Title : Love Doesn't Exist

Genre : Romance

Rating : T

Cast : Cho KyuHyun, Lee SungMin, Choi SiWon

Disclaimer : SuJu belong to themselves and God.

Warning : Typos, YAOI (BOYxBOY) Not your fav genre? Please close the windows. :p

Summary : Cho KyuHyun yang tampan dan memiliki segalanya tidak percaya akan adanya cinta. Lee SungMin takut jatuh cinta. PNamun cinta itu ada walaupun dalam pertemuan pertama, dan cinta menyembuhkan segala luka.

.


.

.

"Uummm… Ahhhh….. Kyu.. Hyun…." Suara desahan tertahan terdengar dari sebuah ruangan meeting.

Seorang yeoja dengan dua kancing baju yang terbuka sedang mengerang kenikmatan, sedangkan seorang namja sedang mencium leher jenjang sang yeoja.

Suara dering handphone sang namja membuatnya menghentikan aktivitas nakalnya.

Sambil merapikan rambutnya yang tadi dijambak sang yeoja, ia berjalan menuju pintu keluar.

"KyuHyun…. " Si yeoja mengerang kehilangan.

"Seo baby, maaf, aku harus pergi. Kita lanjutkan kapan-kapan ya."

Namja yang bernama KyuHyun kembali menoleh dan mengedip sebelum benar-benar melangkah pergi.

.

"Yeoboseo, Jess baby…. "

"KyuHyunie… Nanti malam tidak lupa khan? Kita bersenang-senang diclub." Suara manja seorang yeoja terdengar dari seberang.

"Tentu saja baby. Kita bertemu disana jam 11 ya."

Sang yeoja tertawa senang "Ah.. Jangan ajak temanmu SiWon ya, dia selalu merusak suasana. See you later honey."

"Sure baby… Bye…."

KyuHyun memandang jam tangannya, baru pukul 8 malam. Waktunya masih banyak, jadi ia memutuskan untuk makan malam dulu diMiracle Rest bersama dengan SiWon.

Sambil menunggu kedatangan SiWon, KyuHyun memesankan makanan kemudian memperhatikan sekelilingnya dan sudut matanya menangkap sosok seorang yeoja yang sejak KyuHyun menginjakkan kakinya di restaurant tak mengalihkan pandangannya barang sekalipun.

KyuHyun menyeringai, sepertinya ia menemukan mainan baru.

Maka dengan penuh rasa percaya diri KyuHyun mendatangi sang yeoja dan mengajaknya bicara.

Setelah percakapan hangat selama 10 menit, KyuHyun mengetahui bahwa yeoja tersebut bernama YooNa. Kemudian tangan KyuHyun mulai menyerang YooNa.

Mulai dari menyentuh ujung rambut panjang YooNa dengan alasan ada sesuatu yang menempel, kemudian memuji keindahan dan kehalusan rambut pemiliknya setinggi langit. Ditutup dengan menyentuh pipi mulus YooNa.

Alhasil YooNa memerah. Melihat reaksi yang sudah diprediksinya, KyuHyun kemudian memutuskan sudah saatnya mundur dengan alasan temannya telah datang.

Memang benar, SiWon telah datang dan duduk sambil memperhatikan KyuHyun sedari tadi. KyuHyun berjanji akan menelepon YooNa, janji yang tidak akan ditepatinya. YooNa yang malang telah benar-benar terjebak, bisa dipastikan YooNa yang akan mengejar dan menelepon duluan.

KyuHyun tak mau bersusah payah mengejar yeoja, dengan sedikit pancingan biarkan mereka yang datang sendiri.

"Kasihan sekali yeoja itu yang terjebak oleh perangkapmu." SiWon berkomentar saat KyuHyun telah duduk manis dihadapannya.

"Hahahaha… Bukan aku yang memutuskan mau dijebak."

"Aku ingin melihatmu serius sekali saja dengan seorang yeoja."

"Tidak akan pernah. Karena cinta itu tidak ada di dunia ini, cinta itu kepalsuan."

