Fanfic KyoFei pertama di iniiiii~! *bangga*

Warning: alay, typo, gaje, OOC, dll

Pair: TsurugixFey, KyoFey, Tsurugi Kyousuke X Fey Rune, HakuShuu dan pair lain nyelip

Disclaimer : Inazuma Eleven milik level five

Semuanya dalam Tsurugi POV

Fey ga Utau, Ai no Neiro

Chapter 1

Hai, nama gue Tsurugi Kyosuke. Gue anak Band.

Band macam apa? Hmm, sudah pasti kan, band beraliran J-pop yang heboh, mendawai,tapi juga unyu~

Yah, walau tampang gue lebih kearah anak metal sih sebenernya..

Boyband? Sori, gue nggak bisa ngedance. Gue juga nggak bisa lipsync.

Oh ya, lupa bilang. Nama band gue itu Lancelot. Nama itu diambil dari nama ksatria dari cerita Raja Arthur. Keren kan? Soalnya orang yang ngebandnya juga keren~ (baca:gue). Lancelot ini band paling kece n paling terkenal di sekolah kami, SMA Raimon.

Gue bertindak sebagai gitaris dan juga vokalis di band gue

Sendiri? Oh, nggak dong, pastinya gue punya rekan yang mainin alat musik lain juga.

Yang pertama ada Hakuryuu, dia ini udah partner in crime banget deh, udah bareng sama gue dari lamaaaaa banget, dari jaman gue masih tulip boncel sampe sekarang, kita selalu aja sekelas. Dia ini orangnya lumayan serius, tapi SETIA banget. Pas gue bilang mau bikin band, dia langsung pengen ikutan, terus beli bass dan ujung-ujungnya bingung sendiri karena nggak tahu cara mainnya.

Eits, alasan dia mau ikut band gue bukan karena dia SETIA ama gue ya, dia tuh SETIAnya ama pacarnya yang namanya Shuu. Shuu itu temen sekelas kita juga, yang manis, imut dan polos, saking polosnya pas dia denger rencana band gue, dia nyeletuk "kalo Hakuryuu maen band juga pasti keren ya.." yah dan akhirnya Hakuryuu rela deh belajar main bass siang malam demi sang pujaan hati (helah).

Selanjutnya, ada Kariya Masaki. Dia juga lumayan akrab sama gue, dan kalian tahu, walaupun dia coretboncelcoretbertampangim ut, dia itu sebenarnya lebih usil dan sadis daripada gue. Korbannya tuh nggak terhitung, mungkin sebanyak bintang yang ada di langit *ehem*. Nah dia megang keyboard di band ini, dan oh.. kalian pasti nggak mau denger alasan dia milih alat musik ini. Ini gara-gara dia naksir seorang senior cantik, namanya Kirino senpai. Tapi sayangnya, Kirino senpai ini naksir orang lain! Yaitu Shindou senpai, yang JAGO banget main piano! Makanya pas gue ajak, dia langsung semangat gara-gara nggak mau kalah dari si Shindou senpai itu.

Terus, ada juga Matsukaze Tenma, yang terakhir gabung di band ini. Dia tuh orangnya kepo abis, pas gue baru mau nyari orang lagi buat gabung, eh si rambut tanduk ini dateng sendiri, terus dia nanya nanya, penasaran gitu gue mau ngapain. Pas gue bilang mau bikin band, dia langsung heboh dan teriak-teriak mau gabung. Padahal ini anak buta nada, baca not angka aja nggak bisa, yah akhirnya sih gue kasih dia bagian drum aja, yang tinggal pukul pukul doang. Setelah gue marahin berkali-kali, akhirnya dia bisa juga jadi drummer profesional.

Akhirnya jadilah band lancelot yang walaupun (keliatan) ancur tapi band beneran. Kita udah sering main di berbagai panggung.

Yah,

.

Sebenernya, akhir-akhir ini band kami mendapat sedikit masalah sih..

Itu..

Band kami..

.

.

Kurang laku

.

Manggung sih manggung, tapi lagunya belom selesai kita malah udah dilemparin pake sepatu sama audiens.

Sepertinya masalahnya sedikit terletak pada suara gue yang cool, deep dan sexy ini *plakk*

Yah, kalian tahu, main gitar sambil nyanyi itu susahnya minta ampun. Apalagi kalau kalian mau sok pasang aksi main gitar pake gigi kayak di komik-komik. Atau sambil lompat-lompat, yang ada suara gue malah tambah ngos-ngosan.

