Epilogue

"Sasuke…"

"Ya?"

Ino berjalan dengan pelan ke arah Sasuke, dengan membawa selimut tebal berwarna pink. Sasuke menaikkan satu alisnya, kemudian menggandeng tangan Ino.

"Ino… kau…"

"Iya, Sasuke. Dan juga, aku tidak apa-apa."

Sasuke tersenyum tulus dengan wajah yang sumringah, seolah menghilangkan wajah yang sering terpatri. Sasuke mendekat, lalu memeluk. Tak lupa Ia melihat seorang perempuan kecil yang sedang Ino gendong. Sasuke mencium dahi perempuan kecilnya tersebut.

"Jadi kau memberi nama apa padanya?" tanya Sasuke.

"Uchiha Sayuri."

Sasuke tersenyum sebelum menempelkan bibirnya dengan bibir ranum Ino. Setelah itu, mengelus rambut Ino dengan sayang.

"Sayuri?" Sasuke mengelus pipi putrinya. "Hei, bunga lili kecil. Welcome to the world."

Sayuri membuka mulutnya, seolah Ia menjawab perkataan tou-sannya.

Kebahagiaan keluarga Uchiha yang baru dimulai dari sekarang.

Well, walaupun kebahagiaan tidak sepenuhnya memenuhi kehidupan.

Ya, suatu masalah yang pahit akan menimpa mereka.

.

.

.

Unexpected: The Dark Side

Length: Chaptered

Romance – Crime – Hurt – Mystery

Adanya penambahan karakter

.

.

.

"SAYURI JANGAN DEKAT-DEKAT! RADIASI LAYAR ITU BERBAHAYA!"

"Tenang saja kaa-san, Sayuri mundur kok. Tadi Sayuri hanya mengganti kaset." Sayuri segera duduk di sofa putih panjang, lalu membaringkan tubuhnya.

Dan perlu kalian ketahui, Ino sangat memerhatikan Sayuri. Tentu saja Ia sangat menyayangi anak tunggal tersebut.

"Tou-san! Tou-san! Kemari! Aku kemarin membeli kaset Sherlock Holmes yang The Reichenbach Fall! Ayolah tou-san, cepat kemari!"

Sayuri, mempunyai sifat tidak sabaran.

"Ah, sebentar. Tou-san sedang meminum kopi." ucap Sasuke sembari meminum kopinya dengan cepat.

Sebelum Ia meninggalkan dapur, Ino menarik kemejanya. "Sasuke, dengarkan aku. Awasi dia, jika ada scene tidak layak untuk anak-anak, kau harus menutup matanya. Jika kau lupa, aku tidak akan segan-segan mengunci semua pintu dan jendela rumah, membiarkanmu tidur di teras. Mengerti?"

"Setahuku tidak ada adegan yang seperti itu di episode kali ini." bela Sasuke pada dirinya sendiri.

"Aku hanya memberitahu, bodoh!" Ino melanjutkan sesi mencuci piringnya setelah memberi warning kepada suaminya.

Tiba-tiba, kedua tangan Sasuke melingkar di pinggangnya. Sasuke berbisik sesuatu padanya. "Makin lama kau makin galak saja," Sasuke mengelus pinggang Ino. "Aku menginginkan Ino Yamanaka-ku yang dulu saat pertama kali bertemu." bisik Sasuke sambil mengoda istrinya.

Ino mengambil spatula besi yang tergantung di dinding, lalu memukul tepat di kepala suaminya. "Kalau kau ingin seperti aku yang dulu, cari saja sana perempuan yang muda!" Ino menjewer telinga Sasuke dengan keras.

"Aww!" Sasuke memegang telinganya yang memerah.

"TOU-SAN AKU BILANG CEPAT KESINI!"

"Oh, come on." Sasuke berdecak karena sesi mengoda Ino piggynya tertunda.

