MY DAY WITH YOU

Keseharian Hinata dan Naruto, asam manis cinta yang mereka berdua rasakan.

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, saia cuma numpang minjem

Rated T

Pair saia kal ini : NaruHina :D

Warning : Typo, OOC, plus rada-rada gaje hihi~

.

.

.

.

Chapter 1 : Hair Problem

Di Kelas

Hari ini Hinata dan sahabat-sahabatnya, yaitu Sakura, Ino, Tenten, dan Temari sedang memperbincangkan trend rambut terbaru yang sedang populer di sekolah mereka.

"Gaya rambut ini benar-benar cocok untukmu Ino!" ujar Sakura sambil memperlihatkan majalah Hairstyle itu pada Ino.

"Wah benar sekali, Mungkin nanti aku harus mencobanya!" teriak Ino senang.

"Dan bisa saja Sai makin menyukaimu~" goda Tenten dan Temari bersamaan, membuat Ino mengeluarkan semburat merah di pipinya.

"I..iya Ino-chan." Sambung Hinata.

"Kalian ini bisa saja! Dan kau Hinata coba kau coba hairstyle yang ini!" Ino langsung mengalihkan pembicaraannya pada Hinata, membuat gadis itu sedikit kaget.

"Mo..model rambut pendek.." ucap Hinata pelan.

"Iya, pasti akan cocok untukmu Hinata!" lanjutnya, dan ternyata sahabat-sahabatnya yang lain juga setuju. Mereka ingin sekali melihat Hinata dengan model rambut pendek seperti di majalah itu, habis selama mereka berteman dengan Hinata, gadis itu tidak pernah sedikit pun mengganti model rambutnya .

Setelah Hinata lihat-lihat, model rambut seperti itu sepertinya tidak terlalu cocok untuknya. Dilihat dari pendeknya potongan rambut itu membuatnya sedikit ragu. "Apa kalian yakin?" tanyanya lagi.

"Iya, coba saja Hinata~" Pinta mereka bersamaan.

"Mu...mungkin akan kupikirkan." Jawabnya. Semuanya langsung tersenyum sumringah.

"Bagus Hinata! dan bisa jadi pacarmu Naruto yang sedang tidur dibelakangmu sekarang bisa lebih menyukai model rambutmu yang baru itu~" kini giliran Hinata yang digoda membuat pipi gadis itu ikut-ikutan memerah seperti Ino tadi.

Hinata mengangguk pelan, 'Benarkah?' pikirnya dalam hati.

Gadis-gadis tersebut tidak menyadari bahwa sedari tadi orang yang tengah mereka bicarakan mendengarkan semua pembicaraan mereka.

GREP, Naruto tiba-tiba menarik rambut Hinata pelan, membuat Hinata berbalik dan kaget.

'Ja..Jangan-jangan Naruto-kun mendengar semua pembicaraan kita tadi!' pikir Hinata malu. Dan sekarang Naruto malah mencium lembut rambut indigo Hinata.

"Na..Naruto-kun?" ujarnya gugup. Mata Naruto langsung menatap manik Hinata, menambah rasa gugup pada gadis itu. Hinata berani jamin sekarang pasti wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Naruto masih menatap mata Hinata,sampai akhirnya pemuda itu mengatakan sesuatu.

"Rambutmu harum Hinata." ujarnya pelan sambil tersenyum dan beranjak dari tempat duduknya setelah mengatakan kalimat tadi, meninggalkan Hinata yang terdiam gugup tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Kepalanya berkunang-kunang karena terlalu malu.

Untunglah sahabat-sahabatnya itu tidak melihat aksi mereka berdua tadi karena terlalu asyik dengan trend model rambut terbaru mereka.

'Naruto-kun..' pikirnya kembali.

.

.

.

"Hinata!" Sakura tiba-tiba mendatangi Hinata yang sejak tadi masih membaca sebuah buku di tempat duduknya. Yah walaupun pikiran gadis itu masih memikrkan soal model rambut yang sahabat-sahabatnya bicarakan tadi.

"A..ada apa Sakura-chan?" tanyanya.

"Kau mau tidak untuk pelajaran selanjutnya duduk dengan Naruto?" pinta Sakura, Hinata hanya bisa kaget mendengar permintaan sahabatnya itu.

"Ke..kenapa Sakura-chan?"

Sakura tersenyum kecil sambil mengarahkan tangannya ke arah Sasuke, orang yang disukai Sakura saat ini. Hinata langsung mengerti maksud Sakura. "Oh.. jadi Sakura-chan ingin duduk bersama Sasuke-kun nanti?" ujarnya. Sakura mengangguk pelan.

