Beautiful Morning
Main Casts : Oh Sehun and Xi Luhan (GS)
Other Casts : Oh Haowen (OC), Oh Ziyu (OC), Oh Yujie (OC)
Genre : AU, Family, Romance
Length : Ficlet
2016©Summerlight92
Note : Sebelum membaca FF ini, ada baiknya untuk cek akun instagramku (summerlight92) terlebih dahulu. Supaya kalian bisa membayangkan bagaimana karakter Yujie yang ada di dalam FF ini. Yujie itu ulzzang kids cewek dari China yang wajahnya mirip sekali sama Ziyu. Otomatis mirip sama Luhan juga ^^
Sosok mungil itu terlihat menuruni ranjang dengan hati-hati. Kakinya sedikit berjinjit untuk meraih boneka bambinya yang tertinggal di atas ranjang. Sambil memeluk boneka tersebut, gadis itu berjalan menghampiri ranjang besar di sampingnya. Mata warisan Luhan itu mengerjap polos, kala mendapati orang tuanya masih terlelap di balik selimut.
"Mommy ..."
Bibir gadis itu mencebil imut. Ia mencoba naik ke atas ranjang, namun ukuran yang jauh lebih besar dan tinggi ketimbang ranjang miliknya, ia terus-menerus gagal.
"Hiks ... Mommy ..."
Sehun menggeliat tak nyaman ketika mendengar suara lirih dari samping. Perlahan ia mulai membuka mata, hingga menemukan sosok putri bungsunya sudah terisak di samping ranjang.
"Yujie ..." Sehun buru-buru turun dari ranjang, kemudian meraih Yujie dalam gendongannya, "Kenapa menangis, hm?"
Oh Yujie, putri bungsu dari pasangan Oh Sehun dan Xi Luhan. Usianya 3 tahun, memiliki wajah serupa dengan Luhan dan juga kakak keduanya—Oh Ziyu.
"Hiks ... Daddy ..." Yujie mengusap matanya, "Mommy?"
Sehun tersenyum, ikut menyeka jejak air mata yang membasahi wajah putrinya. "Mommy masih tidur, Sayang. Yujie mau apa, hm? Bilang sama Daddy ..."
"Cucu ..."
"Yujie haus?"
Yujie mengangguk imut, membuat Sehun tak tahan untuk mencubit pipinya karena terlalu menggemaskan. Pekikan kaget keluar dari bibir mungil Yujie, disusul dengan kekehan ringan milik Sehun.
"Baiklah, ayo kita buat susu sama-sama," ajak Sehun sambil menggendong Yujie keluar dari kamar.
"Mommy?"
Sehun mencium pipi Yujie, "Mommy kelelahan, Sayang. Biarkan Mommy beristirahat, ya?"
"Eung~" Yujie melingkarkan kedua tangannya di leher Sehun, sedikit menyandarkan kepalanya di dada bidang sang ayah. Sesekali Yujie menguap karena masih merasakan kantuk.
Sehun membawa Yujie ke dapur, mendudukkan putri kecilnya di atas kursi khusus untuk balita. Dengan cekatan, Sehun mulai membuatkan susu untuk Yujie.
"Daddy~"
"Sebentar, Sayang," Sehun tertawa kecil mendengar rengekan Yujie. Gadis itu sepertinya kehausan, sampai-sampai tidak sabar ingin segera menikmati susu buatannya.
"Yeay!" Yujie bertepuk tangan gembira ketika melihat Sehun berbalik sambil membawakan botol susu untuknya. Ia menengadahkan tangan, berusaha meraih botol susu dari tangan Sehun.
"Cium pipi Daddy dulu," ucap Sehun sambil mengarahkan pipi kanannya.
Cup!
"Hihi~" Yujie tertawa riang setelah mencium pipi Sehun, lalu kembali memasang puppy eyes miliknya. "Daddy, cucu Yujie~"
"Iya, iya." Sehun menggeleng pelan, menyerah jika sudah dihadapkan dengan jurus andalan warisan Luhan.
Yujie menikmati susu buatan Sehun dengan mata berbinar-binar. Sehun duduk di depan Yujie, mengusap lembut kepala gadis itu dengan penuh kasih sayang.
TING! TONG!
Sehun terkesiap ketika mendengar suara bel rumah berbunyi. Pria itu tersenyum ke arah Yujie yang hanya memandang dengan mata mengerjap polos.
"Haowen-ge dan Ziyu-ge sepertinya sudah pulang."
