author baru, mohon bimbingannya. lagi belajar nulis, maaf bila banyak kesalahan ...

salam kenal,

Out Karakter

Aku Hyuga Hinata, seorang gadis bersurai indigo yang terkenal pendiam , tidak suka menjadi pusat perhatian , dan pandai menurut teman - temanku.

Berjalan sendirian menuju KHS sudah menjadi kebiasaanku , seperti hari ini.

"hemm sunyi dan tenang… ,"batinku senang menikmati hangatnya mentari

'trap trap trap…'

"kyaaa…,"aku menjerit sambil berlari ketakutan ketika melihat banyak siswa tiba – tiba berlari ke arahku

'bukk.. braakk… dught… bught…'

"kyaa, apa ini ?," terdengar suara pukulan di mana – mana, darah dan luka ada di setiap aku memandang. Hanya satu yang aku pikirkan, pergi.

"cih, sedang apa kau !,"solot pemuda bermata kelam berdiri di hadapanku

"….."

"bodoh… ikut aku,"kata pemuda itu menarik tanganku

'tap .. tap .. tap… ' suara ini, langkah kakiku bersamanya, detak jantungku yang berpacu cepat. Dan aku baru mengerti apa yang terjadi. Dia, pemuda dengan rambut aneh yang mencuat melawan gravitasi membawaku pergi. Menyelamatkanku dari tengah area tawuran siswa.

Ketika sedang bergelut dengan pikiranku, pemuda itu tiba – tiba berhenti tepat di depanku. Membuat aku tidak dapat menghentikan langkahku dan menabraknya.

"kau tidak apa ?"

"T-tidak apa- apa"jawabku dengan suara bergetar

"hn,"jawab pemuda itu berlalu pergi

1 detik

2 detik

3 detik

"hn ? dia bilang hn ? hanya "hn" ?,"pikirku tidak mengerti apa maksud pemuda itu

"T-tunggu ! hai, tunggu !kau … !?"aku memanggilnya berulang kali sambil berlari mengejarnya dan dia mengacuhkanku,

"Hn ? "kata pemuda itu dengan tampang bosan

"tidak sopan ! bila ada yang memanggilmu seharusnya kau menjawab, lihat gara – gara kau dan teman – teman bodohmu itu aku jadi terlambat,"entah kenapa aku merasa kesal dan begitu banyak kata – kata muncul begitu saja dari mulutku.

"kapan kau memanggilku ?,"

Dan pertanyaan darinya sukses membuatku bingung "itu…" ya, walau aku tidak menyebut namanya yang memang aku tidak tahu siapa, tetapi dari tadi aku berteriak padanya. Memang siapa lagi yang ada di sini selain aku dan dia. Seharusnya dia tau itu.

Otakku bergerak cepat untuk menjawab pertanyaannya, mataku menangkap sebuah nama yang tertera pada seragamnya dan sekarang aku pun mengetahui namanya 'sasuke Uchiha'

"lagi pula, bukankah aku menyelamatkanmu heh ?"sahut sasuke, terlihat sebuah seringai terukir tipis di wajahnya membuatku membatu tak bergeming

"apa kau ingin tetap di sini ?,"Tanya sasuke lagi

1 detik

2 detik

"gawat…! aku terlambat,"aku pun berlari pergi menyadari kebodohanku yang masih berdiri disini sementara pelajaran yang mungkin sudah di mulai beberapa menit lalu

"….."

Untung saja, Karena ini pertama kalinya aku terlambat. sensei hiruka tidak marah padaku, aku pun dapat bernafas lega di bangkuku.

15 menit setelah pelajaran

"kreek…,"semua mata memandang kea rah pintu yang di buka.

"sasuke ! kau terlambat lagi !,"kata sensai hiruka tegas, aku hanya memandangnya dalam diam. Dia sempat melihat ke arahku dengan tatapan datar seperti biasa. Bosan.

"…"

"berdiri di depan pintu kelas ! ini hukuman !,"perintah sensai hiruka yang terlihat seperti angin lalu baginya

"Hn "sasuke menutu pintu kelas kembali

"kenapa dia ?"

"teng… teng… teng….,"bel istirahat pun berbunyi

"ini… "aku sodorkan minuman isotonic berusaha ramah padanya, dan sasuke menerimanya.

"hmm, terimakasih…,"kataku membuka percakapan sambil menunduk memandangi lantai yang sekarang aku pijak, ya… aku berdiri di sampingnya. Bersandar di tembok luar kelas kami, dan aku tidak mendengar suara apapun keluar dari mulutnya.

"….."

Walau sedikit kesal, aku mencoba tetap ramah dengan memperkenalkan diriku "aku hyuga hinata" kataku kikuk.

"….."

"sasuke, apa kau sering terlambat ?"

"…"

"sasuke bicaralah !"perintahku, lagi – lagi dia mengabaikanku, dan aku merasa sudah cukup untuk bersabar menghadapi pemuda sombong seperti dia

"jadi sekarang kau mencoba mendekatiku hem ?"kata sasuke dengan nada sinis, sukses membuatku bungkam dan terbelalak tidak percaya

"cerewet,"desis sasuke dengan laught evilnya dan berlalu pergi

Dan kini aku menyadari, ini pertama kalinya aku menjadi cerewet dan menjadi pusat perhatian karena beberapa pasang mata siswa – siswi yang sejak tadi tidak aku sadari sedang memandangku penuh Tanya.