Fanfic baru!
Tokoh-tokoh: KUNOICHI OF NARUTO
OOC, gajelas, lebay, aneh.
Selamat membaca!
Jangan lupa review ya.
Peringatan: Mau ngeflame harus LOG-IN.
Kalo ngeflame gak log-in, sama aja PENGECUT. Deal?
Don't like, don't read.
NARUTO
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Judul Fanfic: Melacak Rumah Hantu
~~ introduction ~~
Seorang gadis berumur 13 tahun berambut pirang menuruni mobilnya. Hari ini, ia dan keluarganya pindah dari kota xxx ke kompleks real estate sekitar desa Konohagakure. Mau tau siapa gadis itu? Ikuti terus ceritanya.
"Ino, ayo cepat!" seru seorang ibu.
"Iya iya bu, tunggu dulu..." sahut si gadis itu. Oooh, ternyata si gadis itu bernama Ino Yamanaka. Ino menggeret kopernya menuju villa yang dibangun keluarganya di kompleks real estate itu.
"Eh, Ino! Wah, sudah lama sekali ya kita tidak bertemu!" seru seorang gadis sebaya Ino yang memiliki rambut pink dan mata hijau emerald. Dulu, dia sahabat SD Ino waktu masih di kota xxx. Hem, dia Sakura Haruno.
"Waaaah! Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini!" kata Ino. Mereka berdua pun berpelukan melepas kerinduan.
"Oh iya, Sakura! Mana lagi teman-teman seangkatan kita dan kakak kelas kita yang lain?" tanya Ino.
"Oooh, kita semua sedang bermain di lapangan. Ayo kubantu membereskan barang-barangmu, nanti kuantar ke lapangan!" ajak Sakura.
Setelah Sakura membatu membereskan barang-barang Ino, dia pun mengajak Ino ke lapangan.
"INOOOOOOOOOOOO! KAMI KANGEN SAMA KAMUUU!" seru Tenten, Temari, Guren, Kurenai, Kin, Tayuya, dll.
"Ahaha... Aku jugaaaa...!" seru Ino balik sambil memeluk mereka semua.
"I... Ino-chan... Bagaimana... Kabarmu selama di... kota xxx?" tanya Hinata.
"Oooh, baik-baik saja. Kalian sendiri?" jawab Ino *full of smile*.
"Kami juga baik-baik saja. Kau semakin cantik dan seksi lho, Ino!" puji Temari.
"Ah masa'? Terimakasih," kata Ino.
"Sayangnya Ino-senpai masih supel," celetuk Hanabi sambil mengunyah permen karetnya.
"Iiiiih, Hanabi-pyoon!" jerit Ino sambil main jambak-jambakan rambut dengan Hanabi.
"Eh? Kudengar Ino sudah kembali?" sahut Anko yang baru datang sambil membawa 2 tusuk dango dan segelas sup kacang merah.
"Iya, Anko-senpai... Aku kangen padamu, apalagi tusuk dangomu..." canda Ino.
"Hahahaha!" semuanya pun tertawa tergelak.
"Oh iya Ino! Kau belum tau ya?" tanya Konan.
"Apa?" tanya Ino.
"Emm... Di kompleks ini, ada villa kosong. Bukan villa-mu, lho. Villa itu berjarak kurang-lebih 950 meter dari lapangan ini. Villa itu dulunya ditempati, tapi semuanya pindah karena waktu itu villanya kebakaran. Dan gosipnya, ada hantu di villa itu!" jelas Konan.
"Masa' sih? Aku kurang percaya," kata Ino.
"Kau tanya saja pada Nagato! Waktu itu aku, Nagato, dan Itachi kesana, tapi ada sesosok wanita berambut hitam panjang memakai daster putih mendatangi kami, jadi kami lari," kata Konan.
"Oooh, gak usah deh, kalo begitu nanti malam mumpung aku boleh begadang kita lacak rumah hantu itu, yuk!" ajak Ino.
"Eeeeh? Ino-senpai seriuuus?" tanya Hanabi dan Mugi shock.
"Ya iyalah, aku sangat tertarik banget tuh melacak begituan sejak aku membaca novel horror yang kubeli waktu aku kelas 5 SD," jawab Ino.
"Aku setuju dengan Ino!" seru Tenten dan Temari sambil berlonjak.
"I.. Ino-chan... Apa kau... Tidak takut?" tanya Hinata.
"Tentu saja tidak!" jawab Ino sambil menepuk dadanya (bangga).
"Uji nyali, nih?" tanya Sakura.
"Yup!" seru Ino dan Tenten.
"Aku ikut aja deh!" sahut Hanabi.
"Aku sih ikut Hanabi-chan aja," kata Mugi.
"Okee, nanti malam jam 12 tepat kumpul di lapangan ini masing-masing bawa senter ya! Sepakat?" usul Sakura.
