Author : Tatha Dramione

Main Cast : Draco & Hermione

Disclaimer : J.K Rowling

Author Note : ada tambahan tokoh pembantu,Cho Chang dan Alex. Alex ini tokoh karangan saya sendiri.-.

Warning! : sorry typo's, berantakkan, kependekkan, gak sesuai EYD, dll

ooOOoo

Perpecahan keluarganya...

Kerinduannya akan belaian kasih sayang..

Didikan keras dari sang ayah..

Membuat Draco tak tau bagaimana cara bersikap baik dan lembut..

Berbeda dengan adiknya Alex Lucius Malfoy yang sangat lembut dan ramah hasil dari kasih sayang sang ibu.

Ayah dan ibunya bercerai karena,Narcissa (Ibu Draco & Alex) tak tahan dengan sikap ayahnya,yang selalu mementingkan perusahaan dibandingkan itu Draco dan Alex masih sangat kecil (Draco : 5th dan Alex : 4th).Narcissa membawa Alex bersamanya kerumah orang tuanya begitu Narcissa ingin membawa kedua anaknya dan hidup bersama di rumah keluarganya.

Namun Lucius masih memiliki hak asuh atas Draco,hingga Narcissa hanya membawa Alex.

Rindu akan belaian lembut...

Rindu akan kasih sayang...

Sungguh membuat Draco frustasi, apalagi ia tak diperbolehkan mengunjungi sang ibu.

Jiwanya gelap,kelam.. Tak ada seberkas cahaya yang menerangi relung hatinya.

Diumurnya yang kesebelas..

Hermione hadir dalam hidupnya,ia layaknya cahaya yang hadir untuk menerangi jiwa yang hitam gelap itu...

Membuatnya tetap kuat menjalani beban hidup dan pedihnya didikan Lucius.

Hermione adalah anak seorang kepala pelayan dirumah Draco. Dia diperbolehkan tinggal di Malfoy Manor oleh Lucius bahkan disekolahkan bersama Draco, karena ayahnya sudah mengabdi begitu lama sejak Lucius masih kecil, bisa dikatakan teman karib.

Hermione bagaikan kakak,ibu,adik,dan.. cinta pertama Draco..

Namun,bagaimana jadinya, apabila Alex yang begitu ramah seperti malaikat bersayap putih ini, datang dan mencoba merebut cahaya itu dari Draco?

" Give me the light light light..

You're my sunrise.."

Xxxxooooxxxx

Buram..

Draco mengerjapkan matanya berulang kali..

Setelah penglihatannya nampak jelas, yang ia lihat, seorang gadis cantik berambut cokelat ikal diikat rapih, dengan pakaian seragam pelayannya duduk di sebelah ranjang Draco.

Wajahnya basah karena air mata, matanya sembab menandakan dia habis menangis.

"Jangan memasang wajah seperti itu dihadapanku Hermione..''Tangan pucat tetapi kekar itu mengenggam tangan lentik yang putih bersih dengan erat.

"Kenapa kau melawan Lucius hanya karena aku?! Lihat hasil perbuatanmu sekarang,kau jadi babak belur begini.'' Bentak gadis bernama Hermione ini.

"Aku tak suka dia menghinamu, melukai hatimu, makanya aku tak segan-segan tenanglah, Aku tak apa-apa.'' Tangan pucat itu kini membelai pipi Hermione dengan lembut.

"Tapi…''

"Sstt..'' Draco meletakkan jari telunjuknya dibibir mungil Hermione.

"Aku harus menjagamu, karena kau cahayaku.'' Draco bangun lalu memeluk Hermione erat.

"Ya..Tapi, berjanjilah kau tak akan senekat tadi demi aku lagi.'' Sela Hermione di tengah pelukannya .

"Em, ya..'' Draco berkata dengan penuh keterpaksaan. Ia melepaskan pelukannya, lalu mengacak-acak rambut Hermione.

Hermione memanyunkan bibir mungilnya, karena kebiasaan Draco mengacak-acak rambutnya.

"Kau terlihat seksi ketika manyun begitu..'' Draco menggigit bibir bawahnya,dan menatap ganas Hermione.

"Haha jangan goda aku Draco. Well, aku harus pergi untuk membantu menyiapkan makan you..'' Hermione terkekeh sejenak, lalu melangkah keluar kamar Draco.

I will be your protector, Because you my light..

XXX000000XXXX

'Makan malam yang menyedihkan.' Gumam Draco, sambil melahap daging steak dari garpunya.

Nampak meja lebar dengan banyak kursi hanya diisi oleh, Draco dan Lucius saja.

Keheningan seperti saat ini sudah biasa bagi Draco. Tak ada bincang-bincang hangat, itu juga sudah sangat biasa.

"Draco, besok aku ingin kau ikut aku meeting bersama pegawai perusahaan lainnya, di gedung Malfoy corp.'' Lucius menatap dingin Draco yang nampak tak memperdulikan perkataannya,dan tetap focus melahap makanan dipiringnya.

"Sekiranya hanya basa-basi, aku tak akan datang.'' Jawab Draco menyudahi makannya, nafsu makannya terasa hilang. Ia meraih segelas juice jeruk disamping piringnya,dan meneguknya sedikit demi sedikit.

"Ini penting! Jadi aku harap kau datang. Dan juga, besok Alex akan kubawa untuk tinggal disini.'' Lucius beranjak dari kursinya.

"Uhuk..'' Draco tersedak mendengar pernyataan Lucius.

Ia meletakkan gelas juicenya ke meja dengan keras.

"Apa maumu?! Kenapa kau mau membawa Alex tinggal disini?!'' Ujar Draco berapi-api.

Bukannya Draco tak suka Alex adiknya,tinggal di Malfoy Manor. Hanya saja yang menjadi alasannya sekarang

' Siapa yang akan menemani ibu saat dia kesepian?, Siapa yag akan menjaga ibu? Jika Alex tinggal disini… Rasanya ayah ingin membunuh ibu perlahan-lahan,dengan caranya sendiri..'

"Narcissa ingin mengunjungi sanak saudaranya di Amerika, ia sendiri yang memaksaku membawa Alex!'' Bentak Lucius pada Draco

Kedua iris kelabu itu kini saling bertatapan kelabu Draco mengisyaratkan kebenciannya pada seseorang, yang bahkan ia tak sudi memanggilnya '' Ayah''. Sedangkan iris kelabu Lucius mengisyaratkan amarahnya.

" I Hate You! ''

To be continued.

Please di repiu (Review) ya..

Kritik dan sarannya juga. ^^

Karena saya masih newbie.