MOBIUS'S LOVER

Disclaimer

Naruto Shippuden ©Masashi Kishimoto

Naruto Uzumaki x Hyuuga Hinata x Gaara Sabaku

Sakura Haruno x Uchiha Sasuke

Warning

Begitu banyak Typo bertebaran di muka bumi, alur cepat, penulisan yang sangat standard dan masih awam dan segala kekurangan lainnya.

Rate : M/ Angst/Hurt-comfort

.

.

.

.

Dibeta oleh Snawta Qyrios

.

.

.

(Don't like. Don't read)

Silahkan di-skip

.

.

Author Notes:

Cerita itu terinspirasi dari sebuah drama Negeri Ginseng-Korea. Sebuah drama lama dengan penggubahan. Saya berusaha untuk tidak mengikuti semua alur ataupun konflik dalam drama tersebut. Kali ini, bersama teman saya Snawta Qyrios, saya ingin menciptakan cerita berbeda dari setiap penulisan saya. Karena ini adalah fanfik genre Angst pertama saya. Jika ada kekurangan atau terkesan dipaksakan. Saya mohon maaf dan komentarnya untuk perbaikan dalam penulisan fanfik itu. Terima kasih. Kecup basah Author

Prolog

Gadis itu,

Saat pertama kali mendengar vokalisasinya…

Ia jatuh cinta pada suaranya.

Gadis itu,

Saat pertama kali mencium aroma rambutnya…

Ia jatuh cinta pada keharumannya.

Gadis itu,

Saat pertama kali memegang tangannya

Ia jatuh cinta pada kehangatan kulitnya.

Dan….

Saat pertama kali melihat gadis yang seperti itu..

Pemuda itu pun jatuh cinta kepadanya.

Seperti langit, bumi, dan laut..

Dan hidup kita…

Tak bisa menjawab pertanyaan

"mengapa"

Demikianlah, si gadis dan si pemuda jatuh cinta.

Seperti langit…

Seperti bumi…..

Seperti laut….

Seperti hidup selayaknya.

.

.

.

.

.

New York, 02 Januari 2008

CIIITTTTTT!

BRUGHH!

Laju sebuah mobil mewah berhenti mendadak. Orang-orang yang berlalu lalang dijalan menikmati malam kedua setelah pergantian tahun mendekati asal perempuan cantik, berambut panjang tergeletak dijalan. Sepertinya ia adalah korban tabrakan. Dilihat dari kondisi fisik luar Nampak tidak parah sebab tak ada darah yang terpancar. Mungkin sang pengemudi lebih dulu menginjak rem-nya dengan kuat.

1st POV Hinata

Gelap..semuanya gelap. Aku berada dimana?

"Hinata…"Suara itu…suara yang tidak asing.

Aku meraba-raba sesuatu di sekitarku. Kenapa semua gelap seperti ini? Sebenarnya aku berada dimana? Tempat ini dingin, bahkan helaan nafasku pun begitu terdengar dengan jelas.

"Naruto…"

Aku mencoba mencarinya. Rasa rindu dalam dada ku tiba-tiba kembali menyeruak. Aku ingin segera menemukan asal suara itu dan menjangkaunya. Air mata ku tiba-tiba saja menetes. Kenapa rasanya begitu jauh, padahal suaranya terdengar sangat dekat.

"Kalung yang kuberikan ini, dulunya milikmu,kan? Aku kembalikan."

Aku tersentak. Kalung? Kembali kenangan musim dingin tiga belas tahun yang lalu. Saat aku bersama Naruto kecilberada di dalam Goa, tepatnya bisa dikatakan kalau itu merupakan tempat rahasia kami berduaya hanya kami. Bahkan kedua orangtua kami pun tidak mengetahuinya. Hanya tempat itulah kami mencurahkan semua perasaan satu sama lain. Saling berbagi kehangatan walau hanya dengan berpengangan tangan, dan terkadang menyanyikan lagu dengan diiringi suara gitar yang dipetik oleh Naruto. Tiga belas tahun yang laluTangan dingin Naruto yang sampai ini masih terasa dipori-pori kulit ku. Aku merinding, aku begitu merindukan sentuhan itu.

"Tiup ini saat kamu membutuhkanku. Aku akan berlari padamu."

Naruto kecil mengalunkan sebuah kalung dileherku. Sebuah pluit! Dia menjadikan pluit sebagai ganti bandul kalung.

'Aku akan segera ada disisimu' Suara itu kembali terngiang.

Hentikan! Kenapa kenangan itu bermunculan?

'Hinata'

"Pembohong…"

'Kapan saja'

"Kau pembohong.."

Aku menutup kedua telingaku. Cukup! Aku tidak ingin mendengar suara itu lagi. Lagi pula ruangan gelap ini siapa saja tolong keluarkan aku!

Aku meringsut kebawah, kakiku rasanya tidak mampu menopang berat badan tubuhku. Gemetar, sambil menutup kedua telingaku, aku terus menangis.

"Pembohong…"

Dalam kegelapan aku terus menangis….