True or False

( Trouble Maker )

Seventeen Seunghan / Jeongcheol Fanfiction

Cast

Jeonghan

Seungcheol

Jihoon

Joshua

Mingyu

Wonwoo

Vernon

Jun

Drama, Romance, Yaoi, Boy x Boy

Jeonghan memang sudah dikenal sebagai trouble maker disekolahnya, bukan karena dia seorang playboy, pemabuk, dan juga bukan karena dia suka tawuran.

Jeonghan tidaklah separah itu, dia hanya sering telat, suka bolos, usil pada teman-teman dan juga gurunya. Dia memang tidak pernah serius sekolah bahkan dia selalu mendapat ranking terendah dikelas maupun disekolah, bukan karena dia bodoh tapi karena dia berpikir itu sangat menyenangkan.

.

.

.

.

.

Seorang pemuda tengah berjalan dengan santainya dilorong kelas yang tampak sepi, sudah pasti seluruh siswa telah berkonsentrasi pada pelajaran mereka masing-masing karena bel masuk sudah berbunyi sekitar 1 jam yang lalu, tanpa peduli ia akan dimarahi guru yang saat ini mengajar dikelasnya, ia menikmati setiap langkahnya sambil mengekor asal rambut sebahu miliknya yang berwarna pirang keabu-abuan yang tampak sangat lembut sehingga akan berkibar dengan indahnya saat tertiup angin. Wajahnya yang androgini tampak bersinar hingga ia benar-benar terlihat seperti malaikat yang sedang tersesat dibumi namun jangan salah sifatnya sama sekali tidak seperti malaikat karena dia adalah si pembuat onar Yoon Jeonghan.

Sesampainya didepan kelas ia langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu layaknya ia sedang membuka pintu kamarnya. Tampak seorang guru perempuan berbadan gemuk yang tak lain guru Matematika terkiller disekolahnya melirik sekilas kearahnya lalu kembali meneruskan aktifitasnya yaitu menerangkan materi yang sedang diajarkannya. Tampaknya guru itu sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Jeonghan entah karena ia lelah setiap hari harus meneriaki murid yang memiliki kelakuan dan wajah yang tidak singkron ini atau memang dia tidak ingin waktunya habis untuk hal yang sia-sia. Karena Jeonghan sama sekali tidak akan takut padanya. Namun tidak dengan teman-teman sekelasnya yang seluruhnya adalah laki-laki karena ini memang sekolah khusus laki-laki , mereka tampak tidak konsen dengan pelajaran yang sedang berlangsung karena mereka malah sibuk memperhatikan malaikat yang baru saja masuk kekelas mereka, sontak guru killer itu menggebrak meja dan membuat seisi kelas kembali memfokuskan mata mereka kepapan tulis dan tentu saja selain jeonghan yang malah sibuk dengan handphonennya.

.

.

.

.

Jeonghan POV

Aku berjalan santai menuju kursiku dan duduk dengan manisnya sambil menyilangkan kakiku. Tampak Seungcheol yang duduk disebelahku hanya memutar bola matanya tanda ia sudah terbiasa melihatku seperti ini.

Karena bosan aku mengambil ponsel disaku celanaku dan memainkan game didalamnya tanpa peduli dengan pelajaran yang sedang berlangsung.

" Hei kenapa dia tidak memarahiku sama sekali ? apa aku harus mengerjainya ? " kataku sambil menyenggol lengan Seungcheol lalu menunjuk guru killer yang masih sibuk menuliskan sederetan rumus di papan tulis.

" Jangan bodoh, kalau kau melakukan itu, aku akan kehilangan materi lagi hari ini, karena pelajaran pasti akan kacau, berhentilah bermain-main, seperti anak kecil saja" omel Seungcheol padaku .

"Baiklah ketua OSIS Choi Seungcheol yang bijak" kataku sambil nyengir dan memperlihatkan deretan gigi putihku yang tersusun rapi.

