Me: "Yeah, fic baru lagi!" XD *digampar Nordic Five.*

Mathias: "Kenapa sih lu kagak bosen-bosennya bikin fic baru?! Author ngenes!"

Me: "Please deh, Mathy! Gue kan bikin ini buat hiburan doang! Lagian, ini kepikiran aja!" ^^V

Lukas: "Aku maklumi itu! Tapi kenapa character-nya hanya aku, Anko, dan Aisu?"

Me: "Lha? Bukannya gue sering munculin kalian bertiga di fic 'Basara Teacher Problem'?"

Emil: "Gue ngerti, lha! Tapi apa-apaan maksud 'DenNorIce' di judulnya? Lu kate threesome?"

Me: "Suka-suka gue, Emilkita!" :p

Emil: "Huh, sudahlah!" -_-"

Lukas: "Sebelum kita mulai, kami sarankan untuk menyiapkan segala sesuatu untuk menimpuk Author karena mungkin fic ini agak sedikit ngenes di sana sini!"

Mathias: "Apa hubungannya coba?" *sweatdrop.*

Me: "Happy Reading!" :D


Disclaimer: Hetalia dan Nordic bukan milikku, oke? :D

Warning: Gaje, abal, OOC, character fandom lain nyasar, shonen-ai IceLance (?), genre lain nyelip (?), dan lain-lain.

Catatan: Sebagian Drabble berasal dari fic 'Basara Teacher Problem' Chapter 'Drabble Nista di NihoNime Gakuen', 'Drabble Nista Season 2', dan 'Drabble Nista Season 3' (dan udah dikasih tanda bintang)! Yang dikasih tanda '(R)' adalah kisah nyata Author!


A untuk April Fools*

Beberapa hari setelah 'Dodge Frisbee Battle', hari itu adalah hari 'April Mop'. Para guru plus Hokuou-san tachi (sebutan Girl-chan untuk Nordic Five) akan melaksanakan olahraga bersama. Tapi masalahnya ada pada baju yang mereka pake.


Di rumah Nordic Five...

"Errr! Kenapa bajunya kayak gini, coba?" tanya Tino ke Emil.

Emil sendiri hanya makan licorice sambil bergaya ala burung nyasar (?). *Narator ditabok Emil.*

"Kagak tau! Perasaan kemaren kagak kayak gini, deh!" kata Lukas bingung.

"Kagak ada yang aneh, ah!" bantah Mathias.

Para Nordic yang lainnya pun langsung sweatdrop.

"Baju kayak begini lu bilang KAGAK aneh?! Common sense lu kemana sih, KAMBING?!" bentak Berwald kagak nyelow.

Yang lainnya pun langsung jawdrop mendengar bentakan Berwald yang kagak nyelow sama sekali tersebut.


Di NihoNime Gakuen...

"Pfft! Ahahahahaha!" Gelak tawa pun langsung terdengar dari seluruh penjuru lapangan. (Cowboy: "Kenapa skrip-nya jadi lebay begini, coba?")

"DAFUQ! KAGAK KIRA-KIRA, DEH!"

"KENAPA PADA PAKE BAJU BEGITUAN?"

"Makkun, pffft! Kagak pantes banget!"

"Lihat diri lu sendiri dulu, bodoh!"

"Yare-yare! Kenapa kalian jadi kayak hyena gila semua, ya?"


Thundy: "Kayaknya para Reader kagak ngerti, deh! Mein freund, tolong jelaskan!"

Cowboy: "Haaah, oke! Mereka semua pake baju olahraga yang biasa dipakai oleh anak-anak 107, sekolahnya BakAuthor di dunia nyata, untuk alasan tertentu! Para Daimyo memakai baju berwarna putih bergaris hitam, sementara Hokuou-san tachi dan Lance memakai baju berwarna merah bergaris putih! Pokoknya kayak zebra sama bendera Latvia dan Austria (?), deh! Udahan ya, Thun! Gue mau nyari BakAuthor dulu! Tolong lu anterin kuenya ke- Eh?"

