Tittle : We Are A Couple

Cast : Oh Sehun, Kim Jongin and Other.

Warning : Typo's, GS, OOC, etc.

Summary : Kisah Kai dan Sehun setelah mereka terpisah lama dan bertemu lagi.

Kai berjalan dengan santai menyusuri jalanan Canada dengan berjalan kaki, sosok Kai yang dulunya manja kini telah berubah menjadi sosok Kai yang dingin setelah seseorang yang sangat dicintainya pergi meninggalkannya, ia baru menyadarinya setelah orang itu pergi. Ia menghentikan langkahnya saat telinganya mendengar suara ramai-ramai dari arah yang berlawanan dengannya, ia melepas kaca mata hitamnya. Disana, ia melihat seorang wanita bersurai platina dengan masker yang menutupi wajahnya tengah berlari sambil menenteng high heels. Di belakangnya, segerombolan remaja tengah mengejarnya. Kai terkekeh melihat wanita itu yang sepertinya kelelahan, wanita itu berkulit putih pucat, tubuhnya tinggi, matanya sipit dan tajam, bulu matanya lentik, dan rambut panjang lurusnya yang terurai berkibar tertiup angin. Wanita itu melepas masker hitamnya dan membuang dengan sembarangan benda itu. Kai membelalakan matanya ketika wanita itu membuka maskernya, ternyata yang dilihatnya adalah Oh Sehun, orang yang sangat dicintai dan dirindukannya selama ini. Ia menggunakan kacamatanya kembali dan memasang masker lalu berlari menghampiri Sehun dan menggedongnya. Kai tak memperdulikan Sehun yang berontak, ia malah semakin mempercepat larinya. Kai menghentikan larinya dan menyembunyikan dirinya dan Sehun dibalik tumpukan kardus yang terletak di sebuah gang sempit yang lumayan gelap. Setelah orang-orang yang mengejar Sehun pergi, Sehun segera menghempaskan tangan seorang pemuda yang menurutnya misterius dari pinggangnya dengan kasar.

"HEY! WHO ARE YOU?" bentak Sehun. Kai melepas maskernya dan tersenyum ah tidak tapi menyeringai.

"Kim Jongin?"

"Ternyata kau belum melupakanku ya? Bagaimana kabarmu Sehunie sayang?"

.

.

.

"Kenapa kau bisa ada disini?" Sehun mulai membuka suaranya setelah cukup lama mereka saling terdiam, sekarang ini mereka tengah berada di sebuah cafe karena paksaan dari Kai.

"Memang kenapa? Tidak boleh?" Tanya Kai dengan ekspresi yang benar-benar membuat Sehun ingin menonjoknya.

"Tentu tidak. Kau membuat udara di sekitarku tercemar." Cibir Sehun seraya memutar matanya malas.

"Jangan mengelak, bilang saja kalau kau merindukanku. Iya kan?" Goda Kai dengan mata mengedip sebelah.

"Jangan bermimpi Jongin-ssi!" ujar Sehun datar.

"Baiklah, sebenarnya aku kemari untuk menjemputmu dan membawamu kembali ke Korea." Sehun membulatkan matanya saat mendengar perkataan Kai.

"No no no, aku tidak mau." Tolak Sehun tegas.

"Kau harus mau Sehunie, karena aku tidak menerima penolakan" Paksa Kai.

"Apa hakmu memaksaku? Kau bukan siapa-siapaku Jongin-ssi." Sehun benar-benar bisa naik darah jika harus terus berhadapan dengan Kai yang bertingkah semaunya sendiri.

"Tentu aku memiliki hak karena aku adalah kekasihmu." Ucap Kai seenaknya mengeklaim Sehun sebagai kekasihnya.

"Sejak kapan kau kekasihku?" tanya Sehun dengan seringai meremehkan yang menghiasi wajah cantiknya.

"Sejak 6 tahun lalu, saat kau menyatakan perasaanmu padaku lewat pesan suara." Jawab Kai sekenanya. Sehun mendengus kesal dan berdiri dari duduknya, Kai sudah benar-benar membuatnya emosi.

"Kau gila Kim Jongin idiot, lupakan itu! Aku benar-benar menyesal pernah mencintai pria idiot sepertimu." Setelah mengatakannya Sehun segera beranjak pergi meninggalkan Kai sendirian.

