Hai all! BocahLanang comeback with new FF ChanKai! Horee!

Dan,, ini itu untuk menyemarakkan event ChanKai Forever Love! CFL! CFL! Yey ini CFL!

Begini ya.. saya sendiri bingung jelasinnya, ini FF sebenarnya udah lama aku ingin buat tapi gak selese-selese karena isinya keterlaluan jahat, banyak bunuh-bunuhannya, rasanya gimana gitu.. tapi kalo gak bunuh-bunuhan kan gak seru(?)

Sehingga dengan modal imajinasi tingkat rendah.. aku membuat ini FF! Let's read and enjoy! Jangan lupa review ya! Hhe..

(ini masih in progress.. kalo misalkan udah batas penilaian (1 Agustus) belom kelar, aku gak tau ini FF nasibnya gimana, hehe..)

TRAP IN DEVIL PLEASURE

©BocahLanang

Facebook:

BocahLanang HunKai (The Real BocahLanang)

Ini FF ChanKai..

Saya ingatkan.. ini FF terlalu sadis..

ChanKai

Chanyeol Sadist..

DRUG ADDICT

Tapi..

Bagi yang tidak suka karakter Chanyeol jahat, jangan baca..

Banyak alur pembunuhan karakter..

DON'T BASH.. DON'T READ IF YOU HATE THIS FF

I told you before

.

.

.

AND THIS IS

TRAP IN DEVIL PLEASURE

.

.

….

New York..

am..

Disebuah gedung mewah dengan banyak bodyguard..

"Park Chanyeol, appa akan memindahkan sekolahmu ke Korea Selatan" seorang namja tampan berwajah karismatik dengan kekayaan berlimpah sedang duduk bersama lima yeoja berambut pirang yang berpakaian minim memperlihatkan tubuh indah mereka.

"Asal kau bawakan jatahku tiap minggu" Chanyeol duduk di sofa yang berhadapan dengan appanya itu.

"Tenang, kokain dan morfin datang tiga hari sekali, kalau shabu-shabu seminggu sekali, Son" appa Chanyeol yang bernama Park Yunho sibuk dengan godaan kelima yeoja berdarah eropa disekelilingnya.

"Hm, aku berangkat. Oh, aku belum beri makan FlameDeath-ku" Chanyeol berdiri dari duduknya.

"Ambil salah satu, terserah" Yunho merentangkan tangannya yang tadi setia merengkuh kelima yeoja yang menggerayangi tubuhnya.

"Jessica saja, nanti malam appa berikan Taeyon" Chanyeol menarik Jessica.

"Oke, appa mengerti" Yunho kemudian menekan remote di meja nakas dan dinding kamar itu terangkat menampilkan seekor macan putih yang terlihat kelaparan dalam kandang kaca. Itu FlameDeath.. binatang kebanggaan Chanyeol.

"Pangeran.. apa yang akan kau lakukan padaku?" Jessica terlihat ketakutan.

Chanyeol melepas semua pakaian Jessica hingga naked.

"Aku ingin memakanmu, noona" Chanyeol meraup bibir yeoja itu dan menggerayangi tubuh sexy tersebut.

"A-ah.." Jessica mendesah ketika jemari Chanyeol memelintir nipplenya sesekali meremas breast penuh itu dan meraup vaginanya rakus.

CLAPS.. KCPK..

Suara permainan bibir Chanyeol yang sibuk menjamah bagian bawah yeoja itu.

"Angh.. ke-kenapa.. lemas sekali.. ah.. aku.. ?" Jessica merasakan lemas tiba-tiba.

BRUGH!

Tubuhnya terjatuh lemas.

"Aku barusaja memasukkan obat bius didalam vaginamu, kakimu akan lumpuh.. noona.." Chanyeol menatap tajam sambil terkekeh.

"Apa?! tidak! Kumohon! Jangan!" Jessica berteriak ketika Chanyeol menggendongnya dipundak bak karung dan berjalan menuju tangga, keatas kandang kaca macan putih tersebut.

