Cheese : "Ah akhirnya, Chesee ngeluarin fict aneh bin gaje lagi. Kalian pada kangen sama Chesee gak?"
Readers : "Nggak!"
Cheese : "Kalian jahat, ya sudah kalau begitu. Cheese gak jadi bikin fictnya."
Readers : "Ya, sudah. Pulang aja sana kalau gak jadi."
Cheese : "Hua.. kalian jahat! Daripada saya ribut sama kalian, lebih baik baca fictnya."
Nemu Bayi
Disclaimer : Masashi kishimoto
Genre : Humor?
Character : All character Naruto.
Warning : Typo, jelek, mungkin humornya gak kerasa atau garing, de el el.
Happy Reading…
Di pagi hari yang cerah, di mana burung-burung berterbangan, terlihat tiga orang ninja sedang berjalan menuju ke taman.
"Huh, hari ini sedang libur misi. Tidak enak sekali." ujar pria berambut kuning jabrik.
"Diamlah Naruto, syukur-syukur kita liburan. Kalau dapat misi terus, bisa remuk badanku ini." ujar gadis berambut pink.
"Tapi Sakura, liburannya berlebihan. Masa, liburannya satu minggu, selama satu minggu aku gak dapat duit. Selama satu minggu juga, aku gak makan ramen, huaa…" ujar Naruto sambil nangis nggak jelas.
"Dobe, diamlah. Lagian Hinata pasti ngasih makan buat kamu kok." ujar pria berambut hitam kebiru-biruan.
"Iya, yah Sasuke. Kan Hinata-chan my sweetheart ku gak bakal tega ngeliat pacarnya yang ganteng dan keren ini kelaparan, iya kan?" kata Naruto narsis.
Sakura dan Sasuke muntah akibat Naruto, Naruto bingung sendiri.
"Hei, kalian berdua kenapa muntah-muntah? Pagi-pagi lagi? Oh, kalian berdua hamil ya?" tanya Naruto pada SasuSaku.
BLETAK
"Adau.. Sakura, sakit tau!" kata Naruto sambil memegang kepalanya.
"Makanya kalau ngomong jangan asal, aku masih perawan tau. Mana mungkin hamil, sedangkan Sasuke. Dia laki-laki." kata Sakura.
"Ya, siapa tau kan? Bisa aja lho! Kan kalau Sasuke hamil, mungkin saja seluruh dunia ninja dan akhirat bakal terkejut akan berita ini. Iya kan?" kata Naruto ngaco.
BLETAK
"Adau.. Teme, sakit! Seenggaknya ngomong dulu kek kalau mau ngejitak kepala aku." kata Naruto.
"Dobe, sekali lagi kau bicara yang tidak-tidak. Akan ku pastikan kau tidak akan bisa melihat matahari terbit lagi." kata Sasuke dengan nada mengancam.
"Teme, setiap hari juga aku tidak pernah melihat matahari terbit. Aku kan bangunnya jam
8 pagi, jadi mataharinya udah nongol duluan. Teme Baka!" kata Naruto polos.
Sakura menepuk jidatnya, sang jidat pun marah-marah sama Sakura. Ternyata, punya temen yang polos itu bikin pusing.
"Sudahlah, hei kalian tau tidak. Shikamaru sama Temari mau tunangan lho…" kata
Sakura.
"APAA!" kata mereka berdua bersamaan.
"Ternyata, Shikamaru bisa juga jinakin Temari ya. Pemalas kawin sama preman pasar,
apa jadinya ya?" kata Naruto
Tiba-tiba datanglah angin topan dan menuju kearah Naruto, Naruto lalu terseret di dalam angin topan itu. Lalu terdengar suara seseorang.
'Naruto, sekali lagi kau bicara yang aneh-aneh. Akan ku kawinkan dengan banci di taman Lawang sana.'
"Itu siapa yang ngomong ya?" kata Naruto.
'Ini yang bicara Temari ,dasar Naruto. Kau benar-benar baka!'
"Oh, Temari-san yang bicara. Tapi, kenapa ada suaranya saja? Badanmu kemana? Apasuaramu tidak mau lagi berada ditubuhmu? Makanya jangan galak." ujar Naruto.
'Naruto, awas kau ya! Kalau kita bertemu akan ku hajar kau!'
Daripada Sakura dan Sasuke melihat obrolan yang tidak jelas ini, akhirnya mereka berdua menyeret Naruto dengan paksa.
Skip time
Di taman
"Sakura, kenapa kau mengajak kami ke taman sih? Kenapa gak ke Ichiraku Ramen aja?" ujar Naruto.