"Iya, Tolong ya Hinata~"

Hinata menerima permintaan Sakura, "Baiklah Sakura-chan, kalau hal itu bisa membuatmu dekat dengan orang yang kau sukai, hihihi~"

"Arigatou Hinata, Kau memang pengertian sekali!" Sakura tersenyum senang seraya memeluk Hinata. "Iya Sakura-chan."

OoOoOoOoOo

Hinata langsung pindah dari tempat duduknya tadi ke tempat duduk pacarnya, Naruto. Meski sedikit gugup karena kejadian tadi. Ia harus bisa mengendalikan dirinya.

"Ah! Hinata jadi kau duduk denganku sekarang?" Naruto yang tiba-tiba menghampiri Hinata.

"I..iya Naruto-kun, maaf ya?" ujarnya masih gugup.

"Eh! Kenapa kau minta maaf Hinata, aku malah senang bisa duduk bersamamu sekarang!" teriak Naruto. Hinata tersenyum senang,

"Ehm.. Na..Naruto-kun.."

"Ada apa Hinata?" ujar Naruto.

"Kalau aku boleh tanya, apakah model rambutku ini sudah terlalu kuno ya?" tanya Hinata pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Menurutku tidak kok!" jawabnya Naruto singkat, melihat Hinata seperti itu membuatnya sedikit sedih. Dia harus mencari akal.

"Hoahmm~~" Naruto tiba-tiba menguap, Hinata langsung mengangkat kembali kepalanya melihat wajah Naruto yang terlihat mengantuk.

"Ka..Kau sepertinya terlihat lelah Na..Naruto-kun?" ujarnya khawatir.

"Iya~ kemarin malam aku tidur terlalu malam, jadi sekarang aku lelah sekali~"

"K..Kau harus isthirahat Naruto-kun!"

"Ya, sepertinya begitu.."

PLUK,, Naruto langsung membaringkan kepalanya ke pangkuan Hinata, membuat gadis itu panik dan malu.

"Eh! Naruto-kun?!" ujar Hinata panik karena Naruto bukannya tidur di UKS, malah tidur di pangkuannya.

"Kan tadi kubilang kalau aku mengantuk Hinata.." jawabnya singkat.

"Ta..tapi kau harus tidur di UKS bukannya disini.." Naruto menaruh jari telunjuknya di bibir Hinata, berniat untuk menghentikan perkataan gadis itu.

"Aku pinjam sebentar ya," pintanya seraya mengadahkan kepalanya menatap Hinata. Akhirnya Hinata terdiam juga, jantungnya sudah berdetak cepat sekali sekarang.

Setelah mereka terdiam selama beberapa menit, Naruto kembali menarik rambut Hinata yang panjang itu, mencium untuk yang kedua kalinya. Hinata mengira bahwa dari tadi Naruto sudah tertidur, ternyata dugaannya salah. Kembali ia terkejut dengan kelakuan pemuda yang masih berbaring di pangkuannya itu.

"Na..Naruto-kun?!" pekiknya kaget.

"Jangan potong rambutmu ya Hinata," Naruto tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Kalau kau potong rambutmu menjadi sependek di majalah tadi, Aku pasti tidak akan bisa mencium rambutmu seperti sekarang ini." lanjutnya.

Hinata benar-benar terkejut, ternyata Naruto mendengarkan pembicaraan sahabat-sahabatnya tadi. "Eh?"

"Lagipula kau sudah terlihat cantik dengan rambut panjang indigomu ini, benar-benar cantik malah. Aku berani bertaruh!" ujarnya sambil menatap mata Hinata.

Hinata yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya, " aku tidak akan pernah memotong rambutku, kalau itu yang Naruto-kun mau!" teriaknya senang.

"Bagus!" Naruto langsung bangun dari tidurnya dan mengecup pipi Hinata lembut, membuat si empunya kaget. Dan kembali membaringkan kepalanya ke pangkuan gadis yang terlihat masih terkejut dengan tingkah Naruto yang terbilang tiba-tiba tadi, ingin Hinata memprotes Naruto tapi sepertinya Pemuda itu sudah benar-benar tertidur sekarang.

"Arigatou Naruto-kun, Aku akan selalu menjaga rambutku ini." bisiknya pelan seraya mengusap rambut pemuda pirang di pangkuannya itu.

TO BE CONTINUE...

Kyaa! Baru pertama kalinya buat cerita kayak gini *guling-guling di lantai*, mungkin masih rada rada gaje, romance sudah kerasa belum ya? Hihi ,maaf ya kalau cuma sedikit buatnya. Apakah cerita ini perlu saia lanjutkan?. Mohon Riview nya ya. JAA ~