Sasuke berjalan gontai dengan wajah masam, kemudian memilih duduk di lantai beralaskan karpet bludru merah. "Kenapa? Kau takut, huh?"

Sayuri mengangguk. "Yuri takut ada suffix yang mengagetkan!"

"Uchiha tidak boleh takut, dear."

Sayuri masih duduk di kelas 4 SD.

"Tapi, Yuri masih kecil!" kata Sayuri dengan pandangan yang masih setia menonton film favoritnya.

"Menurut tou-san… kau sudah besar, sebelum waktunya." aku Sasuke menampilkan senyum ceria.

"Maksudnya?" Yuri menatap ayahnya bingung.

"Yah, maksudnya kamu sering tidak sengaja menonton adegan ci–"

"SASUKE!" teriakan Ino yang menggelegar memotong ucapan Sasuke. Ia tahu betul Sasuke akan mengatakan adegan ewh tersebut. In fact, Ino masih tidak kuat menonton adegan itu walau Ia sudah pernah. Baginya, itu adegan paling menjijikan, apalagi a–sudahlah.

Sasuke memandang datar Ino, kemudian memandang Sayuri yang menatapnya penuh tanda tanya. "Umm, ya, seperti itulah. Lidah tou-san kelu menjelaskannya, hehe." Sasuke mengacak rambut Sayuri. "Ya sudah, ayo nikmati filmnya."

Ino yang menyaksikan mereka berdua tersenyum. Ia sedang memotong daging sapi, dan memotong sayuran. Ino tidak memberitahu Sasuke jika Ia bertemu dengan musuh suaminya.

Agasi.

Agasi dan istirnya, Marinka Lee, tepatnya. Agasi berbicara pada Ino mengenai masa lalu Sasuke, Ia meminta maaf padanya setelah menyadari apa yang Ia perbuat. Istrinya tampak tidak suka dengan keberadaan Ino. Tetapi, Ino masih berusaha tersenyum ramah dan menanggapi permintaan maaf Agasi dengan sopan.

Marinka Lee.

Marinka Lee… Ino pernah mendengar namanya. Tapi, dia tidak sudah lupa dengan kejadian dari waktu dia SMA sampai kuliah. Amnesia? Entahlah, Ino sendiri tidak tahu.

Ino menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran buruk tentang Marin.

Oh ya, Ino hampir lupa hari ini kedatangan tamu. Siapa lagi kalau bukan Agasi dan Marin. Agasi ingin menyatakan permintaan maafnya dengan langsung, Ia tidak enak dengan Sasuke. Ino tidak sabar melihat wajah Sasuke saat Ia melihat kedatangan Agasi.

GRAB

Ino terkejut. Sebuah tangan merangkulnya, tangan yang kekar.

Ino mendongak ke atas, ternyata sepupunya.

"Roscoe kau membuatku kaget!" bentak Ino.

"Hahaha!" pemuda dua puluh tiga tahun yang bernama Roscoe hanya tertawa melihat Ino.

"Hei, hei. Ada apa?" Sasuke datang ke dapur saat mendengar suara Ino yang berteriak. "Wow, hei! Sayuri, lihat siapa yang datang?!" Sasuke sengaja memanggil Sayuri karena putrinya sangat suka bermain dengan Roscoe.

Sasuke berhigh five dengan Roscoe. "Jadi, bagaimana kabar anak didikku?"

Fyi, Sasuke menyerahkan pekerjaannya sebagai manajer Jillytion kepada Roscoe. Ia bukannya tidak tahan dengan anak didiknya yang memang mirip seperti kuda pecicilan kalau sedang hyper mode on(apalagi Kaito yang merupakan penyanyi utama). Roscoe lebih mengetahui soal musik, itulah alasannya. Kadang member Jillytion sering mengunjungi rumahnya.

"Baik-baik saja."

Dan jangan lupa, jika kau ditanya oleh orang dewasa, kau harus menjawabnya dengan 'baik-baik saja'. Kenapa? Karena orang dewasa akan menanyakan lebih dalam kenapa kau tidak baik-baik saja atau alasan yang lain.

