarnya untuk mencari kakak iparnya, Shim Changmin.
To Be Continue
Sepuluh komen, aku bakalan apdet Chap 2 hari sabtu wkwkwk
Next or not?
Thanks for Watching:*
