Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : Typo dan kawan-kawaannya
Pairing : SasuHina
Help Me
Hinata merasa suasana kelas yang ditempatinya berubah.Dulu sih, kelasnya dijamin aman, tentram, dan damai. Tapi sekarang, Hinata selalu merasa ada iblis yang mengintainya. Tepatnya semenjak semester genap ini dimulai. Dan sialnya, siang ini perasaan itu muncul lagi. Ha! Rasanya Hinata lelah kalau setiap hari selalu diintai 'makhluk 'itu. Bahkan akhir-akhir ini, Hinata merasa ada seseorang yang selalu menguntitnya sepulang sekolah. Oh God, why?
Dengan takut-takut, akhirnya Hinata memberanikan diri untuk melirik ke arah si 'Pengamat'. Dan hasilnya, Hinata ingin menjerit –campuran antara takut, kagum, dan kaget- melihat wajah si 'Pengamat'. Memang sih, wajahnya tidak menakutkan –justru sangat tampan- tapi seringai yang terpatri di wajahnya benar-benar mengerikan! 'Err… sedikit seksi juga, sih,' batin Hinata.
Hinata yang memang tidak kuat memandang lawan jenis lama-lama –kecuali ayah dan sepupu, tentunya-, akhirnya menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ternyata dugaannya selama ini memang benar, Uchiha Sasuke-lah yang suka memerhatikannya. Ya, percaya tidak percaya, memang si Perfect satu itu yang selalu memerhatikannya. Awalnya, Hinata tidak mau merasa geer. Tapi sekarang terbukti, Uchiha Sasuke memang melakukannya. Mungkin anak perempuan lain akan langsung menggelar syukuran atau mengadakan pesta kembang api, kalau mereka berada di posisinya. Sayangnya, Hinata berbeda. Dia justru takut dengan keadaan seperti ini. Soalnya, kata Papa Hiashi dan Mama Hitomi, kalau ada orang yang suka memerhatikan kita, itu tandanya dia penculik! Polos banget ya, Hinata. Percaya aja sama kebohongan Papa dan Mama-nya.
"Uchiha Sasuke, bisakah kau menghargai guru yang sedang mengajar?" Suara Orochimaru-sensei yang sedang mengajar bergema di kelas XI-7 –kelas Hinata. Semua murid langsung memandang horror ke arah Sasuke. Hinata yang merasa ikut ditatap semua murid, jadi makin mengkeret.
Melihat Sasuke yang tidak memberi respon, dan malah –menurut teman-temannya- memandang entah kemana, suasana kelas makin hening. Semua orang tahu, Orochimaru-sensei itu guru killer yang akan menghukum siapa saja yang tidak fokus saat jam pelajarannya. Walaupun waktu itu, ada salah seorang murid yang mengaku pernah memergoki guru tersebut di "Salon Kimimaro", tapi tetap saja pembawannya sangar, Bro! Seperti ular, seperti ular yang sangat berbisa~. Ups!
"UCHIHA SASUKE!" Sekali lagi, sebuah bentakan bergema di kelas XI-7.
Akhirnya, Sasuke menoleh dengan wajah datar –wajah tanpa rasa takut sedikit pun- dan berkata, "Hn."
"Mengapa kau tidak fokus saat jam pelajaranku, Uchiha?" Tanya Orochimaru-sensei dengan suara yang datar –baca: bahaya-, karena merasa diremehkan.
"Aku sedang menikmati pemandangan indah, Sensei," jawab Sasuke enteng.
Semua orang melongo. Uchiha Sasuke memang terkenal dingin dan tidak pedulian. Tapi masa, sih, dia seberani itu menjawab pertanyaan guru killer dengan enteng? Lagipula, pemandangan apa yang membuat Sasuke begitu tertarik?
"Pemandangan apa, Uchiha?" Mode bahaya: on.
"Yah, mungkin sejenis pemandangan indah yang biasa Sensei lihat ketika Kabuto-sensei lewat." Dan jawaban Sasuke sukses membuat semua murid tertawa. Sudah bukan rahasia lagi, kalau dua orang guru tersebut memang punya 'hubungan khusus'. Itu juga katanya, sih. Kabuto-sensei kan lumayan ganteng. Masa sih…
Dan kini, –otomatis- Sasuke membeberkan rahasia Orochimaru di depan semua murid.
"Kau harus datang ke ruanganku setelah jam pelajaran usai," ucap Orochimaru-sensei, membuat tawa semua murid berhenti. Tanpa mereka sadari, ada seringai jahat yang muncul di wajahnya.