Thundy: "Karena kuenya habis, nanti gue traktir Kuchen aja, deh!"

Cowboy: "Ya sudahlah! Hei, biar ku bernyanyi! Lalalalalalala yeyeye yayaya~" *nyanyi.*

Thundy: *sweatdrop.* (batin: "Malah nyanyi!")


Yah, setidaknya kagak ada murid yang ngeliat kejadian itu, bukan?


B untuk Bir*

Mathias Køhler, penyuka berbagai jenis bir. Yap, dia sangat menyukai minuman beralkohol tersebut. Mulai dari yang sejenis seperti Root Beer sampai yang berbeda jenisnya seperti Wine.

Tapi melukai fisik atau mental dirinya maupun teman-temannya (apalagi seorang murid yang bernama Girl-chan) sama saja dengan menggali kuburan sendiri.

Meskipun tampangnya terlihat bodoh dan lugu, Mathias selalu membawa sebuah kapak raksasa bersamanya. Sehingga dia bisa langsung MENGHABISI orang yang membahayakannya.

Seperti sekarang ini! Ieyasu hanya bisa menganga karena kaget dengan apa yang dilihatnya. Tampak seseorang berbaju hitam yang sudah tidak berkepala dan Mathias yang hanya tersenyum kecil.

"Nah, kau tidak apa-apa?" tanya Mathias.

Ieyasu pun hanya bisa menahan rasa ngerinya.


C untuk Celana*

Pernahkah kalian mengalami kejadian memalukan yang berhubungan dengan celana? Mungkin aja ada yang nasibnya sama dengan ketua guru kita yang satu ini.

Kejadiannya begini, Mathias ngajakin Ieyasu, Lance, para Nordic, dan ketiga temannya yang berkunjung untuk main somplakbola (?).

Saat lagi membawa bola, tiba-tiba Ieyasu terjatuh dan tak sengaja menarik Mathias yang berada di dekatnya. Sialnya, bagian yang ditarik Ieyasu itu adalah bagian yang salah.

Kenapa? Karena ternyata, bagian yang ditariknya adalah celana sang ketua guru (yang kebetulan hanya memakai jas merah, dasi, dan celana panjang).

Selapangan pun langsung cengo plus speechless melihat pria jabrik tersebut. Untungnya yang mereka lihat itu bagian belakang (kecuali Raven yang udah pingsan karena berhadapan langsung dengan bagian depannya). Tapi Mathias udah keburu ngeluarin aura merah mengerikan plus tatapan 'gue-penggal-lu-kalau-berani-ketawa-!' sambil membetulkan celananya.

"Ma-maaf, Makkun!" kata Ieyasu sambil merinding disko.

Mathias hanya diam saja, tapi dia beneran ngamuk sepanjang permainan. Pria Denmark itu terus mencetak gol. Alhasil, Ieyasu, Lance, Lukas, Tino, Emil, Berwald, Ronan, dan Chung pun sukses dibikin merinding hebat dengan keganasan Mathias.

"Hyiiiiiii, Ta-san serem banget!" ujar Tino ketakutan.

"Iya! Tapi, Anko itu beneran kagak pake celana dalam?" tanya Lukas pelan.

"Kayaknya, tapi jangan diomongin di sini! Si Dan masih ngamuk, tuh!" saran Emil.

Yah, setidaknya, sang ketua guru itu telah mendapatkan pelajaran untuk tidak lupa memakai celana dalamnya.


D untuk Date

Hari ini Mathias berniat ngajakin Girl-chan kencan ke sebuah café. Mereka berdua memang udah janjian. Awalnya sih berjalan lancar, tapi...

"Hoi, Dan! Lu kencan di sini juga, ya?"

"DAFUQ!"

Siapa yang menyangka kalau Emil dan Lance juga kencan di situ? Alhasil, Mathias langsung headbang di mejanya yang sukses menggemparkan seisi café.

Yah, pesan moral di cerita ini: Cari tau dulu apakah ada orang lain yang juga kencan di tempat pilihan!


