Protect The Princess #1
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Author : Rifvany Hinata-chan
Rated: Fiction T
Title: Protect The Princess
Pair: Naruto & Hinata (NaruHina)
Genre: Romance, Hurt, Love, Action + supranatural, mistery (mungkin)
Maaf ya, kalau tidak bekenan di hati mohon maaf,,,,...
yahh maklum ini kan FanFic pertama saya. Jika ada kesamaan Judul, Ide, Latar, Setting, dll dengan Author dan Admin lain nya ini hanya fiktif belaka yang muncul dari otak saya yang paling dalam dan sedikit agak terbentur tadi...
#Plakk XD
T^_^T
Warning : Typos, OOC, Jika tidak suka,,Jangan membaca!..bisa mengakibatkan kerusakan pada...
Yosshhh...Lama Amat!,,,,,,
Now, Happy Reading! :D
.
.
.
.
Capther #1
"Bagaimana..?" Tanya seseorang, suaranya menggema dari celah tirai-tirai yang minim cahaya itu.
"Sudah kami laksanakan sesuai perintah." Jawab pemuda itu sambil melapaskan topeng yang dipakainya, lalu menunduk.
"Dengan ini misi kami selasai," Sambung pemuda lainnya sembari membuka topengnya setengah, menampakan mata onyx tajam miliknya.
"Aku masih ada tugas untuk kalian berdua lagi!" Printah orang yang dibalik tirai itu.
"Baik," Balas kedua pria yang berada di hadapannya bersamaan.
...
.
.
.
"Dobe, apa kau merasa pakaian ini terasa tidak nyaman." Ujar pria berambut raven yang mencuat kebelakang dengan ekspresi stoic nya.
"Diamlah,, kita disini untuk suatu tugas. Bukan untuk menarik wanita," Balasnya dengan wajah datar
(Gomen...Jika sebelum nya Naruto itu banyak tingkah dan berisik, tapi ini aku buat beda supaya lebih seru gitu..)
"Hn,"
Mereka berdua berjalan melewati sekolah yang terkenal populer itu seantero Konohagakure. Tiba-tiba saja beberapa orang gadis (murid KHS) meneriaki mereka berdua dengan histeris. "
"Lihatlah, mereka benar benar bener keren, cool, tentunya sangat tampan sekali." Mereka berbaris di pinggiran. Pria berambut raven itu berjalan dengan senyum simpulnya dan sesekali melirik di kerumunan gadis yang meneriaki dirinya. Sedangkan pria yang dipanggil Dobe itu hanya terdiam dengan wajah datarnya.
"Ingat Dobe, kita kemari untuk berakting sebagai siswa KHS, jadi jangan terlalu menampakkan wajah kita yang asli." Bisik Sasuke yang diketahui tanpa memperlihatkan ekspresi.
"Hnn.." Balas Naruto menampakkan sentum sumringah yang tampak di paksakkan itu.
"Begitu lebih baik." Dengus Sasuke.
Mereka berjalan dengan tenang seolah-olah kerumunan para gadis itu memberi jalan untuk mereka.
.
.
.
"Naruto-senpai, sangat tampan." Teeriak Shion histeris lalu dia bergumam, "Aku harus bisa memilikinya!"
"Heii..Shion, apa kau mau bertaruh untuk mendapatkan salah satu diantara mereka," Tantang gadis berambut merah dengan ciri khas kacamatanya yang diketahiu bernama Karin
"Kau mengejekku ha,,, Aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan, termasuk pria pria itu." Ucapnya sombong.
.
.
.
"Teme, ternyata kita sekelas." Ucap Naruto tersenyum simpul begitu memasuki ruang kelas mereka.
"Hn."
Begitu mereka berdua samapi ditemapt duduk paling belakang. Para gadis yang ada di kelas itu langsung menerumuni meja Sasuke dan Naruto.
"Teme, aku keluar dulu."
"Hei, Dobe" Naruto meninggalkan Sasuke yang sedang dikerumuni itu, dan tidak mengidahkan seruan Sasuke.
"Kyaaa...Naruto-senpai, di sangat tampan jika dilihat dari dekat." Teriakan para gadis itu bagai angin lalu yang lewat begitu saja.
.
.
.
Tap. Tap. Tap..
Suara langkah kaki yang berlari memecah keheningan di koridor yang ia lewati.
"Aku harus cepat," Gumam gadis bersurai indigo itu sambil berlari, sesekali di amelihat tangan kanan nya untuk menengok jamtangan nya.
"Seharusnya tadi aku biasa bangun lebih pagi." Keluhnya dengan napas tersenggal-senggal.
"Gawat...aku terlambat untuk piket, bagaima..."
Bukkk!
Tiba-tiba saja dia menabrak seseorang dari depan hingga tersentak kebelakang dan terjatuh.
"Itai!..." Dia meringis sakit sambil berusaha berdiri, lalu seseorang dengan tangan kekarnya membantu gadis bersuarai indigo itu untuk berdiri.
"Gomen ne," Hinata terkejut saat Lavendernya bertemu dengan tatapan dingin sang pemilik mata Biru Sapphire itu yang sedang mengarahkan pandangannya pada dirinya.
DEG!
Hinata mengerjap gugup. "Go..gomen ne senpai." Ujar Hinata untuk terakhir kalinya sebelum berlari melewati Naruto.
"Hn," Ucapnya pelan yang hampir tidak terdengar.
"Bahkan aku pun belum mangucapkan terimakasih pada nya...dasar Hinata baka! " gumamnya dalam hati.
.
.
.
"Hinata," Seru gadis berambut kuning panjang itu dari arah depan kelasnya yang tampak sudah selesai menyapu.
"Gomen Ino, karena aku terlambat lagi." Ucap gadis yang dipanggil Hinata itu.
"Ya sudah, cepatlah merapikan tempat duduk dan kursi saja," Balasnya ramah, dia menampakkan sentum dari wajahnya.
"Arigatou Ino."
.
.
Naruto terus memandangi gadis yang sedang membersihkan kaca jendela samping kelasnya dari bawah pohon Sakura yang sedang musim semi yang terletak di belakang gedung sekolahnya.
Dia yang menabraknya tadi pagi.
"Aku mememukannya," Katanya dengan masih memperhatikan Hinata dengan seksama.
.
.
.
"Benar, kami telah menemukanya" Jawab Naruto,
"Bagus. Selanjutnya ku serahkan pada kalian." Perintah pria yang menampakkan dirinya berambut merah dengan tersenyum palsu yang dapar dilihat dari cahaya matahari yang menembus celah-celah kecil ruangan remang-remang itu.
"Satu lagi, apa benda itu ada?" Tanya nya lagi untuk memastikan suatu hal.
"Ada."
.
.
.
.
.
Yosh...karena ini FanFic pertamaku juga,,,
Mohon kritik dan sarannya OK! Maaf jika alurnya kecepetan,,,
Review ya..pembaca yang baik akan meninggalkan komentar...
# hihi maksa bgt
Kalau berkenan dihati aku lanjut gimana...
T^_^T
TBC
