Naruto ยค Masashi Kishimoto
Heart
Heart bab 1 [EDITED]
Sreett...
Sebuah cipratan air sehabis hujan tadi, kini mengenai baju pemuda yang tengah menuntun sepedanya santai. Celana yang tadinya putih bersih kini bercorak warna coklat karena terkena air tanah.
Wajah pemuda yang tadinya santai kini rahangnya agak menegang karena meredam kekesalan. Wajahnya kini menoleh -menatap sebuah mobil audi R8 putih yang didalamnya terdapat perempuan-perempuan centil yang tengah mengikik ria.
Sedikit digesernya frame kacamata hitam tebalnya untuk lebih melihat siapakah perempuan-perempuan yang pagi-pagi sudah usil mengerjainya.
"Hai, Sasuke-kun! Pagi-pagi kok sudah kotor. Apalagi ini masih hari Senin. Kau tidak mencuci baju dan celanamu, ya? Ihh, jorok banget!" ucap seorang perempuan berambut merah muda jijik. Tangan putihnya tampak menutup kedua lubang hidungnya -seakan-akan pemuda di depanbya itu sangatlah bau.
"Kau benar, Saki! Mungkin dia memang tidak pernah mencuci bajunya. Lihat! Celananya saja kumal begitu! Dasar pembawa kuman!" ledek gadis lain yang berambut blonde. Mata aquamarine-nya memincing tak suka ketika melihat Sasuke.
"Iya, Pig! Kau benar! Mungkin dia tidak punya uang untuk me-loundry bajunya! Atau di rumahnya tidak ada air, sehingga tidak sanggup untuk mencuci?" ledek Sakura yang diikuti sebuah tawa cekikikan dari sahabat yang duduk di sampingnya.
Pemuda yang dipanggil Sasuke hanya diam. Kepalanya mulai ia tolehkan dan segera melangkahkan kakinya -meninggalkan para perempuan yang menurutnya menyebalkan tersebut. Tak digubrisnya teriakan-teriakan sang perempuan yang tengah kesal karena perkataannya tak digubris.
Sreett...
"Oops, sorry, Sasuke-kun! Aku benar-benar tak sengaja!" ucap Sakura yang diakhiri dengan senyuman memuakkan di wajah ayunya.
Lagi-lagi cipratan air itu kembali melekat di celana dan baju Sasuke. Rahangnya kembali mengeras. Wajahnya sudah memerah. Ingin rasanya ia mencaci maki para perempuan menyebalkan tersebut. Tapi, ditahannya mati-matian kekesalan tersebut karena ia tak mau memperpanjang masalah dengan perempuan yang merupakan primadona sekolah.
"Haha, Sasuke-kun! Mendingan kau ganti bajumu! Nanti aku tidak suka lagi lho, padamu! Haha, cuihh!" ucap Sakura yang lagi-lagi meledek Sasuke.
Sasuke hanya diam. Hatinya benar-benar perih -ingin sekali ia melontarkan kata-kata kasar yang sudah terkumpul di kerongkongannya. Seorang Uchiha yang terkenal dengan harga dirinya yang tinggi kini telah diinjak-injak oleh gadis ingusan yang menurutnya sangat manja itu.
"Awas saja, Haruno!" ucap Sasuke lirih ketika melihat mobil audi R8 putih yang sudah melenggang pergi meninggalkan dirinya.
Krieeet...
Suara pintu yang tadinya tertutup kini terbuka lebar. Sontak mata semua siswa-siswi yang tadinya tengah melakukan aktivitasnya masing-masing kini tertuju dengan sesosok makhluk yang tengah melangkah masuk menuju tempat duduknya.
Nafas semua siswa-siswi tertahan karena mereka tahu sebentar lagi akan ada kegiatan yang akan dipertontonkan oleh makhluk berjenis pria itu.
Krieett...
Suara kursi digeser -tanda ia sudah duduk di bangkunya. Mata onyxnya yang tertutup kacamata hitam tebalnya kini menatap tak suka kepada gadis berambut merah muda yang sedang bercumbu mesra dengan kekasihnya di hadapannya. 'Merusak pemandangan saja!' batinnya lirih.
Tak sengaja, sebuah mata jade yang hampir sama dengan gadis itu menangkap penglihatan sang Uchiha.