Tampak Seungcheol tersenyum puas karena aku tidak akan mengacaukan belajarnya hari ini, lalu namja tampan itu kembali focus pada pelajaran yang sedang berlangsung.

Jeonghan POV End

.

.

.

.

.

.

Setelah bel istirahat berbunyi, terlihat 4 namja tampan dan 1 namja cantik memasuki kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan dari tadi.

Tampak mereka duduk dikursi yang sudah menjadi singgasana mereka, dan tidak akan ada siswa yang berani duduk disana karena bagi mereka Seungcheol cs adalah penguasa disekolah ini. Orang tua Seungcheol adalah pemilik dari Pledis High School, sekolah Seni terbesar di Seoul maupun di Korea. Sementara ke 4 rekannya yang tak lain adalah Jeonghan, Wonwoo, vernon dan Jun adalah penyumbang donasi terbesar untuk sekolah mereka.

Mereka ber-5 sudah berteman sejak kecil, dan bahkan sebelum mereka lahir orang tua mereka sudah berteman seperti halnya mereka saat ini. Jadi wajar saja jika mereka selalu bersama.

Saat sedang asyik menikmati makanan mereka, datanglah namja bertubuh mungil dengan kulit seputih susu plus wajah imut yang tampak seperti boneka mendekati mereka ber -5 dan duduk dikursi kosong yang berada diantara Jeonghan dan Seungcheol.

"hai semua" sapa namja mungil itu sambil tersenyum sangat manis kepada Seungcheol cs dan dibalas dengan senyuman oleh mereka semua.

"Hai juga, kenapa baru keluar kelas? Aku pikir kamu tidak akan kekantin." Tanya seungcheol sambil tersenyum pada namja imut itu.

"Aku harus keruang guru untuk mengumpulkan tugas dulu jadi nggak bisa langsung kekantin."

"Matematika lagi?" Tanya Jun sambil mengunyah makanan dimulutnya dan dibalas anggukan oleh si namja imut yang tak lain bernama Jihoon itu.

Mereka tampak asyik mengobrol satu sama lain yang diselingi dengan tawa. Jihoon sudah menjadi bagian dari mereka sejak kelas 1 SMA dan itu sudah berlangsung 2 tahun karena sekarang mereka sudah kelas 3 SMA. Orang tua Jihoon juga merupakan penyumbang donasi terbesar disekolah ini dan mereka bisa langsung akrab karena Jihoon adalah orang yang mudah bergaul. Dan yang pasti namja imut itu memiliki kelebihan tersendiri sehingga bisa menarik perhatian Seungcheol cs untuk menjadikannya bagian dari mereka walaupun mereka tidak satu kelas.

"Kenapa makanmu belepotan begitu, seperti anak kecil saja" kata Wonwoo sambil mengusap saus di pinggir bibir Jihoon dengan tangannya yang sukses membuat si empunya bibir terkejut dan terlihat pipinya memerah.

"Terima kasih wonwoo-ya" kata Jihoon salah tingkah dan dibalas senyuman oleh wonwoo.

"Jihoon-ah lusa kamu ikut camping kan? Tanya Jun sambil menaruh daging dari nampannya ke atas nampan milik Jihoon."

"Entahlah Jun-ah aku tidak yakin orang tuaku akan mengijinkan."

" Yah kau harus ikut, tidak akan seru kalau kamu tidak ikut." Sambung Jeonghan sambil masih mengunyah makanannya.

"Jeonghan-ah benar, kau harus ikut Jihoon-ah, kalau perlu aku akan memintakan ijin ke orang tuamu" Vernon ikut memberikan tawaran.

" Kalau perlu aku akan memohon ke orang tuamu agar kamu diijinkan." Kata Seungcheol yakin.