Tapi apa daya, yang lain nggak mungkin jadi vokalis ngegantiin gue. Hakuryuu kalo nyanyi suaranya sedatar tampangnya kalo lagi main bass. Masaki? Microphonenya nggak nyampe /salah/ maksudnya dia udah kepayahan main keyboard, apalagi dia suka nggak hapal lirik, ntar lagunya malah diasal asalin lagi. Tenma? Hah. Memangnya ada orang yang main drum sambil nyanyi?

.

Oke.

Jadi, kami sedang dalam masalah besar.

Apa band ini benar-benar bisa bertahan?

Tapi, mimpi gue adalah menjadi bintang idola, gitaris nomor satu di dunia! Karena itu, gue belum akan menyerah!

Dukung kami yah pemirsah~!

xxxxxxxxx

"Gi, kita nggak pernah ada order manggung lagi ya?" Masaboncel bertanya ke gue begitu dia datang ke sekolah pagi itu.

"Nggak nih Mas, gue juga bingung, kita udah kece gini, kok nggak ada yang manggil ya.." gue menghela napas kesal sambil duduk di kursi.

"Yahh, gimana sih. Kalo kita nggak terkenal-terkenal, kapan gue bisa unggul dari Shindou senpai ituu" Masaki merenggut kesal. Yah gimana ya Masaki, Shindou itu kan pianis level internasional, beda sama lo yang main twinkle-twinkle little star aja keseleo tangannya.

"Yaa gue juga nggak tau mas"

Tiba-tiba Hakuryuu yang baru datang juga ikut nimbrung.

"Masalahnya gi, kita kan juga punya keperluan lain, kalo ngeband mulu dan nggak ada tawaran manggung, ya defisitlah kita.." katanya ekonomis.

"Sabar ya guys, gue juga lagi mikir nih, gimana ya biar band kita ngehits.." gue memberikan tatapan percaya-deh-sama-gue ke mereka. Mereka cuma mengangguk cemas.

Eh, tau-tau si Tenma heboh dateng bareng sahabatnya yang mirip pokem*n itu, si Shinsuke.

"Tadi itu beneran dia kan Shinsuke? Kan ya?"

Heh? Apa tuh? Tenma heboh apalagi nih kali ini?

"Iya Tenma! Nggak salah lagi, itu bener dia kok! Aku yakin, aku kan dulu penggemarnya!" Shinsuke melompat-lompat girang

"Kalian ngomongin apa sih?" tanya Masaki mendahului gue.

"Ituu, tadi kita ngeliat ada Fey Rune!"

"Apaa? Fey Rune?" Masaki ikut berteriak lebay. "Ngapain dia disini?"

"Iya, Masaki, dia tuh ternyata murid pindahan gitu disekolah ini, baru pindah minggu kemarin!" Tenma bergosip ala ibu-ibu arisan.

"Apaa? Kok aku baru tahu!"

"Tunggu!" gue menyela sebelum keadaan heboh menjadi semakin tak terkendali. Tenma dan Masaki lalu diam dan menatap gue penasaran.

.

"Fey Rune itu siapa?"

.

.

.

.

"Aduhh! Tsurugi, kamu ini pernah nonton TV nggak sih!" hardik Masaki nyolot, dia bingung mau marah atau mau ngeledek gue. "Fey Rune! Fey Rune yang itu!"

"Fey Rune yang mana?" gue bertanya balik. Masaki menepuk jidatnya. Tenma hanya menatap kearah gue dengan nanar.

"Fey Rune itu, dulunya bintang idola remaja yang sangatttttt terkenal! Dia itu penyanyi berbakat yang semua lagunya masuk oricon chart pada saat itu!" Shinsuke yang sudah tidak sabar menjelaskan pada gue yang sibuk manggut-manggut.

"Dulu? Sekarang emangnya udah nggak populer lagi?"

"Ah, itu.." semuanya langsung diam.

"Lagian kalau orang seterkenal dia pindah kesini, kenapa nggak heboh ya? Buktinya kita aja baru tau sekarang" gue masih kepo.

"Tsurugi, Fey itu..sudah kehilangan pamornya gara-gara sebuah skandal.. " kata Tenma pada akhirnya. Eh kok tumben dia ngomongnya sambil serius gini?

"Skandal apa?"

