Ini fic pertama saya disini, maaf mengecewakan.
.
.
Mengendus Kaneki-kun
By : Rakshapurwa
Rate : T+
Genre: Romance
Warning : shounen-ai, OOC, dan typo
Disclaimer: Tokyo Ghoul punya Sui Ishida
Masih ingin membaca?
Enjoy
.
.
Kaneki bingung, kenapa pemuda berambut biru itu suka sekali mengendus tubuhnya. Hampir setiap kali mereka berdua bertemu, Tsukiyama melakukan hal itu. Kaneki tidak membencinya, hanya saja jika terus diendus rasanya risih juga. Kaneki ingin sekali menegur Tsukiyama, tetapi setiap ingin melakukannya Tsukiyama sudah terlebih dahulu menyudutkan Kaneki ditembok dan mengendus tubuhnya.
"Kaneki-kun, hari ini pun kau harum." ,selalu kata-kata itu yang diucapkannya, Kaneki sampai bosan.
Sebenarnya apa alasan Tsukiyama mengatakan hal itu. Apakah benar tubuhnya itu harum? Apa mungkin karena sabun yang ia gunakan? Atau memang wangi alami dari tubuhnya?
Entah mengapa memikirkan pertanyaan terakhir membuat Kaneki sedikit merona. Kalau memang benar itu karena wangi alami tubuhnya, Kaneki merasa ingin sekali mengurung dirinya dikamar. Sebab ia merasa seperti mengeluarkan feromon yang mengundang seme-seme kelaparan.
Tunggu sebentar, Kaneki jadi merasa seperti seorang uke penggoda.
Oh...
Lebih tepatnya seorang uke yang menggoda seorang seme bernama Tsukiyama. Kaneki pun kembali merona.
.
"Pagi Kaneki-kun, aku datang berkunjung."
Pagi itu, Kaneki yag baru saja bangun tidur dikagetkan oleh kedatangan Tsukiyama ketempatnya. Hampir saja Kaneki menutup pintu rumahnya kembali. Dengan berat hati akhirnya Kaneki pun mempersilahkan Tsukiyama masuk kedalam dan menyuguhinya secangkir kopi.
JIIIIIT *sfx*
Kaneki merasa Tsukiyama terus mengamati dirinya, dari atas sampai bawah. Awalnya Kaneki merasa biasa saja hingga dengan tiba-tiba Tsukiyama memeluk Kaneki –yang tengah membuat sarapan- dari belakang.
"Tsu-Tsukiyama-san...?"
Kaneki panik, ia takut Tsukiyama merasa lapar. Kalau dia diserang dan hendak dimakan, siapa yang akan menolongnya. Touka-chan? Nishiki-san? Hide? Yomo-san? Percuma dipikirkan, mereka semua sekarang sedang tidak ada didekatnya saat ini.
"Kau lebih harum dari biasanya Kaneki-kun."
Tsukiyama terus mengedus leher Kaneki, membuat yang bersangkutan merasa risih dan geli. Jantung Kaneki juga berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnnya pun mulai merona merah. Kaneki merasa ada yang aneh pada dirinya.
"Ta-tapi kan aku belum mandi."
Pelukan semakin kecang, endusan semakin intens. Kaneki merasa kakinya sangat lemas, untung saja Tsukiyama memeluknya kalau tidak , mungkin Kaneki sudah jatuh terduduk dilantai.
"Benarkah?"
Tsukiyama semakin berani, lihat saja tangannya mulai nakal membuka kancing piyama Kaneki satu persatu. Begitu terbuka semua, Tsukiyama melempar baju tak berdosa itu sembarang arah dan membalikkan tubuh Kaneki menghadapnya. Kalau Tsukiyama tidak kuat iman, mungkin dia sudah 'memakan' Kaneki saat itu juga.
"Ke-kenapa..ba-bajuku..."
Wajah Kaneki merah sempurna. Dengan gugupnya dia menutupi tubuhnya dengan kedua tangan dan menatap Tsukisima malu-malu. Sungguh langkah yang diambil Kaneki salah besar. Tsukiyama semakin terangsang ingin 'memakannya'.
"Mumpung sepi sebaiknya aku nikmati saja dirimu, Kaneki-kun."
Setelah Tsukiyama mengatakan hal tersebut, entah mengapa suasana dapur berubah. Kini suasana menjadi lebih panas dan berbunga-bunga, serta tak lupa juga suara desahan merdu terdengar dari sana.
Dasar...
Padahal masih pagi, ya sudahlah namanya juga anak muda.
TAMAT
.
Maaf fic ini pendek, dan mengecewakan. Dan juga kalau ada typo mohon dimaklumi, saya buatnya kebut. Oke, sekian dari saya, adakah yang mau membaca dan me-review cerita ini? *puppy's eyes*