"Kau benar-benar sudah berubah Sehunie, kau semakin mengagumkan." Ujar Kai dengan senyuman kecil di bibir tebalnya.

.

.

.

Baru saja Sehun hendak memasuki taxi, handphone-nya bergetar tanda ada panggilan masuk. Ternyata Mommy-nya yang menelfon. Sehun segera memasuki taxi dan mengangkat panggilan dari Mommy-nya.

'Hallo, Sehunie. Kau sedang berada dimana?' tanya sang Mommy dari line telfon.

"Aku sedang dalam perjalanan pulang dari lokasi shooting ke rumahMommy." Jawab Sehun seraya menutup matanya. Hari ini ia benar-benar lelah, sudah berlari karena di kejar-kejar fans karena kebodohan manager-nya lalu ia harus berhadapan dengan si Kim jongin yang gila, sangat-sangat menyebalkan.

'Jangan terlalu lelah Sehunie! Jangan berbuat macam-macam! Walaupun Mommy dan Daddy tidak disisimu, Mommy dan Daddy selalu mengawasi mu dari Korea.' Ujar sang Mommy lembut.

"Yes, Mommy!" Sehun benar-benar heran dengan Daddy dan Mommy-nya yang overprotective terhadap dirinya dan Luhan, Oppa-nya yang saat ini tinggal bersama dengannya di rumah mewah peninggalan orang tua Daddy-nya. Mereka rela menghabiskan banyak uang untuk menyewa bodyguard yang selalu mengawasinya dan Luhan secara diam-diam sejak setahun lalu mereka pindah ke Korea untuk mengurusi perusahaan Daddy-nya yang berada di Korea, seringkali Sehun dan Luhan mengelabui para bodyguard itu dan kabur dari pengawasan bodyguard yang membuat mereka tidak nyaman. Padahal menurut Sehun, ia dan kakaknya sudah dewasa dan sudah bisa menjaga diri sendiri tapi mereka tetap saja tidak mendengarkannya. Awalnya ia dan kakaknya dipaksa ikut pindah ke Korea, tapi saat di airport mereka berdua kabur dan akhirnya mereka berdua diperbolehkan tetap tinggal di Canada dengan pengawasan dari para bodyguard suruhan orang tua mereka. Sehun tidak mau pindah ke Korea selain karena Kai tetapi juga karena pekerjaannya yang sudah sangat ia cintai, cita-citanya sedari kecil yaitu menjadi seorang actress.

'Apa Kai sudah menemuimu?' Pertanyaan dari Mommy-nya membuat Sehun kembali membuka matanya yang terpejam.

"Ya, apa Mommy yang menyuruhnya?" tanya Sehun.

'Tidak, itu kemauannya sendiri.' Jawab sang Mommy.

"Apa Mommy memberikan alamatku padanya?" Kali ini Sehun kembali bertanya dengan tatapan mata gelisah.

'Ya, karena selama setahun kami pindah disini Kai hampir setiap hari menemui kami hanya demi mendapatkan alamat tempat dimana kau tinggal. Karena kami tidak tega, akhirnya kami memberikannya.' Jawaban dari Mommy-nya sangat-sangat membuatnya kesal. Ia terdiam sebentar lalu menghela nafasnya kasar.

"Bukankah sudah pernah kukatakan jangan pernah mengatakan apapun tentangku jika kalian bertemu dengan Kai." Ujar Sehun.

'Maafkan kami, kami benar-benar tak tega melihat begitu gigihnya Kai untuk membawamu kembali ke Korea, dia terlihat sangat-sangat tulus mencintaimu. Mommy mohon, ikutlah pulang bersamanya! Kami disini sangat khawatir padamu, dan juga apa kau tega membuat Mommy-mu selalu merasa kesepian saat Daddy-mu bekerja hiks.. kadangkala Mommy hiks.. merasa iri dengan teman-teman Mommy yang shoping bersama anaknya sedangkan Mommy hanya sendirian hiks.. hiks.. Mommy mohon ikutlah dengan Kai.' Sehun sebenarnya juga tidak tega, terlebih Mommy-nya sampai menangis terisak begini, tetapi ia tidak bisa meninggalkan karirnya sebagai actress di sini.

