"Beliau datang" seorang karyawan berbisik pada yang lain saat melihat seorang pria berjas rapi dan bersurai pink masuk ke pintu hotel dengan ekspresi wajah yang… sangar

"Selamat pagi direktur" semua karyawan membungkukan badan mereka

Pria itu menatap sekeliling dan melihat sedikit debu di meja resepsionis dan menyentuhnya menggunakan jari telunjuknya lalu menatap resepsionisnya sinis

"apa tidak ada yang menyadarinya? ini kotor, tamu akan merasa tidak nyaman, bersihkan sekarang" pria itu berbalik dan berjalan menuju meja hias yang dihiasi gelas gelas antik yang tersusun dari yang kecil sampai ke besar di lobby hotel itu, dia mengangkat gelas yang paling kecil dan berbalik melihat karyawan dibelakang yang masih berbaris rapi dan mengangkatnya tinggi tinggi

"hanya karena gelas ini kecil, bukan berarti dia tidak harus dibersihkan" dia meletakkan kembali gelas itu dengan rapi

"pemeriksaan hari ini mengecewakan" pria itu berjalan menuju lift dengan semua karyawannya masih mengikutinya

"berapa lama kalian akan mengikutiku? kalian pikir tamu bisa melayani diri mereka sendiri?" pria itu berkata tegas tanpa berbalik dan terus berjalan. para karyawan tadi bubar kembali pada pekerjaan mereka masing masing

Pria bersurai pink itu memasuki ruang kerjanya dan duduk di depan meja kerjanya. dia adalah presiden direktur World hotel, Natsu Dragneel.

TOKK TOKK

Seorang membuka pintu dan berjalan masuk

"perusahaan dari Singapore sudah menyetujui kontraknya tuan" pria bersurai biru itu membenarkan kacamatanya

"baiklah, urus semuanya Happy" Natsu memutar kursinya yang menghadap meja berbalik dan menatap ke jendela

"oh iya, ada undangan dari Kementrian Pariwisata untuk tuan hari sabtu ini"

"apa penting?"

"mereka ingin membicarakan tentang kerjasama mereka dengan hotel kita"

"bagaimana dengan jadwalku?"

"jadwal anda kosong minggu ini tuan. tapi minggu depan, ada beberapa rapat besar dan investor dari shanghai akan datang"

"shanghai?"

"tuan dan nyonya Fernandez, tuan"

"hmm, baiklah. atur saja pertemuan minggu ini"

"baik tuan" Happy menundukan kepalanya dan berbalik menuju pintu

-Departemen Pariwisata-

"Lucy? kau dipanggil direktur di kantornya" Levy McGarden, sahabat karib Lucy Heartfillia itu tersenyum

"eh? direktur?" Lucy berdiri dan membenarkan pakaiannya dan mengambil kartu pengenalnya

"iya,ada yang ingin beliau bicarakan"

"baiklah,arigato ne Levy-chan" Lucy berjalan menjauhi meja kerjanya

TOKK TOKK

"selamat pagi pak" Lucy menundukkan kepalanya pada seorang pria paruh baya

"ah, pagi Lucy pria paruh baya itu bernama Makarov Dreyar,direktur Departemen Pariwisata

"ada apa anda memanggil saya pak?"

"tentang kerja sama dengan World hotel, saya ingin anda yang menggantikan Alberona-san untuk presentasi hari sabtu ini"

"eh?saya?"

"ada apa Lucy? anda keberatan?"

