Fic awal tahun manime dah jadiiii…. -girang-
Tak disangka akhirnya manime buat fic beginian….
Manime dah bilang ke om Masashi, katanya Narutonya buat Manime aja…. ^^ -di geplak-
Dan pastiii…. Review selalu dibutuhkan
0o0o0o0o0o0o0
TENG…. TENG….
Bel pergantian jam pelajaran berbunyi, semua anak langsung membereskan buku pelajaran yang tadi mereka pelajari.
"Eh, sekarang pelajaran apaan ?" Tanya Naruto pada teman sebangkunya. Sasuke
"Seni rupa" jawabnya singkat, padat, dan jelas.
"Huu ~, Pak Ebisu yang ngajar ya, males nih" ujar Naruto tak bersemangat
"iya sih, males juga" kata sasuke
"Kita emang gak seneng, tapi keliatannya Sai seneng-seneng aja tuh" ujar sakura sambil melihat kearah Sai. Sai yang sadar kalau dirinya dilihat oleh seorang gadis bersama Sakura langsung senyum-senyum tanda ke GE-ERan. Melihat itu Sakura langsung menghadap kearah Sasuke dan Naruto lagi.
"Kenapa ?" Tanya Naruto
"Eng…. enggak kok" kata Sakura
Pintu kelas terbuka, dan…. Sesosok hantupun muncul dari balik pintu… dia membawa pisau besar…. Lalu mendekati anak-anak dengan tatapan kosong yang menyeramkan…
Newagi : Usagi, itu salah ketik
Usagi : Ah !! iya, okeh di ralat… XD
Pintu kelas terbuka, menandakan Pak Ebisu sang guru senirupa telah datang. Semua murid sudah dag. Dig, dug. Takut di kasih tugas yang rumit lagi seperti perfektif. Mengapa bisa begitu ? mari dengarkan alasan para author yang gaje ini
Manime author : Soalnya pas mereka dikasih tugas perfektif hasilnya pada ancur semua ha… ha… ha…
Naruto : Bukannya nilai perfektif manime juga ancur….
Manime : GLEK, ketauan….. (OxO)
Naruto : Dengan ini manime kalah telak dari gue ha… ha… ha…
"Duuh, semoga bukan pelajaran tentang perfektif lagi…" batin anak-anak sekelas yang jantungnya udah dag, dig, dug, dumplak, dumpleng, dung (lho, kok jadi jaipongan ?)
"Yak anak-anak, hari ini kalian pasti bersedih karena sudah tidak belajar perfektif lagi" ujar Pak Ebisu
Anak-anak sekelas pada diam, pura-pura sedih. Padahal di dalam hati mereka, mereka berkata "Horeeee….. bebas…. Uhuy, free!!! free!!!"
"Tapi jangan sedih! Karena di kelas lX nanti kalian akan belajar perfektif lagi" ujar Pak Ebisu bangga
Manime : Cuih, yang gitu di banggain –digaplok guru seni rupa-
Anak-anak sekelas langsung ber "AHH~" ria mendengar berita buruk ni bahkan sangat sangat buruk. Inner anak-anak sekelas :
"Sayonara kebebasan, kami akan selalu merindukanmu, hiks…. Hiks….hiks…"
"Ya sudah, sedihnya berhenti dulu, kalau begitu hari ini kita lanjutkan ke materi berikutnya yaitu "manga" atau bisa di sebut juga komik, dalam membuat komik kalian harus bla… bla… bla… " ujar Pak Ebisu menjelaskan.
Sementara Pak Ebisu menjelaskan, anak-anak sekelas…. Main HP, ngegosip, de-es-be, de-el-el, e-te-ce dan apa ajalah bebas XD
Lalu 5 menit kemudian Pak Ebisu masih asik dengan materi "komik" nya itu, anak-anak pada main…..
10 menit kemudian masih mirip kayak tadi
20 menit kemudian masih sama kok….
