This fic is dedicated for my friends who birthday in May. Especially for Anisa Indah Nursanti a.k.a Anisajiro, Elda Khaleda Fauziah and Nidaa Irbah. Happy birthday guys! Be better and hope God always beside you and protect you all. Love you.
HOLDING ON
DISCLAIMER BELONGS TO FUJIMAKI TADATOSHI
STORY BY ME
WARNINGS: TYPO(s), OOC, ALUR CEPAT AND OTHERS
Momoi melangkahkan kakinya di antara koridor-koridor sekolah menengah yang kini dipijakinya, Teikō Junior High School. Di tangannya terdapat berkas-berkas yang tampak penting baginya. Sekarang adalah jam yang mengharuskan dirinya untuk pergi ke gym sekolahnya dan melihat perkembangan-perkembangan Kiseki no Sedai, yang juga sahabat-sahabat karibnya.
Dari balik gym ia mendengar decitan suara sepatu dan suara bola basket yang terdribble disana. Bahkan ada beberapa suara bising-bising yang terdengar.
TAP.
Momoi memasuki gym.
"Tetsu!"
BUK.
PRUK.
Rasa sakit menyerang tepat di perut Momoi karena lemparan Aomine yang tadinya terarah pada Kuroko kini dengan kerasnya tepat mengenai perut Momoi. Berkas-berkas yang ada di tangan Momoi pun ikut terjatuh.
"Sa-Satsuki."
Momoi memegang perutnya dan tampak kesakitan. Momoi terduduk, ia masih memegang perutnya.
"Momocchi? Kau tak apa-apa?"
"Sachin?"
"Momoi-san?"
Bahu gadis bersurai peach ini tiba-tiba bergetar. Semua anggota Kiseki no Sedai dan para punggawa Teikō pun kaget bukan main —Akashi sekalipun— karena ini pertama kalinya melihat manager dan wanita satu-satunya yang berada di gym ini Momoi tampak menahan tangis.
"Hee Aominecchi, kau harus bertanggung jawab!"
"He bertanggung jawab apa maksudmu Kise?"
Disela-sela perdebatan, Momoi bangkit dan berdiri kembali.
"Sa-Satsuki?"
Momoi masih terdiam.
"Sat—"
"DAI-CHAN NO BAKA! KAU TIDAK AKAN MERASAKAN SAKIT SEPERTI KU TAHU DAN ASAL KAU TAHU BAHWA AKU SEDANG DATANG BULAN! KENAPA KAU MENGOPER BOLA SEPERTI ITU PADA TETSU-KUN DAN BAGAIMANA KALAU TETSU-KUN KESAKITAN? PADAHAL AKU YANG TERKENANYA PUN SANGAT KESAKITAN!"
Semua yang berada di gym itu memasang tampang speechless karena ternyata Momoi hanya takut jika Kuroko yang menerima lemparan itu, Kuroko akan kesakitan. Padahal dirinya sendiri yang kesakitan karena terkena bola tepat di perutnya.
"Uh Dai-chan no baka!"
Momoi menendang kaki Aomine dengan keras dan mencubit pinggang pria berkulit tan itu.
"A-aw Satsuki! Sakit tahu! Daripada kau mengkhawatirkan Tetsu lebih baik kau megkhawatirkan perutmu."
Belum sempat mengeluarkan sepatah kata, pandangan Momoi tiba-tiba memudar. Bayang-bayang nya semakin berkelebat lebih lambat. Ia semakin menjauh dari para Kisedai dan hanya teriakan beberapa orang yang terdengar olehnya.
"MOMOI!/SATSUKI!/SACCHIN!MOMOI-SAN!MOMOCCHI!"
Momoi jatuh pingsan di pinggir lapangan.
Tanpa ba-bi-bu, Aomine mengangkat tubuh kecil Momoi yang berbobot 50 kg itu. Karena ketakutan dan kekhawatiran pada manager satu-satunya, Akashi, Kuroko, Kise, Midorima dan Murasakibara mengikuti Aomine dari belakang.