KyuHyun harusnya lebih berhati-hati dengan segala ucapannya, karena tuhan selalu mendengar dan mewujudkan setiap ucapan hambanya.

Denting piano yang mengalun merdu memutuskan apapun sanggahan SiWon.

Keduanya mau tidak mau memperhatikan ke stage saat seorang namja menari dengan jari-jarinya diatas sebuah grand piano hitam.

.

-LoveDoesExist-

.

Hari ini adalah hari terburuk bagi Lee SungMin, ia baru kembali dari menghadiri pesta pernikahan mantan kekasihnya, Sunny.

Hubungan mereka memang telah berakhir dua tahun yang lalu, namun SungMin masih sangat mencintainya. Dengan wajah baby facenya banyak yeoja (dan juga namja) yang mengejarnya tapi SungMin tak sanggup menghapuskan bayang-bayang Sunny.

Ia pernah mencoba menjalin hubungan baru dengan yeoja lain tapi SungMin selalu saja menemukan berbagai kekurangan dalam diri kekasihnya. Baginya Sunny lah yang terbaik.

Sedangkan menurut Leeteuk "Kau hanya terlalu takut membuka diri, takut terluka untuk kedua kali. Karena itulah kau melarikan diri dengan berbagai alasan, termasuk mencari kekurangan-kekurangan dalam diri kekasihmu."

Analisis yang tentu saja dibantah tegas oleh Lee SungMin.

LeeTeuk tak bisa berkata apapun lagi menghadapi Dongsaengnya yang keras kepala, jadi untuk menghiburnya, LeeTeuk meminta SungMin menyanyikan sebuah lagu di restaurant miliknya. Musik selalu bisa menghibur SungMin seberapapun terpuruknya sang namja aegyo.

SungMin membawakan lagu milik TaeYang yang berjudul Wedding Dress sambil memainkan piano. Lagu kesukaan Sunny.

Baby jebal geuui soneul japjima (Baby, please don't take his hand)
Cuz you should be my Lady
Oraen sigan gidaryeo on nal dorabwajwo (I've been waiting for you for so long, Please look at me now)

Noraega ullimyeon ije neoneun (When the music starts)
Geuwa pyeongsaengeul hamkkehajyo (You will vow to spend the rest of your life with him)
Oneuri oji ankireul (How I prayed every night)
Geureoke na maeil bam gidohaenneunde (This day would never come)

.

SungMin begitu menghayati setiap kata dalam lagu itu.

Lagu yang dinyanyikannya untuk Sunny yang bukan miliknya.

Sunny yang tak akan pernah menjadi miliknya lagi.

.

Neomu oraen siganeul chakgak soge (Please be happy with him)
Hollo babocheoreom saratjyo (So that I can forget you)
Ajikdo nae geunyeoneun nal bogo (Please forget how miserable I looked)
Sae hayake utgo inneunde (It's going to be unbearably hard for me,
For a long while to come)

Nega ibeun wedingdeureseu (The wedding dress you're wearing)

.

SungMin menutup penampilannya dengan membungkuk hormat, mencoba menutupi kesedihan di kedua bola matanya.

Saat turun dari stage, dua orang namja menghampirinya.

"Maaf.. Boleh mengganggu sebentar?"

"Tentu. Ada yang bisa saya bantu?"

Namja tinggi dengan senyum menawan memberikan name cardnya.

"Choi SiWon. Kepala Bagian talent. Cho Ent."

SungMin membaca kartu nama tersebut agak keras.

"Saya dan CEO saya, Cho KyuHyun," SiWon memberi tanda pada namja dibelakangnya yang kelihatannya masih sangat muda sebagai seorang CEO. "tertarik dengan penampilan anda barusan. Kami ingin anda bergabung dengan agency kami, errr… Tuan…?"

"Lee SungMin, nama saya Lee SungMin. Emm… Tapi SiWon Ssi, saya rasa saya tidak seberbakat itu."

"Mohon anda memikirkannya dulu. Kami tunggu jawaban yang baik dari anda."