"Tidak perlu, aku akan mencoba memohon sendiri kemereka agar aku diijinkan ikut camping"

"Bagus Jihoon-ah apapun yang terjadi kau harus ikut, kata Jeonghan sambil mencubit pipi Jihoon yang sangat menggemaskan menurut jeonghan.

Tuk

"Jangan mencubitnya seperti itu, kau pikir dia boneka beruangmu apa." Vernon memukul lengan Jeonghan dan hanya dibalas dengan tawa oleh Jeonghan.

.

.

.

.

.

.

.

Gedung Pertunjukan Seni Pledis High School

"Jihoon-ah kau bisa membantuku memegangkan ini?" Tanya Wonwoo yang sedang memasang spanduk didepan pintu Gedung pertunjukan seni karena besok akan ada Pentas Seni yang sebenarnya adalah pengambilan nilai untuk tugas semester pertama kelas 3 namun tetap menghadirkan penontan dari adik kelas dan tentunya para guru.

"Nae Wonwoo-ya" kata Jihoon sambil menghampiri Wonwoo.

"Selesai" kata Wonwoo sambil tersenyum dan juga dibalas senyuman oleh Jihoon.

"Kalau begitu aku akan membantu Seungcheol-ah untuk menata panggung" Jihoon segera beranjak pergi meninggalkan Wonwoo dan berjalan keatas panggung mendekati Seungcheol.

Tampak hampir seluruh panitia Pertunjukan Seni bekerja sangat keras untuk menyiapkan tempat yang akan dijadikan arena pertunjukan mereka natinya. Mereka juga sudah menyiapkan apa yang akan mereka tampilkan besok. Mereka harus menunjukkan penampilan terbaik mereka jika tidak ingin mendapatkan nilai rendah. Mereka juga ingin mendapatkan banyak poin yang sangat penting untuk kelulusan mereka nanti karena mereka sudah kelas 3, dan yang pasti mereka ingin meneruskan ke Universitas yang mereka dambakan.

Prakk

Tiba-tiba saja sebuah pot jatuh dari atas dan hampir menimpa Jihoon, namun Seungcheol dengan gesit berhasil mendorong Jihoon untuk menghindari pot itu. Dan kini posisi mereka saling menindih dengan seungcheol berada diatas Jihoon.

"Kau baik-baik saja Jihoon-ah?" Tanya Seungcheol panik dan mencoba berdiri lalu mengulurkan tangannya pada Jihoon.

"Aku baik-baik saja, terima kasih Seungcheol-ah." Kata Jihoon sambil menerima uluran tangan Seungcheol.

"Maaf Jihoon-ah, aku benar-benar tidak sengaja." Kata Jeonghan panik sambil menghampiri Jihoon untuk memastikan keadaan Jihoon, ia tadi sedang menata pot di tempat duduk penonton lantai atas tapi dia dengan cerobohnya menyenggol pot itu dan hampir mengenai Jihoon yang berdiri di bawahnya.

"Jeonghan-ah kau seharusnya berhati-hati. Bagaimana jika pot itu mengenai Jihoon-ah. Untung ada Seungcheol-ah." Kata Jun yang juga sudah mendekati mereka.

"Sudahlah, aku tidak apa-apa Jun-ah. Jeonghan-ah tidak salah, bukankah dia bilang tidak sengaja." Jihoon tampak meyakinkan mereka semua yang tampak khawatir.

.

.

.

.

.

.

Next Day

Pertunjukan Seni telah berjalan dengan lancar. Semua murid sangat puas dengan penampilan mereka masing masing termasuk Jeonghan. Walau sebenarnya dia sama sekali tidak serius melakukan pertunjukan itu toh dia hanya beruntung bisa satu team dengan teman-temannya yang memiliki kemampuan yang sudah tidak diragukan lagi. Jadi dia hanya perlu menyanyikan lagu bagiannya yang terbilang sangat singkat dan menarikan dance yang sudah dibuat Seungcheol, tentu saja ia sangat kaku tapi itu tidak akan terlihat karena ia memang sengaja ditempatkan di bagian belakang.

