Kuroko no Basket

© Fujimaki Tadatoshi

Hallo~ Minna~

Saya author baru #peletak

Fuyumi Ryuu Desu~

Yoroshiku naaaaaa~ o

Sudah dikasih warning ya~~ nekad baca ?

Warning :

OOC, Gaje, Ngga EYD, Fem!Takao, Fem!Akashi, Fem!Reo, Normal!Kise (jarang pake panggilan aneh aneh *ditampar kise*) Normal!Mdorima (ngga pake embel-embel nodayo juga). Akashi member AKB w9 LOL

Summary :

Takao Kazunami terus menunggu kedatangan cinta pertamanya pada waktu kecil, sampai suatu hari ia bertemu kembali dengannya. Namun dia sudah berubah menjadi orang yang Nami tak kenali, dan juga dia telah memiliki seorang tunangan. Bagaimanakan Namii menghadapi cinta pertamanya itu? Akankah dia mendapatkan cintanya kembali?

FIRST LOVE

*Chapter 1*

"hahaha, dasar cengeng!"

"huuu jelek, cengeng!" ejek seorang anak kecil pada Nami

"ayo kita pergi tidak asyik mengganggunya lagi, dia cengeng!" kata anak yang lain

Mereka semua pergi meninggalkan Nami sendirian dalam keadaan menangis, ia terus menangis sambil berjalan menuju sebuah taman dekat rumahnya dan ketika ia duduk di sebuah ayunan sambil menangis tiba-tiba ada seorang anak yang memberikan sapu tangan padanya dan berkata

"sudahlah jangan menangis, kau jelek kalau sedang menangis" ucap anak tersebut.

Nami pun berhenti menangis dan menerima saputangan miliknya.

"terima kasih" kata Nami

"ano~ maukah kau berteman danganku?" ajak Nami pada anak tersebut, namun anak itu hanya tertawa terbahak-bahak

"haha, gomen, tentu saja aku akan menjadi temanmu mulai saat ini" dia tersenyum dengan sangat manis.

Mulai saat itu mereka terus bermain bersama setiap hari, Nami tidak lagi diganggu oleh anak-anak nakal lainnya, dia merasa sangat senang, tapi sampai suatu hari ketika mereka telah berjanji untuk bermain bersama di taman itu Nami datang terlambat. Sesampainya disana ia tidak melihat anak tersebut Nami mendekati sebuah ayunan yang ternyata ada sebuah surat yang di tujukan padanya.

Dear Mi-chan

Aku pasti akan kembali

Shin

Surat itu ternyata dari anak tersebut dan didalam surat itu ia memberikan sebuah kalung dengan liontin seperti salib kecil, namun Nami tau itu bukanlah sebuah salib melainkan sebuah pedang yang terbalik.

"aku pasti akan menunggumu disini" kata Nami dalam hatinya

Hari sudah berganti Bulan namun ia belum juga kembali Nami yang setia menunggunya pulang selalu diam ditaman itu sendirian

Nami POV

"kemana dirimu? Kenapa kau tak kunjung kembali?" kata Nami

"aku kembali, maaf telah membuatmu menunggu selama ini" kata anak tersebut dengan senyum yang hangat dan manis

Kringggg Kringggg

Suara jam weakerku membangunkanku dari mimpi yang sudah lama tak kumimpikan. mimpi tentang cinta pertamaku, saat ku lihat jam tersebut telah menunjukan pukul 08.15 itu artinya 15 menit lagi kelas akan dimulai dan aku pasti terlambat.

"hwaaaaaaa…. Aku bisa terlambat nih….." teriakku

Aku buru-buru mandi dan berganti pakaian dengan seragamku, dengan terburu-buru menuruni tangga, kalau saja okaa-san tidak memanggilku mungkin aku akan terus berlari sampai sekolah

"Nami-chan? Ada apa kenapa buru-buru sekali?" Tanya okaa-san

"aku akan terlambat okaa-san, jika aku tak buru-buru- pergi sekarang juga" jawabku

"memangnya kau sekolah jam berapa?" tanyanya bingung

"jam 08.30" jawabku

"lalu kenapa kau pergi sekarang?"

"karena ini sudah jam 08.25 kaa-san, bisa-bisa aku terlambat"

"haah? 08.25? sekarangkan masih jam 07.00, jam weakermu mati lagi yah?"

"heee?" kemudian aku mlihat jam yang ditunjuk okaa-san ternyata benar sekarang masih pukul 07.00. sial jadi untuk apa aku dari tadi buru-buru untuk pergi ke sekolah, akhirnya aku tertawa sendiri karena malu.

"karena aku sudah bangun lebih baik aku jalan-jalan dahulu, sudah lama aku tidak jalan-jalan pagi" aku bilang pada okaa-san kalau aku akan pergi jalan-jalan

Aku melangakahkan kakiku keluar rumah dan menuju taman didekat rumahku, benar hari ini adalah tepat 10 tahun dimana cinta pertamaku pergi entah kemana, sesampainya aku kesana aku melihat ada seorang laki-laki yang seperinya sebaya denganku sedang memegangi pohon besar disebelah ayunan yang sering aku pakai untuk menunggu cinta pertamaku.