"Satsuki bodoh! Kenapa kau harus pingsan di saat seperti ini?!"
oXoXoXoXoXoXoXo
"Nah sensei, bagaimana keadaan Momoi?"
"Aku pikir ia sudah tak apa-apa kecuali badannya kini terkena demam. Ini disebabkan karena ia sedang datang bulan."
"Kalau begitu, terima kasih sensei."
Akashi menutup pintu UKS dan menjumpai teman-temannya yang sedang terduduk di bangku.
"Sensei bilang Momoi tak apa-apa kecuali ada demam karena Momoi sedang datang bulan. Apa kau sedang merasakan hal itu, Momoi?"
"U-Um." Angguk Momoi.
"Aku baru tahu kalau wanita datang bulan yang terkena bola itu akan berefek pada menaiknya suhu tubuh seseorang nodayo."
"Tentu saja aku sedang datang bulan di hari pertama, tahu!"
"Nee Sacchin lebih baik pulang saja."
"Mm, tapi aku kan harus mengurus klub basket Teikō."
"Mungkin satu kali tidak berlatih tak akan terjadi apa-apa Momoi-san."
"Kau sempat pingsan. Tidak seperti dirimu yang biasa ssu."
"Baiklah kalau itu saran kalian."
Momoi bangkit dari duduknya dan berjalan ke kelasnya. Para Kisedai melihat Momoi yang berjalan sendirian sambil berjalan terhuyung. Ia memegangi perutnya, sungguh datang bulan itu tidak membuat sesuatu menjadi lebih baik. Rambutnya yang diikat bergoyang kesana-kemari mengikuti arah tubuhnya.
"Kasihan ya Momocchi, kalau saja jadwal latihan sudah selesai aku akan antarkan dia pulang ssu."
"Aku juga. Bukan maksudku mengkhawatirkannya tapi menurut Oha Asa, zodiak Momoi itu berada di urutan terbawah nodayo."
Dasar maniak Oha Asa!
"Aku akan pergi mengantarnya."
Kalimat itu terlontar begitu saja dari bibir Aomine. Karena yang dikatakan Aomine itu pun menjadi satu-satunya pusat perhatian, semua anggota Kisedai pun menyimpulkan bibirnya dan tersenyum tipis.
"Sebagai teman semasa kecil hingga saat inipun, aku tak bisa membiarkannya begini."
Kalimat selanjutnya yang meluncur dari bibir Aomine membuat semua anggota Kisedai berpikir bahwa Aomine lah yang paling berhak untuk melindungi Momoi dari apapun.
"Baiklah, aku sebagai ketua klub basket Teikō akan mengatakan kalau hari ini cukup sampai disini. Kita semua akan mengantar Momoi."
"BAIKLAH!"
"Kalau begitu, kita harus segera mengejar Sacchin 'kan?" Tanya Murasakibara dengan malas sambil memakan maiubo milinya. Disaat seperti ini pun maiubo selalu ada padanya. Dirinya yang mempunyai kepribadian pemalas tapi semua anggota Kisedai tahu si maniak maiubo itu khawatir pada Momoi.
oXoXoXoXoXoXoXo
"Satsuki!"
Momoi menolehkan kepalanya dan pemandangan yang ia lihat adalah para anggota Kisedai yang berlari-lari ke arahnya lengkap dengan seragam mereka. Mereka berhenti tepat di depan Momoi. Nafas mereka terengah-engah, tampak lumayan capek karena mereka harus berlari menuju Momoi yang sudah berjalan lumayan jauh.
Eh? Apa yang mereka lakukan? Dan kemana baju olahraga mereka?
"Apa yang kalian lakukan disini?"
"Tentu saja mengantarmu, Satsuki."
"Eh? Bagaimana dengan latihan kalian? Maksudku, aku tak akan apa-apa. Lagipula rumahku dekat 'kan."
"Momocchin tidak boleh begitu! Aku khawatir-ssu!"
"Kau kan sedang sakit, Momoi-san."
