DREAM KNIGHT

GOT7 FANFICTION

ALL GOT7 MEMBER AND JYP ENT

Warning! Cerita ini seluruhnya terinspirasi oleh webdrama dream knight nya got7. Mungkin pemerannya dan alurnya sedikit aku rombak sana sini guna kebutuhan cerita ini. Kalo yang udah nonton pasti bisa ngebayanginnya hehe maaf ya kalo cerita ini terlalu ga kreatif, ini ff perdanaku.

YAOI, BROTHERSHIP.

Prologue

Seorang pria manis memasuki sebuah kastil tua nan gelap, matanya menelusuri seisi ruangan yang bercahaya remang terbiaskan cahaya bulan. Seketika, kerlipan cahaya berpendar mengelilinginya. Dan ketika tangan pria itu berusaha menjangkaunya, cahaya itu berubah menjadi sosok pria tampan dengan balutan baju serba putih. Mata mereka kemudian bertemu. Dan saat itu juga, cahaya-cahaya yang sama datang, lebih banyak dari sebelumnya. Salah satu dari mereka berubah menjadi sosok pria bepakaian serba hitam.

Dan cahaya lainnya juga bertransformasi, seperti kedua cahaya sebelumnya.

Sosok 6 cahaya ini saling mengeluarkan aura tak bersahabat, dan di tengah-tengah mereka, pria manis itu hanya bisa terdiam.

Seolah menjadi penengah

Di antara kedua warna dihadapannya.

salah satu dari cahaya itu berhasil mencium bibirnya.

Dan Mata pria manis itu terpejam.

DREAM KNIGHT: CHAPTER 1 pria itu pasti mempunyai sesuatu yang spesial

"ya, Mark Tuan. Apa kau tidak memiliki rumah untuk tidur?"

Mark yang awalnya tertidur terpaksa bangun ketika ia merasakan sebuah benda kecil mendarat di atas kepalanya. Mark mengelus kepalanya yang tiba-tiba berdenyut dan menatap benda kecil sialan itu.

Huh? Kapur?

"haah, benar juga. ibu mu yang kaya raya itu kan sudah meninggal, kau pasti tidur dijalanan hm" anak laki-laki bernama Park Jaehyung melanjutkan cemoohannya. Teman-teman jaehyung yang berada di dekatnya pun tertawa mendengar kalimat jaehyung.

Mark memutar bola matanya jengah. "aku tidak tidur dijalanan. Aku tinggal di tempat seperti rumah perkemahan, dan itu sangat menyenangkan. Kau tau?"

Jaehyung mendengus. " ya ya, itu sama saja dengan kau tinggal di jalanan. Tak ada bedanya" tangan jaehyung merogoh kantung pakaiannya, mengambil sebuah uang koin dan menunjukkannya kepada mark.

"ini uang untukmu, pergunakan untuk mengisi perut malangmu itu ya" ujar jaehyung melempar koinnya kearah mark, namun kali ini berhasil di tangkap mark.

"YAA PARK JAEHYUNG!" seluruh murid yang ada di kelas itu sontak terdiam dan memutar kepala mereka ke arah bangku mark, menatap mark yang kini tengah berdiri sambil menatap tajam park jaehyung. Mark tidak menyadari bahwa di punggungnya menempel sebuah kertas. 'sekolah merupakan tempat untukmu tidur?'

Mark sadar bahwa pusat perhatian murid lain tertuju padanya.

Kemudian, tatapan tajam mark berubah menjadi senyuman manis. Sangat manis.

"apa kau tidak punya uang lagi? 100 won tidak akan cukup untuk membeli apapun, lain kali berikan aku 500 won ya!" ujar mark dengan nada riang dan berjalan meninggalkan ruangan kelas.

Tapi ketika ia berada di depan kelas, tiba-tiba kaki kiri mark tersandung dengan kaki kanannya sendiri hingga –

"AAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAH"

-mark terjatuh dengan posisi tengkurap, koin pemberian jaehyung terlempar begitu saja dan menggelinding di bawah meja guru.