"YAAA!"
Jam 12:00 pm.
"Kalian sudah siap?" tanya Kurenai.
"Ayo kita pergi!" seru Guren.
"Oke," kata Ino.
Mereka semua berjalan menuju villa kosong itu.
"Seram sekali... Hanabi-chan, aku takut.." keluh Mugi.
"Ah, aku nggak takut!" seru Hanabi dengan gaya metalnya (lain banget sama kakaknya si Hinata).
"Aku setuju sama Hanabi-chan!" seru Tenten.
"Ssssh... Jangan berisik," bisik Konan.
Mereka semua naik tangga. Villa itu memang suram, gelap, sudah banyak lumutnya, dan tinggi. Beuh, satu tangga saja anak tangganya ada 100. Heuh, pegel!
"Aaah, aku pegel," keluh Anko. "Sial, aku ga bawa dango!" seru Anko saat mengecek ranselnya.
"Salahku," gumam Sakura. "Aku lupa mengingatkanmu waktu aku menjemputmu," kata Sakura lagi.
"Ehm, gak apa-apa kok," gumam Anko. "Untung aku bawa sup kacang."
"Istirahat sebentar, yuk!" bisik Guren. Guren menduduki salah satu anak tangga. Tapi, KRAAAK! Ternyata anak tangga yang diduduki Guren sudah rapuh. Jadilah, patah. Untung saja Guren sempat berpegangan di pegangan tangga.
"Fiuh..." Ino menghela nafas lega (padahal waktu Guren jatuh ia ketakutan).
"SIAPA DISANA?" tiba-tiba ada suara.
"HUWAAAAAA!"
Ino dkk. berlari menaiki tangga dengan cepat. Mugi menengok kebelakang, ada topeng hijau besar berwajah seram mengejar mereka.
"LARI YANG KENCAAAAAAAAAAAAANG!" perintah Konan. Mereka semua pun mempercepat larinya. Setengah jam kemudian, Sakura menengok ke belakang.
"Fiuh, sudah tidak dikejar lagi..." Sakura menghela nafas lega. Tapi, mereka baru sempat minum 3 teguk, lalu...
"KYAAAAA!" jerit Hinata.
"Ada apa, kak Hinata-neechan?" tanya Hanabi khawatir.
"Ada... ada... ada... ada..." Hinata begitu ketakutan sambil menunjuk-nunjuk kearah sebuah pintu yang terbuka.
"Apaan, sih?" tanya Hanabi. Hanabi menoleh, dan..
"GYAAAAAA! KEPALA TERBAAANG! SEMUANYA, LARI!" seru Hanabi.
Lagi-lagi mereka berlari, berlari, berlari menaiki tangga dengan cepat. Mereka begitu ketakutan. Tapi, belum mau menyerah. Mereka harus menguak apa misteri hantu itu.
Mereka beristirahat, lagi-lagi Shizune melihat badan seorang wanita tanpa kepala. Mereka terus berlari lagi.
"KYAAAA!" jerit Tsunade. Ada cipratan darah yang mengenai mereka semua. (Tsunade ketakutan karena ia takut darah).
Beberapa saat kemudian, Ino melihat sebuah kepala mencair, Sakura melihat tubuh wanita yang telah dimutilasi, Hinata melihat tubuh yang bolong di bagian perutnya, dll.
"Ino, apa kau yakin... Kita... ~hosh hosh~ akan melanjutkan.,.. ~hosh~ pelacakan ini?" tanya Temari sambil ngos-ngosan.
"Aku sih terserah Tsunade-sama," jawab Ino.
"Tapi... Misteri ini HARUS kita pecahkan. Karena hal ini membuat penduduk desa Konoha ketakutan. Hal ini akan mengganggu mereka semua. Kita harus tuntaskan bagaimanapun caranya!" kata Tsunade tegas.
"OK, TSUNADE-SAMA!"
~~ ending ~~
Kira-kira berhasilkah mereka semua? Atau... Mereka mati dimakan para hantu? Atau, mereka terjebak dan tidak bisa keluar selamanya? Ikuti terus ceritanya!
Gimana pendapat kalian?
Memang OOC, ya... Lagipula mana mungkin Guren, Kin, Tayuya, dll. yang merupakan musuh Konoha tinggal di Konoha? =a=
Aku minta reviewnya dong...
Syarat-syarat kalo mau flame fanfic ini:
1. HARUS LOG-IN
2. JANGAN PAKE KATA-KATA KOTOR, KALO MAU MENYINGGUNG SEBAIKNYA NYINGGUNG AKU AJA JANGAN NYINGGUNG ORANG LAIN YANG REVIEW
3. KALO BISA PAKE KATA-KATA SOPAN.
Oke kan?
Bagusnya tamat di chap. berapa ya? Ditunggu pendapatnya!