"Kau wajar membuat kami khawatir, Momoi. Bukan maksudku aku sampai terkena serangan jantung saking mengkhawatirkan dirimu tapi aku hanya mengikuti yang lainnya nodayo."
Jawaban Midorin terlalu jujur namun menusuk!
"Nah Sacchin, ayo kita jalan."
Momoi masih berdiri di tempatnya.
"Momoi, ada apa? Ayo jalan."
Bahu Momoi bergetar.
"Satsuki, ada apa denganmu?"
Saat Aomine menyentuh bahu Momoi yang bergetar begitu hebat, ia merasakan perasaan yang tercampur aduk di dalam diri wanita ini.
"Satsuki?"
Momoi menjatuhkan beberapa bulir airmata dari manik pinknya. Walau ia basuh dengan jarinya, airmata itu tak bisa berhenti. Ia menangis dalam diam. Ia tak bisa menyembunyikan tangisannya dari semua anggota Kisedai.
"Ma-maaf aku menangis di depan kalian tapi, terima kasih. Aku menghargai perasaan kalian semua yang mengkhawatirkanku hingga mengantarkanku pulang. Terima kasih."
Momoi mengatakannya sambil menangis. Ia terharu, sedih, dan senang. Mungkin saat ini ia harus menyebut mereka sebagai sahabatnya. Mereka rela meninggalkan latihannya demi mengantarkan dirinya seorang yang sedang sakit walau tidak parah.
"Sudahlah, ini tugasku sebagai sahabatmu 'kan Satsuki?" ujar Aomine sambil menggaruk rambut blue navynya yang tidak gatal.
"Ya Momocchin, kita tidak salah 'kan? Aku harap karena Kurokocchi ikut mengantarkanmu, perasaanmu akan ikut baik ssu!" Kise menggandeng Kuroko yang berada di sebelahnya.
"Benar Momoi-san."
"Asal jangan membuat ami khawatir seperti ini lagi, Momoi." Akashi tersenyum simpul.
"Seharusnya kau membawa lucky itemmu hari ini, nodayo."
"Nanti aku kasih maiubo deh kalau Sacchin sembuhnya cepat."
Momoi semakin menangis dengan rasa bahagia memuncak di dalam dadanya.
"T-terima kasih, sahabat-sahabatku. Aku berharap semuanya akan selalu berjalan seperti ini."
Momoi menghapus tangisnya dan berjalan dan mensejajarkan dirinya berasama para Kisedai. Ia janji tak akan menangis lagi karena ia sudah mempunyai semuanya kini termasuk sahabat-sahabatnya yang menemaninya saat ini.
Tetaplah bertahan, seperti ini.
Momoi berjalan bersama anggota Kisedai di temani matahari yang tenggelam di ufuk barat.
END
Author's Note :
Hallo minna-san bertemu lagi di fandom Kurobas. Wueh sudah lama gak bikin fic ttg kurobas. Well for the first, this fic I dedicated for all my friends who birthday in May especially for my bestfriends (Namanya boleh di scroll ke atas) wkwk. POKOKNYA HABEDE BUAT KETIGA ORANG TEMEN DEKET GUA YANG SAMA-SAMA GILA NAN ABSURD BIN ABNORMAL!
Author awalnya gak ada ide buat bikin fic yang bertema persahabatan walaupun banyak yang bisa di ship. Tapi Author udah keburu kepincut kembali sama kisedai plus Momoi disini muehehehe :3
Dan peristiwa haid disertai demam ini pernah aku alami. Tentunya di alami pas hari kedua dan ketiga. Udah kena demam, perut sakit, males makan, gak bisa bangkit dari kasur, dan pengennya tuh marah marah mulu! Yah kebiasaan para cewek nggak jauh-jauh dari situ 'kan?
Well cukup sekian curhatan dari author yang cantik, manis dan baik hati ini^^
Jangan lupa tinggalkan jejak di bawah setelah membaca fic ini~~~
Sincerely,
Yusvira