Seisi kelas mentertawai mark, termasuk jaehyung dan teman-temannya. Mark menggigit bibirnya kuat karena menahan malu setengah mati.

"arghh harusnya sepatu ini aku berikan alarm anti tersandung saja" batin mark merutuki kecerobohannya yang sangat memalukan.

Belum reda tawa murid di kelas itu dan belum juga sempat mark bangun dari posisinya tiba-tiba seorang anak laki-laki masuk ke dalam kelas, dengan gaya acuh dan mata yang fokus menatap kedepan dan diikuti dua laki-laki lain yang bertingkah sama dengan laki-laki sebelumnya.

Mark yang masih tesungkur terkejut ketika sepasang sepatu berhenti tepat di wajahnya, dan ketika mark mendongakkan kepalanya ke atas, salah satu dari anak laki-laki yang barusan masuk ke kelas menarik lengan mark dan membantunya berdiri.

"kau, tidak apa apa?' tanya laki-laki itu. Mark hanya mengangguk dan berdiri dengan bantuan si anak baru. Mata laki-laki itu menatap mark dari atas ke bawah, setelah memastikan mark tidak terluka sedikitpun mereka bertiga kemudian pergi dan duduk di bangku mereka masing-masing.

Mark memutar tubuhnya kebelakang dan menatap ketiga murid asing yang barusan membantunya. "h-huh? Aku tak pernah melihat mereka sebelumnya, siapa mereka?" tanya mark penasaran. Namun ketika ia sadar kejadian memalukan beberapa detik yang lalu tadi, mark segera pergi keluar kelas ia tak berniat berlama-lama dulu disana, setidaknya ia bisa kembali ketika jam pelajaran dimulai.

Sepeninggal mark, kelas itu ternyata masih heboh. Kali ini penyebabnya adalah ketiga laki-laki tampan yang mereka ketahui anak baru masih menebarkan pesona mereka. Jaehyung dan teman-temannya yang awalnya tak mau perduli justru ikut mengagumi sosok ketiganya.

Namun, tanpa disangka-sangka salah satu dari mereka bernama Jackson menggerakkan tangannya seolah-olah memegang api sambil menatap ke arah jaehyung. Kalung jackson yang memiliki simbol api pun bersinar hingga cahaya nya sedikit menyembul dari kancing seragam jackson. Dan saat itu juga tangan jaehyung merasakan panas yang amat sangat seperti terbakar.

"jaehyung, kau tidak apa apa?" teman-teman jaehyung pun bingung dengan keadaan jaehyung yang masih meraung mengatakan bahwa tangannya sangat panas. "tanganku... seperti terbakar... panasss" keluh jaehyung pada temannya.

Tak sampai disitu, bambam juga ikut meramaikan suasana. Bambam membentuk ibu jari dan jari tengahnya seperti sebuah pistol. Lagi, kalung milik bambam dengan simbol diamond juga ikut bersinar seolah tau sang tuan sedag menggunakan kekuatannya. Di acungkannya kearah kedua teman jaehyung dan-

Blash

-sebuah panah tak kasat mata menusuk tepat di dada mereka berdua. Kedua teman jaehyung tersebut saling menatap satu sama lain dengan rasa ketertarikan dan mereka berpelukan seolah-olah sepasang kekasih yang saling merindu.

Bambam tersenyum senang, menyenderkan kepala pada kedua tangannya yang terangkat di belakang kepalanya. Bambam menatap Youngjae yang ada di sampingnya, seolah memberikan signal bahwa kini giliran youngjae.

Tak mau ketinggalan, youngjae bersiul pelan hingga kalung bersimbol angin miliknya bersinar dan saat itu juga angin berhembus kencang entah dari mana asalnya menerjang teman jaehyung yang tadinya masih selamat. Angin tersebut terus menerus bertiup ke arahnya tanpa jeda. Membuat teman jaehyung itu kelabakan sendiri.