"Naruto, aku sengaja mengajak kalian ke taman. Untuk menenangkan otak kalian berdua." ujar Sakura.
"Ah, bilang aja otak kamu yang gak tenang. Ya, kan?" tanya Naruto.
"Berisik!" ujar Sasuke.
"Sakura, Naruto…" ujar gadis berambut pirang, yang dipanggil tentu saja menengok ke belakang.
"Kya! Ino.." ujar Sakura histeris, lalu memeluk sahabatnya dengan tenaga monster, jadi Ino sulit bernapas.
"Ino, tau gak aku rindu banget sama kamu lho! Semenjak kamu ada misi di Amegakure aku gak ada temen gossip, kau tau kan Hinata tidak suka ngegosip, Tenten dan Temari pastinya gak bakal mau. Pokoknya, kamu jangan pergi lagi ya!" ujar Sakura lalu memeluk Ino lebih erat.
"Sa..ku..ra… ber..henhh..tihlahhh… menh..hosh… meluk….khuh..!" ujar Ino.
Sakura lalu melepas pelukannya, dan melihat wajah Ino sudah memerah karena kehabisan napas.
BLETAK
"Aduh, Ino. Sakit."
"Sakura baka! Kau mau membunuhku ya?" kata Ino marah-marah.
"Tidak, aku tidak mau membunuhmu. Kau kan sahabatku." ujar Sakura.
"Syukur deh.."
"Tapi kalau aku membunuhmu, kayaknya asyik juga ya?"
BLETAK
"Ino, sakit tau.."
"BODO!" kata Ino, lalu pergi meninggalkan mereka.
"Yah, dia ngambek. Gak ada temen gossip deh, Naruto, Sasuke mau ngegosip sama aku gak?"
"NGGAK!" kata mereka berdua serempak
SREK SREK
"Bunyi apaan tuh?" tanya Naruto.
"Alah, paling juga kucing nyasar." kata Sakura asal.
GUK GUK
"Tuh kan, kucingnya lagi dikejer anjing. Makanya dia ngumpet." kata Sakura.
AUUU…
OING OING…
KUKURUYUK…
MBEKK…
MOO..
"Sakura, ini taman apa peternakan sih? Jadi bingung." kata Naruto.
"Iya, saudaranya Sasuke aja ada lho suaranya!" ujar Sakura.
"Diam kau!" ujar Sasuke.
SREK SREK
"Apaan sih itu? Kita cek yuk?" kata Naruto.
"Iya, aku juga penasaran." kata Sakura.
"Teme kau tidak mau ikut?"
"Hn."
"Maksudnya?" kata mereka berdua kagak ngerti.
"Iya." ujar Sasuke.
Mereka pun mengecek semak-semak itu, dan mereka menemukan dua manusia di balik semak itu.
"Shikamaru, Chouji. Ngapain kalian di sini?" tanya Naruto.
"Kita berdua lagi cari Hp nya Shikamaru, tadi Hp nya melayang di terjang angin topan mendadak." ujar Chouji.
'Wah, ternyata angin topan yang dibikin Temari-san hebat. Temari-san beli kipasnya dimana ya? Kalau gitu, aku mau beli juga.' ujar Sakura dalam hati.
"Kami bantu ya?" ujar Naruto.
"Baiklah, kalau begitu kalian bertiga nyari di semak-semak itu. Chouji yang miss call." ujar Shikamaru.
"Terus, kamu ngapain?" tanya mereka berempat.
"Aku akan meratapi nasibku dan menangis, sampai kalian menemukan Hp ku. Baru aku akan berhenti." kata Shikamaru.
"Oh.." kata mereka berempat.
"Memangnya, bunyi Hp mu gimana?" tanya Sasuke.
"Nanti kau juga bakal tau. Chouji cepet miss call, Sasuke cari dengan mata Sharingan mu, Sakura mencari di semak-semak bagian utara, dan Naruto mencari di selatan." kata Shikamaru layaknya Big Boss.
"Baik." ujar mereka bersamaan.
"Shikamaru, kok kita kayak jadi budak loe sih?" ujar Naruto.
"Iya, bener kata Naruto." ujar Sakura.
"Sekarang saya tanya, yang kehilangan Hp disini siapa?"
"Kamu." jawab mereka berempat.
"Nah, yang mau ngebantu nyari Hp saya siapa?"
"Kita." jawab mereka lagi.
"Kalian merasa gak kalau aku jadiin kalian budak aku?"