SiWon memberi anggukan hormat yang dibalas SungMin.

.

-LoveDoesExist-

.

"Aku tak mengerti mengapa Hyung begitu memaksa namja itu masuk agency kita."

KyuHyun akhirnya melontarkan pernyataan yang daritadi mengusiknya saat SiWon tengah menyetir audi hitam miliknya.

"Karena ia sangat berbakat. Kurasa kau pun sepakat, karena kau tak sekalipun melepaskan pandanganmu dari dirinya tadi."

"Seperti kata orangnya sendiri, kurasa ia tak seberbakat itu." KyuHyun mencoba mengelak.

"Hahahaha… Tapi aku yakin suara dan penampilannya akan disukai yeoja manapun. Sudahlah, kita lihat saja nanti. Hey, apa Jessica tidak akan mengamuk melihatku? Ia sangat tak menyukaiku dan aku tak mau harus pulang berjalan kaki bila kau nanti mengantarnya pulang."

"Tenang saja. Jess membawa mobil sendiri. Jadi nanti kau bisa memakai mobilku."

"Wah… Wah… Pantas saja kau memaksaku naik taksi tadi. Rupanya kau telah merencanakan akan memakaiku sebagai supir."

"Tentu saja. Manfaatkan segala sumber daya manusia yang ada."

"Dasar setan."

"Hahahahaha…."

KyuHyun dan SiWon telah berteman lama.

Tak ada yang mengerti bagaimana mereka bisa berteman padahal kepribadiannya begitu berbeda.

SiWon yang lebih tua dari KyuHyun adalah tipikal gentleman yang bertanggung jawab, yang bila mencintai seseorang akan menomor satukan sang kekasih dan menjaganya. Tipe suami idaman yeoja manapun.

Sedangkan KyuHyun kebalikannya. Tak pernah mengejar yang pergi dan tak pernah meminta yang datang. Yeoja baginya hanyalah untuk bersenang-senang dan tak ada yang namanya cinta. Tipe player yang tak bisa ditolak yeoja manapun.

.

Suara musik berdentum-dentum memenuhi club.

Semua orang terlihat begitu menikmati suasana.

Menari mengikuti irama, bercengkrama atau sekedar duduk sambil minum-minum.

KyuHyun dan Jessica masuk dalam kelompok yang sibuk bercengkrama di pojok club.

Saling membisikkan kalimat-kalimat rayuan dan berpelukan.

Sementara SiWon duduk di bar counter.

Sesungguhnya SiWon tak pernah suka datang ke jenis tempat seperti ini.

Membosankan.

Ia malah merasa makin kesepian.

Pikiran SiWon kembali melayang pada sosok namja yang memainkan pianonya dengan penuh perasaan.

Kesedihan.

Kehilangan.

Siwon dapat merasakan kesedihan dan kehilangan dari sosok yang menyanyi itu.

"Civas double."

Disebelah SiWon seseorang memesan vodka pada bartender. Suara orang tersebut sepertinya pernah didengarnya disuatu tempat.

Saat mata SiWon dapat melihat dengan jelas ditengah cahaya yang temaram, betapa kagetnya SiWon mendapati orang yang mengusik pikirannya sekarang duduk disebelahnya.

SungMin sedang meminum vodkanya seperti menenggak air putih.

Merasa ada seseorang yang memperhatikannya, SungMin menoleh.

"Ah… SiWon Ssi… Sebuah kebetulan, bisa bertemu lagi disini. Mari minum bersama. Hey, tolong Martini dua."

SiWon memandang wajah SungMin. Kedua pipinya memerah karena pengaruh alkohol, matanya nyaris tertutup.

"SungMin Ssi, sepertinya anda telah mabuk. Sebaiknya anda pulang."

"Naaahh…" SungMin melambaikan sebelah tangannya sementara tangan yang satunya menopang dagunya. "Saya sama sekali tidak mabuk, tadi baru gelas ke delapan. Hahahahaha…" SungMin mulai meracau.

"SiWon Hyung…."

