Akhirnya fic pertamaku jadi setelah sekian hari mencari ide dan ilham di goa hantu (?). Thanks buat Ms. Word yang ga mau nge save lalu menghilangkan file fic ini sehingga memaksa gue untuk buat 2 kali.
Well, enjoy ~ Jangan lupa kripik dan sarannya ditunggu review nya yaww~
Boundaries of Magic
Hari biasa di Kota Magnolia, Gedung Fairy Tail terlihat damai dari luar tetapi penampilan bukanlah inti nya bukan? Seperti biasa, di belakang pintu masuk gedung guild keramaian dapat dilihat dibarengi dengan perkelahian kecil antara sang Fire Dragon Slater dan sang Ice Mage.
"Dasar korek api!" Teriak Gray kepada Natsu sambil mengaktifkan sihir es nya.
"Diam kau tukang es batu !" Natsu membalas ejekan Gray sambil membakar kedua tanganya dengan api.
Lucy, Wendy dan Cana terlihat sedang duduk di bar yang dilayani oleh Mirajane. Lucy dan Wendy mengkhawatirkan mereka berdua sedangkan Cana meneguk segelas bir yang disediakan Mira sambil menyoraki mereka "Ayo tunjukan kekuatanmu Natsu !"
Lucy dengan cepat menengok ke arah Cana dan memaki nya "Ca-Cana ! Kau tahu kan apa yang akan terjadi jika mereka berkelahi? Lagipula yang lain pasti ikutan !"
Cana menghapus bekas bir di bibirnya sambil menyengir "Ayolah ! jangan bersikap seperti itu! Bukannya kau sudah terbiasa dengan situasi seperti ini?"
Lucy menggaruk pipinya, tak berani menatap mata Cana dia membuang wajahnya "I-iya sih tapi kan.."
"Hee? Kau mengkawathirkan Natsu yah?" Cana menyergap ke belakang Lucy sambil merangkul lehernya.
Bau alkohol yang pekat menusuk hidung Lucy "Ti-tidak kok.." Wajah Lucy memerah, ia bahkan tidak tahu penyebabnya.
"Kalian semua seharusnya..." Suara seorang wanita mengheningkan seluruh isi guild.
Natsu dan Gray yang hampir menghantamkan sihir mereka berhenti secara instan.
"E-Er.." Wajah Natsu dan Gray menempel pada armor Erza yang keras dan dingin.
".. saling menyayangi." Lanjut Erza memotong kalimat Natsu sambil memeluk Gray dan Natsu secara keras membuat mereka terjatuh ke lantai guild.
"Ah~ Hai Erza~" Sahut Mirajane sambil melambaikan tangannya pelan.
"Oh, hai Mira." Balas Erza
Erza mendekati Mira sambil mengeluarkan selembar kertas coklat lusuh yang tergulung, diikat sebuah tali tipis berwarna merah.
"Ara ara.. Apa itu ?", tanya Mirajane. Erza menyerahkan gulungan itu ke Mirajane yang menerimanya dan membacanya.
. . .
"Guild.. war?" Tanya Mirajane sambil menggulung kembali kertas tersebut.
Erza menelan ludahnya dan mengangguk pelan.
Lucy yang sudah mengenal Erza dengan baik merasa heran mengapa Erza terlihat gugup "Erza.. Mira.. Apa yang ada di gulungan itu?"
"Pemerintah Magnolia dan sekitarnya telah membuat kompetisi baru." Jawab Erza
"Tetapi ini..." Mira menambahkan "Ini bukan permainan atau kompetisi biasa."
"Bu-bukan yang seperti biasa?" tanya Lucy
Lucy mulai berkeringat mengingat anggota Fairy Tail senang akan tantangan tetapi melihat 2 dari S-Class Mage di guildnya gugup dan kaget melihat gulungan itu ia mengurungkan niat untuk mengetahui detail nya.
"Bo-boleh aku melihatnya?" Wendy bertanya sambil mendekati Mira yang masih memegangi gulungan itu dengan takjub.
Mirajane mengangguk dan memberikan gulungan itu kepada Wendy
"Undangan untuk guild war..? " Wendy berhenti sebentar sebelum membacakan seluruh detail kompetisi yang di sebut 'Guild War' itu.