Dan mereka bertiga tersenyum senang dengan hasil pekerjaan mereka.

Ah, rupanya para ksatria kita sudah melancarkan aksinya melindungi mark, hm?

.

.

.

##

"arrghh bodoh bodoh bodoh! Mengapa kau bisa begitu cerobohnya mark tuan! Tadi itu sangat memalukan sekali" mark menepuk kepalanya berkali kali dengan bibirnya yang tak berhenti mengumpati dirinya karna kejadian tadi. mark menaiki tangga ke arah atap sekolah, satu-satunya tempat yang mark sukai di sekolah ini.

Saat sampai di atap sekolah, mark kemudian menaiki bangku yang tersusun ke atas hingga ke bagian tertinggi di sana. Bangunan tersebut berbentuk setengah lingkaran dengan yang menghadap ke arah gedung pencakar langit di sekitar sekolahnya. Di sana terdapat reklame kompetensi dance, 1 meja dan 3 kursi yang tersusun rapi, sebuah papan tulis kapur berwarna hijau, poster, beberapa tanaman yang tampak terawat, dan berbagai cermin di dekat tanaman itu, serta sebuah papan yang penuh coretan spidol.

Papan tersebut bertuliskan 'Fighting! Mark Tuan' disertai beberapa gambar aneh hasil karya seorang mark tuan.

Mark mengambil penyiram tanaman dan menyirami tanaman itu satu persatu dengan telaten. "kalian harus tumbuh dengan baik, karena dunia ini terlalu indah jika kalian lewatkan hanya untuk layu begitu saja" ujar mark pada tanaman itu seolah mark tau tanamannya memiliki indra pendengar yang baik.

Tatapan mark kemudian terarah ke poster yang ada di belakang tanaman, mark juga tersenyum kearah poster itu sembari menyentuh wajah yang ada di poster itu dengan telunjuknya.

"jinyoung! Hariku berjalan sangat indah bukan?" mark meletakkan penyiram tanamannya dan mulai mematut di depan cermin. Merapikan penampilannya yang sedikit berantakan.

"ah, its okay! Bukankah ini sudah sering terjadi?" ujar mark menyemangati dirinya sendiri. Mark meloncat dan membuat kuda kuda aneh dengan tangan mengepal seolah-olah akan melayangkan tinjunya.

"aku tidak akan pernah takut pada kalian!"

Di fikiran mark kini telah tergambar wajah teman-teman jaehyung di atas kepalanya, dengan gerakan aneh mark mulai meninjukan kepalan tangannya ke udara –tepatnya ke arah wajah teman jaehyung di imajinasinya- . mark tersenyum seolah-olah semua teman jaehyung telah terpental jauh akibat tinjuannya.

Dan ketika wajah jaehyung melintas di fikirannya, mark memutarkan tangannya seperti baling-baling dan menerjang jaehyung –di dalam imajinasinya- sekuat mungkin.

" Park Jaehyung!" kepalan tangan mark terangkat keatas, mark tertawa penuh kemenangan seolah-olah jaehyung telah terpental jauh ke atas langit dan tersangkut di sudut bintang.

Tanpa mark sadari, jackson youngjae dan juga bambam melompat ke arah mark dan mendarat mulus tepat di belakang tubuh mark. sementara mark sendiri masih sibuk melakukan gerakan bela dirinya yang sangat aneh tanpa menyadari keberadaan ketiga laki-laki itu yang mendekat ke arahnya.

"kau sangat hebat, mark tuan" puji mark pada dirinya sendiri. Dan ketika mark akan berberes meninggalkan tempat itu, sebuah tangan menarik kertas yang sedari tadi masih menempel di punggungnya. Mark merasakan seseorang menyentuh punggungnya sontak berbalik dan membentuk kuda-kuda.

"YAAA KALIAN SIAPA HUH SIAPA KALIAN MENGAPA KALIAN DISINI" mark mengarahkan tinjunya ke arah jackson dan yang lain. Bukannya takut, jackson justru semakin mendekat ke arah mark bahkan youngjae dan bambam terkekeh kearah mark.

