.

.

.

Aku mencintaimu, dan aku ingin selalu bersamamu.

Sounds so possesive, eoh?

But I don't care.

I'm possesive, because I love you that damn much!

.

.

.

Ela Kyuhyunnie presents

"Sonsaengnim..?"

Pairing : KyuWook ( Cho Kyuhyun X Kim Ryeowook)

Disclaimer : All of chara belongs to Super Junior, theirselves, and GOD

Genre : Romance and Drama

Rated : T for Teen

Warning : Crackpair! Sho-ai! Boys Love!

Don't like this pairing?

Just leave my FF A.S.A.P and don't you dare to bash my cast!

.

.

.

Di sebuah sekolah yang kini terlihat sangat lengang karena seluruh siswanya sudah berdiam di dalam kelasnya masing-masing untuk mendapatkan materi pelajaran masing-masing, nampaklah dua sosok namja berbeda usia yang berjalan dengan santai di lorong sekolah itu.

"Nah, Cho Ryeowook-ssi, ini adalah kelasmu yang baru. Semoga anda dapat beradaptasi dengan baik di kelas anda yang baru." Ucap namja yang terlihat berada pada akhir usia 40annya kepada namja manis yang berusia lebih muda dari separuh usianya itu, begitu mereka berhenti di depan sebuah pintu.

"Ne. Gomawo, Shindong-sajangnim. Tapi kelas ini benar kelas yang di ampu olehnya kan?" tanya namja manis yang bernama lengkap Cho Ryeowook itu kepada namja berusia lanjut yang bernama Shindong itu.

"Ne. Ini adalah kelas yang di wali kelasi olehnya, Cho Ryeowook-ssi." Sahut Shindong dengan suara sekhidmad mungkin.

"Baiklah, mulai perkenalkan aku ke dalam, Shindong-sajangnim." Ujar Ryeowook dengan senyum manis yang makin menambah kesan manis pada wajahnya yang terlihat lebih manis dari yeoja manapun.

"Ne." Shindong mengangguk, dan mengetuk pintu kelas itu, dan tanpa menunggu jawaban dari dalam, ia langsung membuka pintu kelas itu.

"Annyeong, maaf menganggu sesi pelajaran kalian, namun saya kesini karena kalian akan mendapat seorang teman baru. Nah, silahkan masuk, Ryeowook-ssi." Panggil Shindong pada Ryeowook yang menunggu di luar kelas.

Ryeowook yang merasa terpanggil(?) segera melangkahkan kakinya memasuki kelas yang akan menjadi kelas barunya itu. Dan tak pelak, kelas yang semula tenang itu langsung heboh ketika mereka semua melihat siswa baru yang akan menjadi teman baru mereka.

Bagaimana mereka semua tak menjad ribut begitu, jika yang nampak dalam pandangan mereka adalah seorang namja—terlihat dari seragam yang ia gunakan, yaitu celana panjang—yang berwajah amat sangat manis. Dengan sepasang onyx sewarna madu yang menebarkan tatapan polosnya pada seluruh mata-mata yang menatapnya ingin tahu, pipi yang terlihat sangat halus dan chubby, juga dengan hidung bangir yang begitu pas menghias wajah manis itu. Di tambah lagi dengan sepasang bibir tipis dengan bentuk dan warna yang sangat menggoda iman dan terlihat begitu kissable, juga dengan surai berwarna dahan mahogany yang jatuh lurus hingga mencapai bahunya, membuat namja manis itu seperti tercipta untuk menyaingi yeoja-yeoja manis yang ada di dunia. Ah, dan tak lupa dengan outfit berupa tubuh yang tak begitu tinggi membuat namja itu terlihat begitu mungil, manis, dan begitu butuh di lindungi.

"Nah, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap sonsaengnim yang saat itu sedang mengajar di kelas ini.

"Umm! Annyeong chingudeul, Cho Ryeowook imnida. Kalian bisa memanggilku Ryeowook saja. Bangapseumnida," ucap Ryeowook dengan suara bening dan ekspresi imutnya, membuat namjadeul dan yeojadeul di sana terdiam sesaaat sebelum semuanya berseru—

"Huwaaa~ NEOMU KYEOPTAA~~ "

"Eh?" Ryeowook memiringkan kepalanya bingung melihat reaksi semua teman sekelasnya itu. Dan tingkah imutnya itu makin membuat semua chingudeulnya berseru histeris melihat betapa imut dan manisnya teman baru mereka.