"Tapi Mom hiks, bagaimana dengan karirku? Hiks.. hiks.. Fansku disini banyak, aku tidak mau meninggalkan mereka hiks." Sehun meneteskan air matanya dan menangis terisak di dalam taxi, si sopir taxi terlihat bingung melihat Sehun menangis terisak, ia juga bingung dengan apa yang sedang dibicarakan Sehun, karena sedari tadi Sehun berbicara dengan bahasa Korea.

'Jadi kau lebih mementingkan Karir dan fansmu dibandingkan Mommy yang telah melahirkan dan merawatmu? Lagipula apa bedanya kau berada di Canada dengan kau berada di Korea, disinipun fansmu sangat banyak, kau bisa meniti karirmu di Korea. Hiks.. hiks.. Mommy mohon.'

"Baiklah Mom, beri aku kesempatan untuk memikirkannya." Setelah Sehun mengatakan itu, terdengar sorakan gembira dari seberang telfon dan Mommy-nya tanpa berucap apapun segera memutuskan panggilan itu.

.

.

.

Sehun tengah berdiri di depan rumah mewahnya menunggu Kai menjemputnya, setelah ia berpikir semalaman akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Korea bersama Kai dan segera memesan tiket penerbangan ke Korea. Semalam ia menghubungi Mommy-nya dan meminta sang Mommy untuk menyuruh Kai menjemputnya. Sebuah taxi berhenti dihadapan Sehun, kaca taxi itu terbuka dan memperlihatkan Kai yang tengah tersenyum dengan kaca mata hitam yang menambah tingkat ketampanannya.

"Ayo Sehunie kita berangkat!" Ujar Kai semangat.

"You are a stupid boy, Turunlah dan bantu aku mengangkat koperku!" perintah Sehun dengan nada sinis.

"Oke cantik." Kai lalu turun dari taxi dan mengangkat koper Sehun, setelah itu Kai segera duduk di sebelah Sehun yang tengah sibuk dengan cerminnya. Taxi itu melaju semakin menjauhi rumah mewah itu. Sepanjang perjalanan, Sehun sedari tadi hanya menatapi wajahnya di cermin lalu mendengus kesal dan sesekali dia akan mengumpat. Kai yang melihat tingkah Sehun hanya mampu tersenyum.

"Oh My God, bagaimana ini? Gara-gara Mommy aku jadi tidak bisa tertidur karena memikirkan hal ini, Mata indahku, oh mataku jadi berkantung.. kalau ada paparazzi memotretku dan menyebarkan foto wajahku yang buruk ini ke media, bagaimana reaksi para fansku." Umpat Sehun masih dengan menatap cermin yang selalu dibawanya kemana-mana.

"Mau matamu berkantung atau tidak, bagiku kau tetap cantik Sehunie sayang." Goda Kai dengan mata mengerling.

"Jangan menggodaku Kai." Sehun melirik Kai sekilas lalu kembali sibuk dengan cerminnya lagi.

"Haah.. Letakan cerminmu dan jangan mengoceh terus Sehunie!" degus Kai kesal.

"Tidak mau, kau itu diam saja dan tidak usah mengurusiku, tutup mulutmu dan kau hammpph.." Belum selesai Sehun berbicara Kai segera membekap mulut Sehun dengan tangan besarnya sehingga menyebabkan cermin Sehun jatuh ke bawah. Sehun membelalakan matanya melihat wajah Kai yang sudah sangat dekat dengan wajahnya, Kai melepaskan bekapan tangannya di mulut Sehun dan menahan tengkuk Sehun lalu dengan cepat Kai memiringkan kepalanya semakin mendekati wajah Sehun hingga bibir mereka bersentuhan. Awalnya Sehun berontak, tapi karena kedua tangannya ditahan dengan satu tangan Kai yang lainnya dan kakinya dijepit dengan kedua kaki Kai usahanya untuk melepaskan diri dari Kai terasa sulit dan ia hanya terdiam sambil memejamkan matanya menikmati sensasi saat bibir tipisnya dilumat dengan nafsu oleh Kai.

.

.

.

To Be Continue