Yosh! Lam nal temua na!!! atachi wa Akai dechu…*digeplak gara2 ngubah bahasa orang* hmm…ehem ehem,hajimemashite!!! Atashi wa Akai desu, Kalimantan Tengah kara kimashita, dozo yoroshiku onegaishimasu!!! Salam kenal sensei-sensei en senpai-senpai semua!!! Ai author baru di sini dengan Rere-chan sebagai partner Ai!!! Ok, aku dipanggil Ai ntu dari kata AkaI. Sebenernya nea bukan fic pertama Ai karena sebelum masuk FFN Ai udah punya buaaaanyaaakkk fic aneh nan gaje. Mulai tau FFN waktu kenaekkan kelas dari 6 ke 7. Hehe, masih imut-imut gitu*narsiiiiisss!!!!*. Mulai suka pair yaoi waktu baca penpiknya senpai Yonchan yang "How The Gay Have S**" Ai ngerti napa di sensor, hahaha!!!*mesum mode:on*. Makasih buat senpai Yonchan karna membuat Ai terjerumus dalam dunia fujoshi*nunduk-nunduk ga' jelas*. Fic ini terinspirasi dari mimpi buruk Ai. Please RnR!.
--
--
Naruto©Masashi Kishimoto
Reincarnation©Shie Akai(The Crazy Teams)
Pair: NaruSasu*wink*! Jangan marah ya??? Unleash your imagination! Yeah!!!
Warning: OOC, maybe OC, Lebay…
Ket: -Hashiru(berlari)
:- Hiza(lutut)
--
--
Sehelai daun melayang terpisah dari rantingnya, menyentuh rambut pirangnya yang beraroma musim panas. Tapi sayang, ini musim gugur. Saat dedaunan kering berayun ditiup angin yang menusuk. Warna coklat mewarnai lukisan jalan setapak yang diselimuti bau harum ubi bakar. Tawa gembira bergema dari bibir mungil anak-anak kecil yang berlarian.
"otou-san, otou-san!!! Hiza-chan nangis!!!" panggil seorang anak laki-laki berambut hitam sebahu.
"Hiza-chan!!!" orang yang dipanggil otou-san tadi tampak cemas.
"o otou-san…hiks"
"ada apa, Hiza-chan? Jatuh ya?"
"hiks! Nggak…Hiza kangen sama okaa-san hiks" entah sejak kapan, anak laki-laki yang tadi memanggilnya ikut menangis.
'sebenarnya…otou-san juga rindu dengan okaa-san' bisik hati kecil ayah itu.
--
--
Shie Akai presents~
On The Crazy Team~
Unleash Your Imagination~
--
--
Kediaman yang asri dan indah. Tidak cukup besar memang, rumah mungil yang mempunyai sebuah kolam ikan koi besar di halaman belakangnya. Taman kecil didepannya dipenuhi dedaunan kering dan sebuah pohon sakura yang besar dan berumur sekitar puluhan tahun yang berdiri sombong menghadap bunga-bunga kecil di bawahnya.
"tambah!" seru dua anak kecil riang sambil menyodorkan mangkuk pada ayahnya.
"heh? Cepat sekali! Hashiru, ramen punyamu belum habis. Hiza, habiskan tomatmu!"
Marah sang ayah yang sudah susah-susah membuat makanan untuk kedua anaknya.
"nggak mau!" koor anak-anak itu.
"kalo gitu, Hiza berikan tomatmu ke Hashiru-niisan, Hashiru berikan ramenmu ke Hiza-chan" kata sang ayah bijak. Dengan malas Hiza dan Hashiru menukar makanannya.
'andai kau masih ada, Sasuke…'
--
--
"Uzu-ma-ki Hashi-ru…Uzu-ma-ki Hi-za…DIAM!!!" bentak Sakura yang sedang mengajar di kelas 0 besar di Konoha Kindergarten. Aura membunuh terpancar di mata emerald wanita itu. Penyebabnya tentu saja dua Uzumaki kecil yang sedang berteriak tidak jelas sambil menginjak-injak tedy bear ukuran mambo jumbo.
