Seluruh kota
Merupakan tempat bermain yang asyik
Oh senangnya
Aku senang sekali

Kalau begini, aku pun jadi sibuk
Berusaha mengejar-ngejar dia
Matahari menyinari semua perasaan cinta
Tapi mengapa hanya aku yang dimarahi

Di musim panas
Merupakan hari bermain gembira
Kim Jaejoong terkena flu
Pilek tiada henti-hentinya
Jung Yunho tidur dan tak ada yang berani ganggu dia
Oh sibuknya, Changmin sibuk sekali...

Bloody Evil From Heaven

Proudly Present

Crayon Changmin

Disclaimer

Manga Crayon Shincan by Yoshito Usui

.: Chapter Pertama :.

~"Hari Pertama Masuk TK Setelah Liburan"~

Cast : Member DBSK(TVXQ+JYJ) and others

Pair : Yunjae, Yoosu, Homin(Junho-Changmin) atau Minho(Changmin-Junho) and others

WARNING : Fanfic ini dibuat hanya untuk hiburan semata, bukan bermaksud membuat SARA ataupun FANWAR, Typo yang sampai sekarang belum jinak, bahasa yang tidak baku, mengandung M-Preg, author sarap serta penistaan chara :3 #ditendang

Happy Reading


Sang mentari mulai bangun dari peraduannya. Bias sinarnya membuat embun tampak bersinar keemasan. Burung-burung pun seolah tak mau kalah, mereka bercicit meramaikan pagi yang indah ini. Ah, sungguh pagi yang damai. Namun hal itu tidak berlangsung lama ketika sebuah teriakan terdengar dari sebuah rumah mungil yang berada di pinggiran Kota Seoul yang sukses menghancurkan image pagi yang damai ini.

"CHANGMIINN!"

Terlihat seorang laki-laki dengan wajah yang terbilang cantik berusia dipertengahan tiga puluhan tengah membangunkan sesosok bocah laki-laki yang masih setia bergelung dibawah selimutnya. Namun sepertinya perbuatannya tidak membuahkan hasil, terbukti bocah laki-laki tadi malah mengeratkan tubuhnya dengan selimut tatkala mendengar teriakan sang ibu. Tunggu dulu! Ibu? Bukankah yang membangunkan bocah tadi seorang laki-laki? Tidak perlu heran mengingat warning diatas sudah terpampang jelas bahwa cerita ini mengandung unsur Male-Pregnancy.

Kim-Jung Jaejoong mendecak , 'Anak dan ayah sama sama, susah dibangunkan' batinnya kesal. Dia lalu menyampirkan selimut yang membungkus bocah tadi dan mengangkat bocah yang berstatus sebagai anaknya yang telah dilahirkannya enam tahun lalu itu ke dalam gendongannya menuju ke kamar mandi. Setelah tadi mengurusi segala keperluan suaminya-Jung Yunho sampai suaminya itu berangkat ke kantor, sekarang Jaejoong tinggal mempersiapkan keperluan anaknya sebelum bocah itu berangkat sekolah. Sembari menunggu bathup penuh, Jaejoong mulai melepas piyama dan celana Changmin. Bocah itu hanya bergumam kecil namun tetap menutup matanya, enggan untuk bangun.

Setelah dirasa air dalam bathup sudah cukup, Jaejoong menutup keran dan bersiap memandikan anaknya. Dia memposisikan kedua tangannya pada ketiak Changmin dan mengangkat bocah itu lalu mencelupkanya kedalam bathup.

Celup-celup.

Gosok-gosok.

Putar-putar.

Yak, dua menit dan Jaejoong sudah selesai memandikan Changmin dengan cara 'teh celup'. Laki-laki yang katanya menyandang gelar uke tersensasional sekomplek perumahan itu menggeram ketika melihat anak semata wayangnya itu masih memejamkan matanya. Ck, padahal susah diguyur air dingin masih tetap tidur juga!

Sekali-lagi Jaejoong mengangkat Changmin kembali ke kamar bocah itu lalu mengelap tubuh dan rambut Changmin dengan handuk, setelahnya ia memakaikan bocah itu dengan seragam sekolahnya. Sebuah kemeja putih yang dibalut dengan rompi kotak-kotak berwarna hijau dan tak lupa sebuah dasi kupu-kupu berwarna hitam serta celana pendek selutut yang berwarna senada dengan rompinya.