"Kenapa, Sasuke? Kau iri dengan kami, hah?" ucap sang pemuda yang sudah melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Sakura.
Sakura yang sedang asyiknya bercumbu dengan Garaa -sang kekasih- mendelik tak suka karena Garaa menghentikan ciumannya secara tiba-tiba. Tangan putihnya masih menggantung dikedua sisi leher Garaa. Begitupun duduknya -ia masih setia duduk di pangkuan Garaa.
Meskipun di kelas, sepasang kekasih itu sama sekali tak enggan dengan kegiatan yang mereka lakukan. Mereka sama sekali tak malu ketika berpasang-pasang mata menatapnya geli, jijik, maupun ada yang berpikiran hal itu biasa saja.
"Cih, tak pernah aku berpikiran picik seperti itu!" jawab Sasuke datar.
Jade milik Garaa berkilat tajam.
"Benarkah? Kau belum pernah melakukan ini, kan?" ucap Garaa yang kemudian tangannya bergeral menyentuh hal intim yang dimiliki Sakura.
"Ahhh..." desah Sakura ketika payudaranya dipijat pelan oleh Garaa.
Sasuke hanya biasa saja. Tak ada raut wajah terkejut ataupun memerah di wajahnya. Reaksi Sasuke benar-benar tak terpikirkan oleh Garaa.
'Cih, Sabaku! Memang kau pikir aku belum mahir melakukan semua itu! Dadar bodoh!' batinnya lirih yang menimbulkan sebuah seringai di wajahnya.
"Murahan!" ucap Sasuke lirih yang kemudian melenggang pergi meninggalkan kedua sejoli yang tengah menatapnya geram. Semua murid yang mendengarkan penuturan Sasuke membeliakkan matanya seketika. 'Berani sekali si cupu itu!' bisik-bisik sebagian murid yang mendengarnya.
"Sialan! Lepas Garaa! Aku mau buat perhitungan dengannya!" ucap Sakura penuh tekanan. Dirinya yang seorang primadona begitu emosi ketika Sasuke -sang pemuda cupu- berani mengucapkan satu hal yang melukai harga dirinya.
"Tidak usah, Saki! Biarkan saja dia!" ucap Garaa yang mendesah pelan. Tapi, ia tak seikitpun beranjak dari tempat duduknya untuk menyusul Sakura-nya. Ia berpikir dan yakin bahwa Sakura akan baik-baik saja walaupun ia tak ada disampingnya.
"Dasar, Haruno!" ucapnya pelan.
Semua siswa-siswi yang melihat hal tersebut tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya. Mereka semua ingin sekali melihat pertengkaran yang akan dilakukan Sakura -sebut saja mem-bully seorang Sasuke. Tapi, sebuah suara berat sukses menghentikan aksi mereka yang mulai mendekati pintu.
"Sekali kalian keluar dari garis pintu itu! Kalian semua akan menjadi bulananku di sekolah ini!" ucap suara berat yang tak lain adalah suara dari pangeran KHS itu -Garaa.
Mereka yang mendapatkan ultimatum langsung dari Garaa tak berani berkutik dan kembali ke tempatnya semula.
Braakk...
Pintu atap dibanting keras. Tetapi, hal itu sama sekali tak mempengaruhi keberadaan sang pemuda yang sudah sejak beberapa menit lalu berdiri di pagar pembatas pagar. Suara derap langkah kaki kasar mulai terdengar di telinga sang pemuda -Sasuke.
"Apa yang kau katakan tadi, heh! Cepat tarik kembali kata-katamu itu! Dasar cupu!" erang Sakura mendorong kasar bahu Sasuke. Sasuke yang diperlakukan seperti itu akhirnya menghadap Sakura lurus.
Wajahnya yang datar kini maju mendekati wajah Sakura yang tampak memerah karena marah. Sakura yang begitu dekat dengan wajah Sasuke dapat merasakan deru nafas Sasuke di mukanya. Emeraldnya menyusup masuk -memperhatikan onyx tajam yang bersembunyi di balik kacamata tebal yang tengah menatapnya intens.
"Kau murahan, Haruno!" desis Sasuke tajam, kejam, dan dingin.
TBC