"tidak pak,sama sekali tidak!"Lucy membungkukkan badannya dan tersenyum lebar

"baiklah,bekerja keras lah..anda boleh keluar Lucy"

"terima kasih pak, saya akan berusaha" Lucy keluar dari ruangan itu

"ne Lu-chan? apa yang dibicarakan Direktur?" tanya Levy

"aku akan menggantikan Cana untuk presentasi hari sabtu ini,dengan World hotel"

"benarkah? wah,kau harus bekerja keras"

"iya, haaa aku gugup sekali" Lucy mengacak pelan rambut pirangnya dan meletakkan kepalanya dimeja kerjanya

Levy terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu dan perlahan meninggalkan meja Lucy dan kembali ke mejanya

Lucy bangun lalu meraih tas tangannya dan berjalan dengan semangat ke bawah

"pagi Lucy"Macao menyapa Lucy di lobby

"pagi Macao-san"Lucy melemparkan senyumannya yang paling manis dan terus berjalan keluar dan menuju parkiran untuk mengambil mobil biru mungilnya

Lucy duduk di sebuah bangku di taman kota dan mengeluarkan notebook merah marunnya dan mulai mengetik hampir setengah jam dia mengetik tanpa menghiraukan keadaan disekitarnya,dia akhirnya tersenyum

"sudah selesai"Lucy menutup notebooknya dan berjalan santai menuju mobilnya dan kembali ke kantornya

"oh? Lucy-san? kau baru datang?" tanya Macao

"tidak, aku hanya mencari udara segar" Macao hanya mengangguk ria

Saat jam makan siang,Lucy tetap dimejanya padahal Levy sudah mengajaknya makan siang,tapi Lucy menolaknya karena Lucy lebih memilih tetap bekerja dan hasilnya sudah ditangan Lucy sekarang.

"ya ampun,melelahkan sekali" Lucy melihat makalah didepannya dan tersenyum lebar

"Levy-chan,apa direktur ada di kantornya?" tanya Lucy

"sepertinya beliau di kantor,ada apa Lu-chan?" Levy nampak bertanya tanya

"ah tidak apa-apa, aku hanya ingin memberikan makalah ini" Lucy menunjukkan makalahnya

"wah,Lu-chan benar benar serius" Lucy tersenyum

TOKK TOKK

Lucy mengintip ruangan itu

"masuklah" ujar Makarov, Lucy masuk dan menyodorkan makalahnya

"hm? kau sudah selesai?" tanya Makarov,raut wajahnya terlihat kaget

"hehe,iya pak. saya harap bapak suka ide sederhana saya"

"baiklah" Makarov mengenakan kacamatanya dan mengambil makalah di tangan Lucy

"Dinasti jaman Jepang kuno?" tanya Makarov

"iya,saya berpikir mungkin ini ide yang bagus, untuk mengenalkan budaya kita ke dunia luar dan tentang kerjasama dengan world hotel, kita bisa mempromosikan hotel mereka di acara kita ini"

"ide yang sederhana, namun bisa membuat saya terkesan. bersiaplah untuk hari H nanti" Makarov meletakkan makalah Lucy di mejanya

"anda setuju?" Lucy bertanya dengan polosnya

"tentu saja"

"aku tidak percaya ini!" Lucy berteriak dan menjerit senang namun kembali tenang saat Makarov berdehem

"maaf pak,saya permisi" Lucy keluar dari ruangan itu dengan hati mengembang

-SKIP TIME-

"Lu-chan, aku pulang duluan ya? kau mau bareng atau nanti saja?" tanya Levy yang sudah menenteng tasnya dan melihat ke jendela,hari memang hampir gelap

Lucy melihat ke jendela

"wah tidak terasa sudah gelap, pulanglah duluan Levy-chan, ada yang harus kubereskan" Levy berlalu meninggalkan Lucy sendiri di ruangan itu.

"haaah, aku akan mampir ke toko dulu ah"Lucy mengambil handphone flip-nya dan mengetikkan nomor

"halo? Mavis?" Lucy tersenyum mendengar suara diseberang sana

"iya Lucy? kau sudah pulang?"