KyuHyun memanggil sambil merangkul bahu Jessica sementara sang yeoja bergelayut manja pada KyuHyun.

"Aku akan pulang dengan Jess. Bawalah mobilku."

KyuHyun melemparkan kunci pada SiWon, yang ditangkap dengan baik.

Tepat saat itu SungMin bangkit dengan membawa gelas Martininya, hendak menuju dance floor. Namun sayang ia tersandung dan menyiram sepasang-entah-kekasih-atau-bukan itu dengan Martini.

"Euhhhh…. Dressku!" Jessica mendorong tubuh SungMin kasar dan dengan keras.

SiWon menangkap tubuh SungMin tepat sebelum menyentuh lantai.

"KyuHyun, moodku sudah rusak. Berterima kasihlah pada temanmu itu." Ujar Jessica marah sambil menunjuk SungMin. "Aku pulang… Bye…."

Jessica pergi sambil menghentakkan kaki, meninggalkan KyuHyun dengan aura membunuh.

"Hyung, ayo pulang. Tinggalkan saja dia."

"Tidak."

"Apa?"

"Aku tak mau meninggalkannya sendirian dan dalam keadaan mabuk begini. Akan kubawa ke apartemen."

"Tidak boleh."

"Terserah."

KyuHyun tersentak, ia tak pernah melihat SiWon begitu teguh membantu seseorang yang sangat asing.

"Ck… Cepatlah.. Aku basah kuyup." KyuHyun akhirnya menyerah.

.

-LoveDoesExist-

.

Sinar matahari pagi memasuki celah jendela, menimpa wajah SungMin, membuat rambut hitamnya berkilau-kilau.

SiWon menatap pemandangan dihadapannya takjub. Kemarin ia tak menyadari betapa putih mulusnya kulit SungMin. Sambil meletakkan nampan berisi susu dan roti di meja kecil di sebelah tempat tidur, SiWon tak melepaskan pandangannya dari sosok yang masih tertidur dengan lelap.

SungMin benar-benar tertidur dengan wajah polos. SiWon merasa rela tidak tidur semalaman selama sisa hidupnya demi memandangi wajah itu.

Beberapa detik kemudian kedua mata SungMin bergerak-gerak, menandakan sang pemilik akan segera bangun.

"Selamat pagi…" SiWon meyapanya dengan senyum ceria.

SungMin kebinggungan, tak mengerti bagaimana ia bisa berakhir di kamar yang tak dikenal bersama dengan orang yang juga sama asingnya.

Terakhir yang diingatnya adalah ia tengah minum di club untuk melupakan Sunny sejenak.

"Ughh… Kenapa saya disini?"

"Anda sedang di apartemen milik KyuHyun dan saya. Kami tidak tahu dimana rumah anda, jadi kami membawa anda kemari. Semalam anda mabuk berat."

SungMin mengangguk "Oh.. Terima kasih banyak. Maaf merepotkan."

"Apakah anda baik-baik saja? Tidak merasa pusing? Hangover?"

"Sedikit." SungMin menjawab dengan suara serak. "Berapa banyak aku minum semalam?" Tanyanya dalam hati.

"Minumlah susu ini, dan saya telah menyiapkan pakaian ganti. Setelah makan, mandilah." SiWon menunjuk pakaian yang terlipat rapi diatas sebuah kursi. "Saya harus berangkat kerja, jadi maaf tak bisa mengantar anda pulang. Oh ya.. Saat anda pergi usahakan sesedikit mungkin membuat suara, karena KyuHyun belum bangun danmoodnya selalu buruk dipagi hari."

SiWon bangkit dan menepuk bahu SungMin saat sang namja terus mengucapkan terima kasih. Kelembutan SiWon membuat SungMin tambah merasa tidak enak telah begitu merepotkan.

Setelah menyelesaikan sarapannya, SungMin memandang nanar tembok putih dari kamar yang tidak diketahuinya milik siapa.

SungMin ingat dulu Sunny selalu menelepon untuk membangunkannya setiap pagi, mengingatkannya untuk berangkat bekerja.