"Nggak."
"Ya sudah, gitu aja kok susah. Cepet cari."
"Oke."
Beberapa menit kemudian..
"Shikamaru, ni udah ketemu Hp nya." kata Naruto.
"Oh ya? Mana, sini biar aku periksa." kata Shikamaru.
"Gimana caranya?" tanya Naruto.
"Chouji, cepet miss call ni Hp."
Dengan sigap Chouji melakukan hal tersebut, beberapa detik kemudian terdengar suara dari Hp tersebut.
GUK GUK
AUUU…
OING OING…
KUKURUYUK…
MBEKK…
MOO..
NaruSasuSaku sweatdrop di tempat, ternyata suara yang mereka dengar tadi berasal dari Hp Shikamaru.
"Yup, bener. Hei, kalian tadi ngeliat Ino gak? Dia jalannya cepet banget." kata Shikamaru.
"Tadi sih ngeliat, tapi si jidat lebar bikin dia ngambek. Trus dia pergi gak tau ke mana." ujar Sasuke.
"Sasuke, bisakah kau berhenti memanggilku jidat lebar?"
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu Sakura, bisakah kau tidak memanggilku ayam?"
Bukannya melerai, mereka malah bersorak-sorak kegirangan. Malah, Naruto dan Shikamaru ikut manas-manasin suasana pake kompor. Sehingga Sakura dan Sasuke kepanasan.
"Teme, hajar dia. Jangan kalah sama wanita." kata Naruto.
"Sakura, karna kau sahabatnya Ino, aku mendukungmu." kata Shikamaru.
"Chouji, kau pilih siapa?" tanya mereka berdua (baca: NaruShika).
"Aku… aku golput deh!" kata Chouji.
Beberapa menit kemudian.
Akhirnya mereka berdua damai, dan mereka berhasil menemukan Ino. Ternyata Ino lagi ngobrol sama team Neji, sama team Shino. Mereka berlima lalu ikut berbaur dan mengadakan RPN (Rapat Para Ninja).
"Hei, selama liburan kalian mau ngapain?" tanya Naruto.
"Gak tau, gak ada rencana." ucap mereka serempak.
"Trus, kita di taman ini ngapain donk?" tanya Ino.
"Gak tau." ucap mereka serempak.
"Hei, gimana kalau kita main petak umpet aja. Gimana?" kata Tenten.
"Setuju!" ujar para kunoichi, sementara para pria pada gengsi semua.
"Nah, bagaimana menurut kalian? Neji ,Lee, Sasuke, Naruto Shikamaru ,Chouji ,Kiba ,Shino?" tanya Tenten.
"Childish." kata Sasuke.
"Kekanakan." kata Neji.
"Merepotkan." yang ini pasti udah tau siapa yang ngomong.
"Gak wajar." kata Shino.
"Aku ikut." ucap NaruLeeKibaChou.
"Empat lawan delapan, kalian kalah. Jadi, kalian harus ikut juga." kata Sakura.
"Kalau nggak?" kata mereka berempat.
"SHANAROO!"
"RASENGAN!"
"SHINTENSIN NO JUTSU!"
"SHOURHOURYU!"
"KONOHA DAISENPU!"
"Baiklah, kami ikut." kata Neji.
"Nah, gitu donk. Gitu kan enak." kata Tenten.
"Ayo kita hompimpah." kata Naruto.
"Hompimpah alaium gambreng." kata mereka serempak.
"Sasuke jaga, itung sampai seratus ya." kata Naruto.
"Hn."
Akhirnya mereka semua mulai nyumput, sementara Sasuke mulai menghitung.
"Satu, seratus, siap atau tidak aku datang." kata Sasuke.
Sasuke mulai mengaktifkan sharingannya, lalu mulai memikirkan ide agar bisa menemukan mereka semua.
"Wah, aku dapat voucher salon gratis nih, tapi aku gak mau. Mending, vouchernya ku sobek aja ya?"
"Janggaaan!" kata Neji, dan otomatis Neji ketahuan beserta Shino dan Kiba karna nyumput bareng Neji.
"Waduh, Naruto pingsan noh! Aduh.. gimana ni?" kata Sasuke
"Wah, mana-mana?" kata SakuHinaLee.
"Yes, Tak Tik ku berhasil." kata Sasuke bangga.
"Sekarang tinggal lima orang lagi…"
"Chouji, jangan makan terus. Nanti ketauan." kata Shikamaru.
"Byi.. krauk.. krauk… aryinhh.. krauk.. krauk.."
