Crabcyber

.

{Sasuke x Sakura, and other chara}

Disclamer : Naruto Masashi Kishimoto

Author : CN Scarlet

Rating :T

Scie-fi, romance

.

[Spesial teruntuk terbentuknya kepanitiaan Best SSavers]

.

31st Century of Konohagakure

Saat seseorang berfikir bahwa teknologi itu hal yang sangat rumit,

Maka dia adalah orang yang paling primitif di jaman ini...

Dalam sebuah ruangan yang terang oleh cahaya lampu LED datar, seluruh siswa Konoha High School (KHS) tengah berkumpul membentuk sebuah majelis bundar. Di setiap tangan mereka terselip sebuah gadget g-glass yang digenggam dengan penuh harap dan harap-harap cemas. tentu karena hari ini adalah hari penentuan hidup dan mati mereka, kelulusan tingkat tiga.

Mungkin di abad ke-21, para guru akan membagikan kertas-kertas yang dilipat khusus pada murid-murid mereka saat memberi tahukan perihal kelulusan. Itu loh, surat yang isinya memberitahukan lulus tidaknya si pelajar itu setelah ujian nasional. Hal yang paling menegangkan serta menggembirakan, saat semuanya membuka benda itu dan menemukan kata "LULUS," bercetak tebal dengan garis bawah ditengahnya. Kebalikannya jika kata itu dicoret, yang artinya siswa tersebut harus mengulang semuanya dari awal. Hal yang paling membuat jantungan selain ditembak oleh aktris/aktor korea yang paling unyhu.

Tapi tidak dengan mereka yang hidup di abad ke-31, dimana benda bernama kertas telah menjadi barang langka dan mahal. Bahkan beredar pula isu di masyarakat abad itu, kertas yang keberadaannya diragukan akan masuk ke museum peradaban dalam waktu dekat. Itu semua karena kemajuan teknologi yang telah mencapai puncak kejayaannya. Sehingga apapun bisa dilakukan melalui gadget g-glass. Sebuah perangkat seluler keluaran paling akhir berukuran 15 cm ke 20 cm dengan ketebalan 0,09 cm yang bisa dipakai untuk berkomunikasi jarak dekat-jauh, seperti ponsel pintar tapi lebih canggih lagi.

Singkatnya, jika kau butuh ponsel tinggal goyangkan tiga kali sampai muncul tuts angka dalam panel sentuhnya. Lalu jika kau butuh buku catatan, tinggal keluarkan pena sensorik tipis dari badannya dan aplikasi writebook pun akan terbuka secara otomatis. Bahkan jika kau butuh komputer untuk presentasi, kau tinggal hubungkan kabel data yang ujung dan ujungnya menyerupai tentakel gurita dari belakang g-glass ke glassboard atau papan tulis kaca, dan benda kaca tanpa perangkat khusus akan berubah menjadi g-glass dalam skala tertentu.

Gadget g-glass sangat digemari di abad ke-31 karena kefleksibelitasannya. Bahkan hampir seluruh orang di negeri Konohagakure memakai perangkat produksi perusahaan Uchiha's Familly ini. Kini banyak programer –baik yang mahir maupun yang amatir, berlomba-lomba untuk membuat perangkat software pendukung yang bisa dipakai di g-glass. Sekolah-sekolah berbasis IT pun semakin menjamur dan diminati di Konoha, KHS salah satunya. Yang terfavorit, malah!

Tapi ilmu teknologi bukan satu-satunya jurusan yang ada di KHS. Ada pula tataboga (memasak dengan metode ilmiah praktis, menggunakan suatu alat yang mengelolah air dan udara menjadi roti gandum), eksak (perhitungan akurat yang 'membakar otak', tapi kebanyakan curang dengan memanfaatkan kalkulator jitu g-glass), dan otomotif (teknik jaringan transfortasi yang mempelajari EC atau angkutan tanpa roda, untuk mengembangkannya dan membuat terobosan terbaru alat transportasi tahap akhir itu). Yah, dan sisanya bercabang-cabang IT.

Kembali fokus pada kerumunan anak tingkat tiga KHS yang sedang tegang-tegangnya, dimana Shimura Sai dan jam digitalnya yang memancarkan detik angka hologram menjadi fokus anak-anak di sana. Terutama gadis bersurai merah jambu dan perjaka dengan model rambut bokong ayam yang duduk bersebelahan paling belakang. Diantara kerumunan itu, hanya mereka berdua 'lah yang lebih fokus pada g-glass daripada jam digital tuan Shimura.

