Mr. Arrogant
Pairing: Sasuke dan Sakura
Gendre: romance, hurt comfrot, family
Warning: Ooc, datar, feel gak kerasa, dan lain-lain..
Disclaimner: Masashi Kishimoto
Summary: Hanya karena kecelakaan kecil yang terjadi, hidup Sakura berubah.
Kalian pernah nonton film drama malaysia yang judulnya "Love You Mr. Arrogant" kalau pernah, saya hanya ingin bilang kalau fic ini sebagian besar terinspirasi dari film tersebut.
Terima kasih sudah mau menyempatkan diri untuk membaca fic saya ini. Terima kasih...
Ps: Karena saya tidak tahu kurs uang di jepang, jadi anggap saja, satu rupiah=satu yen. :D
Mr. Arrogant
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan yang sedikit diatas rata-rata. Didalamanya terlihat seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai indah yang sedang menyetir sambil sesekali tangannya membenarkan letak headset ditelinganya, dan kemudian bersenandung kecil.
"Touch me like you do, touch touc touch me like you do..." Suara cemprengnya terdengar begitu jelas saat menyanyikan lagu yang begitu terkenal saat ini. Ost dari sebuah film dewasa yang beberapa hari lalu pernah ditontonnya.
Gadis cantik dengan mata emerlad tersebut terus bersenandung sambil meningkatkan lagi laju mobilnya. Pada awalnya semuanya begitu sempurna, hari ini dia bangun awal dan sempat sarapan. Jalanan juga tidak macet seperti biasa, dia pasti bisa datang ke kantor tempatnya bekerja dengan tepat waktu. Benar-benar hari yang sempurna, kan?
Tapi pagi yang indah itu tidak bertahan lagi ketika dengan tidak sengaja dia menekan rem mobilnya saat mobilnya baru saja melewati sebuah tikungan tajam. Hal yang tidak diinginkan pun terjadi, mobil yang ada dibelakangnya langsung menabrak mobil gadis itu, beruntung tabrakan yang terjadi tidak menyebabkan dirinya terluka. Hanya saja bisa dipastikan, mobilnya dan mobil orang yang ditabraknya pasti akan sedikit rusak.
"Astaga... Apa yang telah aku lakukan?" Gadis dengan rambut yang warnanya sama dengan permen kapas tersebut langsung tersentak kaget. Dirinya langsung menoleh kebelakang untuk melihat bagaimana kondisi dibelakangnya, gadis itu mengacak rambutnya sendiri. Semuanya terjadi begitu cepat dan dia tidak sempat untuk memikirkan apapun. Yang dilakukannya hanya diam didalam mobil dan pasrah dengan keaadaan. Berharap bahwa pemilik mobil dibelakangnya tidak akan mempermasalahkan apa yang terjadi hingga dia tidak akan terlibat masalah.
Semua harapan gadis itu sirna. Sang pemilik mobil di belakangnya membuka pintu mobil dan langsung berjalan pelan menuju mobil gadis itu.
"Ya ampun, dia datangggg..." kata gadis itu sambil terus melihat lelaki yang semakin mendekatinya. Jantungnya tidak berhenti berdetak kencang. Matilah kau, Haruno Sakura.
"Ya Tuhan, tolong aku."
Tok tokkk... tokk...
Pria itu berhenti tepat disamping mobilnya dan langsung mengetuk kaca mobil gadis cantik bernama Haruno Sakura itu.
Tubuh Sakura kaku dan dia benar-benar tidak bisa bergerak sedikitpun, dia terlalu takut.
Tok tokkk... tokk...
Suara ketukan kembali terdengar, dan kali ini sedikit lebih keras dibandingkan yang tadi. Sakura tahu, dia tidak akan bisa lagi mengelak.
"Hmm..." Sakura memaksakan dirinya untuk tersenyum, berusaha untuk menghilangkan sedikit ketegangan hatinya dan juga untuk membuat lelaki yang mengetuk kaca mobilnya tersebut tidak marah padanya.
Tidak berhasil, pria berjas hitam dan mahal tersebut tetap memasang wajah datar tapi menyeramkan . membuat Sakura tidak bisa lagi tersenyum. Dia langsung menurunkan kaca mobilnya dan menatap takut pria yang entah kenapa terlihat tampan dimatanya., mengingatkannya pada pemeran utama film fifty shades of grey yang pernah ditontonnya. Buang jauh-jauh pikiran kotormu Sakura.
"Kenapa kau malah senyum-senyum seperti itu." Pria tampan tersebut berkata dengan nada kasarnya dan langsung membuat Sakura menciut, pikiran kotornya mendadak hilang tanpa bekas.
"Kau, turun sekarang!" Perintah pria yang memakai kacamata hitam dan terlihat begitu angkuh tersebut.
Sakura tetap diam membeku dan matanya masih menatap takut pria tersebut.
"AKU BILANG, TURUN SEKARANG!" Suara pria yang tidak dikenalnya tersebut semakin tinggi.