.

.

.

"Kyaa~ Ryeowook-ah, kau manis sekali~ " seru salah satu yeoja teman sekelasnya ketika bel istirahat berbunyi. Dan serentak, semua teman sekelasnya itu langsung menuju satu bangku di kelas mereka yang berisikan siswa baru itu, dan mengerubunginya bagai semut mengerubungi makanan manis.

"Kau berasal dari mana, Ryeowook-ah?"

"Kau sudah punya pacar kah?"

"Aigoo~ neomu kyeopta~ "

Pekikan-pekikan kecil dari yeojadeul serta pertanyaan-pertanyaan kecil namjadeul di sana kontan membuat Ryeowook sendiri jadi kebingungan karena tak menyangka betapa hebohnya reaksi dari teman-temannya itu. Ryeowook sudah akan menjawab ketika—

GRRUUKKK~

-terdengar suara perut dari salah satu nama disana. Semua yang tadinya ribut di sekeliling meja Ryeowook terdiam dan menatap namja yang menjadi tersangka utama suara perut itu.

"Ehehehehe," cengir namja itu dengan wajah tak enak hati.

Ryeowook tersenyum maklum melihatnya, dan mulai merogoh tasnya. Mengeluarkan satu kotak bekal berukuran cukup besar, dan membukanya di atas meja. Terlihatlah cookies kecil-kecil namun berjumlah sangat banyak dari dalam kotak bekal itu.

"Silahkan. Maaf kalau kurang enak, soalnya ini buatanku sendiri." Ucap Ryeowook sambil menyodorkan cookiesnya kepada namja tadi, yang kini melihatnya dengan pandangan berbinar-binar.

"Benarkah boleh, Ryeowook-ah?" tanya namja itu dengan penuh harap.

"Uum!" gumam Ryeowook sambil menganggukkan kepalanya imut. Membuat namja-namja disana serentak berpikir ingin ikut 'memakan' sang pembuat cookies itu sekalian.

"Mashita!" seru namja tadi setelah mengambil cookies buatan Ryeowook dan memakannya.

"Jinjja?" seru Ryeowook senang. Yah, siapa juga sih yang tak senang jika cookies buatanmu sendiri di makan dan kemudian di beri pujian? Dan itu semua membuat semua namjadeul dan yeojadeul disana geram karena namja tadi berhasil membuat Ryeowook berbinar senang, sekaligus iri karena namja tadi bisa memakan cookies buatan Ryeowook.

"Chingudeul semuanya, mau?" tawar Ryeowook pada semua temannya yang kelihatannya memberikan death glare pada namja tadi.

"Eh?"

"Jinjja?"

"Benar boleh, Ryeowook-ah?"

Seruan-seruan itu serempak keluar ketika Ryeowook selesai menawaran cookiesnya. Ryeowok hanya tersenyum manis melihat semua reaksi menyenangkan dari teman-teman barunya itu.

"Umm! Aku akan senang sekali kalau kalian semua mau memakannya." Sahut Ryeowook yang langsung diikuti dengan tangan-tangan ganas yang langsung menyambar cookies-cookies buatan namja manis itu.

"Heuumm~ Mashitaaa~ " seru teman-teman Ryeowook saat mereka semua merasakan satu gigit dari cookies buatan Ryeowook. Ryeowook sendiri hanya bisa tersenyum malu-malu sekaligus senang, dengan wajahnya yang sedikit bersemu merah.

'HYAA~ NEOMU NEOMU KYEOPTA~ ' batin seluruh orang yang ada disana ketika melihat tingkah malu-malu Ryeowook.

Dan jadilah waktu istirahat itu mereka semua habiskan dengan berkerubung di meja Ryeowook, membuat para ibu kantim heran karena makanan mereka tersisa cukup banyak, padahal biasanya akan langsung habis begitu anak-anak kelas itu datang ke kantin.

.

KRRIIIIIIINGGGG!

