Diapit Prancis, Swiss, dan Italia, terletak sebuah Negara eropa kecil bernama Saubure.

Jaman dahulu kala di Saubure, ada monster yang menjelma menjadi seorang gadis. Disampingnya, ada seekor kelinci yang berkorban untuknya. Siapapun yang berusaha untuk menyingkirkan sang monster akan disingkirkan oleh kelinci itu… dengan kekuatan besarnya. Monter itu bermurah hati pada mereka yang kurang di berkati, dan yang tergerak untuk membantunya adalah sang kelinci. Monster yang dicintai oleh rakyat.

Suatu saat seorang penguasa ingin membuktikan kekuatannya dengan menangkap sang monster hingga membahayakan gadis itu. Para pengikut sang penguasa membunuh kelinci yang bermaksud melindungi sang monster. Saat itu juga mereka mendapatkan monster itu, setidaknya itu yang mereka pikirkan.

Tapi…

…monster itu…

…sudah mati.

Tepatnya, si kelinci adalah hati monster itu. Monster dan kelinci adalah satu makhluk yang terpisah dalam dua bentuk.

\\\

Monstre Charmant

Disclaimer Naruto belong to Kishimoto Masasi

U. Naruto x H. Hinata

Fantasy and Romance

Prolog by A little story from Gosick about Monster Charmant

Story by Zeno Ouryuu

.

.

.

Summary : Monster Charmant? Aku tak perduli akan hal itu meski hidupku setidaknya juga berasal dari legenda bodoh itu. Aku melindunginya bukan karena takdir konyol yang memberiku kesempatan di dunia ini, aku melindunginya memang karena aku menginginkannya.

\\\

Suara air yang meluncur dari sebuah patung di tengah kolam yang ada di depan sebuah bangunan terdengar begitu murni. Kicau burung yang meramaikan dan menyambut indahnya hari terdengar menyenangkan. Udara dingin yang tidak membuat beku terasa begitu sejuk di kulit. Langit pagi itu berwarna biru cerah dengan beberapa awan yang seolah menghiasi.

Pada sebuah kuil yang terletak di tengah hutan terdalam, suasana hening dan tenang terlihat menambah indahnya hari itu. Beberapa daun dari pohon-pohon yang mengelilingi kuil itu tampak bergerak tersapu angin, meski siapa yang tahu jika bukan hanya angin yang menggerakkannya.

Sebuah kuil yang tak terjangkau oleh mata manusia atau lebih tepatnya kuil yang hanya di buat untuk para yokai penunggu hutan itu. Lima meter saja manusia berani melangkah ke dalam hutan dengan niat buruk, maka ia akan tersesat tanpa bisa menemukan jalan keluar. Bagi manusia yang tidak sengaja, maka luasnya hutan yang mencapai berhektar-hektar itu hanya akan menjadi hutan sepuluh meter yang penuh dengan jalan keluar hingga tak ada kesempatan baginya untuk masuk lebih dalam.

Suara angin lagi-lagi berhembus, menerbangangkan beberapa helai daun yang berjatuhan di tanah.

Dalam sebuah ruangan yang tampak seperti kamar seseorang, terlihat cahaya matahari masuk menembus cela-cela kecil dari jendela papan yang indah.

Berbantalkan lengan kiri yang dilipat, tampak seorang manusia terlelap begitu nyaman dalam tidurnya. Selimut yang membungkus tubuhnya terasa begitu hangat dan seolah enggan melepaskannya dari rengkuhan itu. Hembusan nafas yang begitu teratur berhembus dari hidung mancungnya. Bibir yang terkatup dan mata yang tertutup menyempurnakan paras dari sosok itu.

Cahaya matahari yang semakin nakal sedikit mulai menyinari wajahnya, membuatnya terganggu dan mulai mengerutkan keningnya tanda tak nyaman. Tak butuh waktu lama, kedua kelopak itu terbuka dan menampilkan sapphire biru yang begitu menawan dalam beberapa detik sebelum berubah menjadi merah dengan garis lurus di tengahnya.