Dan hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa kelas 3 karena akan diadakan camping untuk menyegarkan pikiran mereka yang memang akhir-akhir ini terlalu disibukkan dengan urusan sekolah dan pertunjukan.

"Wah aku senang sekali akhirnya kamu diijinkan ikut camping Jihoon-ah" kata Vernon sambil memeluk Jihoon dan membuat namja mungil itu kesulitan bergerak.

"Aku juga senang karena bisa ikut camping bersama kalian." Kata Jihoon setelah Vernon melepaskan pelukannya.

"Jihoon-ah biar aku bawakan tasmu, ini pasti sangat berat" kata Seungcheol menawarkan.

"Tidak usah, aku bisa sendiri ,ini sama sekali tidak berat." Tolak Jihoon tapi Seungcheol telah mengambil tas dipunggungnya lalu membawanya menuju area camping.

"Ayo kita harus segera membuat tenda" kata Wonwoo sambil merangkul bahu Jihoon dan berjalan beriringan menuju area camping lalu diikuti Jun, Jeonghan dan Vernon.

Tampak seluruh siswa telah selesai menyiapkan tenda mereka masing-masing. Pembagian tenda juga sudah ditentukan yaitu satu tenda ditempati 3 orang. Seungcheol, Jeonghan dan Jihoon berada disatu tenda sementara itu Wonwoo, Jun dan Vernon berada ditenda yang sama. Awalnya Wonwoo, Jun dan Vernon ingin ditenda yang sama dengan Jihoon tapi akhirnya mereka mengalah dan merelakan Seungcheol dan Jeonghan yang satu tenda dengan Jihoon.

.

.

.

.

Jeonghan POV

Aku baru saja kembali dari mengambil air karena ini memang jadwalku untuk mencuci piring setelah kami makan siang. Sesampainya di arena camping aku berhenti dan berdiri tidak jauh dari tenda kami, aku bisa melihat dengan jelas mereka sangat perhatian pada Jihoon, apa kalian bertanya apa aku cemburu, tidak itu tidak benar, aku selalu menyangkal kalau aku cemburu pada Jihoon karena aku juga sangat menyayanginya sebagai seorang teman tapi entah kenapa hatiku terasa sakit saat mereka terutama Seungcheol sangat perhatian pada Jihoon, bahkan setelah mengenal Jihoon mereka semua seperti mengacuhkanku. Apa kalian bertanya apa aku menyukai salah satu dari mereka, apa aku menyukai Seungcheol, aku akan bilang tidak, aku hanya merasa iri sahabatku lebih perhatian pada orang yang baru 2 tahun mereka kenal dibanding diriku yang sudah bersama mereka sejak kecil. Dan kenyataan itu sangat membuatku sakit tapi aku yakin itu hanya perasaanku saja karena mereka tidak benar-benar mengacuhkanku, itu yang selalu aku pikirkan untuk menyangkal itu semua.

To be Continue…

.

.

.

.

.

.

Sebelumnya untuk Meanie Shipper maafkan daku karena tidak akan memasangkan mereka di ff ku kali ini bukan karena aku tidak menyukai couple ini justru aku sangat suka meanie couple karena couple ini sudah ada sejak sebelum debut dan mereka benar-benar sangat manis tapi berhubung aku butuh peran yang harus membuat mereka berada dipihak yang berbeda jadi dengan terpaksa dan penuh penyesalan memisahkan couple ini, karakter di ff ini juga akan berbeda jauh dengan karakter asli mereka karena ini hanya pemikiran dari author abal-abal ini, untuk kelanjutannya aku butuh review dari reader jika banyak yang berminat mungkin akan di lanjutkan dengan segera tapi kalau nggak ada yang minat yah mungkin nggak akan dilanjutkan….begitu saja….

See you...