E untuk Emil*

Pernahkah kalian melihat seorang pemuda berambut platinum blonde (atau lebih ke arah silver?), bermata ungu, memakai baju putih dan jaket coklat, plus seekor burung berwarna hitam yang sering bersamanya? Nah, berarti kalian bertemu dengan Emil Steilsson sang Icelandic.

Banyak nama panggilan untuk bocah yang satu ini! Aisu, Ice-kun, Emil-san, Steilsson-san, Emiru, Suteirususon-san, Puffin Boy (?), Licorice Freak (?), dan sebagainya.

Nah, tahukah kalian? Namanya tuh pernah diplesetin jadi nama permen di Chapter 'What The Holy Crap is The Dodge Frisbee Tournament?'! Itu lho, nama permen yang ada gambar sapi di bungkusnya.

Entah apa yang membuat Girl-chan memanggilnya dengan nama 'Emilkita', yang pasti Emil kagak suka dipanggil begitu. Apalagi kalau sedang bertanding 'Dodge Frisbee'. Bisa-bisa Girl-chan bakalan dilempar frisbee beku sama pemuda Iceland tersebut.


F untuk Film

Yah, semua orang kadang pergi ke bioskop untuk menonton film. Tapi ada satu hal yang mungkin saja bisa membuat kalian malu seumur hidup! Kalau kalian mau tau, simak aja kejadian di bawah ini!

"AAAAH, SEBAL! KENAPA KAGAK LANGSUNG SERANG AJA?!"

Emil dan Mathias berusaha menahan malu mereka dengan pura-pura tidak mengenal Lance. Oh, ayolah! Walaupun mereka tau bocah berambut merah itu menyukai film Averenger (atau apapun namanya Author lupa), tapi setidaknya dia kagak usah teriak-teriak gaje di bioskop juga kan?


G untuk Gentleman

Oh, ayolah! Jangan kalian pikir ini ada hubungannya dengan England, bahkan lebih dari itu! Ini lebih mirip dengan sesuatu! Kalau kagak percaya, liat aja penjelasan di bawah!

Emil tak pernah menduga seberapa gentle-nya Lance saat mengajaknya berdansa. Oke, terlalu aneh! Tapi masalahnya...

GUBRAK!

"AAAAAAAAAH! BISAKAH KAU SEDIKIT LEBIH PELAN?!"

"HUWAAAAAAAAA! MAAF, EMIL-SAN! TAPI AKU TERLALU TERBAWA SUASANA SAMPAI KAYAK GINI!"

Dan pesta dansa itu pun langsung berubah menjadi pesta 'Expo Yaoi' hanya dalam waktu 2 detik setelah Lance tak sengaja menimpa Emil karena terpeleset.

Yah, kayaknya perlu ada larangan 'Dilarang bawa kamera!' atau 'Fujodanshi dilarang masuk!' di pesta itu!


H untuk Holiday

Emil tidak suka liburan di dalam rumah, apalagi kalau harus merawat Lance yang tiba-tiba jatuh sakit gara-gara kehujanan di depan rumahnya.

Selagi anak itu masih sakit, dia sibuk mengompresnya dan menjaganya semalamnya. Yah, walaupun beberapa hari kemudian Lance udah merasa baikan, tapi Emil tetap membiarkannya tinggal sampai teman-temannya pulang.


I untuk Intimate

Semua orang punya keakraban dengan orang tertentu, baik itu hubungan sahabat maupun kekasih!

Saat Lance pertama kali akrab dengan Emil, pemuda Icelandic itu terlihat sangat dingin dalam menanggapi setiap kelakuan pemuda berambut merah itu.

Tapi siapa yang menduga kalau ternyata mereka semakin akrab berkat sebuah persetujuan sepihak dari Lukas. Cukup mengejutkan memang! Tapi, hanya Tuhan yang bisa menentukan takdir!


J untuk Jealous

Mathias cemburu kalau Girl-chan lebih memperhatikan kucing dibandingkan dirinya, Emil cemburu kalau Lance membawa nama kakaknya dalam hubungan mereka, sementara Lukas cemburu kalau Ieyasu membandingkan Tadakatsu dengan Troll-nya.