SungMin juga masih bisa mendengar nada suara marah Sunny bergema ditelinganya saat ia berkata lebih baik menghabiskan waktu dengan Sunny daripada bekerja.

Sampai kapan ia akan begini?

SungMin menarik nafas.

Merasa badannya lengket, SungMin memutuskan untuk mandi dan berganti dengan pakaian yang telah disiapkan SiWon.

Sebuah kemeja hitam dan jeans.

Kemejanya sedikit kebesaran untuk SungMin dan jeans nya kepanjangan, jadi SungMin menggulung bagian lengan kemeja dan melipat bagian kaki navy blue jeans tersebut.

SungMin membawa nampan keluar dengan maksud mencucinya namun sebuah suara yang memanggilnya tiba-tiba mengejutkan namjababy face itu. Menyebabkan nampan terlepas dari pegangannya dan gelas beserta piring pecah berkeping-keping.

"Ah… Maafkan saya KyuHyun Ssi…" SungMin mencoba memunguti kepingan kaca yang berserakan, takut makin merusak mood sang tuan rumah seperti peringatan yang telah diberikan SiWon sebelumnya.

"Biarkan saja."

Namun SungMin yang memang keras kepala dan sudah merasa sangat tidak enak beserta malu tetap tak mau mendengarkan.

"Ouch….." SungMin meringis saat pecahan kaca mengiris jarinya, menyebabkan darah segar mengalir.

"Aku sudah bilang biarkan saja." KyuHyun menarik paksa tangan SungMin dan membawanya ke wastafel untuk mencuci jari mungil SungMin. "Nanti akan ada maid yang membersihkan." KyuHyun kembali menjelaskan. Tak mengerti mengapa dadanya bergejolak melihat wajah bersalah namja yang baru dikenalnya, dan merasa begitu khawatir melihatnya terluka.

SungMin memperhatikan KyuHyun yang telah dalam pakaian kerjanya, kemeja putih dengan setelan jas hitam. Betapa ia sungguh telah merepotkan, sebelumnya ditolong saat mabuk, sekarang ia memecahkan barang-barang orang yang menolongnya.

"Maaf." Ujarnya untuk kesekian kali saat KyuHyun memasangkan plaster dijarinya.

Ia menunduk malu dan KyuHyun tiba-tiba memiliki keinginan untuk menyibakkan poni namja imut-imut itu dan memandang mata hitam pemiliknya.

Keinginan yang ditepisnya jauh-jauh.

GRUYUUUUUUKKKK

SungMin bersusah payah harus menahan tawanya. Suara dari dalam perut KyuHyun begitu keras.

"Anda belum makan KyuHyun Ssi? Mau saya buatkan sesuatu?"

"Tidak perlu, lagipula tidak sempat. Aku ada meeting pagi." KyuHyun menjawab dingin dengan maksud menyembunyikan rasa malu.

SungMin menarik bagian belakang jas KyuHyun saat sang namja bertubuh tinggi itu hendak bangkit.

"Sarapan itu penting KyuHyun Ssi. Kalau anda khawatir akan rasa masakan saya, paling tidak belilah sesuatu. Saya tahu café yang telah buka sejak pagi."

.

Maka, duduklah KyuHyun disebuah café, memandangi menu.

Ia tak mengerti mengapa tak menolak saja permintaan SungMin.

Tak pernah ada orang yang bisa memaksanya melakukan sesuatu sebelumnya.

Tidak yeoja manapun, SiWon atau bahkan orang tuanya sendiri.

.

Sang waitress menanti pesanan dengan sabar sambil sesekali mencuri pandang pada KyuHyun dan SungMin. Sungguh keberuntungan besar baginya, dipagi hari dengan cuaca cerah bisa melayani dua namja tampan.

"Sandwich dan kopi." Kata KyuHyun akhirnya.

"Baik." Sang waitress tersenyum menggoda pada KyuHyun sebelum mengalihkan perhatiannya pada SungMin. "Lalu untuk anda?"

"Air putih saja."