Dia kembali memejamkan matanya tak lama kemudian dan menggerakkan tubuhnya untuk merenggangkan otot yang kaku karena tidurnya. Masih dengan mata terpejam, dia mendudukkan dirinya dan memutar lehernya beberapa kali sebelum menggaruk kepalanya yang bersurai pirang berantakan.

Sreeekk..

Suara pintu yang di geser sedikitpun tak membuatnya membuka mata, "Cepatlah sebelum kau terlambat, Naruto!"

Dia yang di panggil 'Naruto' itu akhirnya kembali membuka matanya yang masih berwarna merah, hanya dua detik sebelum kembali ke warna biru yang menawan dan bergulir menatap seorang pria bertelinga tegak yang berdiri di ambang pintu. "Aku tahu, aku tahu. Tak perlu memasang wajah menyebalkan seperti itu kan, rubah jelek!"

Dengan santainya Naruto melemparkan ejekkan itu tanpa perduli dengan sudut siku-siku di kening orang yang dia panggil 'rubah jelek'. "Terserah kau saja!" sang rubah berjalan masuk dan membuka jendela yang ada di sana, membuat sinar matahari lebih banyak masuk dan menyinari kamar itu. "Aku ingin pergi sebentar, kau bersiaplah dan segera pergi. Jangan berkeliaran lagi dan mencari korban yang bisa kau jadikan sarapan. Sudah ada nasi dan sayur lengkap di dapur yang akan lebih baik untuk kau makan dari pada menjilati darah sebagai sarapan."

"Ck, jangan mengatakannya terlalu sadis begitu. Aku hanya menghajar orang-orang yang cari masalah denganku, salah para manusia itu sendiri yang terlalu lemah hingga langsung berdarah hanya dengan sekali pukul. Lagipula aku tidak suka darah, dasar rubah jelek!"

Rubah itu hanya memutar bola matanya sebelum berbalik menghadap jendela, "Sesukamulah. Aku pergi!" sang rubah langsung melompat keluar dan sudah berubah bentuk menjadi rubah ekor sembilan sebelum kakinya mendarat di tanah. Warna bulu yang orange dan taring yang tajam membuatnya lebih menakutkan daripada bentuk manusianya. Dan saat kaki berbulu itu menginjak tanah, dia langsung berlari dengan cepat.

Naruto memasang wajah cemberutnya melihat hal itu. "Padahal dia bisa keluar lewat pintu. Dia pasti sengaja ke kamarku dulu hanya untuk menyampaikan ocehan yang menyebalkan itu." lagi-lagi dia menggerutu.

Tak lama dia turun dari ranjangnya dan berdiri tegap menatap luar jendela. Hanya sebentar sebelum akhirnya dia langsung melangkah menuju kamar mandi.

Kegiatannya mulai berubah sejak tiga bulan ini. Tepatnya saat dia harus masuk ke sebuah SMU di tengah kota karena sesuatu yang harus dia lakukan.

Terakhir kali dia bersekolah adalah lima ratus tahun yang lalu disaat tubuhnya terlihat sama dengan usianya. Sekolah yang jelas berbeda dengan sekolah jaman sekarang. Dan perbedaan itu membuatnya sedikit bersemangat. Bukannya Naruto benar-benar tidak pernah sekolah lagi setelah yang pertama kali, dia hanya sering mampir tanpa berstatus pelajar. Tapi kali ini, dia terdaftar sebagai seorang pelajar SMU berusia 17 tahun.

Seseorang yang berusia lima ratus tahun kembali mendapat identitas sebagai remaja labil berusia 17 tahun, fakta yang terkadang membuatnya mendengus geli sendirian.

\\\

Bersambung

\\\

A/n : Cerita fantasy pertamaku. Aku masih newbie ^^.

Sedang ada ide tapi hanya punya sedikit waktu. Yang ini sepertinya lebih lama update. +++

Ah,,, lupa ku tuliskah tadi?! Ide cerita monster charmant itu aku liat dari anime Gosick di eps 22 kalo nggak salah. Tapi tentang naruto dan perkembangan selanjutnya ide cerita aku sendiri. Rencananya sih masih ngambil ide legenda itu tapi dikembangkan dengan tambahan cerita yang lebih luas. Itu aja.

Kalo suka silahkan lanjut baca dan menunggu. Kalau nggak suka... ya nggak papa/... :)