"aku sedang bersiap, ada kabar baik hari ini..akan kubelikan sake dijalan pulang nanti" Lucy mulai membereskan barang barangnya

"wah! belikan cemilan juga ya Lu-chan..hihihi" Lucy terkekeh

"tenang saja, sampai bertemu dirumah ,jaa"Lucy menutup handphone flipnya dan bergegas ke lapangan parkir

"Tadaima" Lucy melepas sepatunya

"okaeri Lu-chan" Mavis nampak duduk di sofa ruang tengah sambil membaca novel

"ayo kita minum" Lucy mengangkat kantongan putih ditangannya

"biar kusiapkan, kau ganti baju dulu saja Lu-chan"

"baiklah" Lucy masuk ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan piyama

"jadi? ada berita apa?" tanya Mavis sambil menuang sake ke gelas mereka

"aku akan menggantikan Cana-san di presentasi hari sabtu ini" Lucy lalu meneguk segelas sakenya langsung

"bohong"Lucy hampir tersedak mendengar ucapan sahabatnya

"ehhh? kau tak percaya padaku? ini kopian makalahnya, bahkan sudah kuberikan pada direktur" kata Lucy

"wah?jadi ini sungguhan? kukira kau membuat masalah" Mavis dengan polosnya mengatakan itu

"kau menyebalkan Mav" Lucy mengerucutkan bibirnya

"hehe, gomen gomen..bagaimana kalau kita minum saja? kita rayakan hari ini..cheers" Mavis mengangkat gelas sakenya dan Lucy membalasnya

"cheers"dan malam itu berakhir dengan Lucy dan Mavis yang mabuk dirumah mereka sendiri

-SKIP TIME-

Hari ini adalah hari sabtu, hari penting bagi seorang Lucy Heartfillia. dan disinilah dia ,di kastil tua jepang di pusat Magnolia dengan mengenakan kimono peach dengan corak bunga lily dan rambut pirang indahnya yang dia gelung setengah keatas

"selamat datang" Lucy mengucapkan itu pada semua yang datang melewati pintu gerbang, dan dia merapihkan kartu pengenal dilehernya saat melihat Makarov datang bersama rekan dan kliennya

"selamat pagi pak" Lucy membungkukkan badannya

"saya harap ini berjalan lancar" Makarov tersenyum kecil dan duduk di barisan kursi paling depan

"wah tampan sekali!" bisik gadis disebelahnya, Lucy bingung,siapa? kebanyakan dia hanya melihat pria paruh baya disekitarnya. dan matanya berhenti mencari saat melihat seorang pria gagah datang diikuti seorang pria berambut biru dibelakangnya, Lucy mengamatinya, semua sempurna kecuali…rambutnya

"pink?kau bercanda" Lucy tertawa dalam hati

Saat acara dimulai, semuanya berjalan dengan membawakan presentasinya dengan baik dan hanya sedikit lagi sampai saat Lucy sedang duduk dan mendengarkan pendapat dari pihak investor, dia merasakan sesuatu melintasi wajahnya berkali kali, saat lucy sadar ternyata itu seekor lebah. Lucy mencoba untuk tenang namun kesabarannya habis, dia melihat ke langit langit tepat diatas kursi Makarov dan melihat sebuah gundukan gelap

Lucy berdiri dan kembali pada presentasinya, dan saat semuanya hampir selesai, Lucy ke belakang panggung dan melihat selang air

"kalau sarangnya kusiram, tidak apa apa kan?lebah kan takut air" Lucy menyalakan selang airnya saat mengintip ke bangku penonton, dia tidak melihat ada orang lagi. jadi dia menyerang sarang lebah itu, namun naas lebah itu tidak menyukai air, dan juga Lucy.

"lebah!" Lucy mengangkat kimono bawahnya dan berlari keluar

"bubar!ada serangan" Lucy berteriak didepan semua orang penting yang masih dihalaman kastil,otomatis mereka hanya melongo, apa apaan?