"Tidak ada yang lain? Hari ini kami memiliki bakery basket special."

"Tidak, terima kasih." SungMin tersenyum polos, membuat sang yeoja memerah dan KyuHyun merenggut.

"Apa dia tidak sadar yeoja ini sedang menggodanya? Kenapa malah tersenyum seperti itu? Apa bermaksud menggoda balik? Menyebalkan! Tunggu… Tunggu… Kenapa aku kesal? Tidak… Ini bukan rasa kesal.. Bukan… Lalu kenapa aku malah memperhatikannya? Harusnya khan aku memperhatikan yeoja itu. Dia cukup cantik, kenapa malah menatap setiap gerak gerik orang ini.. Yah~~ Cho KyuHyun, kau sudah gila! Sadarlah!"

"KyuHyun Ssi, ada apa?" SungMin bertanya dengan kilau rasa penasaran dimatanya, menghentikan perdebatan dalam kepala KyuHyun untuk sementara.

"Tidak apa-apa.. Omong-omong siapa Sunny?"

Kilau dimata SungMin seketika padam, digantikan oleh kesedihan.

"Bagaimana bisa?"

"Kau memanggil namanya semalam." KyuHyun memotong kalimat SungMin.

Mau tidak mau pikiran KyuHyun melayang pada kejadian tadi malam.

.

SiWon sedang berkonsentrasi menyetir sementara KyuHyun terus saja mengomel di samping pengemudi.

"Mengapa kita tidak mengantarnya ke hotel saja, kenapa harus ke apartemen? Kita hanya punya dua kamar tidur."

SiWon melirik kaca sepion, memperhatikan sosok SungMin yang tertidur di jok belakang, sebelum kembali menatap kedepan.

"Dia calon artis kita."

"Calon."

"Sudahlah KyuHyun.. Berhenti protes dan bersikap sarkastis.. Kita telah sampai."

SiWon keluar dari kursi pengemudi dan mengangkat tubuh SungMin dengan mudah.

Seolah yang diangkat seringan bulu atau kapas.

KyuHyun mengikuti dibelakang dengan wajah kesal.

Saat menuju lift, receptionist memanggil SiWon.

"SiWon Ssi, maaf. Ada telepon dari China. Katanya penting, daritadi mereka mencoba menghubungi ponsel anda namun tidak aktif."

Dengan tidak rela SiWon menyerahkan SungMin kedalam gendongan KyuHyun. Namja yang lebih muda itu tentu saja protes, SungMin tak seringan yang terlihat, namun pada akhirnya dilakukannya juga.

"Merepotkan sekali. Kenapa harus aku yang membopongnya."

KyuHyun masih saja mengomel sebelum menaruh tubuh SungMin di tempat tidur miliknya.

Ulangi tempat tidur miliknya. Milik Cho KyuHyun.

Tak pernah ada yeoja yang menempati tempat tidurnya dan kini ia malah membawa namja tak dikenal dan menidurkannya di sini.

"Sunny… Sunny… " SungMin menggumam sambil memeluk erat KyuHyun, tak mau melepaskannya.

"Sunny, Saranghae…"

Tiba-tiba SungMin membuka matanya dan mencium pipi KyuHyun, sebelum jatuh tertidur lagi.

Jantung KyuHyun berpacu, seakan ingin lepas dari rongga dadanya.

Alih-alih merasa jijik, KyuHyun merasa dada dan pipinya membara.

Tak pernah ada yeoja manapun yang membuatnya merasa begini.

Ada apa dengan dirinya? Cho KyuHyun sudah tidak waras.

.

TBC

.


.

Ini FF lama saya yang harusnya one shot lalu berkembang menjadi 2 shot lalu berkembang kembali makin panjang seperti gerbong kereta api. Tanpa proses pengeditan kembali, jadi mohon maaf kalau terdapat banyak kesalahan.

Bagi yang SONE, maaf yaw.. saya perlu cameo yeoja untuk jadi mangsa Kyu. *PLaaaakk*

Please kindly review yaw..

Love, Cho Jang Mi…