::Sacharrin::

Mei Anna's Fanfiction

NARUTO © Masashi Kishimoto

Sasuke and Hinata

Humor | Romance | Rush | Aneh | Typos | Canon

Bahasa ngga Baku | Drabble | Pernah publish di Fb

Just for Fun, Hope you like this ^^

.

"Kenapa kau tidak suka manis, Sasuke-kun?"

Sasuke diam atas pertanyaan Sakura. Tidak mungkin ia menjawab kalau ia sedang diet. Itu rahasia perusahaan (?).

Lagipula, mau dikemanakan predikat shinobi The Most Handsome—narsis-banget-lo!—kalau muncul lipatan di sana-sini? Cukup baju aja. Ia tidak tahan membayangkan tubuhnya kendur—iuuhhhh!

Uhuk! Semua yang manis itu sekali coba pasti ketagihan. Kalau udah over dan kenyang, nanti bego dan ngantuk. Mana sempet olahraga? Yang ada bablas angine (?), bangun-bangun udah ngalahin Chouji—Histeris!

Sasuke ngga mau!

Makanya, ia nurut aja diseret-seret Naruto dan Sakura ke kedai ramen untuk ditraktir karena dia sweet seventeenMaksud banget nih orang-orang! Sasuke membatin.

Daripada dihadiahi kue tart. Siapa yang mau makan?

.

.

.

.

"PAMAAAN! KAMI PESAN TIGA YAAA~!"

Mereka duduk berjejer dari kiri Sasuke-Sakura-Naruto. Trio ini jadi pelanggan utama dan yang paling disenengin Paman Teuchi karena memberi pengaruh besar atas usahanya—Daya tarik memang menyeramkan!

Hari ini sepi pengunjung karena Hokage menginstruksi kerja bakti. Entah bagaimana trio ini bisa lolos.

"Ini pesanannya," ramen tersedia di meja. Lalu Paman Teuchi menoleh ke Sasuke dan menyodorkan sebuah Jus Tomat. "Untukmu. Kau ulang tahun 'kan? Ini spesial manis, untukmu," ia ber-wink ria dan Sasuke merinding.

Naruto dan Sakura cekikikan, membuat Sasuke betah main lempar deathglare pada mereka. Pasti duo bodoh itu, Sasuke gondok.

Mereka makan dengan urusan masing-masing; Sasuke fokus, Naruto terlalu lahap dan Sakura marah-marah dengan cara makan Naruto.

Sasuke tenang tadinya, sampai suara batuk yang lirih. Ia menoleh di samping kirinya dan membatin, Gila, kenapa baru sadar sekarang?

Hmm. Sedari tadi ada Hinata, toh. Dan sekarang ia batuk-batuk? Oalah, keselek mba?

"S-Sasuke-kun?"

Sasuke menggeser jus tomatnya buat Hinata, lagi itu manis. Walaupun ia kepedesan—juga kepanasan—dari ramen, ia masih bisa tahan.

Hinata menerimanya malu-malu. Ia menyedotnya perlahan, tidak ingin kehadirannya disadari pengunjung lain, kecuali Sasuke yang udah tahu. Hinata diam-diam memerah dan memainkan jemarinya setelah mengucapkan terimakasih.

"Belum kasih hadiah 'kan?"

Hinata terkejut karena baru sadar Sasuke menatapnya kini. Dia cuma kasih senyum minta maaf—

Aduh, masa begini doang? Ngga ada romansanya? Ah, Sasuke ngga mau berakhir seperti ini fanfiksinya yang pertama fluffy (Ditimpuk Sasuke yang selalu dibikin galau ama Author). Maka ia mendominasi dan mencicipi setiap sensasi mulutnya yang pedas-panas dengan mulut Hinata yang manis-dingin.

Mungkin ia tidak benci manis yang satu ini. Ia bersedia memakannya sampai kenyang dan ngantuk. Ia rela kebablasan tidur, asal itu Hinata yang disampingnya.

Pun, ia sedikit percaya diri, ia takkan seperti Chouji. Ia yakin tetap seksi. Karena, dalam tidur pun ada aktivitas 'kan? Setidaknya sebelum tidur—Dasar Mesum!

.

.

.

.

"Kau kira ini kamarmu, Teme!"

"Kita pindah ke kamar, yuk, Hinata!"—

Bruk!

"Pingsan?"

"Tidak. Dia cuma bobo. Aku mau bawa Hinata dulu. Bye—

"WTF!?"

End

Mei: *Ngakak* *Batuk-batuk* *Ayan*

Sasuke: Stress!

Hinata: *Masih tepar*

Mei: Sirik lu, Sas! *Manyun* Haha! Saya seneng karena berhasil menaikan posisi peringkat dikelas jadi saya publish deh nih fic. Behehe...

Sasuke: Terus, gue harus tau gitu?!

Mei: *Dalem* *Move On* Sampai jumpa readers dan tunggu Sasuke galau di fic saya yang lain \(^ o ^)/

Sasuke: APA?!

Mei: Review Minna-san? :D