"Apa permintaanmu? hm? Untuk terakhir kalinya.." Chanyeol menurunkan tubuh Jessica namun tetap menahan bahu sehingga Jessica dapat berdiri tegak. Wajah mereka sangat dekat dan wajah tampan Chanyeol amat memabukkan.

"Aku ingin.. Pangeran memasukiku.." jemari Jessica mengelus penis Chanyeol yang masih tersimpan rapih dicelana.

Kalian tahu jelas.. matipun semua yeoja mau asalkan Chanyeol menyetubuhi mereka.

"Hm? Sayangnya aku tidak bisa" Chanyeol tersenyum amat tampan.

SREEETT…

Chanyeol langsung melepas papahannya pada tubuh Jessica dan tubuh mulus yeoja itu jatuh kedalam kandang kaca.

Brugh!

"FlameDeath, makan yang lahap ya, itu sarapanmu.." Chanyeol melebarkan senyumannya yang terlihat seperti iblis.

GRRR…

Macan putih besar itu langsung menggeram dan mendekati Jessica perlahan.

"A.. Andwae! Help me!" Jessica berteriak dan FlameDeath langsung menerkamnya.

DRAGH!

"Ouh.. calm, boy,, haha" Chanyeol tertawa puas melihat FlameDeath yang meremukkan kepala Jessica hingga terbentur dan memberikan lukisan abstrak darah di dinding kaca kandangnya.

"Jangan lupa gigit rakus vaginanya yang kotor itu.." Chanyeol meraih passport yang ada dimeja.

"Aku pergi" Chanyeol mengambil sebatang rokok ganja di meja dan menyalakannya.

Suara langkah Chanyeol perlahan menghilang seiring uraian tubuh Jessica dimakan habis FlameDeath.

-Trap in Devil Pleasure-

SEOUL..

Chanyeol tiba malam hari, 23.00..

Kakinya melangkah santai di sepanjang gang sempit. Entah, ia sudah diberikan sebuah nansion mewah selama tinggal di Seoul oleh appanya, tapi kini ia keluyuran seperti gelandangan.

BRUGH!

Chanyeol menabrak asal seorang namja berumur berpakaian kantor. Sepertinya pulang lembur.

"Hai, kau hati-hati! Bocah tak tahu tata karma! Biar kuberi pelajaran, dasar brandal ingusan!" namja berumur itu hendak meraih kerah kemeja putih Chanyeol. Kerja lembur membuat banyak pekerja memiliki tingkat emosional tinggi.

Namun dengan santainya Chanyeol berdiri didepannya dan memandang cuek.

"Kau mau mati ya bocah?!" namja itu hendak memukul Chanyeol.

Cklik!

DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!

Lima peluru bersarang tepat di mata kiri namja berumur itu.

"Kau yang mati ditangan bocah ternyata.." Sungguh malang nasib pak tua itu, harus berurusan dengan Park Chanyeol, namja dingin yang memiliki nama besar dalam pasar gelap dunia.

-Trap in Devil Pleasure-

Sudah seminggu Chanyeol ada di Seoul. Semua berjalan seperti biasa.

Chanyeol tidak tinggal di mansion mewah seperti yang Yunho katakan.

Chanyeol pintar. Ia tidak tinggal disana karena ia tahu, saingan Yunho sudah mengintai transaksi keuangan Yunho sebulan ini.

Drrt..

Smartphone Chanyeol bergetar menandakan telepon masuk. Segera diangkatnya dan menunggu suara dari sana.

"Bagaimana, Son?" suara familiar. Yunho.

"Biasa, hanya iseng membunuh 30 orang" Chanyeol mendudukkan tubuhnya di sofa mewahnya.

"Transaksi disana menguntungkan, appa bangga kau bisa memilih target" appa Chanyeol sedikit terkekeh gila. Sepertinya pengaruh morfin.

"Aku ingin main-main seperti biasa, appa" Chanyeol bicara dengan nada datar. Matanya menerawang hiruk pikuk kota Seoul pagi itu.