Yah, kecemburuan memang membutakan semuanya! Tapi kadang bisa teratasi kalau mereka membicarakannya baik-baik!


K untuk Kiss

Hampir semua orang suka ciuman. Tapi Lance adalah orang dengan pemikiran paling ngaco kalau menyangkut soal hal ini. Dia selalu membayangkan rasa manis licorice yang biasa dimakan Emil setiap kali mencium bocah Icelandic itu. Agak aneh memang! Tapi kalau Emil sampai tau, yang terjadi selanjutnya adalah serbuan puluhan Puffin ke arah bocah berambut merah itu.


L untuk Lukas*

Kalau kalian bertemu dengan seorang pria berambut pirang dengan jepit rambut salib di poni kirinya dan ahoge yang melayang (?), bermata biru gelap, dan memakai baju pelaut berwarna biru tua, maka kalian sangat beruntung bertemu dengan Lukas Bondevik sang Norwegian.

Yap, dia merupakan Nation terkenal nomor tiga di NihoNime Gakuen (nomor satu dan duanya Mathias dan Emil). Dia ini jarang banget berekspresi. Saking jarangnya, bahkan Ieyasu dan Hanbei sampai pernah mengira kalau Lukas tuh seorang Kuudere. Dia punya banyak nama panggilan! Luke, Norge, Bondevik-san, Lukas-san, Nor-kun, Nore, Rukasu (buat yang Japanese tulen), Bang Norway, Noruwe-san, Troll Master (?), muka teplon (?) *diinjek para Troll.*, dan lain-lain.

Oh iya, tahukah kalian? Ternyata dia dan Emil adalah kakak beradik, lho! Memang agak tidak masuk akal karena nama marga mereka aja lain, kepribadiannya juga beda banget. Tapi keistimewahan mereka adalah tidak pernah berhenti berdebat soal panggilan 'Onii-chan'. Bahkan sampai sekarang pun masih terus berlangsung! Ada-ada aja ya mereka itu! -_-"a


M untuk Mathias*

Aah, siapa yang tidak mengenal ketua guru dari Denmark ini? Semua orang di NihoNime Gakuen pasti sudah mengenalnya! Mulai dari penampilannya, minuman kesukaannya, hubungan(rahasia)nya dengan seorang murid bernama Girl-chan, sampai kecintaannya yang kagak normal dengan kapaknya (?). *ditebas.*

Oke, abaikan yang terakhir!

Dia punya banyak nama panggilan! Makkun, Køhler-san, Mathy, pak Jabrik (?), pak Mabuk (?), pak Kambing (?) *dipenggal.*, pak Yandere (?), dan lain-lain.

Tapi siapa sangka, di balik semua itu, Mathias ternyata adalah... PENGAMEN DI PEREMPATAN TAMAN LAWANG! INI BENERAN, LHO! *ditebas lagi.*

Paparazzi Shabuama Palaska -atau yang biasa dipanggil Bama- telah menangkap basah Mathias yang sedang mengamen bersama Motochika di perempatan taman lawang dengan kamera miliknya.

Saat dia memperlihatkannya ke seluruh kelas 9C, kamera tersebut sudah dicincang habis oleh Mathias dengan kapaknya.


N untuk Nordic Five*

Mathias, Lukas, Emil, Tino, dan Berwald atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'Nordic Five'.

Yap! Kelima nama ini udah terkenal seantero NihoNime Gakuen karena seringnya kunjungan yang mereka lakukan. Mulai dari Mathias si Denmark yang menjabat sebagai ketua guru, kakak beradik Lukas sang Norway dan Emil si Iceland yang sering berantem hanya karena panggilan 'Onii-chan', sampai aksi pasangan mesra Tino si Finland dan Berwald sang Sweden yang sering dijadikan tontonan oleh para Fujodanshi. Yah, walaupun kadang sering terjadi hal gaje saat kelimanya berkumpul.