Bel sekolah yang menunjukkan bahwa waktu istirahan telah habis, sontak membuat seluruh murid yang tadinya berkerumun di meja Ryeowook langsung bubar jalan dan duduk rapi di kursinya masing-masing, dan keheningan yang mencekam pun terasa mengudara di kelas mereka.

"Emm... ada apa?" bisik Ryeowook pada teman yang berada di sebelah bangkunya.

"Ssstt! Hati-hati Ryeowook-ah, habis ini pelajaran maematika yang di ampu oleh sonsaengnim paling killer di sekolah ini." Sahut temannya itu sambil ikut berbisik pula. Ryeowook hanya bisa mengangguk dan bertanya-tanya seperti apakah sonsaengnim yang—katanya—paling killer itu. Benaknya menggambarkan seorang namja tua dengan badan besar dan muka keras dan galak, di tambah dengan tatapan tajam yang sanggup mematikan.

'Hiiiiii~!' Ryeowook bergidik ngeri membayangkan sonsaengnim kilier itu.

GREEKKK

Suara pintu kelas yang terbuka membuat seluruh murid yang ada di kelas itu langsung duduk dengan sangat tegap dan gugup. Ryeowook yang sedari tadi tertunduk karena takut, perlahan mencoba mencoba menaikkan pandangannya karena penasaran dengan wajah sonsaengnim killer yang begitu di takuti oleh teman-teman sekelasnya itu.

"MWOOO?" seru Ryewook keras, yang menghancurkan keheningan kelas itu. Seluruh siswa di sana menatap Ryeowoook dengan bingung sekaligus takut. Takut kalau Ryeowook menghancurkan mood sonsaengnim itu dan membuat namja manis teman sekelas baru mereka itu mendapat hukuman yang sangat tak tanggung-tanggung dari sonsaengnim mereka itu.

Sonsaengnim killer yang tadinya sedang berdiri di depan kelas mereka sambil menunduk membuka textbook untuk mencari bab terakhir yang sudah ia ajarkan itu langsung menunjukkan raut kesalnya karena ada yang berani gaduh di dalam kelasnya.

"Kyu-sonsaeng?" seru Ryeowook dengan keras ketika manik matanya benar mengidentifikasi namja di depan kelas yang kini mengangkat wajahnya demi mencari asal suara keras tadi.

'KYU-SONSAENG?' batin seluruh teman sekelasnya ketika mendengar seruan Ryeowook yang menurut mereka aneh. Sonsaengnim di depan mereka sekarang ini memang bernama Cho Kyuhyun. Namun mereka semua memanggilnya dengan sebutan Cho-sonsaengnim, dan bukannya Kyu-sonsaeng!

"W-Wookie-ah?" ucap Kyuhyun tak percaya setelah telinganya menangkap suara dan panggilan yang sangat familiar di telinganya, dan pandangannya akhirnya bisa menangkap wajah manis yang kini duduk di salah satu bangku kelasnya.

'WOOKIE-AH?' lagi, seluruh siswa di kelasnya memekik dalam hati mendengar Cho-sonsaengnim mereka memanggil Cho Ryeowook-teman sekelas baru mereka itu dengan panggilan yang sangat akrab.

Kyuhyun yang merasa kelepasan memanggil Ryeowook dengan panggilan sayangnya segera berusaha mengendalikan diri. Tak peduli seberapa besarpun perasaan kaget dan tak percaya melihat Ryeowook yang kini menjadi salah satu siswanya.

"Lupakan yang tadi, dan buka halaman 46 dari textbook kalian. Disitu ada lima soal, diskusikan bagaimana cara penyelesaiannya, dan siswa dengan nomor absent 15, 2, 13, 30, dan 23 bersiap untuk maju kedepan dan mengerjakan soal itu." Ucap Kyuhyun dengan tegas, yang langsung diikuti dengan kasak-kusuk dari siswa-siswa yang tadi di sebut. "Dan seperti biasanya, jika kalian tak bisa menjawabnya dengan benar, setumpuk tugas akan menanti untuk dikumpulkan minggu depan." Lanjut Kyuhyun yang kembali memasang wajah stoicnya. Menghiraukan Ryeowook yang menatap sebal dan bibir mengerucut manis.

