Kuroko no Basket (c) Fujimaki Tadatoshi

Cover image (c) Pixiv Id 6917693


.

Aku menemukanmu dalam binar lampu bola dengan kerlap – kerlip kelewat terang.

.


Dentuman musik menghajar gendang telinga, badanmu meliuk tanpa henti demi menarik mereka yang haus akan pemuasan gairah. Seteguk cairan penghilang logika dan moral mengalir turun dalam kerongkonganku untuk mencoba peruntungan menghisap manisnya dirimu setelah dua bulan aku hanya jadi pengagum jarak jauh.

"Hei." Sapaan yang terlalu biasa meluncur keluar dari bibirku. Jangan limpahkan salah padaku karena lidahku kelu tiap kali dua manik gelapmu lekat menatapku.

"Halo." Perlahan lembut jari – jarimu terasa dalam telapak tangan. Nampaknya kau telah mengetahui rima degup jantungku yang tak teratur. "Tenang saja, aku tidak menggigit, tahu." Seulas senyum terlukis manis di wajahmu berusaha menghempaskan canggung sejauh mungkin.

.

.

.

Pintu ditutup.

Dunia seakan digambar ulang saat aroma tubuhmu perlahan merasuki rongga hidung, kutarik napas sekuatnya, berharap harum itu menetap dalam tiap jengkal udara. Surai – surai halus segelap arang jatuh menggelitik jemariku yang mengacaknya. Alangkah beruntung jika dapat kutarik beberapa helai sebagai tanda pengingat momen ini tapi tidak kulakukan karena aku tahu bagaimana kau amat menjaga mahkota hitammu. Biarlah kepingan memori yang jadi satu – satunya penanda momen ini.

Aku salah satu mereka yang menganut paham bahwa makanan enak akan lebih terasa jika dinikmati perlahan. Kecup, rengkuh, belai, semua kulakukan dengan lembut. Kuperlakukan kau layaknya barang berharga yang akan hancur jadi serpihan begitu tangan kasar mencapaimu. Butuh kesabaran luar biasa untuk melakukannya namun karena dirimu dan demi rasa kelas atas, aku bertahan.

Lengkingan suaramu, decit kayu, dan detak jam kunobatkan jadi orkestra terindah yang pernah kudengar sepanjang aku hidup. Cairan kental mengalir tanpa jeda ketika aku merasakan hangat dalam dirimu, lagi – lagi kau ambil bagian juara sebagai hangat paling nyaman yang pernah kurasa. Bila kau bertanya apa hanya itu yang jadi sebab cintaku jatuh pada dirimu, jawabannya tidak. Semua bagian diriku telah terantai kuat untuk memasukkanmu dalam rangking teratas yang layak diberi kasih paling tulus.


.

Akan kuberi seluruh milikku sebagai balasan atas dirimu yang telah kau serahkan seutuhnya.

.


E N D


makasih buat kalian yang sudi baca drabble yang dibuat otak pervert saya malem - malem.