"Iya,itu.. dia digosipkan memiliki hubungan gelap dengan produsernya, Saryuu Evans. Dan kata Saryuu Evans sendiri, dia dipaksa oleh Fey untuk menjalin hubungan itu.. Malah ada yang bilang dia bisa terkenal karena 'bantuan' produser itu..Sejak saat itu dia mendapatkan stigma negatif dari orang-orang, tawaran kerjanya menurun, dan karirnya hancur.."

Gue ngangguk-ngangguk.

"Sayang sekali ya..padahal menurutku, suara Fey itu bagus bangettt" Shinsuke menunduk sedih.

"Iya Shinsuke, dan sepertinya dia juga tidak punya teman deh, gara-gara skandal itu" Tenma juga ikut ikutan sedih

"Suara dia bagus?" bagi gue, itu yang paling penting. Cuma kalimat itu yang masuk ke telinga gue.

"Iya Tsurugi! coba denger sendiri deh!" Shinsuke mengeluarkan ipodnya, dan memberikannya padaku. "Aku suka lagu-lagunya, jadi masih kusimpan di ipod!"

Oke, coba kita liat,eh, denger, kemampuan si Fey ini. Kekepoan gue mencapai titik maksimal nih.

.

.

.

.

.

Gue tertegun.

Suara dangdut gue nggak ada apa-apanya dibanding ini,

.

Aha. Gue punya ide. Gue emang jenius!

"Eh, yang mana sih orangnya, si Fey ini?"

Xxxxxx

Udah waktunya pulang sekolah, dan gue sangat bersemangat untuk menjalankan rencana gue yang oh-sangat-brilian itu!

"Gi..lu yakin ama rencana ini?" Hakuryuu bertanya kalem kalem cemas

"Tenang aja yu, gue bener-bener yakin kok. Serius. Pasti berhasil"

"Yaudah, good luck deh, sori gue nggak bisa nemenin, gue mau ngedate ama shuu" katanya sebelum ngacir ke yayangnya, dan semenit kemudian mereka sudah menghilang dari kelas. Cih.

Oh gue belom bilang? Gue jomblo. Puas lo?

Uh-oh, gue nggak boleh lama-lama disini, gue harus cepat bergerak!

.

.

"Ada Fey nggak?" gue menghampiri Taiyou, anak kelas sebelah, yang kebetulan lagi berdiri didepan kelas.

"Eh, Tsurugi. Fey? Dia udah pulang tuh, emang kenapa?" dia menjawab polos

"Err, nggak sih..Cuma penasaran aja.."

"Saran gue sih, jangan deket-deket sama dia, gi. Yah kamu taulah..gosip tentang dia. Apalagi dia emang sengaja ngejauh gitu dari kita, rada kasian juga sih sebenernya" Taiyou tampak khawatir. Entah khawatir sama gue, Fey, atao malah khawatir sama Tenma *lah

"Tuh kan gue malah tambah kepo yo" gue Cuma bisa mendesah penasaran

"Dia belom lama pergi sih, mungkin kalo kamu cepet masih bisa kekejar-" SET! Belum selesai Taiyou ngomong, gue udah buru-buru lari. Meninggalkan taiyou yang masih melongo.

Gue melirik kearah jendela. Oh shit! Hujan turun, pemirsa!

Tapi untung kakak gue selalu mengingatkan gue untuk membawa payung, apalagi dimusim hujan seperti ini. Gue langsung menyeringai menertawakan nasib murid-murid lain yang nggak membawa payung dan terpaksa menunggu sampai hujan reda.

Gue pun buru-buru mengeluarkan payung dan berlari mengejar yang namanya Fey itu –walau sebenrnya gue nggak tau dia yang mana dan kayak gimana-

.

.

.

.

Gue baru berlari kira-kira 10menit, pas gue denger..

"Orang kayak kamu idola? Cuih, itu hasil ngejual diri kamu ke produser itu kan, Fey rune!"

Eh? Fey? mana, mana? Untung kuping gue tajem.

Gue ngeliat ada seorang anak berambut twintail hijau muda dengan seragam sekolah gue dikelilingi oleh dua anak lainnya, satu kuntet kulit hitam berambut biru muda yang nutupin matanya, dan temannya, yang lebih tinggi dan berambut ungu. Apa dia lagi dibully?

Fey yang mana nih? Yang dibully ya kayaknya?