Seperti sekarang misalnya! Entah kerasukan apa, Lukas dan Emil yang biasanya berantem malah melakukan aksi Incest yang menggemparkan seluruh penghuni ruang guru.

"Haiyayah, Norge! Jangan 'main' di sini, dong! Ini masih di tempat umum!" teriak Mathias sambil berusaha menarik Lukas yang sedang duduk berhadapan dengan Emil.

Di hadapannya, terdapat Tino yang sedang berusaha menarik Emil dari pelukan Lukas. Mathias dan Tino pun langsung dibantu oleh seluruh penghuni ruang guru (kecuali Berwald dan MitsuHanbei yang malah menjadikan mereka sebagai tontonan).

Yah, kira-kira begitulah keadaan sehari-hari seluruh penghuni ruang guru di NihoNime Gakuen saat kedua bocah kakak beradik berbeda marga tersebut ngerusuh dengan gaje-nya.


O untuk Oliver

Emil tidak begitu mengerti. CD Vocaloid yang dihadiahkan Kiku saat berkunjung ke rumah Nordic Five itu membuatnya sedikit kagak enak. Apalagi kalau berhadapan dengan seorang Vocaloid bernama Oilver. Vocaloid bule itu entah kenapa mengingatkannya kepada Lance dan dia takut anak itu bakalan cemburu kalau sampai tau hal ini!

Ah, itu kan bisa dipikirin nanti! Iya kagak?


P untuk Puffin

Apa yang terlintas di pikiran kalian tentang kata ini? Pastinya burung peliharaan Emil, bukan?

Tapi taukah kalian? Ternyata Puffin dan kucing tidak bisa bersatu! Aneh, ya? Kita liat aja penjelasan di bawah ini!

Emil pernah salah paham kalau Jelly (kucing peliharaan Girl-chan) adalah binatang di tempatnya yang berakhir dengan perkelahian di tempat penampungan kucing (karena Mathias memang ngajakin mereka ke sana).

Di situlah dia mendapatkan satu pelajaran: Puffin dan kucing memang tidak akrab sama sekali!


Q untuk Queue

Banyak kejadian yang berhubungan dengan antrian! Mulai dari antrian sembako sampai antrian dana kompensasi BBM yang tengah marak belakangan ini!

Tapi ada satu hal yang (mungkin) agak aneh di pikiran kalian! Antrian ketemu pacar!

Yah, tips gaje dari Aida tentang antrian itu membuat Emil tak bisa berkutik saat pemuda berambut merah itu menciumnya tepat di bibir dan tentu saja, para Nation Fujodanshi gila yang (menurut Emil) malah memperparah keadaan.

Rasanya yang satu ini memang agak gaje, ya! -_-"a


R untuk Revolver

Kalau kalian ingin tau kejadian yang berhubungan dengan benda ini, sebaiknya perhatikan baik-baik kejadian ini!

"Siapa yang ngirimin paket beginian, coba?" tanya Emil heran saat mendapatkan sebuah paket di dalam kotak surat di depan rumah Nordic Five yang ditujukan untuknya.

Ketika dia membuka paket itu, dia mendapatkan sepasang pistol perak dan sebuah surat.


Hello, Emilkita! Eits, jangan bantai gue dulu, oke?

Gue mau ngasih lu pistol ini karena gue perduli aja! Daripada nanti lu dikira kagak bisa lindungin Lance, iya kagak? :)

Tertanda, seseorang gitu lho (?)!


Emil hanya bisa sweatdrop membaca surat gaje tersebut.

"Udah terima surat gue?" tanya seseorang entah darimana asalnya.

Emil langsung menengok dan mendapati seorang pemuda berambut pirang lagi gelantungan di lampu hias (?) rumah itu. *Narator ditembak yang bersangkutan.*

"LU NGAPAIN ADA DI RUMAH GUE?! GELANTUNGAN PULA!" teriak Emil kagak nyelow.

"Mau mastiin aja lu dapet paketnya atau kagak!" jawab pemuda itu watados.