"Kalau para staf?"

"Baik-baik saja."

"Oh, baiklah. Bagaimana dengan pekerjaanmu?"

"Baik-baik saja."

Sasuke mengernyit. "Kalau alat musik?"

"Yah, sedikit ada masalah." Roscoe menyipitkan matanya sambil menggaruk tenguknya.

"Kenapa bisa?"

Roscoe memainkan jarinya gugup. "Kaito dan Billy tidak sengaja melempar gitar." Roscoe menelan liurnya dengan susah payah.

"Kapan? Kenapa kau tidak memarahi mereka?"

Ah, sial batin Roscoe. "Mm, aku sudah memara–"

"ROSCOE!" Sayuri langsung menerjang ke pelukan Roscoe. Ah, Roscoe terselamatkan dari pertanyaan Sasuke.

"Hei, kau tidak merindukan paman Elmo-mu ini?" tanya Roscoe sambil mengedipkan satu matanya. Kenapa Ia disebut paman Elmo? Karena Roscoe memang suka dengan boneka Elmo(?).

"Aku merindukan Elmo! Kapan kau akan memberiku boneka lagi?" Sayuri menepuk-nepuk pipi Roscoe.

Sayuri sudah terbiasa memanggil Roscoe 'Elmo' dan 'kau'. Bukannya tidak sopan, tetapi Roscoe memang menyuruhnya.

"Kapan-kapan, hehe." canda Roscoe tersenyum menampilkan deretan giginya.

Sayuri memukul bahu Roscoe.

"Sudahlah, Sayuri. Paman Roscoe kelelahan, biarkan dia istirahat dulu." kata Ino.

"Iya, kaa-san." Sayuri langsung menggandeng pamannya menuju sofa.

Sasuke menatap punggung Sayuri dan Roscoe yang pergi ke ruang keluarga. Lalu, Sasuke memandang Ino dengan tatapan tak percaya.

Ino yang bingung menanyakan Sasuke. "Kenapa?"

"Kenapa dia kesini?" tanya Sasuke dengan wajah datarnya.

"Itu masih belum seberapa. Ada satu tamu lagi yang akan membuatmu sakit jantung." Ino tersenyum misterius.

"Annoying."

"Walaupun aku annoying kau tetap cinta padaku 'kan?" Ino mengedipkan matanya lucu.

Sasuke yang memang tidak tahan godaan Ino, mengalah saja dengan istrinya. "Ya, ya."

"Hei, kalian berhenti bermesraan di dapur! Dapur untuk tempat memasak!"

Suara Roscoe membuat Sasuke dan Ino mencibir sifat yang dimiliki Roscoe.

TOK TOK TOK

Sasuke segera menengok ke pintu ruang tamu.

Ino berlari, dan tidak lupa mematikan kompornya. "Itu pasti dia!" gumam Ino.

Sasuke mengekori Ino dari belakang. Ia bertanya-tanya siapa yang datang.

Ino membuka pintu dengan semangat, hampir membuat dinding retak.

"Lho, hah?"

.

.

.

Hai, bersambung. Bagaimana menurutmu ? Ungkapkan saja di kolom review hehe.

Maaf Ryn gak bisa memenuhi janji di publish setelah selesai ujian.

Pertamanya Ryn pengin buat oneshoot tapi mungkin kepanjangan(?). Biar gak bikin bosen, Ryn sudah bertekad untuk membuatnya berchapter /apaini.

Makasih udah review di Unexpected pertama; hazelBlondetamiino ciaoRyuui MomochiFinahana109710 YamanakaErica719firdachaShinji gakari (maaf kalo salah nama)

Makasih juga udah baca Unexpected pertama walau diam-diam(?)

Bagi yang senpai-senpai tolong nilai dong hehe

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan~

Ryn istrinya Suga BTS love you guys!