Warning : SyaoSaku. Fluff? Drabbles. OOC? Typo? Abal-abal. AU. Based on real-story. Setting SMA. SyaoSaku masih sahabat.
Disclaimer : Cardcaptor Sakura belongs to CLAMP.
A/N Ingat. Ultah Sakura itu 1 April. Sedangkan, ultah Tomoyo itu 3 September.
Sedangkan di kehidupan nyata, 5 September & 26 September. Jadi maaf jika rentang waktunya kelewat panjang.
Enjoy!
.
.
Present
.
Tanggal 1 April. Hari di mana kita dapat mengerjai orang tanpa dimarahi. Tapi ... Pada hari itu juga ada peringatan kelahiran seseorang ...
"Ohayou, minna!" Seorang gadis dengan rambut berwarna cokelat karamelnya memasuki ruang kelas dengan wajah berseri-seri.
Beberapa anak kelasnya membalas salamnya, dengan segera gadis yang sebenarnya berulang tahun pada hari ini segera pergi menuju tempat duduknya.
"A-ah. O-otanjoubi omedeto, Sakura," seorang pemuda berambut hazelnut yang duduk di belakangnya segera memberikan sebuah bungkusan hadiah padanya.
"Ah~ Arigatou, Syaoran-kun!" Girang Sakura, "Bolehkah kubuka sekarang?" Tanya si penerima. Li Syaoran (nama pemuda itu) hanya mengangguk dengan wajah agak memerah.
Dengan perlahan, Sakura melanjutkan kegiatan membuka bingkisan itu secara perlahan-lahan dan, "Wah~ Sebuah kalung & cincin... Indah sekali..." Gumam Sakura sambil mengangkat kedua hadiah tersebut.
"Apa kau menyukainya?" Tanya Syaoran hati-hati. Gadis bermanik emerald itu segera menggelengkan kepalanya, "Syukurlah kau menyukainya," teman masa kecil Sakura itu langsung tersenyum lembut.
Sakura tersenyum lagi.
Syaoran makin salah tingkah.
"Hontou ni arigatou, Syaoran-kun!" Ucap Sakura sekali lagi.
Sakura yang amat sangat tidak peka dengan wajah merah pemuda di depannya itu, tetap menebar pesona kecantikannya, hingga datanglah penyelamat, "Sakura-chan, otanjoubi omedeto," Tomoyo Daidouji, selaku sahabat Sakura muncul di antara mereka dengan sebuah kotak hadiah.
"Tomoyo-chan! Kau mengejutkanku!" Keluh anak bungsu Kinomoto itu.
"Hehe, maafkan aku. Ini hadiah dariku!" Dengan cepat gadis berambut violet itu memberikan kotak tersebut kepada Sakura dan mengeluarkan sesuatu ...
"Aku ingin merekam semua gerak-gerik Sakura-chan hari ini! Karena hari ini merupakan hari spesial untuk Sakura-chan!" Sesuatu itu ternyata alat perekam video.
"Hoeeeee?!"
Syaoran hanya memijat jidatnya sambil geleng-geleng, temannya ini memang tidak pernah berubah.
.
.
Angin musim gugur akhirnya muncul dan jam sudah menunjukkan waktunya untuk pulang bagi para siswa Seijo.
Di sinilah, mereka, trio sahabat itu berjalan pulang beriringan. Mengeluarkan beberapa canda tawa, celetuk-celetukan, dan lain-lain.
"Ah, sebentar lagi kita harus berpisah ..." Lirih gadis yang suka menjahit itu saat melihat pertigaan jalan di depannya, "Kalau begitu, sampai nanti, Sakura-chan, Syaoran-kun," seru Tomoyo sambil melambaikan tangannya. Sakura dan Syaoran membalas lambaian tangannya.
Sakura melihat sosok Tomoyo yang semakin menjauh dan menghilang di ujung jalan itu, "Ah ... Tak terasa sudah musim gugur ya!" Serunya girang. Syaoran hanya mengiyakan, "Berarti ... Sebentar lagi ulang tahun Tomoyo-chan!" Pekik Sakura sambil menghadap Syaoran. Lalu, ia pun berhenti berjalan.
"Ah, ya. Lalu ... Kenapa kau berhenti berjalan, Sakura?" Balas Syaoran. Mata ambernya menatap mata emerald milik Sakura.
"Mmm ... Aku belum menyiapkan hadiah untuk Tomoyo-chan ..." Jawab Sakura agak lemas. Batin Syaoran juga menyetujuinya. Dia juga belum menyiapkan hadiah untuk gadis berambut violet itu.
Keheningan menyelimuti mereka berdua.
"Syaoran-kun ... Menurutmu hadiah apa yang bagus untuk Tomoyo-chan?" Tanya Sakura balik.
"Hmmm ..." Syaoran meletakkan tangannya di dagu, berpikir, "Tidak mungkin aku akan membelikan kalung dan cincin ... Aku seperti ingin melamarnya ..." Gumam Syaoran tanpa sadar.
Kemudian hening.
"Syaoran-kun?" Panggil Sakura.
Pemuda yang berasal dari Hong Kong itu segera tersadar akan ucapan (bunuh dirinya(?)) sendiri, "A-AKU PULANG DULU!" Pekik Syaoran dengan wajah memerah lalu meninggalkan Sakura yang kebingungan.
"Syaoran-kun, sakit ya ...? Wajahnya merah sekali tadi ... Padahal, aku ingin bertanya, kalau membelikan boneka akankah bagus ... Hmmm ..." Sakura tenggelam dalam pikirannya lagi, lalu, melanjutkan perjalanan pulangnya.
Sementara di jalan yang lain,
"Aku bodoh sekaliiii!" Syaoran mengacak-acak rambut hazelnutnya itu sepanjang pelariannya menuju apartemen tempat tinggalnya.
Jadi, sebenarnya, di balik pemberian hadiahnya untuk Sakura yaitu merupakan latihan untuk melamar.
.
.
A/N : Apaan ini~ Pfft-_- Kode yang terlalu kelihatan. OTP sayaaaaaa :** Kapan bisa melihat anda sekalian lagiiii -_- /slap. Ehem. Mind to RnR? Thank you very much owo
(Edit) : Udah diperpanjang, tapi cuma segini. Memang cuma segini :v *shrug*