"JADI INI SEMUA ULAH LU, YA?!" teriak pemuda Icelandic itu sambil menyiapkan pistol yang baru saja diterimanya dari si pemuda misterius tersebut.

"KABUUUUUUUUUUUUUUUUUUUR!"

Dan rumah itu pun langsung berubah menjadi kapal pecah dalam waktu sekejap.


S untuk Sabun (R)

"Kenapa sabunnya hilang lagi, coba?" tanya Mathias saat mendapati tempat sabunnya kosong.

Ieyasu yang kebetulan lewat di depan kamar mandi pun langsung shock melihat sang ketua guru yang 'you-know-what-i-mean'-nya keliatnya.

"MAKKUUUUUUUUUUUUUN! KALAU MAU PAMER 'ITU' LU JANGAN DI SINI! ENTAR BANYAK ANAK KAGAK BERDOSA LEWAT SINI, DODOL!" teriak Ieyasu kagak nyelow.

Alhasil, kejadian selanjutnya adalah pintu kamar mandi yang dibanting dengan keras dan aksi headbang di tembok sambil berteriak 'Min gud' berkali-kali yang dilakukan Mathias.


Beberapa menit kemudian...

"Lu yakin begitu?" tanya Lance sambil memperbani kepala Mathias yang berdarah akibat headbang barusan setelah mendengar cerita pria jabrik barusan.

"Gue yakin! Masalahnya, sabunnya sering dibawa tikus kalau tempatnya kagak ditutup dengan benar!" jawab Mathias kesal sambil melipat tangannya di dada.

"Kalau boleh tau, siapa yang terakhir kali pake kamar mandi kemaren?" tanya Ieyasu tiba-tiba.

Webek, webek...

"NORGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!"

PRANG!

Teriakan UltraMegaSuperSonic (?) itu pun sukses membuat seluruh kaca di NihoNime Gakuen (serta gendang telinga Ieyasu dan Lance) pun langsung pecah semua.


Di rumah Nordic Five...

"Hatchi!" Lukas pun langsung bersin di tempat. "Siapa yang ngomongin gue, nih?! Pasti ini ulahnya Anko Uzai gara-gara gue ngilangin sabun di sekolah!"


Emil: "Kalau boleh tau, itu beneran terjadi?"

Me: "Kejadian sabun hilangnya yang beneran, soal headbang itu ngarang!"

Mathias: "HVAD?! LU MAU MINTA DIPENGGAL?!" *nyiapin kapak.*

Me: "Kagak, tapi gue siap buat kabur!" *langsung kabur.*

Mathias: *ngejar Girl-chan.*

Emil: *sweatdrop.*


T untuk Teritorial

Bicara soal teritorial, ada satu kejadian gaje yang berhubungan dengan hal ini! Kita liat aja di rumah Nordic Five!

"Siapa yang masang beginian, coba?" tanya Lukas sweatdrop saat melihat sebuah papan bertulis 'Daerah Teritorial Emil Steilsson dan Lance Stoppersky' menggantung di depan pintu kamar Emil.

Di dalam kamar itu, terdengar suara desahan yang cukup ambigu untuk diintip oleh anak dibawah umur.

Di NihoNime Gakuen...

"Ransu-kun terlalu berlebihan, deh!" komentar Ieyasu sweatdrop saat membaca sebuah tanda bertuliskan 'Pemilik kamar sedang pergi ke 'Daerah Teritorial milik Emil-san dan Lance' :D' di depan kamar Lance.

Para guru lain yang berkerumun di belakangnya pun langsung ikutan sweatdrop berjamaah membacanya.


U untuk Umberella

"Ah, kenapa harus hujan, sih?!" gerutu Emil kesal.

Maklum aja! Sekarang sedang hujan di NihoNime Gakuen. Alhasil, bocah Icelandic itu pun terjebak hujan di sekolah itu karena dia kagak bawa payung.

"Hei, Emil-san!" sapa Lance sambil mengalungi tangannya di belakang leher Emil.