25 menit kemudian ya…. Masih sama
30 menit kemudian Pak Ebisu masih belum sadar kalau anak-anak sekelas pada ribut semua
40 menit kemudian barulah dia sadar kalau anak-anak sekelas pada ribut semua
0o0o0o0o0o0o0
Manime TTS (iseng doang….)
Di sebuah bis, Manime crew sedang mengisi TTS….
"5 kotak hurufnya "i" apa yah… ?" ujar mereka bingung
Tiba-tiba saja orang yang duduk di sebelah Manime crew berkata "kok gak nyambung-nyambung sih ?" ujarnya sambil memandang HP-nya dengan tatapan bingung
Manime crew langsung tahu isi TTS-nya "TELMI" ujar mereka berbarengan sambil mengisi TTS mereka dengan semangat –lebaiii…. XD-
Ps : Itulah Pak Ebisu. TELMI. –di jitak-
(halah, gaje banget siih… T^T)
0o0o0o0o0o0o0
Pak Ebisu yang merasa tidak di perhatikan langsung marah-marah
"Kalian ini bagaimana sih ?! Guru menjelaskan di depan, kok kalian malah pada rebut semua? Mau jadi apa kalian nanti !!!!" ujat Pak Ebisu. Anak-anak sekelas diam.
Inner anak-anak sekelas :
"Bodo amat, lagian apa untungnya di jelasin tentang komik ? gak ada gunanya juga, paling Cuma jadi tambahan pengetahuan doang"
Mengetahui inner anak-anak tersebut, para komikus sedunia tiba-tiba berhenti membuat komik lalu duduk di pojok ruangan. Pasrah. *di hajar komikus sedunia*
Pak Ebisu masih marah-marah. Anak-anak juga masih diam, duduk dengan manis dan asyik mengomentari kata-kata yang baru saja di keluarkan Pak Ebisu dengan inner mereka.
TENG…. TENG….
Tak terasa bel pulang sudah berbunya. Tapi Pak Ebisu masih belum selesai marahnya. Jadi anak-anak juga masih beum selaesai sama "Comment Inner " mereka. *sok inggris banget deh*
Tiba-tiba Naruto mengangkat tangan "Pak !" serunya
"Ada apa ?" Tanya Pak Ebisu sambil membetukan kacamatanya yang merosot.
"Udah selesai belum marahnya ?" Tanya Naruto
"Memang kenapa ?" Tanya Pak Ebisu lagi
"Kan udah bel pulang, pak" kata Kiba
"Jadi udah waktunya kita go to home, pak" lanjut Ino sok inggris meskipun Cuma kata "go to home" aja.
Pak Ebisu diam. Memang sekarang sudah waktunya pulang, tapi dia masih ingin marah "belum selesai" batinnya. Tak lama, Pak Ebisu punya ide bagus untuk menyelesaikannya. Hanya ada satu cara. TUGAS !!.
"Baiklah, kalian boleh pulang. Tapi sebelum itu kalian akan di beri tugas" ujar Pak Ebisu
Anak-anak langsung ber-AHH ria lagi. Mereka terlalu malas untuk di beri tugas seni rupa.
"Tugas kalian adlah…. JREN… JRENG… JRENG… membuat komik dua puluh halaman !!!" Ujar Pak Ebisu dengan nada puas.
"HAAAH ?! BUAT KOMIK ?! DUA PULUH HALAMAN ?!" teriak anak-anak sekelas. Shock dengan tugas mereka kali ini.
"Ya. Itu saja. Dikumpulkan tiga minggu lagi, ya" ujar Pak Ebisu sambil keluar kelas dengan wajah puas dan senang.
Anak-anak sekelas cuma diam terpaku di bangkunya masing-masing.
"Gimana niiiiih ~" batin mereka panik
To Be Continued ~ XDDDD
Yah…. Selese juga chap uno…. ^^
Dikit…. Tapi… Bahagiaaaaaa….. nggak tau kenapa
Tapi pasti ada yang kurang…. Banyak…
Minta ripiu…. maaasss… mbaaak… -wajah memelas-
He… he…
Sakali lagi…. Review iiaa…. ~