"hei, bahkan gerakan bela dirimu sama sekali tak ada peningkatannya" ejek jackson membuat mark seketika bingung

'bagaimana dia tau? Siapa dia?' batin mark dalam hatinya

"ba-bagaimana kau bisa tau?"

"haha, apa yang aku tidak tau tentang dirimu. Tapi, apa kau sama sekali tidak ingat dengan kami?" youngjae kali ini angkat suara, dan mark semakin bingung

'mereka ini siapa sih sebenarnya, kenapa mereka tau ini dan itu' gerutu mark dalam hati, lagi

Bambam berjalan mendekati mark dan menepuk punggung mark pelan. "gwaenchana, kita bisa mulai berteman dari sekarang kan?" bambam mengeluarkan senyum imutnya pada mark. mark menangkis tangan bambam agar menjauh dari punggungnya

"apa? Teman katamu? Yak! Kau gila? Aku bahkan tidak mengenal kau..." ucapan mark tergantung saat jarinya yang menunjuk bambam berdalih menunjuk jackson dan youngjae

"... kau dan kau!" langkah mark kemudian beringsut mundur, mengambil jas seragamnya yang sempat ia campakkan di meja. Kakinya masih berjaga dengan posisi kuda kuda.

"jangan mendekat... jangan mendekat! Ini wilayahku kalian harus pergi dari sini!" seru mark sambil perlahan berjalan mundur menjauhi jackson dan yang lainnya. "kubilang ini wilayahku! Kalian pergi dari sini!"

Bukannya jackson youngjae dan bambam yang pergi, justru mark yang kemudian berlari meninggalkan mereka bertiga. Mark bukannya takut atau apa, hanya saja ilmu bela dirinya belum sempurna dan jika harus melawan mereka bertiga sementara dirinya sendirian... no! mark harus menjaga wajahnya dari lebam agar beasiswanya tidak dicabut

Sementara ketiga ksatria itu menatap kepergian mark dengan raut heran. Bambam bahkan menghela nafasnya kesal dan menatap ke arah jackson. "aissh dia itu kenapa, apa dia benar-benar tidak mengingat kita?" tanya bambam menatap ke arah youngjae, sementara youngjae hanya mengendikkan bahunya.

Bambam kemudian menatap ke arah jackson. "apa kita tak bisa memberitahukan saja padanya siapa kita sebenarnya?" jackson menghela nafas berat. Matanya masih menatap pintu atap sekolah yang tadi sempat terbanting oleh mark.

"seandainya saja bisa begitu. Seandainya.."

sedangkan diluar mark menuruni tangga dengan gerutuan yang masih keluar dari bibirnya.

"hah, apa itu tadi? mereka mengenalku? Yang benar saja, bahkan di riwayat hidupku belum pernah bertemu orang-orang aneh seperti mereka" mark mencoba tak mengambil pusing dan terus menuruni anak tangga dengan langkah pelan.

Tapi, itu tak berlangsung lama ketika ia mendengar sebuah teriakan dari para murid yang ada di bawah.

"AAAARGGGHH ITU GOT! GOT SUDAH DATANG!" mark mencoba menatap kebawah dari tangga, terlihat seluruh murid baik perempuan maupun laki-laki mengerubungi sebuah van mewah yang terparkir tepat di bawah tangga tepat mark berdiri sekarang. Mata mark membulat ketika menyadari siapa yang pertama kali keluar dari van itu.

"Oh My God! Jinyoung!" mark beranjak lari menuruni tangga dan ikut masuk ke dalam gerombolan yang mengelilingi van itu.

Tak hanya junior, kedua anggota GOT lainnya yang disebut-sebut bernama jaebum dan yugyeom juga ikut memamerkan senyuman mereka pada semua penggemar mereka.

