More than Destiny
Sejauh apapun yang kau usahakan, tidak akan pernah bisa membuatkenyataan yang
sebenarnya bepihak kearahmu
SM Ent Building, 20November 2020
Apa mereka tidak lelah terus berteriak sekencang itu ? Sudahlebih dari 45 menit
mereka berteriak di depan gedung dan 45 menit juga aku melihatmereka dari dalam
gedung.
"Masuklah", aku menoleh ke sumber suara, terlihat priaparuhbaya dengan sweater
merah tebalnya mendekati tempat dudukku.
"Kim Ahjuss, apakah tidak apa ?", sedikit terselip perasaanragu dalam pertanyaanku.
Aku sangat takut untuk muncul di depan mereka terlalu lama aku
meninggalkan gedung ini dan kenapa aku harus kembali ?
"Kau bukanlah orang lain, ini tidak akan sulit untukmu.",Kim Ahjussi berjalan pelan
meninggalkanku dan bayangan tubuhnya hilang di telanpintu coklat besar di sudut
ruangan.
"Kau bisa", yakinku dan mulai melangkah melewati pintucoklat besar itu.
5 tahun yang lalu
"Apa kau baik-baik saja ?",lamunanku buyar saat suara serakterdengar di indra
pendengaranku. Aku tersenyum malas membalas pertanyaannyalalu kembali menoleh
ke luar jendela apartment.
Sofa sebelah kananku terasa sedikit menekan, terasa adaseseorang yang
mendudukinya. Aku menoleh melihatnya yang kini duduk tenang disebelah ku,
bagaimana bisa dia setenang itu ?
"Mianhae, aku tidak bermaksud untuk mempersulit keadaan. Akutahu apa yang aku
rasakan itu, tapi cobalah untuk mengerti ",perkataannyasedikit membuatku terhenyak,
perasaan terluka kembali menggerogoti hatiku. Akusudah mencoba melupakan
kejadian itu , tapi kenapa kilasan kejadian itu terasanyata saat aku berhadapan
dengannya.
"Tidak, itu semua sudah masa lalu. Lebih baik kau pulanglah ",aku beranjak dari
dudukku menuju kamar. Rasanya sangat sulit untuk terus berasadi sisinya saat ini,
mungkin benar dia yang membuat keadaan semakin sulitdengan membuatku terpuruk,
tapi aku tidak bisa terus mengingat itu semua. Akumemerlukan sesuatu yang baru
untuk melupakannya.
Sesuatu yang baru dengan tidak melihat wajahnya.
"PARK HAJUNG ! BERHENTI !"
"….", langkahku terhenti saat mulut kecilnya meneriakkannamaku. Apa sebenarnya
yang diinginkannya ?
"JANGAN PERNAH LARI DARI KENYATAAN DAN MELIMPAHKAN
SEMUANYAPADANYA. DIA SAMA SEKALI TIDAK TAU APA-APA DENGAN MASALAH
INI !"
"…"
Dia bicara tentang 'kenyataan'? Bisakah dia sedikitbercermin dan menyadari
kesalahannya? Aku sama sekali tidak pernah mencobaberlari dari kenyataan, justru
dirinya lah yang selalu merusak kenyataan dan memaksakansesuatu yang lain untuk
menjadi kenyataan.
"Jangan pernah kau mengikut campurkan masalah ini dengankenyataan", nafasku
sedikit tertahan menjawab pernyataannya, tanganku terkepalkuat menahan semua
letupan kekesalanku yang sudah sampai ubun-ubun. Harusnyadia yang menerima
kenyataan.
"PARK HAJUNG ! KAU SANGAT KEKANAK-KANAKAN, HARUSNYA KAU..-"
PLAK
"JAGA UCAPANMU XI LUHAN! HARUSNYA KATA KENYATAAN TERTUJUPADAMU, KAU
YANG HARUSNYA MENERIMA KENYATAANMU YANG TIDAK BISA BERSAMANYA .
KAUDAN DIA ITU SAMA , CAMKAN ITU XI LUHAN !"
"PARK HAJUNG..!"