"anou~ apa yang kau lakukan disini pagi-pagi seperti ini?" tanyaku padanya

Dia tidak menjawab hanya saja dia melihat kearahku dan tersenyum sambil berkata "kau sendiri sedang apa disini?"

"aku,, karena aku bangun pagi…. yah karena jam weakerku mati jadi ku kira sekarang sudah waktunya sekolah tapi ternyata masih pagi, jadi aku jalan jalan. Oh ia namaku.." aku berhenti berkata akena mendengar di berkata sesuatu

"kalung itu…" gumamnya, suaranya sangat kecil hingga aku tidak mendengarnya

"apa? Suaramu kecil sekali, oh iya namaku Shida Nami, yoroshiku nee" aku tersenyum

"kau.."

"apa? Jangan terpotong-potong dong kalau bicara"

"kau, gadis yang aneh" dia pergi begitu saja setelah berkata seperti tu padaku, aku hanya terpaku melihat dia pergi.

"ah, sudahlah lebih baik aku pulang dan siap-siap kesekolah" aku pun pulang kerumah dengan perasaan bingung.

Sesampainya disekolah, aku tidak melihat siapapun didalam kelas untung saja ada teman baikku Momoi.

"Nami-chan!" panggilnya

"hai, Momoi-chan! Ada apa ini? Kenapa semuanya terlihat sangat sepi? " tanyaku bingung

"begini, hari ini kita semua disuruh untuk berkumpul di aula, sepertinya ada hal penting yang akan dibicarakan oleh kepala sekolah, bahkan kelas 1 dan 3 pun berkupul disana" jelasnya

"wakatta, iko!"

"hai!"

Ketika aku dan Momoi memasuki aula, tempat itu sudah cukup ramai oleh semua murid sekolah ini, aku mencari teman-teman sekelasku dan melihat Riko melambaikan tangan kepada kami jadi kami segera mendakatinya.

"ohayou~ Nami-chan!" sapanya

"ohayou mo Riko-chan"

"ada apa ini? Kenapa semuanya disuruh berkumpul disini?"

"ntahlah, aku juga tidak mengerti"

"sepertinya akan ada murid baru" sambung Reo dengan sendirinya. Kami tidak suka padanya karena dia selalu menyombongkan diri dengan apapun yang dimilikinya.

"oh begitu yah.." jawabku dengan tersenyum walau ku paksakan

"tes..tes.. ya ohayou~ Gakusei, hari ini bapak akan perkenalkan murid baru pada kalian semua.." kepala sekolah memberitahukan itu pada kami tepat seperti apa yang Reo katakan bahwa hari ini akan ada seorang murid baru, awalnya aku kurang tertarik dan tidak mendengar kelanjutan dari ceramah kepala sekolah, sampai saat beliau memperkenalkan murid baru itu aku sangat terkejut.

"Minna, hari ini bapak perkenalkan seorang murid baru, beliau adalah cucu dari pemilik sekolah ini" oh pantas saja kita semua disuruh kumpul disini ternyata murid barunya cucu pemilik sekolah toh.

"silahkan, Midorima-sama perkenalkan dirimiu.."

"terima kasih Sensei, watashi wa Midorima Shintarou desu, yoroshiku o negai shimasu" tanpa sadar aku berteriak padanya "AHHHH,, kau kan…." Teriakku. Semua orang melihat kearahku sekarang, lalu aku sadar dengan apa yang kulakukan, aku segera membungkuk dan meminta maaf pada semuanya.

"apa sih yang kau lakukan?" Tanya Riko padaku

"aku tak tau, tanpa sadar aku berteriak seperti itu" bisikku padanya

"baiklah Gakusei, kalian boleh kembali ke kelas kalian masing-masing sekarang" kata kepala sekolah dan semua murid pun bubar dengan tertib, aku mendengar obrolan anak-anak perempuan yang lewat dekatku mereka membicarakan semoga mereka bisa sekelas dengan si cucu kepala sekolah itu.

"aduhhh,, aku malu sekali tadi.." kataku lesu

"kau juga sih kok bisa? Memangnya kau pernah bertemu dengannya sebelum ini?" Tanya Riko padaku penasaran

"ia, aku pernah bertemu dengannya"

"kapan?" Tanya Riko dan Momoi berbarengan

"biasa aja kali, jangan teriak seperti itu, aku bertemu dengannya tadi pagi di taman dekat rumahku" jelasku pada mereka dengan sedikit nada tinggi

"oh begitu, maafkan kami yah Nami-chan sudah berteriak padamu" kata Momoi padaku

"tak apa, lebih baik sekarang kita kekelas sebelum Hyuga-sensei masuk kelas" ajakku pada mereka

Note :

Ahhhh~ gomen minna~ ceritanya absurd banget /\

Maklum baru bikin fanfic~

Perlu diteruskan kah ceritanya ? *kriiikk kriiikk kriiik*

Terima kasih yang menyempatkan diri untuk membaca~ m(_ _)m