"Para guild peserta harus menyerahkan seluruh anggota guild untuk mengikuti kompetisi ini jika para master telah menyetujui untuk mengikutinya. Para master guild tidak boleh berpartisipasi dan hanya di berikan hak untuk memberikan 1 kalimat baik berupa saran, nasihat, strategi, dan sebagainya setiap malam..." Baca Wendy
"Tunggu-tunggu.. jadi kita akan sendirian disana?" Tanya Cana
"Iya, sepertinya demikian." Jawab Wendy "Dan masih ada lagi.. para peserta dibagi menjadi 5 bagian yaitu : Attacker yang berfungsi sebagai tim penyerang, Defender yang berfungsi sebagai pertahanan guild, Strategist yang berfungsi sebagai pengatur strategi untuk peperangan dan dapat mengendalikan anomali pada arena dengan menggunakan kartu sihir yang di dapat pada awal permainan dan dari kotak harta, Treasure hunter yang berfungsi sebagai pencari kotak harta dan King yang berfungsi sebagai inti dari setiap tim."
Suasana hening sesaat sebelum akhirnya Lucy mengeluarkan suaranya
"Ini .. kita akan mengikuti ini?" Tanya Lucy
"... Para peserta hanya diberikan seragam kulit, 5 kartu sihir, dan lacrima sebagai alat komunikasi kepada master setiap malam. Para peserta harus mendapatkan segala peralatan dari sumber-sumber yang telah disediakan di dalam kubah permainan" Lanjut Wendy.
Lucy ambruk ke lantai dengan kerasnya lalu cepat-cepat berdiri lagi "Ka-kau yakin!? Hanya itu!? Makanan? Minum?"
"Kita harus mencari nya sendiri.." Jawab Erza
"Mirajane-san.. apa kita akan mengikuti ini?" Tanya Wendy
Sebelum Mirajane bisa mmenjawab, kakek tua berbadan pendek datang dan menjawab rasa penasaran Wendy "Ya. Kita akan mengikuti nya.."
Jawaban Makarov yang cepat dan pasti berhasil membuat kaget kelima perempuan itu
"Lihat bagian bawah nya..." Makarov menunjuk bagian bawah kertas itu yang bertuliskan 'Hadiah : 50.000.000 Jewel' (Mata duitan lu kek. )
Ternyata tujuan Makarov lebih mengagetkan lagi daripada jawabannya. (Iya gua yang nulis juga kaget.)
"Master..." Erza memanggil Makarov dengan suara marah khas nya
"Tenang saja kalian akan baik-baik saja~ " Jawab Makarov
Makarov menyengir lebar sambil mengambil surat undangan itu dari Wendy dan meninggalkan bekas stempel guild di ujung kanan nya, menunjukkan bahwa ia menyetujui undangan tersebut.
"Sekarang... saat nya mengumumkan kepada seluruhnya." Makarov berdiri tegap dan menuju ke panggung
"Cana.. cubit pipiku.. ini mimpi kan?" Mohon Lucy kepada Cana
Cana dengan keras menampar pipi Lucy, meninggalkan cap tangan di pipinya
"Ap- Apa-apan itu Cana!?" Teriak Lucy sambil memegangi pipinya yang merah membara
"Kau minta tamparan kan?" Tanya Cana sambil menyengir, bau alkohol masih keluar dari mulutnya
"Bu-Bukan!" Jawab Lucy
"Hh-hmm.." Makarov membersihkan suaranya "Fairy Tail !"
Serentak seluruh anggota guild menengok ke arah panggung yang di tempati Makarov
"Kita akan mengikuti kompetisi bernama Guild War dimana kalian akan di uji kemampuan nya dalam pertempuran baik strategi,fisik,sihir, serta keahlian bertahan hidup. Para pihak panitia akan mengirimkan transportasi bagi kalian besok jadi kalian sebaiknya berkemas dari sekarang. Sediakan makanan untuk perjalanan dan jangan bawa apapun selain itu karena tidak akan berguna bagi kalian nanti."
"U-uwaaaah... Ini beneran terjadi..." Keluh Wendy
"Ya.. Sebaiknya kita bersiap." Erza mulai bergerak dan menyeret Natsu dan Gray yang masih terkapar di lantai keluar dari guild
"Bagaimana bisa mereka terkapar disana begitu lama?" Tanya Lucy
"Entah.." Jawab Cana
"Lebih baik kalian mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk besok. Jangan tidur terlalu malam Wendy, Jangan terlalu stress Lucy dan Cana... jangan mabuk sebelum kita tiba disana." Perintah Mira
"BAIK! " Jawab mereka bertiga
"Tapi hati-hati... Karena batas kalian hanya sampai disitu." Kata Makarov sambil pergi ke ruangan pribadi nya di guild
Serentak semua menjadi kacau balau mendengar pernyataan Makarov.
"Batas kami? Apa kami akan kalah disana? Apa yang akan terjadi disana? Bukankah hanya kompetisi yang diadakan para petinggi?" Seluruh pertanyaan itu mengalir di pikiran Lucy
To be Continued