Tubuh kurus mark berusaha menyelinap ke depan, ingin melihat sang pujaan hatinya ah lebih tepatnya idola. Ketika sudah berada tepat di hadapan jinyoung, mark menatap wajah jinyoung sangat lekat.

No. Biar begitu-begitu, biar mark menyukai tanaman, biar mark selalu menggantungkan 3 boneka pada tas nya, mark itu seorang pria yang cukup manly dan ia mengklaim bahwa dirinya itu kalau tidak straight ya seorang top. Mark memang menyukai jinyoung, tapi ia tidak bertingkah seperti perempuan atau bottom. Bahkan kini walaupun ia memandangi jinyoung tapi posisi tangannya berada di saku celananya.

Ya. Jika perempuan menatap jinyoung sebagai seorang pria

Dan jika para bottom menatap jinyoung sebagai top yang manly

Maka mark menatap jinyoung sebagai seorang bottom yang menggemaskan

Bottom yang harus ia lindungi

Bottom yang...

Flashback 1 tahun yang lalu

Mark sedang ketiban sial, hanya karena lupa mengerjakan tugasnya ia harus rela membersihkan atap sekolah yang luasnya bahkan mark sendiri malas membayangkannya. Dan kini mark sudah menatap pemandangan berantakan yang tersaji di depan matanya.

"padahal aku lupa mengerjakan tugas karena pertandingan basket itu! Harusnya mereka memberikan aku keringanan bukannya malah menjadikan aku cleaning service. Hah, ibu pasti mencemaskan mengapa aku belum pulang" gerutu mark saat ia mau tak mau membereskan kursi dan meja yang berantakan.

Tapi, belum sempat tangannya menyentuh kursi itu, suara musik yang cukup keras mengalihkan perhatiannya. Musik itu berada di balkon yang sedikit lebih tinggi dari tempatnya sekarang. Saat mark berhasil melihat ke arah balkon itu, ternyata jinyoung sedang menari disana, lebih tepatnya di hadapan cermin dan papan tulis.

"jinyoungr? Apa yang anak itu lakukan jam segini di atap sekolah?" tanya mark pada dirinya sendiri.

Awalnya mark berniat tidak perduli dan ingin meneruskan pekerjaannya, namun langkahnya terhenti ketika ponsel jinyoung berbunyi. Dan tanpa sengaja mark mendengar suara jinyoung

"hm ada apa hyung?"

...

"ne. Ne. Ya ya aku sedang dikamar, aku baru saja mau tidur"

...

"latihan? Ani. Aku tidak sedang latihan. Jika kau tidak menelfonku mungkin aku sudah tidur hyung~"

...

"hm arra. Bye hyung"

Dan sambungan itu terputus secara sepihak oleh jinyoung.

Jinyoung kemudian melanjutkan latihannya, sebentar menari, namun sebentar frustasi saat ia meraa gerakannya salah, kemudian mencoret-coret papan di belakangnya.

Mulai menari lagi

Frustasi lagi

Dan mencoret papan tulis lagi

Begitupun seterusnya.

Mark yang sedari tadi masih mengamati jinyoung seketika membeku. Tiba-tiba mark merasa kagum dengan jinyoung yang berusaha sangat keras padahal ia sudah menjadi seorang seorang idol.

Dari situ lah rasa suka mark pada jinyoung mulai tumbuh

Sejak itu mark ingin melindungi jinyoung

Mark ini selalu menyemangati jinyoung

Mark juga ingin...

"apa kau senang, hah?" ucapan jackson menyela lamunan mark seketika. Mark bahkan terkejut karena keberadaan jackson yang tiba tiba berada di sampingnya. Bukan hanya jackson, youngjae dan juga bambam ternyata sudah berdiri di samping jackson.

Mark tetap berdiri pada posisi semulanya

"apa maksudmu.."

Belum sempat mark melanjutkan perkataannya tiba tiba mark merasakan tubuhnya didorong hingga terjatuh kedepan, bambam dan youngjae tertawa dengan tindakan mereka barusan.