Sakura langsung menggangguk, dengan cepat membuka pintu mobilnya dan kemudian turun.
"M-maaf Tu-tuan... A-Aku tidak sengaja menekan r-rem." Sakura berkata dengan suara yang bergetar, dia benar-benar ketakutan sekarang. Pria yang berdiri didepannya tersebut terlihat semakin geram padanya.
"Tertekan rem kau bilang? Hei... kau lihat tidak itu tikungan tajam?" Pria itu menunjuk belokan yang tadi mereka lalui, wajahnya tetap menghadap Sakura.
"Lihat apa yang telah kau lakukan!" Pria itu menarik lengan Sakura dan langsung membawanya pergi ke belakang mobil. Memperlihatkan apa yang telah terjadi pada mobil bagian depan lelaki itu.
"Kau lihat? Siapa yang akan bertanggung jawab soal ini?" Dia menunjuk mobilnya yang lecet akibat menabrak mobil Sakura.
Sakura melihat kerusakan kecil tersebut dan langsung menatap pria itu.
"Bisa gunakan asuransi, kan?" tanya Sakura sambil lagi-lagi memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Hei... kau bodoh? Pihak asuransi tidak akan mau melayani hal remeh seperti ini."
"Oh ya? Ya sudah lah, kalau begitu biar aku yang bayar." Sakura memilih untuk bertanggung jawab.
"Hanya kerusakan kecil kan? aku akan bayar sekarang, berapa?" tanya Sakura sambil tersenyum manis.
Pria didepannya masih memasang wajah datar. Dia merapikan jasnya, melihat kerusakan mobilnya sekali lagi dan langsung menatap kembali kearah Sakura.
"Kau ada tiga puluh juta?" tanya pria itu datar.
"Oh... ada." Sakura langsung membuka tasnya... tapi saat membuka ingin membuka dompetnya, sakura langsung membatu. Tiga puluh juta Sakura, bukan tiga juga...
"HAAA?"
"TIGA PULUH JUTA?" Sakura melotot, dan kemudian langsung menunduk perlahan.
"T-tiga p-puluh..." ulangnya.
"Kenapa bisa semahal itu?" Sakura kembali mendongak, menatap pria itu dengan wajah cemberutnya. Oke, sekarang Sakura mulai kesal.
"Hei, ini VMW. Kau tau?" Sakura langsung terdiam dan hanya bisa mengangguk setuju.
"Oh..." Sakura tahu, itu mobil yang benar-benar mahal harganya.
"Hmmm... Tuan, a-aku tidak punya uang sebanyak itu." kata Sakura, bagi Sakura itu memang benar-benar mahal, uang tabungannya di ATM pun tidak sampai sebanyak itu.
"Apa saya bisa membayarnya nanti?" Sakura memasang wajah memelas, berharap bahwa wajah tersebut bisa membuat kerasnya hati pria disampingnya tersebut bisa melembut.
Pria tersebut membuang wajah kearah lain dan kemudian berkata, "Boleh."
Sakura tersenyum bahagia, dia langsung meminta nomor telpon pria itu dan berjanji padanya bahwa dia akan menghubunginya nanti. Oke, jika begini masalah akan selesai dengan mudah. Sakura hanya perlu membayar uang ganti rugi dan semua masalah akan selesai.
Saat Sakura ingin kembali masuk kedalam mobilnya, pria itu kembali mencegatnya.
"Bagaimana kalau kau berbohong?" tanya pria itu tajam.
Sakura berfikir sebentar, dan kemudian dia langsung mengambil handphonenya yang ada di mobil dan menyerahkannya pada pria itu.
"Ini, anggap saja ini adalah jaminan agar aku tidak kabur dari Tuan. Tapi aku mohon, jangan sentuh sedikitpun isi didalamnya." Sakura menatap penuh harap pada pria itu. Terlihat jelas, bahwa gadis berusia dua puluh tiga tahun itu benar-benar sedih karena harus berpisah dengan handphone kesayangannya itu.
"A-aku sudah telat, ingat... sebelum aku membayarnya, Tuan harus menyimpan handphoneku, dan jangan pernah mengusiknya." Sakura langsung pergi, menatap pria itu dengan tatapan memohon dan kemudian masuk kedalam mobilnya dan langsung pergi.
Lelaki itu hanya diam melihat kepergian kepergian Sakura. Setelah Sakura pergi, dia langsung melepas kacamata hitamnya dan kemudian menatap handphone Sakura.
"Kau bilang jangan mengusik apapun? Hmmm..." Pria itu tersenyum licik, memasang kembali kacamata hitamnya dan langsung pergi.
Tbc...
Fic ini, mungkin sangat jelek dan akan sangat membosankan.
Sebagian besar memang akan terinspirasi dari drama malaysia yang saya sebutkan diatas, tapi akan ada beberapa bagian yang saya hilangkan.
Untuk amannya, saya akan meletakankan fic ini ke rated:M, tapi jangan berfikir kalau akan ada lemon disini. Paling hanya lime.
Terima kasih sudah membaca, jangan lupa review ya? :D
