Monitor Perasa
Disclaimer : Doraemon milik Fujiko
Katekyo Hitman Reborn milik Akira Amano
Teng nong teng nong teng
Bel sekolah berbunyi. Puluhan siswa sekolah dasar sudah bersiap-siap pulang sementara bocah lelaki yang berkacamata besar dan berkaos kuning masih sibuk mengupil sambil berdiri di depan kelas. Lalu ia menguap karena seharian ia jemu akan pemandangan di sekitarnya. Belum lagi omelan Pak Guru karena ia terlambat atau lupa mengerjakan PR. Karena sudah terbiasa berada di sana, ia tak terlalu khawatir ataupun malu. Malah ia berniat untuk meminjam invisible chair dari seseorang yang ia percaya.
"Nobita-san, kau mau berdiri seharian di depan kelas? Apa perlu bapak tambah lagi hukumannya?", omel Pak Guru langsung di telinga Nobita. Seketika itu juga telinganya berdengung ibarat ambulan. Melihat wajah Pak Guru membuat Nobita bergidik ngeri. Pasti bakal ada kunjungan yang tidak menyenangkan, batinnya.
"I-iiyaa Pak! Saya masuk Pak!"
Lalu ia pun masuk kelas dan melayangkan pandangan ke arah gadis berponi dengan dikuncir mirip ekor kelinci. Ia tersenyum lebar ketika yang dipandangnya tersenyum manis. Aiih, rasanya mau terbang saja! Tapi kedua mata Nobita masih ingin melihat pemandangan lain. Ia mengalihkan pandangannya ke arah bocah bertubuh gempal, berkulit hitam yang tersenyum menyerigai. Ditambah bocah pendek di sebelahnya dengan wajah mirip rubah. Mereka mirip seperti dua cecunguk yang siap menerkam.
Nobita-kun kita ketemuan di lapangan!, kurang lebih mereka mengancam seperti itu. Gawat!
"Nobita-san besok bapak akan datang ke rumahmu untuk memberitahukan perkembangan belajarmu yang terus melempem.", ujar Pak Guru yang menyadarkan Nobita dan langsung disambut dengan ejek tawa murid-murid lainnya. Nobita bete juga diperlakukan seperti itu, tapi ia mengiyakan saja sambil menundukkan kepala.
Benar kan? Huh, andai saja aku bisa sepintar Dekisugi!, umpatnya dalam hati.
Tak lama mereka pulang. Nobita yang masih kesal memilih pulang sendiri dan ia memilih cepat pulang karena bakal ada dua ekor karnivora yang siap memangsa. Seharian berdiri di depan kelas membuat kaki Nobita pegal. Belum lagi omelan Ibu dan robot kucing yang membuatnya ingin cepat-cepat tidur siang!
"Andai aku bisa sepintar Dekisugi, bisa olahraga, bisa melakukan apa saja, dan diidolakan cewek-cewek!", keluh Nobita. Oh iya harapan yang diidolakan cewek-cewek,dikatakan Nobita dengan ekspresi mupeng dan tersenyum geli. Wajar juga sih dia kan laki-laki meskipun payah dan malas.
"Nobita-kun! Nobita-kun!", panggil seseorang dengan suara merdu. Nobita langsung berbalik dan mendapati gadis yang ia pandang tadi dengan tatapan meleleh. Aish, ia tampak sangat cantik jika dilihat dari dekat. Tentu saja ia tak lain adalah calon istri Nobita di masa depan nanti, Shizuka Minamoto. Langsung saja perasaan menyesal juga ikut timbul dalam hatinya. Kok aku tega mikirin cewek lain sedangkan Shizuka baik banget sama aku. Maklum masih murid sekolah dasar, Nobita masih rada-rada polos.
"Nobita-kun mau main di rumahku? Aku punya game baru lho! Ajak juga Doraemon ya...", ujar Shizuka manis. Langsung saja Nobita mengamini.
"Iya... iya... game apa Shizuka? Aku siap menemanimu kapan saja dan dimana saja!"
"Nggak kok kita hanya main di rumahku Nobita-kun. Oh iya aku duluan ya Nobita!", ujar Shizuka sembari melambaikan tangannya ketika mereka tiba di persimpangan jalan. Nobita tersenyum geli dan mesem-mesem nggak jelas.
"Daaah, bidadariku..."
