"kamu kenal park jimin ?"

seorang berperawakan tampan, terduduk di sofa biru lembut dalam sebuah ruangan, "ya," tanpa alasan ia terdiam beberapa saat, "dia mantan kekasihku," lirihnya.

"wow, itu hebat untuk menyembunyikannya selama 4 tahun," ucapnya, "aku yang sekelas saat di sanggar tari saja tidak tahu."

"itu karena kamu yang ketinggalan berita, bahkan dia dan aku sudah dipanggil kepala sekolah karena itu." kim taehyung mengerling ke arah jung hoseok.

"benarkah?"

"nah, tebak apa yang tua bangka itu lakukan? ia memanggil psikiater," kesalnya, "hanya karena aku mengencani cowok, bukan berarti aku gila."

vmin raise

"karena kemarin aku sudah membantu presentasimu, sekarang ceritakan tentang park jimin !"

ia memberi jeda, sementara yang lain menatap penuh binar, "permen kapas."

"hah ?" jung hoseok mengerutkan dahinya tak mengerti.

"lembut dan manis."

ah, sejak kapan aku menjadi begitu merindukannya?

mungkin sejak dulu.

vmin raise

"ayolah, katakan padaku bagaimana kamu bisa mengencani park jimin !" dan sebelum taehyung menolak, hoseok melanjutkan, "atau kamu aku pecat sekarang juga."

"kenapa kamu malah mengancamku?" kesalnya, "aku hanya menciumnya di toilet, kemudian segalanya berjalan hingga menjadi sebuah ikatan."

jung hoseok mendorong bahu taehyung main-main, "toilet? tidak elit sekali."

kim taehyung mendengus, "katakanlah atap terlalu mainstream."

"terserah lah," lalu jung hoseok melajutkan, "dimana tempat kencan pertama kalian ?"

"untuk apa kamu menanyakan itu?" tanya kim taehyung sembari mengernyitkan dahi.

"jawab saja, atau kamu aku pecat—"

"aku bersumpah akan melakban bibirmu kalau kamu tidak berhenti mengancamku."

"aku bersumpah akan memecatmu kalau kamu mengancamku lagi," timpal jung hoseok santai, dan kim taehyung berdecak kesal.

"umh, di toilet."

kim taehyung tertawa miris.

karena toilet adalah tempat dimana aku selalu bisa menemukanmu…,

karena toilet adalah tempat dimana kamu memperlihatkan dirimu yang lemah padaku.

vmin raise

"bagaimana ini ?!" jung hoseok menggoncang bahu kim taehyung.

yang lebih muda mengerang tidak suka, "hentikan kuda sialan !" makinya, dan jung hoseok segera berhenti.

"aku tidak pernah memakimu saat kamu bersikap tidak sopan pada aku yang lebih tua dan pada aku yang faktanya adalah atasanmu, tapi kamu memakiku semudah bernafas," jung hoseok memberikan tatapan meyedihkan yang berhasil membuat kim taehyung berjengit.

"oke maafkan aku jung hoseok sajangnim," balas kim taehyung dengan nada yang menjengkelkan.

"tidak apa-apa, sebenarnya aku hanya bercanda," ringisnya, "sepertinya aku telah menjadi gay sejak tertarik pada park jimin, beberapa menit yang lalu," berikan tepuk tangan pada jung hoseok.

kim taehyung tersenyum tipis, sepercik kilat kesedihan muncul di maniknya yang terang.

dia adalah orang yang membuatku menjadi gay juga.

vmin raise

"kutebak kamu sudah kehilangan kontak dengan park jimin."

kim taehyung tersenyum kecut, "sudah putus bukan berarti tidak ngobrol, aku masih sering bertemu dan bicara dengannya."

"dimana kamu sering bertemu park jimin ?"

"di tempat kerjanya," secepat kecepatan cahaya, raut kim taehyung menjadi gelap, "di rumah sakit seoul."

vmin raise

"karena dia adalah mantanmu, boleh aku memilikinya?"

tidak, tentu saja tidak boleh, "ya."

vmin raise

pada akhirnya park jimin menutup matanya perlahan. menikmati bagaimana tubuhnya dibawa terbang oleh cahaya yang amat terang.

vmin raise

dan kim taehyung menangis keras di depan jung hoseok.

vmin raise

alasan mengapa kita berakhir, adalah karena kamu memintaku untuk melepaskanmu.

"jantungku semakin lemah, dan satu minggu kedepan aku harus menjalani operasi pencangkokan jantung."

park jimin-ku, bekerja keras di atas bangsal rumah sakit hanya untuk kembali bernafas.

tuhan, kumohon kabulkan semua permintaan park jimin.

vmin raise

alasan mengapa kita berakhir, adalah karena aku tidak ingin kamu terjebak padaku untuk kemudian terjatuh kedalam bayang-bayangku.

kim taehyung-ku, ingatlah aku sebagai masa lalumu, simpanlah ingatanmu tentangku di sudut hatimu.

tuhan, bahagiakan kim taehyung dan ambilah nyawaku.

vmin raise

kim taehyung menikah di kemudian hari, dan di rumahnya yang besar, pada salah satu ruangan, di setiap sisi dipenuhi foto park jimin.

"ayah, siapa park jimin ?"

dan jawabannya selalu sama, "permen kapas-ku yang manis."

end