Fandom: Kuroko no Basketball
Rate: K
Pair: Tidak ada
Disclaimer: Todatoshi Fujimaki karakter
"..."
"..."
"Satsuki, Tetsu..." Sebuah urat nadi muncul di jidat Aomine. Matanya menyipit tajam.
"Ya Aomine-kun?"
"Hn?"
"Berhenti menatapku!" Kata Aomine kesal. "Kalau tidak, aku akan pulang saja. Rugi aku mau datang kesini." Aomine mendengus. "Bakar saja buku milikku Satsuki." Aomine mulai berbalik dan akan melangkah keluar lapangan basket. Tetapi, Momoi berhasil menahannya.
"Jangan marah Dai-chan." Momoi menahan Aomine dengan memegang lengannya dengan kuat. Aomine menoleh kearah gadis berambut pink itu sambil melotot. "Ha-hanya saja..." Momoi menatap ke wajah Aomine lagi. Baru dua hari dia tidak bertemu-
"Ada jerawat di hidungmu Aomine." Kuroko mengatakan apa yang ingin dikatakan Momoi.
"Gyaaah!" Aomine berteriak kesal.
"Hei, kenapa kamu berteriak. Berisik tahu." Kagami yang baru datang berjalan sambil mengusap telinganya.
"Ada jerawat di hidung Aomine-kun." Kuroko mengangguk kearah hidung Aomine.
"Heeh?" Kagami langsung mendekat dan melihat kearah jerawat itu. Hoo, besar. Dia menyeringai. Hal itu membuat Aomine tambah kesal.
"Sudah Kagamin! Kuroko-kun!" Momoi berusaha menenangkan gejolak perselisihan yang mulai terasa akan terjadi.
"Iya Kagami-kun, tidak baik menatap terus menerus." Sambil berkata, Kuroko masih menatap kearah jerawat milik Aomine.
"Kenapa kau bilang hal yang berkebalikan dengan apa yang kau lakukan Kuroko?" Kagami menggeleng.
"Ah, iya." Kuroko lalu menoleh kearah lain.
"Ka-kalian..." Aomine mulai menuding jarinya kearah Kagami dan Kuroko. Namun, dia lalu mendesah.
"Hahaha, Aomine dengan jerawat." Kagami berjalan ke tepi lapangam basket dan meletakkan tasnya. "Oya. Mau tahu supaya jerawatnya cepat hilang?" Kagami memegang hidungnya sendiri.
Walaupun Aomine masih merasa sebal, dia menjadi penasaran. Hal itu juga karena hidungnya terasa ngilu dan dia selalu ingin menyentuh tonjolan itu. Risih rasanya.
"Sepertinya tertarik ya?"
"Cih."
Walaupun tingkah Aomine seperti tidak peduli, Kagami dapat melihat tatapan penasaran di mata Aomine. Karena itu, dia meneruskan perkataannya.
"Ini adalah cara alami."
"Terserah."
"Ya ya ya." Kagami mengangkat bahu. "Pertama, kamu perlu membersihkan wajah minimal dua kali sehari." Kagami menghitung dengan jarinya. "Kemudian coba pakai es batu. Gosok di bagian yang berjerawat. Tapi jangan terlalu keras." Kagami melihat kearah jerawat Aomine dan mendapatkan tatapan sinis. "Bisa juga digosok irisan lemon. Dua kali sehari dan bilas dengan air dingin. Jangan lupa lembabkan kulit setelahnya."
"Wah, Kagamin ternyata mengetahui banyak hal." Momoi agak takjub. Dia telah mencatatnya di ponselnya. Tahu kalau Aomine akan lupa.
"Mungkin dari pengalaman." Aomine tersenyum. Membuat Kagami melotot padanya.
"Aomine-kun." Kuroko mengingatkan. Dia juga ikut mencatatnya. "Lalu bagaimana Kagami-kun?"
"Hm..bisa gunakan mentimun untuk masker."
"Masker mentimun." Momoi mencatat. 'Sepertinya aku pernah membaca ini bagus juga agar menjaga kulit agar lembab.'
"Kalau untuk kamu, mungkin pakai pasta gigi yang lebih mudah." Kagami memegang lagi hidungnya sendiri.
'Pasta gigi? Hm... sepertinya tidak begitu merepotkan.' Pikir Aomine.
"Bagaimana tuan jerawat?" Kagami kini memegang bola basket dan melemparkannya ke Aomine. "Kita mulai one-on-one?"
"Huh, kamu masih tidak akan bisa mengalahkanku Kagami."
Mereka langsung mulai melawan satu sama lain di tengah lapangan.
"Ah, mereka telah memulai lagi." Momoi tersenyum. Aomine yang mulai serius lagi dengan basket membuatnya merasa senang.
"Oya Momoi-san. Bukankah kita disini untuk membahas sesuatu?" Kuroko mengingatkan.
"Eh, benar juga." Momoi menepuk jidatnya. "Tapi..." Dia menatap kearah dua orang yang kini tengah bermain.
"Ya. Nanti." Kuroko tersenyum simpul.
Tamat
Terimakasih telah membaca.
