Semesta adalah dirimu – Leo Valdez x Calypso Fanfiction
Disclaimer: Percy Jackson & Olympians dari series pertama sampai seterusnya milik uncle Rick Riordan. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam pembuatan fanfict ini. semata-mata hanya ingin menghibur.
A/N: didedikasikan untuk Challenge [#ChallengeYourselfChallenge: paket medium] yang diselenggarain mbak qunnyv19 dan randomtuna13. sekalian menjalankan challenge untuk diri sendiri yang tentang lagu/video dalam laptop/hp/apapun yang dipunya.
Play now: Zachary Levi ft Mandy Moore – I See The Light
Semesta itu kamu; tempatku bernaung dan mengembalikan janji.
terucap sekali dalam sepi, tentang cinta yang tak akan mati.
L E O
Untuk aku yang jarang mendapat cinta, tertambat antara kematian Esperanza dan misi aneh Tia Callida. Bagaimana caranya aku mengungkap keindahan sementara kamu adalah karya seni tanpa cela. Kuibaratkan dirimu dengan mesin, rasanya itu tak pantas sama sekali. Kucoba hubungi Will Solace, atau Kayla, atau Austin, atau..oh bisakah langsung tanyakan pada Apollo bagaimana membuat gambaran dirimu dalam larik haiku dan lagu.
Ketika aku duduk diam di pantai, sempat terpikir dalam pikiran ini; jika kutulis kau seindah lautan, sejernih air yang memikat dan menyegarkan, takut-takut malah tersinggung karena sempat naksir keturunannya.
Kemudian arah mataku naik keatas, menatap ratusan bintang. Lagi-lagi teringat kenangan tentang langit yang kita arungi bersama naga. Kemudian berbagi cerita tentang saat di ogigya, tempat kau sering memandang sambil bertanya kapan waktunya terbebas. Hei cantik, kamu sudah bebas dan kini kulihat sedang asik menanam bunga.
Kamu itu konstelasi
Terhubung antara satu dan yang lain
Atau kini jadi kita dalam satu galaksi
Terajut benang merah menjadi kain.
Katanya Titan itu menyeramkan,
Katanya langit bisa saja runtuh jika tak tertahan
katanya cinta datang di awal
tapi bukankah kita jatuh cinta setelah kematian
lihat, kita melampaui cinta tiap orang, atau hanya aku yang berpikir baru saja membual?
Lagi-lagi kertas lain termakan api.
Lalu mengulang yang sempat teringat.
Menulis sedikit demi sedikit, tapi rasanya bikin depresi.
Kenapa cinta serumit ini.
Kekasihku, Calypso
Kau itu Titan atau anak Apollo
Kenapa mentari kalah sinar denganmu
Atau hanya ada dalam pandanganku
Hatiku terasa nyaman bersamamu
Ingin rasanya berkata 'I Love You'
Tapi hatiku kadang masih meragu
Benarkah ada ruang untukku dalam hatimu
Atau hanya penghibur dari tiap pahlawan yang berlalu
Aphrodite bisa saja memainkan jariku
Menulis kata-kata cinta nan puitis mengalahkan haiku
Apollo bisa saja merasukiku
Karena tak sadar sukma terhubung dengan kertasku
kenapa aku tersenyum ketika kata ini terbentuk
seakan cinta terus terpupuk
katakan sayangku, apakah aku pantas untukmu?
:: :: ::
Calypso butuh waktu beberapa menit untuk menghentikan air matanya yang mengalir. Leo entah dapat ide darimana mengirimkan robot sebentuk burung merpati milik Aphrodite untuk mengantar suratnya yang bikin terharu.
Calypso memang awalnya sempat meragu, sekali dalam hidupnya setelah dikutuk selama ribuan tahun untuk tak mendapatkan cinta. Kemudian datanglah Leo Valdez dengan segala tingkah laku yang bikin geleng-geleng kepala. Hampir saja dia mengutuk para dewa karena mengirimkan Leo, tapi seiring waktu berjalan cinta keduanya tumbuh.
"Bodoh."
Calypso melipat surat, kemudian menatap Leo yang sedang menunggu respon dari balik Jendela. Apa salahnya membuat Leo penasaran, tapi kenapa harus penasaran kalau akhirnya Leo tetap bisa menebak.
"Kenapa membuatku meragu untuk berpaling?"
Ah cinta, kenapa sebegini menyiksa dan indahnya?
:: :: ::
Fyuh~ selesai satu~
Calypso menyusul~