Dan... bwooooosh... Nobita langsung ngebut menuju rumah. Ini demi Shizuka!
oo0oo
Sesampainya di rumah, ia terlihat setenang mungkin agar tak ada yang menyadari kedatangannya. Masalahnya jika Ibu tahu, dan tau-taunya langsung mendadak menyuruh Nobita nyabutin rumput, ngerjain PR atau ke pasar berbelanja. Dan yang paling malasnya lagi ketika berbelanja ketemu Giant dan Suneo, kedua bocah yang sudah dipaparkan tadi. Giant yang bertubuh gempal bisa membuatnya seperti mochi dan Suneo sebagai penghasut bisa membuat Nobita babak belur habis-habisan. Belum lagi jika ia dipermalukan di depan teman-temannya karena mudah terjebak dalam jebakan betmen.
Kembali lagi ke Nobita, ia mengendap-ngendap masuk ke dalam kamar untuk menaruh tasnya. Doraemon lagi membaca komik sembari tertawa. (Adegan ini diambil dari komik Doraemon volume 37 berjudul monitor perasa)
Menyadari Nobita sudah pulang dan mau pergi lagi ia pun bertanya, "Mau ke mana Nobita-kun?"
Nobita yang tadinya mau langsung cabut, terpaksa harus ngeles, dengan gaya cuek.
"Ah nggak begitu penting. Cuma janji biasa."
Doraemon agak sangsi. Hmmm... kok mencurigakan.
"Pergi dulu yaaaaaaa!", ujar Nobita setengah berlari. Ia tidak menyadari bahwa Doraemon melempar sesuatu dan menempel di tubuhnya. Yang penting kan ngapel di rumah Shizuka!
oo0oo
Di rumah Shizuka dengan terengah-engah namun tetap ceria. Nobita sudah ditunggu Shizuka di depan rumahnya.
"Maaf aku terlambat!", seru Nobita gembira.
"Lho, Nobita kok sendiri? Mana Doraemon?", tanya Shizuka bingung.
Nobita terpaksa harus berbohong lagi,kan nggak seru kalau ada Doraemon. Pengennya sih berduaan saja sama Shizuka biar semakin seru dan romantis.
"Kata Doraemon , dia sedang sibuk sekarang.", bualnya.
"Yaaah... ". Timbul perasaan agak kecewa di hati Shizuka. "Apa boleh buat", katanya lagi.
Akhirnya mereka berdua bermain game, membaca komik, makan snack, dan ada sesi curhat juga! -hehehe sebenarnya untuk yang satu itu nggak ada sih-. Tapi keseruan itu harus berakhir dengan panggilan telepon. Hanya dengan panggilan telepon dari Ibu, Nobita yang tadinya berniat mau bermain game lagi langsung pulang secepatnya. Awan badai akan segera pecah jika ia masih ngeles juga. Kok Ibu tau aku ada di rumah Shizuka?, ia masih bertanya-tanya di sepenjang perjalanan.
Pulangnya, yah sudah nasib kalau harus dimarahi.
"CEPAT KERJAKAN PR-NYAAA!"
Nobita masuk ke kamar dengan pandangan lesu sementara Doraemon tengah bersedekap menggunakan topi antik.
"Gimana, senang?", tanyanya membuat kesal. Tentu saja Nobita berkilah atas kunjungannya ke rumah Shizuka yang sengaja tidak mengajak Doraemon.
"Tentu saja tidak menyenangkan!", ujarnya kecut.
Doraemon tersenyum lebar, "Komik... Snack... Game... Enaknyaaaa"
"Kok tau?"
Dan pada detik-detik ini biasanya ada BGM (Background Music) ketika Doraemon mengeluarkan benda dari kantong ajaib miliknya. Jreng jreng jreeng!
"Monitor Perasa!"
Wuah! Nobita langsung tertarik dengan benda ajaib itu! Siapa tau ia bisa menggunakannya untuk bersenang-senang dan uji kreatifitas!
"Coba kamu pegang di belakang lehermu.", ujar Doraemon senang. Eeh, iya ada yang menempel. Bendanya kecil sekali seperti telur semut tapi tidak gampang lepas ketika menempel di kulit.
"Itu antena pengirimnya. Kalau kamu melihat, mendengar, memegang dan merasa dan lain-lain maka semuanya akan dikirim ke monitor melalui antena ini! Jadi aku bisa melihat, mendengar, memegang dan merasa dan lain-lainnya sama seperti yang kamu rasakan.", ujar Doraemon panjang lebar.
