Tittle : Still Alive

Genre : Romance/Hurt/Comfort

Rating : T

Main Cast : Kim Jinhwan & Kim Hanbin aka BinHwan / BJin

Other Cast : YG Family

Disclaimer : Cast milik orang tua dan agency dedek minjem buat keperluan ff semata

Warning : Typo berdesir bagai ombak di samudra,cerita abal abal, BL,DLDR

.

.

Halo dedek balik kali ini bawa ff BinHwan lagi

BinHwan shipper mana suaranya lalala yeyeye lala yeye wkwk

Tapi cerita kali ini agak sedih wkwk

Siapin tissu kalo mau baca

Sebelum baca ffnya harap baca warningnya/?

Happen Reading

.

.

Get Ready? Showtime!

.

.

Sore itu pasangan kekasih sedang bercengkerama di pinggir pantai ditemani dengan sinar matahari yang hampir tenggelam dan semilir angin yang berhembus pelan.

"hyung" panggil Hanbin

"ne?" tanya Jinhwan sambil menolehkan kepalanya pada sumber suara

Hanbin mengusap lembut pipi Jinhwan

"ayo kita pulang hyung sebelum malam, kau tidak ingin kau terkena angin malam" ajak Hanbin sambil mencium lembut kening Jinhwan

"arraseo" jawab Jinhwan sambil berdiri dari duduknya

Dengan segera pasangan itu meninggalkan pantai dan kembali menuju Seoul dengan menggunakan mobil.

Saat diperjalan, hujan turun dengan deras di daerah Apgujeong dan membuat pandangan seorang Kim Hanbin yang sedang menyetir terganggu dengan air hujan.

"sebaiknya kita berhenti dulu Bin-ah" saran Jinhwan

"ani hyung, aku pasti bisa" jawab Hanbin

"cuaca tidak memungkinkan Hanbin-ah sebaiknya kita berhenti dulu di sebuah restaurant" ajak Jinhwan

"kita makan dirumah saja hyung , kita akan sampai..." belum sempat Hanbin menyelesaikan perkataannya, mobil yang mereka tumpangin menbarak pembataa jalan dan berguling menatap pohon yang berada di seberang jalan.

Sesaat mereka memejamkan mata dan darah bercucuran di pelipis mereka.

Para pengemudi dan pejalan kaki yang melihat kejadian tersebut segera menelpon ambulance saat melihat keadaan sepasang sejoli itu.

Jinhwan membuka matanya perlahan dan mendapati Hanbin bercucuran darah disebelahnya

"Bin-ah" panggil Jinhwan lirih "Hanbin-ah ireona" panggilnya

"Hanbin-ah Kim Hanbin jika kau mendengar suaraku aku mohon bangunlah" pinta Jinhwan sambil terisak pelan

Tak lama kemudian mobil ambulnce datang dan membawa mereka menuju rumah sakit.

Tangis Jinhwan ta berhenti saat mereka sudah sampai di UGD, melihat Hanbin yang terkulain lemas dengan darah yang terus bercucuran dan pelipisnya.

Jinhwan menggenggam erat jemari Hanbin yang sedikit pucat itu, tak ingin ia berpisah dengan sang calon suami masa depannya walau hanya sedetik pun.

Sang dokter segera mengobati luka di kepala dan pipi Jinhwan begitu juga pada Hanbin hanya saja luka Jinhwan tak begitu parah berbeda dengan luka Hanbin yang bisa dibilang cukup parah.

Hanbin mengalami patah tulang pada kakinya yang harus segera di operasi, dokter segera memindahkan Hanbin ke ruang operasi tapi ditahan oleh Jinhwan.

"uisanim jangan bawa pergi Hanbinnie" kata Jinhwan lirih dengan mata memerah menahan tangisnya

"kita harus mengoperasi luka di kakinya nak, tenanglah tidak akan lama" kata sang dokter berusaha menenangkan Jinhwan

"sembuhkan uri Hanbin aku mohon" pinta Jinhwan

"kita akan berusaha maksimal nak, doakan saja berjalan dengan lancar" jawab sang dokter lalu berjalan pergi meninggalkan ruang UGD

Di ranjangnya Jinhwan memanjatkan doa pada sang calon suaminya agar operasinya berjalan lancar dan dia bisa hidup kembali

Dengan sekuat tenaga, Jinhwan berusaha bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ruang operasi.

Tak henti-hentinya Jinhwan memanjatkan doa dengan mata berlinang, menunggu dengan gelisah di tempat duduknya berharap sang dokter segera keluar.