"Wah dia nggak bisa ngejawab tuh, hahahaha" anak berambut ungu malah tertawa sinis

"Kau benar Minamisawa, dia pelacur sih ya, hahaha"

"Merusak pemandangan ya.. dasar kotor"

"Orang kayak kamu kenapa pindah ke raimon hah? Enyah sana!" si kuntet mendorong anak bertwintail itu sampai terjatuh. Payung garis-garis oranye putih miliknya terbang tertiup angin. Dia pun langsung kebasahan, terkena derasnya terpaan hujan, belum lagi dia jatuh terduduk di tempat yang becek. Tapi anak-anak itu malah menertawakannya.

"Kurama..kau benar-benar sadis! Hahaha" si rambut ungu tertawa puas

"Huhuhu..itu pelajaran yang tepat untuk sampah seperti dia!"

.

Eh kok ini jahat banget ya ngebullynya, gue juga preman (kadang) tapi menurut gue ini udah keterlaluan. Gue sebagai Tsurugi nan gentleman nggak akan mengijinkan hal ini!

"Kalian sedang apa hah! Mau kulaporkan pada kidou-sensei?" ancam gue sambil buru-buru lari kearah mereka. Mendengar kata kidou-sensei, guru paling killer di raimon, mereka langsung shock ngacir tanpa banyak kata.

"Sial! Awas ya kalau ngadu!" kata mereka sebelum mereka menghilang dari pandangan gue

Fuh, ancaman itu selalu saja sukses. Thanks Kidou sensei! Gue nggak bakal bolos pelajaran lo lagi!

Gue pun dengan kerennya menghampiri si anak kelinci yang masih terduduk di jalan itu dan memayunginya. "Kamu nggak apa-apa?" gue berusaha mengeluarkan suara yang berwibawa. Abis suasananya pas sih, kayak adegan-adegan di sinetron gituhh..

Dia menggeleng. "Payung favoritku terbang" katanya kalem.

Lah, kok malah payung? Gimana sih ini anak! Eh tapi kok, kalo diliat lagi dari deket..anak ini manis juga..Tampangnya nggak seshock yang gue bayangin, cuma matanya keliatan sedih aja, tapi muka dia tetap datar. Unyu banget, yah namanya juga mantan idola terkenal. Tapi serius, kenapa dia imut banget sih? Argh, mata gue..

"Iya, tapi kamu nggak luka kan?" gue bertanya lagi, walo dalam hati kejer-kejer

Kali ini dia ngangguk.

.

.

.

Kok diem? Dia nggak bilang makasih ato apa?

"Ehh..kamu Fey kan ya?" gue pun mencoba membuka percakapan setelah hening yang cukup panjang

.

Ih, dia malah melototin gue!

Kenapa?

"Jangan bicara denganku lagi" dia akhirnya berkata, sambil bangkit berdiri, dan beranjak pergi

"Eeh, tunggu!ntar kamu kehujanan, aku anterin ya?" kok dia main pergi gitu aja sih, umpat gue dalam hati

"Nggak usah" jawabnya judes. Dia pun berjalan pergi namun berhenti sesaat. Setelah gue perhatiin, ternyata payungnya ngambang di sungai yang ada dipinggir lapangan disebelah jalan ini. Mungkin males ribet atau apa, dia lalu berbalik pergi lagi sambil hujan-hujanan. Gue berusaha manggil dia lagi, tapi kayaknya dia..lagi sibuk mikirin sesuatu deh.. mata dia menerawang jauh gitu, bak orang galau. Yah, mungkin aja dia galau gara-gara pembullyan tadi.

Tapi menurut gue, bukan cuma itu saja..

Sosoknya itu..

Tampak kesepian.

.

Tampak rapuh

.

Eh kok gue ngebiarin dia pergi sih! Gue kan mau nanya dia sesuatu! Yang berhubungan sama rencana gue! Yah, dia udah ngilang kan..

Tapi kayaknya dia susah banget diajak ngomong..hmm..

Aha! Gue dapet idebaru lagi!

TBC

(AqA)

Maaf, Tsurugi jadi alay.. Fey dibully.. (sebenernya gak tega tapi yah….)

Btw pair ini sangat sepi, mereka butuh lebih banyak cinta! Karena itulah kami mempelopori!

Dukung Pair KyoFey dengan mengetik REG[spasi]KYOFEY[spasi]LOVE di kotak review anda~!