Kyuhyun sendiri sebenarnya menyadari—sangat sadar malah—kalau Ryeowook sekarang ini tengah merasa sebal padanya. Tak jauh beda dengan Kyuhyun yang sebenarnya hatinya tak setenang poker facenya itu. Ia kaget—sangat kaget malah—mendapati Ryeowook berada di lingkungan sekolah tempat ia mengajar, dan bahan lebih kaget lagi karena namja manis itu berada di dalam kelasnya dan duduk manis siap menerima pelajaran darinya. Padahal sudah berkali-kali ia melarang namja imut itu untuk datang, atau bahkan menjadi anak muridnya!

Kyuhyun menghela nafas panjang, melihat Ryeowook yang duduk manis disana sambil mengerucutkan bibir pertanda ngambek, dan membayangkan kehidupannya setelah ini dengan adanya namja manis itu di sekolahnya membuatnya lagi-lagi menghela nafas panjang.

.

.

.

"Ryeowook-ssi, ikut saya sekarang," ucap Kyuhyun begitu kelasnya berakhir, yang berarti juga berakhirnya pelajara hari ini. "Oh, dan jangan lupa bawa tasmu sekalian," tambah Kyuhyun sambil mulai berjalan meninggalkan kelas itu.

Ryeowok yang melihat Kyuhyun suda bejalan menjauh, cepat-cepat mengemasi buku-bukunya, dan melesat cepat mengejar Kyuhyun. Meninggakan teman-teman sekelasnya dengan beribu pertanyaan di benak mereka.

'Sebenarnya, apa hubungan Ryeowook-ssi dengan Cho-sonsaengnim?'

.

.

.

Kyuhyun berjalan terus ke depan masih dengan wajah dinginnya, dan tak sekalipun menoleh ke belakang karena ia tahu kalau Ryeowook pasti mengikutinya. Dan karena otak jenius Kyuhyun dengan cepat memperkirakan kalau mereka tak akan bisa berbicara dengan damai di Theacher's room yang notabene banyak sonsaengnim lain disana, maka Kyuhyun akhirnya berjalan menuju ruangan kepala sekolah.

"Tok Tok Tok,"

"Ya, silahkan masuk," sebuah sahutan dari dalam membuat Kyuhyun langsung dengan cepat membuka pintu kayu tebal yang berukiran indah itu.

"O-oh, Cho-ssi,ada yang bisa saya bantu?" gugup Shindong-sajangnim yang segera berdiri dari duduknya.

"Ah, bisakah saya pinjam ruangan anda untuk urusan pribadi, Shindong-ssi?" tanya Kyuhyun masih dengan wajah stoicnya.

"Oh, si-silahkan kalau begitu. Saya juga sudah selesai dan anda bisa menggunakan ruangan ini sesuka anda." Sahut sang kepala sekolah dengan cepat, sambil dengan gugup membereskan semua keperluannya. Dan dengan segera namja tambun itu pergi setelah berpamitan pada kedua orang yang sedari tadi diam tak berbicara sepatah katapun.

Kyuhyun berjalan santai mendekati kursi kepala sekolah yang ada di situ, dan mendudukinya tanpa ada perasaan canggung sedikitpun. Ia menyandarkan tubuhnya dengan rikles, memejamkan kedua matanya, dan menyilangkan kakinya dengan kearoganan tak terucapkan.

"Nah, sekarang ucapkan pembelaanmu, Cho Ryeowook," ucap Kyuhyun sambil akhirnya membuka kedua kelopak matanya, memperlihatkan sepasang iris coklat gelap yang menyorot tajam pada namja manis yang kini berdiri diam di depan meja kerja kepala sekolah itu. "Ah, salah, seharusnya begini." Kyuhyun mengoreksi sendiri kalimatnya saat melihat ekspresi tak senang dari namja manis di depannya itu.

.

.

.

"Nah, sekarang ucapkan pembelaanmu, istriku sayang."

.

.

.

~TBC~

.

.

Annyeoooonggg~~

Author balik lagi ke sini bawa epep baruuu~~

KyuWook, as request of Ary MinWooky~

Ada yang mau tau lanjutan kisahnya KyuWook ini? Tinggalkan review kalian, please, karena author menerima komentar, juga kritik+saran yang berguna buat kelanjutan FF ini~~