Sasuke Uchiha, salah satu pewaris sah perusahaan Uchiha's Familly yang memproduksi g-glass dan segala perabotan paling mutakhir abad ini, adalah seorang pemuda yang bukan sembarang pemuda. Selain daya tarik dari wajah er.. tampan, rambut melawan gravitasi bumi, dan segala yang membuat dia digilai mayoritas kaum Hawa dimanapun, dia adalah programer muda berbakat yang sangat diagungkan guru jurusan semasa sekolahnya di KHS.

Sedangkan Sakura Haruno, gadis dengan rambut sewarna permen kapas dan mata sewarna apel lokal itu kebalikannya. Meski tidak terlalu cantik tapi dia sangat tidak bisa masuk dalam kategori jelek. Dia juga programer sejurusan dengan pemuda raven itu, tapi dia yang paling payah seangkatannya. Nilainya selalu pas-pasan dalam semua mata pelajaran, itu pun berkat bantuan dari semuanya. Mulai dari internet sampai teman sekelasnya yang ikhlas lillahita'ala memberi contekan pada gadis musim semi itu.

Berbeda dengan Sasuke yang disukai banyak cewek, Sakura merasa tidak begitu populer dikalangan cowok. Tapi anehnya, begitu banyak yang iri sampai benci padanya seakan dia mempunyai segalanya yang mereka inginkan. Terutama kaum sejenisnya. Heran? Sakura Haruno yang merasa paling heran daripada kalian. Dengan semua kekurangan yang telah disebutkan di atas harusnya mereka tak punya alasan untuk itu.

Angka hologram yang keluar dari jam digital kecil milik Shimura Sai tiba-tiba bersuara nyaring saat angka 10 muncul dengan resolusi besar. Semua pasang mata dan telinga semakin fokus ke sana tepat saat angkanya berubah dari 9 ke 8, lalu 7 dan 6. Dan hal itu semakin mendramatisir suasana. Tegang. Beberapa diantaranya sampai menghela nafas dan meneguk ludah susah-susah, serta ekspresi menegangkan lainnya.

5...

Sakura meneguk ludahnya lagi, entah yang keberapa kali.

4...

3...

Sasuke mulai tidak bisa menyembunyikan rasa tegangnya saat keringat sebesar biji jagung gagal panen meluncur dari pelipis porselennya. Tapi sebagai seorang Uchiha, dia tidak boleh kehilangan image cool yang sudah menjadi trade mark –nya.

2...

Naruto, Menma, dan Naruko, tiga orang kembar hasil plantasi bayi tabung 'berhasil' itu mulai memasang wajah nahan boker.

1...

Semua orang menahan nafas tanpa sadar.

Sakura memejamkan kedua mata hijaunya. Begitupun Sasuke dengan onyx indah sekelam malamnya.

Dan...

"PIIP..."

Semuanya langsung mengangkat gadget mereka kompak. Sebuah notifikasi instant message dari pemerintah muncul di masing-masing layar transparan g-glass. Mereka semua langsung membukanya dengan sangat tidak sabaran, dan teriakan-teriakan penuh kebahagiaan pun langsung menggema di ruangan itu.

Sasuke Uchiha, pemuda nyaris sempurna di abad ke-31 itu mengangkat sebelah alisnya. Dia memang belum membuka pesan di g-glass miliknya, tapi yang menjadi kerisauannya bukan itu (ayolah, dia seorang Uchiha. Dan semua tahu kalau Uchiha itu jenius). Melainkan seorang gadis bubble gum disebelahnya yang menampakkan wajah setengah pucat. Tampak tersirat beberapa kekhawatiran di paras manisnya.

"Sakura.." panggil Sasuke. Sebenarnya dia ingin mengucapkan satu kalimat, tapi hanya awalnya saja yang terucap. Sisanya ditelan ke dalam hati. Ada yang mengganjal, entah apa yang membuatnya enggan untuk sekedar mengucapkan kalimat "kau kenapa?" pada gadis itu. Astaga, mungkinkah harga diri dan segala kesombongan Uchiha sudah tertular padanya?

Kalau iya, itu pasti bencana.

Tanpa dia duga, Sakura malah menunduk hingga helaian merah muda itu menutupi separuh wajahnya. Bahunya bergetar. Sasuke yang sempat kaget karena reaksi itu sempat menahan nafas tanpa menghilangkan sifat dinginnya, tepat saat Sakura mengucapkan "Aku takut, Sasuke-kun." dengan nada terguncang.

"Stttt! Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Percayalah!" hibur Sasuke. Untung saja teman-temannya sudah berhamburan keluar sejak beberapa detik yang lalu, dan Sakura yang tengah sangat gemetar di hadapannya masih menunduk. Jadi tidak ada saksi mata yang melihat semburat merah yang tidak dapat ditahan Sasuke pada pipi indahnya ataupun gerakkan aneh nan kaku dari tangannya yang membelai kepala pinky sang gadis. Dia harusnya bersyukur gaya bicaranya yang datar tidak berubah segagap Hinata Hyuuga saat bertemu Naruto. "Nah, ayo kita buka!"