Bel pulang pun berbunyi, mencipatakan kelegaan bagi senua murid di kelas XI-7.
-0-
Hinata merasa lega bukan main. Akhirnya, dia bisa lepas juga dari suasana mencekam di kelas. Memang sih, Orochimaru-sensei tidak memarahinya, hanya saja jiwa Hinata terlalu penakut . Tapi tetap saja, Hinata harus berterima kasih kepada Orochimaru-sensei, karena hukuman yang diberikannya untuk Sasuke setidaknya membuat Hinata bisa mengurangi kewaspadaannya. Kalau Sasuke dihukum, otomatis hari ini tidak akan ada yang menguntitnya, 'kan? Itu merupakan suatu berkah untuk Hinata.
Dan Hinata pun mulai melangkahkan kakinya dengan riang.
-0-
Dengan kesal, Sasuke mengetuk pintu ruangan Orochimaru-sensei. Menurutnya, pemberian hukuman seperti ini membuat misi-nya untuk meguntit Hinata hilang sudah. Sasuke memang menyukai Hinata sejak SMP, dan kebetulan, tahun ini mereka bisa satu kelas. Nah, kalau yang satu ini memang berkah untuk Sasuke. Setelah sekelas dengan Hinata, Sasuke semakin menyukai Hinata dan ketagihan dengan aroma lavender yang dimilikinya. Maka dari itu ia selalu menguntit Hinata, karena aromanya yang menggoda –menurut Sasuke-. Bahkan, Sasuke pernah mencuri parfum gadis itu dari dalam tas-nya saat jam pelajaran olahraga. Tentu saja hal itu membuat Hinata menangis. Tapi, daripada dirinya yang harus menangis semalam gara-gara rindu aroma Hinata, 'kan?
CKLEK
Suara pintu yang dibuka, menyadarkan Sasuke dari lamunannya. Dengan –lagi-lagi- tampang kesal, Sasuke menatap Orochimaru-sensei.
"Masuk," perintah Orochimaru-.
Sasuke pun melangkah masuk dan duduk di kursi yang ada di hadapan meja Orochimaru –tanpa dipersilahkan terlebih dahulu-. Kurang sopan, memang.
"Lagi-lagi kau tidak fokus saat jam pelajaranku, Uchiha. Apa kau memang sengaja mau mendapatkan hukuman, hm?" Tanya Orichomaru.
"Hn."
"Ck, terserahlah. Sekarang kau bereskan saja arsip-arsip lama yang ada di lemari itu." Orochimaru menunjuk sebuah lemari tua.
Tanpa berkata apapun, Sasuke bangkit menuju lemari itu dan membukanya. Tak lama kemudian, Sasuke terbatuk karena debu yang keluar dari lemari itu sangat banyak.
'Sialan kau, Orochimaru!' Batin Sasuke.
Orochimaru yang melihat kejadian itu hanya menyeringai. Sebenarnya, tujuan utama Orochimaru menyuruh Sasuke datang ke ruangannya bukan untuk menghukumnya, melainkan untuk menjalankan rencananya. Dia sudah muak dengan sikap Sasuke yang selalu meremehkannya.
Orochimaru membuka laci mejanya dan mengambil tongkat yang lumayan panjang –salah satu properti untuk menjalankan rencananya- dan mulai berjalan perlahan ke arah Sasuke.
Sasuke yang terlalu sibuk membereskan arsip-arsip, tidak menyadari kehadiran Orochimaru. Sampai akhirnya…
BUKK
Ternyata oh ternyata… Orochimaru memukulkan tongkat tersebut ke kepala Sasuke hingga membuat Sasuke pingsan. Setelah dirasanya Sasuke benar-benar pingsan, Orochimaru menempelkan tangannya ke kening Sasuke sambil merapalkan sesuatu seperti mantra.
"Hahaha, inilah akibatnya jika kau selalu meremehkanku. Dan permainan ini baru dimulai, Sasuke. Lihat apa yang akan terjadi padamu beberapa jam lagi," kata Orochimaru panjang lebar.
Orochimaru pun meninggalkan ruangan tersebut sambil menyeringai.
TBC
Halo semuanya… Akhirnya setelah kemarin publish fic NaruSaku, sekarang bisa publish fic SasuHina-nya. semoga suka, ya. Dan maaf kalau masih banyak kesalahan di fic ini.
Review? ;)