"Jangan bilang 'hei' padaku dan singkirkan tanganmu! Berat, tau!" bentak Emil sambil blushing.

"Ah, Emil-san! Jangan begitu, dong!" balas Lance agak kecewa.

"Huh, terserah!" ujar Emil judes.

"Hei, kalian berdua!" panggil seseorang.

Keduanya menengok dan mendapati Mathias dan Girl-chan berada di belakang mereka.

"Oh, kalian ya?" (Emil)

"Kalian ngapain di sini?" (Lance)

"Hanya sekedar ngeliat pasangan yang lagi berantem!" (Mathias)

"Pak Mathias! Itu kagak ada hubungannya, deh!" (Girl-chan)

"Jangan bercanda, Dan! Kami kan belum pacaran!" (E)

"Setidaknya, 'hampir mau' pacaran!" (M)

"Mathias!" (L)

"Baiklah, aku hanya bercanda!" (M)

"Kalian kagak bawa payung?" (G)

"Kagak!" (E dan L)

"Pake aja punyaku!" (M)

"Baiklah! Tapi bagaimana denganmu, Dan?" (E)

"Aku bisa berdua dengan anak ini, tenang saja!" (M)

"Eh?" (G)

"Lebih baik kita pake payungnya berdua, ya?" (L)

"Tidak mau!" (E)

"Mulai lagi, deh!" (M)

"Sudahlah! Ayo kita pergi, Mathy!" (G)

"Iya, deh!" (M)

Setelah Mathias dan Girl-chan meninggalkan mereka, kedua bocah itu masih saja berdebat.

"Sudah kubilang aku tidak mau! Jangan memaksaku, Lance!" (Emil)

"Sekali saja apa?" (Lance)

"Tidak akan!" (E)

"Kau yakin?" (L)

"Tentu saja!" (E)

"Kalau begitu, lebih baik aku kencan saja sama Lukas-san!" (L)

Emil merasa cemburu. Kalau Lance udah bawa-bawa nama kakaknya, sepertinya dia tidak bisa mengelak lagi.

"Baiklah, kalau kau memaksa!"

"Hehehe! Thanks, Emil-san!"

Akhirnya, keduanya pun pulang berdua dengan menggunakan payung Mathias (karena tuh payung memang punya sang ketua guru).


V untuk Voucher*

Berwald Oxenstierna adalah seorang pengumpul voucher. Mulai dari voucher belanja sampai voucher pulsa. Jumlahnya pun berjibun. Jadi jangan heran kalau kalian berkunjung ke kamarnya dan menemukan kumpulan voucher warna-warni di sana.

Mathias pernah iseng membuang sebagian voucher di kamarnya dan berakhir dikejar-kejar keliling rumah karena salah satu voucher yang dibuangnya adalah voucher lottere pemenang minggu ini. Dasar Kambing Iseng! -_-" *Narator dipenggal Mathias.*


W untuk Wall

Ada banyak hal yang bisa dideskripsikan dengan kata yang satu ini! Tembok adalah sebuah benda keras yang mempunyai banyak peran di kehidupan sehari-hari. Mulai dari tembok bangunan sampai tempat menjedukkan kepala. Eh, aneh ya? Au ah remang (?)! *plak!*

Kalau bicara soal kejadian menjedukkan kepala ke tembok, maka kalian pasti akan bertanya berapa kali Mathias menjedukkan kepalanya ke benda itu!

Kalau soal si Kambing, gue kagak terlalu perduli! *Narator ditodongin kapak Mathias.* Nun, Dänemark (Baiklah, Denmark)! Tolong turunkan kapak itu, ya?

Yah, mungkin Mathias udah puluhan bahkan ribuan kali melakukan itu! Tapi coba deh kalian hitung berapa kali dia headbang di fic 'BTP'! Itu masih sepersekian persen dari semua headbang yang sering dia lakukan! Tapi kita doakan saja semoga otaknya cepat rusak! (Mathias: "WOI!")


X untuk Xylophone

"Aduh, kau ini! Itu Xylophone, tau!"