Suara peluit nyaring yang berasal dari dapur mengagetkan Jeajoong. Sial! Dia lupa kalau tadi dia sedang merebus air dengan ketel berpeluit. Buru-buru Jaejoong menggendong Changmin dan mendudukkan bocah itu di kursi menghadap meja makan lalu mematikan kompor. Seporsi makanan telah tersedia didepan Changmin. Sepertinya Jaejoong sudah mempersiapkannya sebelum ia membangunkan Changmin.

"Minnie, kau sarapan dulu, oke? Umma mau membuat bekal makan siang untukmu nanti disekolah."

Meski masih memejamkan matanya, bocah itu menganggukan kepalanya pelan. Changmin lalu memegang sendok dan mulai memakan sarapannya membuat Jaejoong terperangah. 'Hebat sekali dia bisa makan sambil tidur, atau tidur sambil makan? Ck, bukan saatnya untuk kagum Jae' batinnya. Jejoong melirik jam dinding 'Omo, sudah ja segini' Hari ini adalah hari pertama Changmin kembali ke TK setelah menghabiskan liburan musim panas dan Jaejoong tidak ingin anaknya itu terlambat masuk sekolah. Dia lalu mempercepat memasukan nasi dan lauk ke kotak bekal dan melihat Changmin yang sudah menghabiskan sarapannya. Bocah itu bersandar pada kursi sambil menepuk-nepuk perutnya pelan dan dia masih dalam keadaan tidur. Aish…

.

.

.

Jaejoong mengeluarkan sebuah sepeda tua yang terparkir manis disamping mobilnya dari garasi. Ia memang memiliki mobil namun Jaejoong dan suaminya-Jung Yunho sepakat untuk berhemat, jadi mobil itu hanya digunakan ketika keadaan mendesak saja. Oleh karena itu Jaejoong mengantar Changmin ke TK-nya menggunakan sepeda tuanya sedangkan suaminya sendiri berangkat ke kantor dengan kendaraan umum. Jaejoong sudah bersiap mengayuh sepedanya berniat ngebut namun dia merasakan tarikan bajunya dari belakang, membuatnya menoleh kearah Changmin di boncengan belakang. Rupanya anaknya sudah bangun.

"Ada apa, Minnie-ah?" Dilihatnya anaknya yang menguap sambil sesekali mengucek matanya.

"Minnie mau pipis."

.

.

.

Kembali, Jaejoong tengah bersiap mengayuh sepedanya namun sebuah tarikan bajunya dari belakang lagi-lagi menggagalkan niatnya.

"Ada apa lagi, Minnie-ah?" ujarnya setengah jengkel.

"Minnie mau buang air besar, umma."

Jaejoong melototi anaknya , "Kenapa tidak sekalian tadi?"

"Kan tadi belum terasa umma, sekarang baru terasa ingin buang airnya." Jawab bocah itu dengan muka polos.

"Aish… kau ini!"

"Eukyang…kyang….'

Dan saat itulah Jaejoong melihat tetangganya Kim-Park Junsu sekaligus rivalnya dalam memperebutkan gelar 'uke ter-hot' sekomplek perumahan itu tertawa mengejek ke arahnya. Sepertinya Junsu juga mau mengantar anaknya, Kim-Park Junho ke sekolah, bedanya kalau Jaejoong mengantar Changmin dengan sepeda sedangkan Junsu mengantar Junho dengan motor matic. Junsu lalu menghentikan motornya di depan Jaemin.

"Lihat siapa yang sedang bertengkar Junho-ya, eukyang…" ujar laki-laki berparas imut itu kepada anaknya. "Kita berdua memang pasangan ibu dan anak paling kompak Junho-ya," lanjutnya.

"Ne, paling kompak. Sama-sama bodoh maksudnya hihihi…" Jaejoong terkikik mendengar ucapannya sendiri.

"Yah! Apa katamu tadi!" Dan selanjutnya terdengar ocehan a la ibu-ibu.