Nobita masih nggak paham, Doraemon akhirnya memilih lewat jalur praktek. Yare yare, tak apalah yang penting aku bisa berbagi kebahagiaan dengan Nobita!
"Coba kamu pakai topinya aku pakai pemancarnya!",ujar Doraemon lagi.
Oi, apa yang terlihat! Nobita melihat lorong, dan seolah-olah ia menuruni tangga padahal ia sendiri tengah di kamar! Lalu ia bisa melihat Doraemon menuju dapur dan membuka lemari! Ada kue! Manisnya! Mulut Nobita terasa manis dan dipenuhi rasa creamy dan sedikit asam dari buah stoberi. Pokoknya alat ini super duper keren dari alat-alat Doraemon yang lainnya!
"Jumlah antena pemancarnya ada satu lusin dan ada dua belas tombol di topi ini.", ujar Doraemon sesampainya di kamar. Nobita girang tak kepalang! Ia ingin bisa menggunakan alat itu sepuasnya!
"Tapi alat ini sulit jadi kita pakai seperlunya saja...", ujar Doraemon yang membuat Nobita kecewa sembari membereskan antena-antena pemancar. Sebelum ia memasukkannya ke dalam kantong ajaib, tiba-tiba muncul Ibu di ambang pintu dengan murka.
"SIAPA YANG MAKAN KUE UNTUK TAMU!"
Kontan saja Doraemon langsung ngibrit keluar untuk membeli kue lagi dan membiarkan alat-alatnya berserakan begitu saja. Kesempatan emas bagi Nobita! Ia langsung menyebarkan antena-antena itu kemana saja tetapi pertama-tama ia menyebarkannya ke orang yang ia kenal cukup dekat.
oo00oo
"Shizuka, Giant, Suneo, Dekisugi, Kidori, Oono, Hikaru, Kagimaru, Tanaka, Himuro, dan Sunetsugu", hitung Nobita sembari melihat satu antena pemancar yang sudah mulai kesepian. Di perjalanan pulang ia melihat sekumpulan anak remaja yang umurnya terpaut agak jauh darinya. Sepertinya mereka habis diuber sesuatu. Usil saja Nobita melempar antena pemancar tersebut ke salah satu dari mereka. Lalu dengan cuek ia melenggang pulang begitu saja tanpa memikirkan konsekuensi atas perbuatan yang ia lakukan.
Ketika Nobita sudah berlalu, salah seorang anak diantara mereka yang agak pendek berambut laksana api unggun berwarna coklat hazelnut, menyadari ada yang menempel di tubuhnya. Ia mencoba meraba-raba tetapi tak ada. Tapi rasanya ada yang menempel dan membuatnya tidak tenang.
"Ada apa Jyuuudaime? Mau kugarukin sini? Apa Jyuudaime kegatalan?", sahut laki-laki berambut abu-abu dengan gaya cool tapi agak ambisius. Omongannya agak ambigu jadi orang yang tadi kegatalan tadi tersenyum tersipu-sipu. Sementara yang lainnya tertawa rendah melihat aksi mereka.
"Nggak apa-apa Gokudera-kun. Aku nggak apa-apa."
Doraemon pulang dengan wajah kesal ketika mendapati Nobita tengah asyik menikmati fitur dari monitor perasa. Apalagi dengan posisi sedang mengelus-ngelus dada dengan lidah terjulur dan wajah bak kepiting rebus. Wah ini nggak beres!, umpatnya kesal.
Nobita Nobi menikmati harinya dengan penuh kebahagiaan meskipun ia terlihat merana. Pusing sekali Doraemon memikirkannya.
-Bersambung-
Omake :
Doraemon : Nobita-kun kamu emang lagi ngapain ngelus-ngelus dada begitu
Nobita : Hehehe *senyum nista* rahasia dooong Doraemon :p
Doraemon : Oiya minnasan nanti chapter selanjutnya opening oleh keluarga vongola... jadi kami istirahat sebentar dulu yak :D
Nobita : Heh.., Doraemon kita juga muncul! Tapi dikit2 hehehe...
Author : Udah kalian cukup ngegajenyaaaaaa *bawa kampak*
Doraemon : Pintu kemana saja! Nobita-kun kita kudu cabuuuuut!
Author : Yosh, jangan di flame yaa kawan-kawan makasih yang sudah membaca, memfav dan mereview :D
Oiya salam kenal juga saya pengguna baru heheh :D