"Wah, nemu keripik kentang di sini. Lumayan buat ngemil." kata Chouji.
Shikamaru tidak menjawab, hanya saja ia berfikir. Ngapain di semak-semak ada keripik kentang jatuh? Tempat mereka sembunyi kan ada di pojok, masa ada orang piknik di pojok? Yang ada di taman ini hanya ada 12 orang sedang main petak umpet, berarti ini jebakan.
"Chouji, jangan pegang keripik kentangnya!" teriak Shikamaru.
"Dor, kalian berdua ketauan. Ayo, ikut aku." kata Sasuke.
"Huh, Shikamaru sih! Teriak-teriak makanya ketauan." ujar Chouji.
"Jadi, kau membaca fikiranku ya Uchahi?" kata Shikamaru.
"Uchiha baka! Bukan Uchahi! Dasar, keluarga Rana." kata Sasuke.
"Nara baka! Pokoknya loe, gue, end!" kata Shikamaru.
"Terserah." kata Sasuke.
"Tiga orang lagi.." kata Sasuke.
"AAKH!"
"Suara apaan tuh?" kata mereka serempak, Ino dan Tenten pun keluar dari persembunyiannya.
"Lho, kalian udah keluar. Jadi, yang teriak itu siapa?" kata Sasuke.
1
2
3
"NARUTOO!" ujar mereka serempak kecuali Shikamaru.
"Kenapa dia teriak gak jelas kek gitu ya?" kata Ino.
"Hah.. pasti dia mendapatkan sesuatu yang merepotkan."kata Shikamaru.
"Atau, ia menemukan shampoo terlangka di dunia." kata Neji.
"Tidak, dia menemukan hatiku." kata Hinata.
"Naruto itu, menemukan makanan buat Akamaru tau!" kata Kiba
"Atau.. dia lagi ngintip cewek cantik." kata Sasuke.
BLETAK!
"Aww.. Sakura sakit."
"PERVERT!" kata Sakura.
"A-ayo ki- kit-kita pe-periksa Na-na-naruto-k-kun sa-sa-sama-sama." kata Hinata.
"Ayo!" seru mereka.
Lalu mereka meminta Neji, Sasuke dan Hinata untuk mencari dengan matanya. Sakura dan Shikamaru memperkirakan Naruto ada di mana. Ino, Shino, Kiba mengeluarkan jurus mereka masing-masing. Tenten, Lee, Chouji main gundu.
"Ketemu." kata Hinata.
"Dimana?" kata mereka semua (minus yang main gundu tadi).
"Dari sini belok kiri, ada perempatan terus lurus aja, terus ada pertigaan belok kiri ,terus ada perempatan lagi belok kanan terus aja sampai ada pertigaan terus belok kanan terus-"
"Selesai!" kata mereka serempak.
"Hinata, intinya Naruto ada di mana?" kata Ino.
"Oh, kalian nanya Naruto ya? Naruto ada di semak-semak itu tau." kata Hinata.
Semua sweatdrop, kalau gitu ngapain mereka ngedenger celotehan panjang lebar dari Hinata?
"Terus, tadi itu kamu nunjukin jalan kemana?" kata Sakura.
"Oh, itu. Aku ngasih tau tempat jualan abang sate." kata Hinata.
Semua sweatdrop lagi, sampai Lee dan Chouji tepar di pangkuan tanah.
Skip time
Setelah keluar dari Mall(?), maksudnya permasalahan tadi. Akhirnya, mereka menemukan Naruto.
"Naruto." panggil mereka lirih tapi kencang.
Naruto diam, sepertinya dia habis menangis. Teman-temannya pun hanya bisa diam, hanya Sasuke yang berani mendekat.
"Naruto, kenapa kau menangis?" kata Sasuke (sok) dramatis.
"….."
"Katakan Naruto, ceritakan pada kami semua." kata Sasuke.
"…."
"Naruto, apakah kau menangis karena keperawananmu hilang?" tanya Sasuke.
BLETAK!
"Teme, kau gila. Aku menangis karena…"
"Karena…"
"Karena…"
"Karena…"
"Mana Ekspresinya!" ujar Kiba tiba-tiba.
"Cepatlah Naruto, jangan bikin kami penasaran." kata Shino.
"Baiklah, aku menangis karena aku menemukan bayi." kata Naruto.
"APAAA!" kata mereka.
TBC
Selesai juga akhirnya, hehe… inilah fict abal bin gaje bikinan saya. Yang mau ripiu, flame, kritik, saran atau kasih duit buat saya juga boleh #plak.