"Jangan pernah menyebutkan namaku dengan mulut kotormu lagi kau
bicara tentang kenyataan, aku tidak akan segan-segan membunuhmuXI LUHAN! "
CLEK
BRAK
"Kau tidak lupa caranya untuk berjalan bukan Tuan Xi ?",amarahku sudah meluap
saat mendengar dia selalu memojokkanku dengan perkataantidak masuk akalnya. Aku
tidak perduli jika aku harus mengeluarkan uang yangcukup banyak untuk membenahi
pintu apartemenku yang terpental kuat dengandinding menimbulkan bunyi yang
nyaring. Karena yang aku inginkan sekarang adalahDIAKELUAR
Xi Luhan bukanlahseseorang yang bisa kau ajak bicara dengan halus.
Aku tak peduli tatapan tajam dan pancaran amarah yangterlihat jelas di kedua bola
matanya. Langkah kakinya terdengar seperti makhlukhijau raksasa yang mulai
mengamuk dan seperti makhluk berbulu hitam besar yangbergelantungan di atas
gedung pencakar langit Paman Sam.
Tepat langkah terakhir dia keluar dari apartemenku, akusegera menutup pintu dan
bertumpu dibaliknya . Badanku rasanya sangat lemas harus berteriak sekecang itu,
tidak adacukup tenaga untukku berjalan ke kamar. Kepalaku berdenyut sangat
kencang jikaharus mengingat ucapannya.
Bagaimana dia bisa bicara tentang aku yang lari darikenyataan dan aku yang
bersikap kekanak-kanakan? Harusnya dia yang harus menerimakenyataan jika
perasaannya itu salah, dan dia juga sepatasnya bercermin danmelihat siapa yang
sebenarnya besikap kekanak-kanakan .
Aku mengusap wajahku gusar saat kilasan kejadian ituberputar di otakku. Kejadian
yang membuatku harus berpikir lebih dari dua kaliuntuk mengakhiri hubunganku
dengan seseorang yang sangat aku cintai. Danakhirnya aku memutuskannya secara
sepihak tanpa memberikan orang itu alasanyang tepat, bukan karena aku tidak
mencintainya , tapi karena aku mendengarpengakuan cinta dari orang gila yang
mencoba untuk merebut kekasihku.
Dia, orang gila ituadalah orang berdarah Cina, Beijing. Xi Luhan.
"Asal kau tau, Min Seok hanyalah milikku tak terlepas akudengannya sudah berpisah
atau masih bersama, XI LUHAN"
SM ENT BUILDING, 20NOVEMBER 2020
"Annyeonghaseyo, naneun Park Hajung imnida. Aku adalahpemegang saham terbesar
3, dan aku juga akan terjun langsung untuk mengawasisetiap artis yang akan di
luncurkan tiap tahunnya. Bangabshumnida", semua matamemandang ke arahku yang
berdiri dengan percaya diri di atas panggung dengansenyuman tiga jariku. Aku
mengarahkan pandangku mengelilingi artis binaanmanajementku ini sampai
pandanganku terhenti pada seorang yang sangat akurindukan 5 tahun ini.
Mungkin ini adalah kesalah kedua yang aku pilih setelah akumemutuskan
hubunganku dengan Min Seok hanya karena aku mendengar pengakuancinta seorang
Xi Luhan kepada Min Seok. Dan kemudian aku kembali ke sini hanyauntuk melihatnya
dengan berperan menjadi pemegang saham terbesar 3 disini.
Bukan karena aku ingin membalaskan dendamku kepada priaketurunan cina itu,aku
hanya tidak bisa harus melihat permbicaraan media yangselalu menyudutkan
'mantan' kekasihku tentang dia yang selalu menjadi pihak 3dalam sebuah 'kedekatan'
di dalam group.
Min Seok sampai sekarang tidak pernah tau alasan kenapa akumemilih mengakhiri
hubungan kami, tidak. Perkataan cinta seorang Xi Luhan punsama sekali tidak pernah
di dengarnya, yah. Karena Xi Luhan hanya beranimenatap wajah Min Seok saat
dirinya tidur.
BLEACH
Senyumku menghiasi setiap kilatan camera yang mencobamengambil potretku dengan
10 pemegang saham terbesar di SM ENT. Tapi hanya ada1 senyuman yang paling
manis dan menyakitkan untuk seseorang di sudut pintucoklat besar itu.
"Aku akan menunjukkan apa yang dinamakan dengan 'kenyataan' Xi Luhan",
THE END