"Mana lokasinya? Appa akan urus" appa Chanyeol menyetujui keinginan anaknya itu.

"Elieos SHS" Chanyeol melihat sekolah tingkat atas yang dekat dengan mansionnya.

SHS yang hanya diisi anak kaya dan berotak pintar.

"Gampang, besok kau sudah bisa berangkat. Tiga jam lagi seragam sudah datang lewat pos" appa Chanyeol bicara santai.

"Ya" Chanyeol langsung memutus panggilan itu.

Chanyeol kemudian meraih pistol yang ada di meja sampingnya. Menyelipkannya di celananya dan bergegas keluar mencari hiburan..

Berupa darah dan jasad tak bernyawa ditangannya.

-Trap in Devil Pleasure-

Hari berikutnya..

Angin cukup kuat hari ini. Membuat rambut hitam Chanyeol sedikit berantakan namun terlihat makin keren. Sayangnya sang pemilik tubuh tak begitu senang.

Cairan kental berwarna merah itu terbawa angin dan sedikit mengotori seragamnya.

"50 orang" Chanyeol berkata enteng pada panggilan smartphonenya. Itu panggilan dari Yunho. Chayeol kini sedanga memainkan pistolnya di rooftop gedung F Elieos SHS.

"Bagus. Perbanyak latihanmu" setelah itu panggilan terputus.

Chanyeol meletakkan pistol tersebut ketangan seonggok tubuh didepannya.

"Kau akan dituduh mengkonsumsi narkoba lalu membunuh temanmu dan akhirnya bunuh diri" Chanyeol meninggalkan dua jasad tak bernyawa dengan banyak tembakan ditubuhnya serta bibir mereka yang dipenuhi busa narkoba. Chanyeol selalu menggunakan sarung tangan setiap harinya. Sarung tangan yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat seperti kulit tangan asli namun tidak meninggalkan sidik jari. Butuh uang milyaran untuk mendapatkannya.

Hari-hari yang dilalui Chanyeol lancar saja.

Bahkan lebih dapat dikatakan selalu sukses selama hidupnya. Sejak umur 10 tahun merupakan pembunuh professional, 11 tahun menjadi pecandu narkoba, dan sejak umur 12 tahun sudah menjadi salah satu pihak yang amat mempengaruhi transaksi narkoba dunia. Tubuhnya bahkan sudah kebal dengan semua benda candu itu.

Narkoba itu hidupnya dan membunuh itu bahagianya.

-Trap in Devil Pleasure-

Seminggu berlalu.

Sudah banyak Chanyeol menemui langsung beberapa pelanggan setia benda nerakanya yang ada di Korea. Biasanya Chanyeol selalu mengirim menggunakan kaki tangannya. Namun kali ini ada tugas khusus dari appanya yang membuatnya harus turun tangan.

Chanyeol hari ini bolos jam pelajaran seperti biasa.

Toh dia sebenarnya sudah lulus SHS dua tahun yang lalu saat umurnya masih 15 tahun.

Dan bulan lalu ia mendaftar di Elieos SHS sebagai siswa kelas 2. Jadi umur Chanyeol sekarang 17 tahun, dan cukup menjanjikan penyamarannya menjadi siswa SHS disamping kehidupan utamanya sebagai criminal dan bandar narkoba.

"Park Chanyeol, kemarilah.. baby" suara seorang yeoja dari pintu UKS yang sedikit terbuka.

Chanyeol tanpa ragu masuk kedalam ruangan itu.

Matanya menangkap sosok yeoja sexy dengan seragam kemeja ketat yang tak terkancing memperlihatkan kulit putih mulusnya dan bra yang menutupi breast besarnya. Rok yeoja itu sangat pendek dan tak menggunakan underwear, memperlihatkan selangkangannya ketika yeoja itu mengangkangkan kakinya.

Cklek!

Chanyeol mengunci pintu itu.

".." Chanyeol hanya diam.