"kenapa diam?" Lucy berbalik kebelakang saat melihat lebah lebah itu terbang kearah mereka, semua orang disitu seketika panik

"ada apa ini? Lucy ,jelaskan ini semua!" Makarov bicara sambil bergerak panik dengan Lucy disampingnya

"angkat beliau sekarang" Lucy menyuruh beberapa orang bawahan Makarov mengangkat kursi kerajaan yang biasa dipakai kaisar dengan Makarov duduk disitu

"ada apa ini?" Makarov berteriak panik, namun saat dia bergerak panik, seekor lebah mendekat dan menyengat dahi kanannya. Makarov pingsan dikursi itu

Lucy benar benar panik dan lompat ke danau didekat kastil itu dan tetap disitu selama hampir 20 detik

Setelah 10 menit, keadaan mulai tenang, lebah lebah itu sudah pergi entah kemana, termasuk orang orang penting tadi

"bagaimana ini?aku mengacaukannya"Lucy duduk dipinggir kolam dengan seluruh tubuhnya basah bahkan wajahnya sangat kumal

Lucy berjalan ke dalam kastil untuk mengambil barang barangnya yang tertinggal. dan diam saat melihat sosok pria berambut pink berdiri di depan kastil

"kau benar benar mengacaukannya" Natsu mengatakannya dengan wajah datar, dia tidak sadar perkataannya menyakiti Lucy

"saya permisi" Lucy pergi tanpa menghiraukan Natsu yang merasa diacuhkan

Lucy duduk mengambil tasnya dan melihat beberapa lembar tisu, dia mengambil pulpen dan menulis sesuatu

"surat pengunduran diri" Lucy menangis saat menulis surat itu, karena dia mencintai pekerjaannya ini, menjadi seorang PNS Jepang

Lucy berjalan gontai menuju mobilnya dan melajukan mobilnya ke sebuah bar

"minta vodka" Lucy duduk disisi bar itu, orang orang menatapnya bingung, keadaan Lucy sangat memperihatinkan, dia memang sudah mengganti kimono basahnya dengan kaos dan jaket kebesarannya dan jeans biasa ,tapi rambutnya basah dan tidak beraturan dan bila dilihat lagi, eyeliner Lucy luntur disekitar matanya

"vodka?seorang gadis sepertimu?" tanya sorang pria disampingnya

"kenapa?aku tak memintamu membelikannya untukku" Lucy menenggak vodka nya sekaligus

"heran saja, kukira kau gadis baik baik" pria itu membenarkan kacamatanya

"kau! aku sedang banyak masalah kau tau" Lucy mengambil botol vodka nya dan langsung meminumnya tanpa gelas

"oh Loke"

"Lucy, Lucy Heartfillia" Lucy tersenyum kecut, dan pandangan Lucy mulai kabur dan tak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Loke

"gomennasai" Lucy bergegas mencari sesuatu untuk melap baju Loke dan merogoh kantong jaketnya, dia mengambil beberapa lembar tisu dan memberikannya pada Loke

"tidak apa apa, aku juga ingin pergi, biar kubersihkan sendiri" Loke mengambil tisu ditangan Lucy dan beranjak pergi

"aku duluan Lucy-san" Loke berlalu

"fuee, aku harus memberikan surat itu secepatnya..ahhh aku tak punya wajah lagi" Lucy menenggelamkan wajahnya dimeja bar. tangannya mencari cari sesuatu disaku jaketnya

"kertasku!" Lucy bangun dan berlari keluar bar itu dan mengejar sebuah taksi

"kau! kertasku!" Lucy mengacak kasar rambutnya,taksi itu ditumpangi oleh Loke dan tisu yang dia beriakn pada Loke, itu adalah surat pengunduran dirinya

"aku sial sekali!" Lucy benar benar frustasi

"gadis itu unik" Loke membersihkan noda dibajunya dan melihat sesuatu di kertas yang tergabung dengan tisu

"surat pengunduran diri?" Loke memisahkan kertas itu dengan tisu yang lain dan menyimpannya dikantongnya

"pasti kami bertemu lagi" Loke tersenyum penuh arti

To Be Continued