"gomen nee, Sakura-sensei…"
--
--
"Naruto, anak-anakmu sudah keterlaluan! Kenapa satu pun dari mereka tidak ada yang sifatnya mirip dengan ibunya???" omel Sakura.
"maksudmu Sasuke?" tanya Naruto meyakinkan. Sekarang ia berada di ruang guru bersama Sakura. Guru berambut pink itu menghela nafas panjang.
"siapa lagi?" ucapnya dengan nada rendah, wajahnya dibuat selelah mungkin.
"…" Naruto terdiam, ia merunduk menyembunyikan mata birunya yang berkaca-kaca.
"Naruto…maaf, bukan maksudku…"
"sudahlah Sakura…"
--
--
Naruto POV
Hari ini melelahkan. Matahari memilih untuk bercumbu dengan punggung awan. Tak secerah senyum dan tawa mereka. Padahal baru 30 menit yang lalu Hashiru dan Hiza diomeli Saku. Mereka sekarang sedang bermain di tepi kolam bersama ikan koi. Tanpa sadar aku tersenyum kecil melihat kebahagiaan mereka. Aku tak ingin mereka seperti aku saat kecil, sendirian, kesepian, dikucilkan, dijauhi.
"Otou-san! Sini dech! Ad…" panggil Hiza.
"ada binatang yang kaya kapal telbang!" potong Hashiru.
"nii-san!!!"
"ah, Hiza, Hashiru, kita ke pemakaman yuk?" ajakku. Bola mata biru Hiza dan bola mata onyx Hashiru tampak berbinar-binar. Sakura benar, tak ada satupun dari mereka yang mempunyai sifat seperti ibunya.
"kita mau ketemu okaa-san?" tanya Hashiru. Itu membuat hatiku sakit. Sasuke…malaikat-malaikat kecil ini merindukanmu. Aku mengangguk terpaksa.
--
--
--
--
Angin semilir mengayunkan rumput ke arah barat daya. Hiza dan Hashiru telah lebih dulu berlari menuju makam Sasuke. Tapi tiba-tiba…
"KYAAAAAAAAAAAA…!!!!" terdengar teriakan Hiza di kejauhan. Dengan cemas aku berteriak memanggil Hiza juga Hashiru di sana, tak lupa berlari menyusul mereka berdua.
"Hiza, Hashiru, ada apa???" tanyaku cemas. Tapi hey! Mereka tak terluka sedikitpun.
"Otou-san! Kenapa namaku selalu disebut setelah nama Hiza???" protes Hashiru.
"diam, baka!!! Otou-san, lihat! Okaa-san datang ke sini buat Hiza! Okaa-san kangen sama Hiza!" seru Hiza girang sembari memeluk lelaki disebelahnya yang…yang…APA!!!??? WHAT THE…!!!.
"hey! Aku ini laki-laki! Lepaskan!!! Ah hey! Siapa namamu tadi? Hi…za? Arrghh!!! Kau ayahnya kan?" aku diam. Mataku menatap lurus ke matanya, mata yang sama dengan yang dulu ku lihat, yang berbeda adalah dia laki-laki dan ibunya Hiza juga Hashiu jelas wanita.
"Oi, dobe! Kau tidak dengar? Ah, hey! Jangan cium pipiku! Aku peringatka kau, meskipun mata kita sama tapi bukan berarti kau…"laki-laki itu tampaknya tak suka dengan perlakuan Hashiru.
"Sasuke…bagaimana bisa?" tanyaku dingin. Laki-laki itu tercengang.
"darimana kau tahu namaku?". Aku tak peduli. Air mata menggenang membasahi pipiku. Kami-sama…ku mohon jangan permainkan aku yang lemah ini…
--
--
--
--
Ummmmmmmmmmmmmmm, arrrrrrrrgggghhhh!!!! Maaf gaje!!! Ceritanya Okaa-sannya Hiza en Hashiru itu emank Sasuke tapi dalam wujud cewek tulen en is dead 2 tahun lalu, truz Naru ketemu lagi ama Sasuke tapi dalam wujud cowok, reinkarnasi yang sangat tidak diinginkan manusia normal nan stright! Yiiiieeehhaaa!!!! Please revieeeeeeeeeeeeeeeeeewwwwwww!!!!!!!!!!