"Selamat pagi Minnie~" sapa Junho kepada Changmin sambil mengedipkan sebelah matanya. Bukan rahasia besar lagi kalau Kim-Park Junho naksir dengan Changmin. Dengan berbekal bakat merayu yang diturunkan dari sang ayah-Park Yoochun, Junho berniat menjadikan bocah evil itu sebagai ukenya. Namun karena ke-pabo-annya yang diwariskan dari sang umma, ia selalu bisa dikelabuhi oleh kelicikan Changmin.

Dan Changmin, tentu saja dia menolak dijadikan target uke oleh Junho karena menurutnya, ia adalah seorang super seme! Ingat seme yang memiliki harga diri yang tinggi jadi dia tidak mau diper-uke oleh siapapun. Dan melihat wajah Junho di pagi hari sukses membuat perut Changmin semakin mulas.

.

.

.

Jaejoong mengayuh sepedanya dengan kencang. Terima kasih untuk tetangganya yang telah membuat emosinya naik dan memacu adrenalinnya. Dia lalu membelokkan sepedanya di persimpangan disamping TK Changmin. Ah, akhirnya sampai juga Jaejoong di TK Cassiopeia, tempat anaknya menggali ilmu itu.

Demi apapun! Jaejoong ingin sekali tertawa terbahak-bahak melihat tetangganya yang menyebalkan itu saat ini sedang menampilkan raut frustasi dicampur bengong didepan gerbang TK Cassiopeia.

Jaejoong lalu menuntun sepedanya mendekati kedua orang yang sedang bengong itu. Dia lalu menepuk bahu Junho lalu bertanya pada bocah itu, "Kenapa kau dan umma-mu berwajah seperti itu, Junho-ah?"

"Oh, bibi calon mertua. Selamat pagi." Jaejoong memutar matanya mendengar sapaan bocah itu. "Umma membaca kertas ini lalu berwajah seperti itu." ujarnya seraya mengambil kertas yang masih dipegang Junsu. "Tadi kertas itu tertempel digerbang, bibi calon mertua," lanjutnya. Jaejoong mengambil kertas yang disodorkan Junho dan mengernyit melihat tulisan di kertas itu.

Pengumuman

Karena beberapa ruangan kelas masih dalam tahap renovasi dan agar tidak mengganggu proses belajar siswa maka kepala sekolah memutuskan bahwa liburan sekolah diperpanjang sampai minggu depan. Terima kasih.

JDEER.

Hari ini masih libur sampai minggu depan? Jadi usahanya sedari pagi tadi percuma? Membangunkan Changmin, memandikannya, membuatkan sarapan dan bekal, menggendongnya kesana-kemari karena Changmin masih dalam keadaan terlelap, mengayuh sepedanya sampai kemari dengan susah payah. Itu semua sia-sia karena liburan diperpanjang?

"Oh ya, kemarin Kepala Sekolah menelpon katanya hari ini libur sampai minggu depan. Jadi karena ruang kelasnya sedang direnovasi ya." Changmin yang juga membaca kertas itu manggut-manggut sok paham, padahal dia tidak mengerti istilah renovasi itu apa.

"Kenapa tidak bilang umma kalau Kepala Sekolah menelpon, Minnie?" ujar Jaejoong gemas pada anaknya.

"Minnie lupa umma." jawabnya dengan wajah tanpa dosa.

"Aish kau ini!"

Dan setelahnya, Jaejoong pun menyusul Junsu menampakan raut frustasi plus bengong meratapi paginya yang sial.

.

.

.

TBC


Bloody's Note: Fanfic yang kujanjikan dari tahun lalu dan baru sempat dibuat tadi secara SKN(Sistem Ketik Ngebut) jadi maaf kalau banyak typo atau miss-typo. Terima kasih telah menyempatkan waktu membaca fanfic saya, sampai berjumpa lagi di lain kesempatan.

Oh ya, temen-temen ada yang mau jadi cast sebagai teman Changmin dan Junho di TK? Kalau mau ya berati harus sip-siap saya nistakan di cerita ini khu...khu... *ditabok* Kalau gak ada ya saya mau pake member BIGBANG atau SuJu.

Regards,

Bloody Evil From Heaven

─ 29 Juli 2013 ─