Deg...

Pesan dibuka, attentions of congratulations! Mata emerald Sakura membulat sempurna. Serta merta dia memeluk Sasuke erat. Sebagai ungkapan syukur, dan dia sangat-sangat bahagia.

Mengabaikan sebuah kenyataan, bahwa hal itu menyebabkan lelaki yang dipeluknya memerah luar biasa. Memang Sasuke sudah biasa diperlakukan begini, sejak dari jaman sekolah dasar, saat ia mengenal Sakura Haruno. Namun sayangnya, zaman sudah berbeda. Dia juga bukan bocah kecil yang lucu lagi. Sasuke bocah super tampan sekarang.

.

.

.

.

.

"Hoaaeuuum..." Nara Shikamaru, seorang Analist berusia 18 tahun itu menguap lebar-lebar.

Sebuah pc hollogram di depannya memunculkan satu persatu wajah teman-teman yang seharusnya sekelas dia (mengikuti kelas akselarasi, membuat dirinya lulus lebih dulu sebelum teman- temannya yang lain. Dan Shikamaru masih saja mengucapkan "mendokusai," di hari kelulusannya yang singkat itu.)

"Konbawa minna-san, mau makan ramen?" sahut suara cempreng pemuda pirang, yang masuk melalui headset di telinga Shika. Naruto, online dari Ichiraku ramen. Pemuda Nara itu sudah menduga bahwa kalimat selanjutnya adalah "hati-hati dengan kuah yang berceceran itu, gadgetmu bisa rusak!" dari suara diseberang, paman Ichiraku yang berteriak dibalik kuali besarnya. Disahut "urrusai, jii-chan ttebayoo!" oleh Naruto yang bandel itu, sembari sesekali tersengar seruputan menggairahkan. Dan tak lupa, wajah kembung kempis pemuda pirang itu di layar cahaya.

"Hei, aku lulus loh Shika!" kini gadis berambut pinkish, Sakura. Yang baru tersambung sedetik yang lalu. Latarnya yang abu-abu, dengan poster-poster anime membuat siapapun yang menonton chatt itu berasumsi dia online di kamarnya.

"Ho, kukira kau takkan berhasil Fore-head! Mengingat prestasimu yang jumpalitan itu, hahaha..." kata Ino Yamanaka, latarnya bunga-bunga. So pasti dia online dari toko bunga statisnya. (jaman sudah berubah, sangat sulit menemukan tumbuhan alami di Konoha abad 31 ini)

"Urrusai, Ino-pig!"

"A-anoo..." Hinata sudah tersambung. Online dari kamar juga, disampingnya ada Neji Hyuuga, kakak Hinata yang sedang mengerjakan sesuatu. Maklum, adik-kakak kandung yang sangat akrab dan jarang bertengkar itu memang kadang berbagi kamar untuk melakukan sesuatu jika kamar sendirinya dirasa kurang aman untuk itu. Secara, Hinata kan perempuan. Tidak seperti kamar Neji, kamar milik adiknya sama sekali tidak mempunyai kamera pengintai.

"Hoi Neji-teme, jangan kau apa-apakan calon istriku!" sembur Naruto, terlihat kuah ramennya tersembur dari mulut pemuda kurang meching itu. Terlihat wajah Hinata memerah di layar, para perempuan lain tertawa terbahak. Bahkan Shikamaru Nara pun terkekeh, sweadrop.

"Dia adikku, dan aku tak sudi punya adik ipar se-nyeleneh dirimu!" sahut Neji tak terima.

"Neji, kau tahu kan apa maksudku menyambungkan chatt dengan adikku dan yang lain?" Neji menggendikan bahunya mendengar pertanyaan tidak-untuk-dijawab dari Shikamaru. "Singkatnya, apapun yang kau buat di sana kau tidak boleh menghack ataupun mengacaukan 'acara' kami yang sudah direncanakan ini, mendokusai!"

"Tenanglah Nara, bahkan aku ingin membantu kalian."kata pemuda Hyuuga itu, sembari memperlihatkan sebuah computehead. Sebuah perangkat komputer, yang memungkinkan pemakainya melakukan sesuatu saat tertidur. Biasanya dipakai untuk bermain game online.

"Bagus, kalau ada Neji, semua pasti beres!" sahut Kiba, terlihat dari map tidak terdeteksi. Yang artinya, dia online dari tempat yang jauh.

"Kau online dari mana sih, kiba?" tanya Ino, yang telunjukya berputar-putar. Sedang menelusuri map. Mencari lokasi gps si pencinta anjing itu.

"Amerika. Sampai kepalamu gundulpun takkan ketemu lokasiku! Gyahahaha..." ejeknya diakhiri tawa nista. Memang, negara itu menjungjung tinggi privasi.