Jinhwan semakin menuggu dengan gelisah, kentara sekali dari cara duduknya yang berkali-kali berpindah posisi dan meremas kaos yang ia pakai hampir 3 jam Jinhwan menunggu namun tak ada satupun dokter atau suster yang keluar dari ruang operasi.

'apa terjadi sesuatu' pikir Jinhwan

'tuhan kumohon sembuhkan Hanbin' batinnya

Tak lama kemuadian, seorang dokter keluar dari ruang operasi disusul dengan beberapa suster yang membantu jalannya operasi

Jinhwan segera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri sang dokter

"uisanim, bagaimana keadaan Hanbin?" tanya Jinhwan

"dia baik-baik saja nak operasinya juga berjalan lancar kita hrus memindahkannya ke ruang perawatan dan sebaiknya kau juga harus istirahat nak" kata sang dokter

Jinhwan hanya mengangguk menjawab perkataan sang dokter dan segera menuju ke ruang tempat Hanbin berada.

Dibukanya perlahan pintu berwarna coklat dan melangkah dengan tanpa suara mendekati ranjang Hanbin.

Jinhwan segera mengambil posisi duduk disebelah ranjang Hanbin dan menggenggam erat tangan Hanbin

"Bin-ah" panggil Jinhwan lirih "kau baik-baik saja kan?" tanya Jinhwan "kumohon jangan tinggalkan aku sendiri Bin-ah" kata Jinhwan dengan suara bergetar

Jinhwan menangis melihat keadaan Hanbin yang terbaring lemah dengan kepala dan kaki yang diperban, dielusnya pelan pipi pucat sang kekasih menyalurkan rasa cintanya.

"cepatlah sembuh Bin-ah, aku ingin kau segera pulih dan segera melangsungkan pernikahan kita" kata Jinhwan mencium lembut bibir Hanbin

Jinhwan tertidur sambil memegangi jemari Hanbin

Saat Jinhwan tertidur, sebuah tangan bergerak mengusap pelan kepala namja mungil yang menemaninya tidur

Hanbin tersenyum mendapati malaikat mungilnya tidur dengan wajah damainya

"untung saja lukamu tak parah hyung" kata Hanbin lirih "aku tak akan memaafkan diriku jika kau terluka karenaku" lanjutnya

Dielusnya pelan pipi milik Jinhwan yang sedang tertidur berusaha agar tak membangunkannya tapi sepertinya usaha seorang Kim Hanbin sia-sia, Jinhwan yang tadinya tertidur kini menggeliat tak nyaman dan terjaga dari tidurnya.

"Bin-ah" panggil Jinhwan lirih dengan mata berkaca-kaca

"hyung gwaenchana?" tanya Hanbin

Jinhwan hanya mengangguk lalu menangis lirih

"hyung wae?" tanya Hanbin "gwaenchana, aku tidak apa-apa hyung" kata Hanbin berusaha menenangkan Jinhwan "aku baik-baik saja hyung" lanjutnya "tersenyumlah aku tak ingin melihatmu menangis karenaku" pinta Hanbin

Mendengar permintaan Hanbin, Jinhwan segera mengembangkan senyum terindahnya pada sang kekasih.

"appo?" tanya Jinhwan lirih

"jogeum" jawab Hanbin mengusap pelan kepala Jinhwan "maafkan aku hyung jika sebaiknya aku mendengarkan perkataanmu saat itu tak mungkin kita kecelakaan" kata Hanbin menyesal

Jinhwan mengecup lembut bibir Hanbin "tidak ada yang perlu disesali Bin-ah" kata Jinhwan "tuhan mungkin memang sudah mengatur kecelakaan kita, jangan salahkan dirimu" lanjutnya sambil memeluk erat kekasihnya itu

"istirahatlah, kau harus cepat sembuh Bin-ah" kata Jinhwan melepas pelukannya

"kau juga hyung" jawab Hanbin lalu mencium bibir tipis malaikat mungillnya

Dan mereka pun kembali menuju alam mimpi mereka.

.

.

END

.

.

Ending yang gaje

Bagus gak?

Nyesek gak?

Kalo gak nyesek nyesekin aje dah mamake

Reviewnya jan lupa mamake

Thanks buat yang udah nge fav sama nge foll ff dedek

Apalagi yang review makasih pake banyak

Review buat semangat dedek bikin ff baru

Jadi jan males kalo nge review tar dedek gak bikin cerita baru kalo males nge review

Sekian bacotan dedek, terima kasih