Bukan tanpa alasan bambam dan youngjae mendorong mark. karna pada saat itu, jinyoung berada tepat di depan mark. dan seketika itu juga tubuh mark dan jinyoung terjatuh, mark berusaha gesit agar menahan tubuh mereka berdua

Tapi gerakannya meleset

Justru sekarang terlihat jinyoung menindih mark yang tergeletak di bawahnya

Dan

Bibir mark menempel sangat dalam dengan bibir jinyoung!

Jackson panas. Ia kemudian menatap youngjae dan bambam tajam. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa, bibir youngjae membentuk pola seolah berkata 'mian, itu diluar prediksiku'.

Mark dan jinyoung awalnya terpaku. Namun bunyi blitz kamera dan teriakan para fans menyentakkan kesadaran merea dengan kencang, jinyoung dengan cepat berdiri dari tubuh mark. jaebum, yugyeom serta manajer GOT terburu-buru membawa jinyoung masuk ke dalam gedung sekolah diikuti oleh wartawan dan fans mereka yang masih kaget dengan kejadian barusan.

Dan kini hanya ada mark yang terbaring sendirian, masih mematung. Mark terlalu shock. Bahkan para ksatria itu sudah tak ada lagi disana

'tadi itu... aku mencium jinyoung?'

.

.

.

##

Malamnya, mark terduduk di kasur memandangi bola basket kesayangannya, bola basket yang tak pernah ia mainkan lagi 6 bulan terakhir. Mata mark menatap sendu pada bola yang kini hanya bisa ia mainkan dengan jari jarinya.

"hah"

Tepat ketika mark menghela nafas, ponselnya berdering. Mark lalu meletakkan bola tersebut di sampingnya dan meraih benda persegi empat tersebut. Ternyata notifikasi dari teman sekelasnya yang mengirimkan ia sebuah video. Mark membuka video tersebut, dan seketika matanya membulat.

"WHAAT!"

Mark terkejut bukan main, pasalnya video tersebut ternyata berita tentang kejadian yang amat sangat memalukan tadi siang, saat ia terjatuh dan tak sengaja mencium bibir jinyoung.

Di dalam video tersebut wajahnya terekam sangat jelas bahkan pautan bibir mereka juga direkam dengan sangat baik. Mark iseng menggulirkan layarnya kebawah, sekedar melihat komentar atas video itu.

'apakah dia mencium bibir uri jinyoung!'

Wajah mark bersemu merah

'wah dia tampan juga, siapa dia'

Mark tak bisa menahan senyumnya

'aaaa mereka sangat cocok! Aku rasa pria itu akan menjadi top dan akan menjaga uri jinyoung'

Mark sejenak berfikir. "kurasa mereka membenciku..." gumam mark. kemudian ia kembali membaca komentar lainnya.

'cocok? Hah tidak! Pria itu bahkan tidak mempunyai style sama sekali'

Dahi mark berkerut

'ya! Aku setuju! Beraninya kau mencemari kesucian jinyoung oppa! Bahkan ketika drama saja dia menyerahkan kissing scene nya pada pemeran pengganti!'

Mark terpaku. Menatap layar ponselnya tak percaya.

"jadi... kemungkinan tadi itu, ciuman pertamanya?"

Semakin penasaran, mark terus menggulirkan layarnya mencoba membaca semua komentar itu.

'siapa si gurita ini?'

'jika aku bertemu dengannya aku tak akan segan mencabik bibirnya!'

'aku besok akan mencarinya! Seragam yang dipakai pria itu sama denganku...

Mark mematikan ponselnya begitu saja dan melemparnya ke sembarang arah, menatap horor pada ponsel yang kini tergeletak di sampingnya. "mengerikan. Fans yang mengerikan"

Tiba-tiba bayangan wajah youngjae yang bambam yang tertawa saat melihatnya terjatuh melintas difikirannya

"ini semua ulah mereka! Ya, besok aku harus menghajar mereka bertiga. Tunggu saja" ujar mark mengepalkan tangannya geram, mark memperhatikan tangannya dan membayangkan tangan itu melayang ke arah pipi, bibir, bahkan hidung ketiga ksatria itu.