"Seperti biasa, Uchiha yang satu itu telat lagi.." keluh Shikamaru, saat men-scrool map dan menemukan Uchiha's Arean dengan beberapa titik merah. "Wow, tidak seperti biasanya pengamanannya lebih ketat!"

"Hn,"

Seluruh perempuan yang hadir dalam chat itu memblushing.

"Seperti biasa, online di kamar mandi. Setidaknya pakai celana, teme!"

"Kau terpesona ya, dobe?" cibir Sasuke dengan seringai seksinya, membuat Naruto menyemburkan ramennya. Jiwa para perempuan tepar, dan jiwa fujoshi Kiba membara.

"Ternyata benar ya kalian itu..."

"Diam kau Kiba! Aku hetero! Suka lawan jenis!" sembur Sasuke. "Dan lagi, aku pakai yukata." Lanjutnya, sembari men-zoom out tampilan kameranya. Menampakan Sasuke Uchiha dengan jubah mandinya yang tertutup, hanya belahan dada indahnya saja yang kelihatan (para gadis mendesah kecewa karenanya). Duduk di atas dudukan kloset. Memang sangat tidak Uchiha.

Tapi itu adalah satu-satunya cara. Pilihan terakhir, yang bisa terlintas di benak jenius Uchiha Sasuke ketika sedang sangat terpepet seperti sekarang. Kau tahu, Shikamaru Nara sudah mengatakannya diatas kalau rumah Sasuke pengamanannya diperketat. Bisa dipastikan, hanya kamar mandi saja yang tidak dipasangi kamera. Lagipula siapa juga yang mau direkam ketika mandi dan buang air? hei, bukan perempuan saja kan yang butuh privasi. Dan lagi, Sasuke masih normal.

"Hei Nara, bisakah kita langsung drive?" dengus Sasuke, sembari mensetting crabcyber di computeheadnya. Semacam pengaturan jaringan yang memungkinkan user mengakses internet ataupun cyberworld tanpa terlacak gps atau perangkat lainnya. Biasanya jaringan akan meminta secret password yang tidak bisa di hack siapapun.

Bahkan Neji Hyuuga, hacker senior yang pekerjaannya membobol cyberbank (tempat penyimpanan, transaksi sejenis , tapi cyberbank nilai tukarnya tidak dipengaruhi dollar) dan membuat para programer dan analis-analis tua disana kelimpungan, tak bisa mengakses cyber selama sebulan setelah mencoba menghacking jaringan yang lebih canggih dari milik FBI itu. Oh, berterimakasihlah pada Shikamaru Nara sang pencipta crabcyber yang membuat virus spacecyber. Virus komputer yang menyerang langsung ke sistem operasi, dibuat dan diprogram khusus bagi para hacker yang mencoba membobol jaringan crabcyber. Tak ada antivirus yang bisa membasminya.

"Chotto... Sasuke-kun, bahkan Shikamaru belum menjelaskan kemana tujuan kita!" seru Sakura di seberang sana. Juga bersiap dengan computehead merah miliknya.

"Aku akan menjelaskannya setelah kita semua login. Percayalah, disini tidak aman sekarang, mendokusai!" dengus Shikamaru, computehead sudah bertengger manis di kepala nanasnya. "Bersiaplah minna-san, kita akan drive dalam tiga menit lagi!"

Ino, Sakura, Sasuke, Neji, Hinata, Naruto, dan Kiba memasang computehead di kepala masing-masing. Kompak, mereka bilang..

"Siap!"

.

.

"Link... Drive... Start!"

.

.

.

.

.

Owari or omake?

.

.

.

a/n:

fic ini apa nggak kepanjangan ya?

hellooowww... ada yang baca nggak sih?!...

(krikk.. krikk.. krikk...)

Iya, iya... kuakui fic ini jauh dari kata sempurna...

Aku pun bukan author idola, aku nggak sepopular mereka... *hikss...*

Tapi aku nggak ngerti kenapa kalian nggak mau ngereview fic imutkyuut milikku ini. Padahal ini asli ngarang loh, nggak ngeplagliat (amitt-amiiiiiiiit tujuh turunan gw ngelakkuin hal nista itu) sebagai seorang –yah kau tahu lah- aku juga pengen dapet review dari readers. So, pliiis ya minna-san, kucurin reviewnya sekarang!

Oh ya, ada yang tahu istilah-istilah IT yang aku aduk dalam fic ini? itu ngarang loh aslinya! Gyahahahahaha...

Salam Manis, Salam Cinta, Salam Bumbu Masakan!..

Sekali lagi, kepada yang telah mampir baca atau yang sekedar mampir terus back, arigatoo dan terima gaji! :D

.

CN Scarlet