-Liburan ke Gunung Myoboku-

By : Ryuutamaru

Disclaimer : Naruto©Masashi kishimoto

Genre : Humor (maybe)

WARNING : OOC(MAYBE), GAJE.

Summary : Naruto dkk diberi cuti oleh Hokage. Mereka memutuskan untuk liburan ke suatu tempat untuk refreshing. Naruto mengusulkan ke gunung Myoboku, tempat Naruto belajar tekhnik sage. Bagaimanakah keseruan mereka di gunung Myoboku?

Please Read N Review

-----

Di Ichiraku Ramen Bar, Nampak sekitar 12 orang sedang duduk. di depan mereka masing-masing ada semangkuk mie ramen. Namun, mereka hanya membiarkan semangkuk mie ramen tersebut di meja. Kecuali seorang berambut kuning, dengan lahapnya dia memakan mie ramennya.

SLUURPP

"Ahh…. Kenyang", katanya sambil mengelus-ngelus perutnya.

"Naruto, kita kesini buat berdiskusi kemana kita akan liburan. Bukan makan. Lihatlah berapa mangkuk yang sudah kau makan!" kata seorang perembuan berambut merah muda sambil menunjuk tumpukan mangkuk bekas yang ada di dekatnya.

"Tenanglah Sakura. Aku nggak bias berpikir kalau nggak makan. Nggak usah khawatir. Aku yang bayar semuanya." Ujar Naruto seraya menunjukkan senyuman yang memperlihatkan gigi-gigi kuningnya.

"Oke. Kita lanjutkan diskusi tadi." Kata seorang laki-laki berambut panjang bernama Neji. "Kiba tadi mengusulkan ke pantai. Sakura dan Ino kompak pengen ke Dufan. Terus ada usul lain."

12 orang ini adalah ninja Konoha yang diberi cuti panjang oleh Hokage. Saat ini mereka sedang mendiskusikan kemana mereka akan liburan. Sudahn hampir setengah jam mereka berdiskusi. Tapi masih belum menemukan kesepakatan.

"Aku punya usul." Ujar Shino. "bagaimana kalau kita ke tempat pembudidayaan serangga. Disana banyak sekali serangga dan kita bias dapat banyak pengetahuan tentang serangga. Jadi selain dapat hiburan kita juga dapat ilmu."

Semua mata memandang Shino setelah mendengar penjelasan Shino yang panjang kali lebar sama dengan luas itu. Mereka semua tidak berbicara, tetapi tatapan mereka seolah jelas mengartikan kita-mau-refreshing-bukan-mau-stufy-tour.

Shino menyambut tatapan-tatapan tajam tersebut dengan hati Ikhlas (sfx: Oooowww). Dia tidak bias berbicara apa-apa lagi setelah menerima ketidaksetujuan teman-temannya dengan usulnya. Kasihan…kasihan…kasihan.

"Ada usul lain."

"A… Ano.." kata seorang perempuan berambut indigo sambil memainkan kedua jari telunjuknya. "ki…kita kan cutinya lu…lumayan lama, ba…bagaimana kalau kita menginap di suatu tempat su…supaya liburan kita yang panjang tidak sia-sia?"

"AHA…!!" Naruto tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya dan berhasil mengagetkan semua yang ada di Ichiraku Ramen Bar termasuk si yang empunya warung, Pak teuchi. "Hei Naruto, kau bias diam tidak. Jangan buat keributan di warungku." Ujarnya marah sambil memberikan tatapan death glare pada Naruto (tapi sayangnya mata Pak Teuchi sipit, jadi tatapan death glarenya nggak mengerikan).

"Maaf Pak Teuchi." Kata Naruto meminta maaf.

"Hinata, kau memang benar-benar cerdas." Pujian Naruto kepada Hinata itu langsung saja membuat wajah hinata blushing seperti batu bara.. eh bukan.. tapi bara api. "Kita akan pergi ke tempat yang sangat seru. Dan juga kita tidak akan satu hari saja berada disini. Dan aku tau tempatnya dimana."

Semua terdiam selama beberapa detik. Detik berikutnya mereka tetap diam. Detik-detik berikutnya, masih diam. Keadaan hening ini membuat Naruto kesal.

"Hei, kok kalian nggak penasaran sih sama usulanku. Harusnya kalian penasaran dan bertanya kepadaku dimana tempatnya. Tapi kalian malah diam!!"

"SUDAH KUBILANG JANGAN MEMBUAT KERIBUTAN DI WARUNGKU!!!"