Setelah merasa dirinya sudah diserang kantuk, mark membereskan kasurnya dan merebahkan tubuh kurusnya. Menatap langit yang selalu tersaji di depannya ketika ia akan tertidur.

Ah apa aku belum memberitahu kalian bagaimana bentuk 'rumah' milik mark?

Rumah mark sangat unik. Bukan berbentuk rumah melainkan hanya sebuah gerbong bekas yang dimodiv dan dihias sana sini. Gerbong ini terletak di pinggiran sungai han, jadi jika dilihat dari jalan tol di seberang sungai, rumah mark hanya terlihat seperti gerbong bekas dan tak akan mengganggu sama sekali.

Di luar gerbong, terdapat penjemur pakaian, meja makan kecil, serta kasur yang cukup besar nan empuk. Kasur ini lah yang digunakan mark untuk tidur saat ini.

Dan di dalam gerbong, terdapat pantry kecil yang disulap mark menjadi dapur, ada kamar mandi kecil, dan sebuah kamar kecil yang mark gunakan untuk tidur kalau hujan sehingga ia tak bisa tidur di luar. Dan sebuah ruang kecil untuknya belajar ataupun bersantai.

Yah terlalu sederhana, terlalu unik, seperti sebuah perkemahan bukan?

Mark masih menatap langit yang terlihat sangat cerah, berbanding terbalik dengan hari nya yang sangat suram. Mark tersenyum kecil.

"mom. Are you okay? Apa kau bahagia disana?"

Mark berbicara pada langit yang bertabur bintang itu, dan ajaibnya salah satu bintang yang paling bersinar disana berkedip, seakan menjawab pertanyaan mark.

"mom. Aku merindukanmu..."

Dan selanjutnya mark mulai berpetualang ke alam mimpinya.

.

.

.

.

##

Matahari sudah mulai meninggi, namun mark seakan tak berniat bangun ataupun sekedar membuka matanya. Mark masih tertidur di kasur dengan 3 orang lainnya.

Hah?

Ah~ rupanya ketiga ksatria itu menemani mark tidur dari semalam.

Tubuh mark bergeliat tak nyaman, kemudian tanpa mark sadari ia meraih lengan jackson dan memeluknya erat.

Namun tak berapa lama, mark merasakan seperti memeluk sesuatu yang membuatnya sangat nyaman. Ini bukan guling, dan mark tau itu. Guling miliknya itu lembut, berbulu dan empuk. Tidak seperti yang ia peluk saat ini yang hangat, kekar, dan...

Tunggu. KEKAR?

Mata mark mulai terbuka dan alangkah kaget nya mark ketika matanya melihat wajah jackson yang tertidur tepat di hadapannya. Mark menelusuri wajah mark dari matanya yang terpejam, hidung jackson yang mancung, dan berakhir pada...

Bibir jackson yang merah.

Tanpa sadar mark saat mark menatap bibir jackson, ia menggigit bibirnya pelan.

Namun saat mata mark kembali naik ke atas, tiba-tiba mata jackson terbuka.

"apa yang kau lihat?"

Dan pantat ketiga ksatria itu mendarat di tanah dengan mulusnya.

"YAK APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI!"

.

.

## to be continued

Aku gatau bisa cepet apa engga updatenya, tergantung review sih hehe. Kalo misalnya gaada yang review satupun aku hapus cerita ini. Soalnya menurut aku yang review itu yang baca jadi kalo gaada review berarti gaada yang baca dong? Kalo gaada yang baca buat apa di publish? Iya ga? n.n

Oiya maaf ya aku ganti adegannya jinyoung sama mark. abis yang di webdramanya lucu banget sih ff ini romance jadi gaada humornya hehe

Aku sering baca ff markson di ffn. Cuma aku reviewnya gapake uname ini. Seringnya pake guest atau nick sembarangan ehehe

See you!