"Kagak! Gue yakin bukan! Dissa bilang itu calung!"

"Lu kebanyakan akrab sama cewek Nekophobia itu sampai otak lu korslet, Chosokabe!"

"Sudahlah, Mouri-san! Kayaknya Chosokabe-san memang nyimpan perasaan sama anak itu!"

"Gue setuju sama Ransu-kun!"

"HOI!"

Perdebatan gaje antara Motochika dan Motonari tentang 'Xylophone atau calung' di ruang musik pun sukses membuat Mathias langsung sweatdrop kuadrat melihatnya.


Y untuk Yandere*

Semua penghuni NihoNime Gakuen udah tau kalau Mathias memiliki sifat Yandere. Walaupun kagak akut, tapi sangat berbahaya kalau sampai sifatnya yang satu ini kambuh. Salah satunya, seperti kejadian berikut!

Lance dan Mathias sekarang sedang berada di sebuah pertokoan suku cadang (atau bengkel?) untuk mencari keperluan yang diminta Ieyasu. Sebenarnya, Ieyasu meminta mereka untuk membeli suku cadang yang biasa dipakai Ieyasu untuk memperbaiki mesin Tadakatsu. Entah apa alasannya, mereka berdua tidak tau! Tapi yang terpenting, keduanya sudah diberitahu tempat dan barang yang akan dibeli.

"Kau yakin di sini?" tanya Lance kepada pria jabrik di sebelahnya.

"Iya! Gue udah pernah ke sini, jadi gue agak hafal!" jawab Mathias dengan nada serius.

Keduanya pun sampai di sebuah toko.

"Permisi!" kata Lance sambil memasuki toko tersebut.

"Ada apa, ya?" tanya seorang gadis yang merupakan pegawai toko.

"Apa kami bisa bertemu pemilik toko ini?" tanya Lance sopan.

Kalau gue boleh tau, mereka sebenernya mau beli suku cadang atau mau jelasin utang? Kok jadi deja vu kayak di 'BTP' Chapter 'Drabble Nista di NihoNime Gakuen' bagian 'Request'? Ah, bomat lah! Gue takutnya tu Kambing Yandere-nya kambuh!

"E-eh? Si Bos lagi si-" Perkataan sang pegawai terpotong saat sebuah kapak sudah menempel di lehernya.

"Kami hanya ingin bertemu saja, oke? Nah, nona! Kalau kau tidak mau kepalamu kupenggal, tolong panggilkan dia!" ancam Mathias dengan aura merah mengerikan plus kapak keramatnya.

"Ba-baiklah!" kata sang pegawai sambil berlari ke dalam dengan ketakutan.

Lance pun langsung facepalm dengan kelakuan pria jabrik yang mulai kambuh lagi Yandere-nya.

'Waduh! Kalau sampai Ieyasu tau hal ini, gimana jadinya coba?' batin Lance sambil geleng-geleng kepala.


Z untuk Zeppelin

Emil hanya bisa blushing saat Lance menghadiahkannya sebuah miniatur zeppelin sebagai hadiah hari jadi mereka.

"Aku membuatnya sendiri, butuh waktu lima minggu menyelesaikannya! Kau menyukainya, Emil-san?" tanya Lance sambil tersenyum ceria.

Emil pun memaksakan dirinya untuk tersenyum dan menerimanya dengan setengah hati.

"Tak! Tapi aku tidak punya sesuatu untukmu! Bagaimana kalau..." Emil membisikkan sesuatu di telinga Lance. "... kita 'main' di kamar?"

Alhasil, kejadian selanjutnya adalah suara desahan yang ambigu di kamar Emil yang sukses membuat seisi rumah harus menahan diri untuk tidak mengintip.


To Be Continue...


Emil: "Kok 'To Be Continue', sih?"

Me: "Gue mau bikin ini sampe lima Chapter!"

Mathias: "HVAD?! Lima Chapter?"

Me: "Masalah buat lu, Mathy?" :p

Lukas: "Lebih baik kita akhiri saja Chapter ini, Author!"

Me: "Review!" :D