"Aku Hyuna, kakak kelasmu, kau Park Chanyeol anak baru itu kan?" Hyuna menyibak roknya.

" Kau tampan.. wanna play with me?" Hyuna melepaskan branya sehingga breastnya terekspose.

"Hm" Chanyeol mengulum senyumnya. Tidak, itu hanya seringaian yang ia tahan. Segera ia beranjak dari tempatnya berdiri lalu menerjang Hyuna yang merebahkan tubuhnya pasrah di ranjang UKS.

"Play.. with me?" Chanyeol menaikkan sebelah alisnya. Senyum miringnya sungguh mempesona.

"Please fill me.." Hyuna memperlihatkan vaginanya pada Chanyeol tanpa ragu.

"With Plasure, khu-khu.." Chanyeol terkekeh ringan.

-Trap in Devil Pleasure-

Chanyeol sekarang sedang memegang gunting.

Hanya gunting kecil, untuk bedah kata Hyuna tadi.

Dan Chanyeol merasa tertarik untuk mencobanya.

"Noona, ayo bermain?" Chanyeol menyeringai.

"Bermain seperti apa, baby?" Hyuna memasang wajah menggodanya setelah Chanyeol membuatnya naked dan kedua tangannya ditali pada ranjang. Hyuna merasa, permainan sebelum sex itu boleh juga, apalagi dengan seorang Park tampan diatasnya.

ZRAATT..!

"Arrghhh! Appo! Stop! Aaaakkk!" breast Hyuna di cabik-cabik oleh Chanyeol menggunakan gunting itu.

"Sudah berkarat tetapi tetap tajam, hebat ya gunting kecil ini.." Chanyeol menempelkan gunting itu di pipi Hyuna. Darah mengalir deras seiring gerakan tangan Chanyeol yang menekan gunting itu membuat pipi Hyuna robek makin dalam.

"Argh!" Hyuna memekik keras ketika bibirnya digunting. Vaginanya sudah penuh dengan tabung oxygen spray yang Chanyeol jejalkan paksa. Darah sudah mengalir hampir diseluruh tubuh Hyuna. Kulitnya tidak mulus lagi dengan segala sayatan dan cabikan.

"Suaramu indah noona. Ini, ada air putih, aku akan membersihkanmu dari darahmu.." Chanyeol menatap dengan mata polosnya.

Namun malah terlihat menyeramkan begitu mata lebam Hyuna melihat cairan yang Chanyeol sebut sebagai 'air putih' tersebut.

"Andwae! ARRGGHH!" Suara Hyuna menggema dan bagai alunan indah ditelinga Chanyeol. Bibir Chanyeol mengukir seringai lebar.

Botol berisi cairan itu bertuliskan 'alcohol 70%' dan tentunya amat perih bila terkena luka.

"Sepertinya breastmu terlalu besar noona.. biar aku lepaskan" Chanyeol menarik kuat breast Hyuna lalu memotongnya dengan pisau bedah.

ZRAAATTT!

"Aaaaaaaa,,,!" Suara Hyuna menggema pilu.

Sekarang bahkan sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Sekolah sudah usai sejak sekitar dua jam yang lalu. Namun Chanyeol bahkan belum puas bermain-main dengan boneka barunya itu meski bonekanya sudah memohon untuk dibunuh secepatnya.

"Bunuh aku.. ohok!" Hyuna memuntahkan darah ketika pisau bedah ditangan Chanyeol menusuk lambungnya. Chanyeol bahagia mendengar suara jeritan pilu semua korbannya.

-Trap in Devil Pleasure-

-TBC-

Hehehe.. jangan bunuh saya Chanyeol! Soalnya saya bukan pelanggan setia Anda!

Yap! Tugas yang diberikan Yunho kepada Chanyeol adalah membunuh pelanggan setia barang neraka (narkoba) milik Chanyeol! Sisanya ya.. Cuma iseng kayak yang pas di jalan sama di club tadi.. kalo yang di UKS(?) msih misteri dunk! Ada di Chap 2!

Review jangan lupa ya? Thanks all! :D