SYUUUNG

Sebuah mangkuk melayang ke arah kepala Naruto. Dengan sigap Naruto menghindarinya. "Fiiuuh, hampir saja."

"Oke, dimana tempatnya? Cepatlah katakan! Aku ingin segera pergi dari sini dan tidur." Kata Shikamaru dengan nada malas.

"Tempatnya adalah…." Naruto menggantung kalimatnya sambil menatap kepada semua teman-temannya.

JENG JENG JENGJENG

"GUNUNG MYOBOKU"

Teman-teman Naruto kembali terdiam seperti tadi. Hal ini sukses membuat Naruto kesal lagi.

"Kenapa kalian tidak kaget dengan usu…" kalimat Naruto terpotong karena ada suara yang lebih keras yang mengalahkan suaranya.

"KALAU KAU MASIH RIBUT SEPERTI INI … TIDAK AKAN ADA LAGI RAMEN GRATIS SELAMANYA!!!"

Naruto langsung terdiam, membayangkan tidak akan ada ramen gratis, SELAMANYA.

Suasana hening sejenak. Lalu Kiba memecah keheningan tersebut, "Aku tidak setuju."

"Apa??!! Kau tidak setu…"

PLETAAKK!!

Sakura memukul kepala Naruto dengan sangat 'indahnya'. "Pelankan sedikit volume suaramu Naruto.". sebenarnya Naruto sangat kesakitan mendapat pukulan dari Sakura. Tapi tak apalah. Setidaknya Sakura telah mengingatkan dia, daripada tidak ada ramen gratis lagi, pikirnya.

"Kalau tidak salah, gunung Myoboku itu tempat Naruto berlatih tekhnik Sage kan?", Tanya Lee.

Naruto mengangguk. "wah… kalau begitu aku juga pengen latihan disitu." Ucap Lee dengan penuh semangat empat lima.

"tidak bias Lee. Tekhnik Sage membutuhkan chakra yang sangat besar sepertiku." Kata Naruto. "tak apa. aku bukan mau latihan tekhnik Sage kok. Aku Cuma pengen melatih kekuatan fisikku saja disana. Pasti tempatnya sangat bagus untuk latihan." Jawab Lee dengan penuh antusias. Naruto hanya mengangguk pasrah melihat tingkah aneh temannya ini.

"tetap saja aku tidak setuju. Kita mau refreshing bukan mau latihan. Lagipula apa sih enaknya ke gunung myoboku?" kata Kiba sambil memberi tatapan sinis kepada Naruto. Naruto yang menyadari akan hal itu langsung jadi salah tingkah. "eng… a… di gunung Myoboku itu, eng… anu… ada.."

"lebih baik kita tanyakan saja kepada mereka apa mereka setuju." Potong Neji.

"Hinata, apa kau setuju?"

"eng… aku ikut kata-kata Naruto-kun saja…"

"Lee?"

"tentu saja aku setuju." Jawab Lee dengan semangat masa mudanya

"Shino?"

"Hmm… terserah saja." Dengan nada yang sama sekali tidak enak didengar. Kelihatannya masih ngambek karena usulannya tadi ditolak mentah-mentah.

"Chouji?"

"Aku setuju saja deh." Kata Chouji sambil mengunyah keripik kentangnya.

"Shikamaru?"

"setuju. Yang penting aku bias cepat pulang." Jawab Shikamaru dengan nada malas.

"Sai?"

"Setuju dong." Jawab Sai sambil memberikan senyuman 'manis'nya.

"Sakura, Ino, Tenten?"

"Setuju!!" jawab ketiga perempuan itu secara serempak.

"Kau kalah suara Kiba." Kata Neji kepada Kiba. Kiba hanya bias pasrah menerima kenyataan. "huh.. sialan. Padahal aku lebih pengen ke pantai. Apa boleh buat kalau begini!"

"Oke. Semua sudah sepakat. Besok pagi kita berkumpul di depan gerbang Konoha."

"Osh!!"

Akhirnya mereka meninggalkan Ichiraku Ramen Bar. Tapi belum sempat Naruto melangkahkan kakinya…

"NARUTO!!! KAU BILANG KAU YANG AKAN MEMBAYAR SEMUANYA!!"

"Hehe… aku kira hari ini gratis paman." Kata Naruto sambil meraba dompetnya yang isinya hanya angin.

GLEKK!!

-----

A/N : sorry kalau pendek banget. Tapi aku janji nanti updatenya pasti cepet.

PLEASE REVIEW