Mendengar nama yang keluar dari Sehun, Yujie meletakkan botol susunya, kemudian berdiri dari kursi. Meloncat-loncat seperti kelinci. "Gege! Gege!"
Tawa Sehun berderai. Ia sudah menduga reaksi Yujie akan seperti ini, mengetahui kedua kakaknya pulang usai menginap di rumah kakek-neneknya di Gwangju.
"Ayo kita sambut Haowen-ge dan Ziyu-ge," Sehun menggendong Yujie, namun gadis itu meronta. Ingin diturunkan dari gendongannya. Sehun tidak bisa menolak ketika lagi-lagi Yujie menggunakan jurus andalan yang biasa dipakai Luhan. Ibu dan anak sama saja.
Begitu kaki menyentuh lantai, Yujie langsung berlari menuju pintu utama rumah mereka. Salah seorang pelayan terlihat sudah membukakan pintu, hingga memunculkan Haowen dan Ziyu yang pulang diantar supir pribadi mereka.
"GEGE~" Yujie berteriak gembira menyambut kedua kakaknya.
"YUJIE~"
Tawa riang terdengar dari Yujie ketika Haowen langsung menggendongnya, kemudian membawa tubuhnya berputar-putar.
"Gege, Ziyu juga mau menggendong Yujie!" protes Ziyu, anak kedua dari Sehun dan Luhan.
Haowen tidak mengindahkan protesan Ziyu. Ia masih asyik membawa Yujie dalam gendongannya, membuat si bungsu keluarga Oh itu tertawa menggemaskan.
Ziyu mengerucutkan bibirnya sebal, kemudian menatap Sehun yang sedari tadi hanya menonton. "Daddy, Haowen-ge tidak mau bergantian dengan Ziyu," adunya pada Sehun.
Sehun terkekeh pelan, mengusap lembut kepala Ziyu sebelum beralih melirik Haowen. "Haowen, ayo gantian sama Ziyu. Dia juga ingin menggendong Yujie."
Haowen menggeleng, "Yujie punya Haowen, Daddy."
"Tidak, Yujie punya Ziyu!" balas Ziyu tak mau kalah.
Sehun menggelengkan kepala. Selalu saja seperti ini, kedua putranya berebut Yujie dan enggan mengalah satu sama lain. Sementara Yujie hanya menatap kedua kakaknya dengan mata mengerjap lucu. Tidak mengerti jika tengah diperebutkan oleh kedua kakaknya.
"Mereka memang mewarisi sifat posesifmu, Sehunnie."
Suara lembut dari belakang membuat Sehun terkesiap. Ia tersenyum lebar menyambut kedatangan Luhan yang masih mengenakan gaun tidur dibalut cardigan panjang. "Kau sudah bangun, Sayang?" tanyanya sambil mencium bibir Luhan. Morning kiss.
"Ish, ada anak-anak di sini!" peringat Luhan sambil mengedikkan dagu ke arah putra-putri mereka.
"Abaikan saja. Haowen dan Ziyu terlalu sibuk memperebutkan Yujie. Tidak akan mengganggu," bisik Sehun seduktif. Ia hendak mencium bibir Luhan lagi, namun teriakan selanjutnya menghentikan kegiatan mereka.
"MOMMY!"
Sehun memeluk Luhan secara posesif, "Mommy punya Daddy," ucapnya sambil menyeringai jahil pada ketiga anaknya.
"DADDY!"
Tawa Sehun pecah. Namun setelahnya tergantikan dengan erangan kecil saat jari lentik Luhan mencubit pinggangnya.
"Berhenti menggoda anakmu, Oh Sehun!" Luhan mengerucutkan bibirnya kesal, "Lihat, kau membuat Yujie menangis."
Sehun meringis lebar sambil menggaruk tengkuknya. Ia melihat Yujie sudah terisak dalam gendongan Haowen. Gadis mungil itu meronta, ingin berpindah ke gendongan Luhan.
"Sssshh, Sayang. Mommy di sini," Luhan mengusap-usap punggung Yujie.
DUAGH!
"Akh!" Sehun merintih kesakitan setelah mendapat tendangan gratis dari Haowen dan Ziyu.
"Daddy nakal! Daddy sudah membuat Yujie menangis!" Haowen melipat tangan di depan dada. Wajah warisan Sehun itu terlihat kesal, namun bagi orang lain malah tampak menggemaskan.
"Daddy harus minta maaf sama Haowen-ge dan juga Ziyu!" sahut Ziyu. Jika Haowen merupakan duplikat Sehun, maka Ziyu dan Yujie adalah duplikat Luhan. Lihat saja cara merajuknya, sama persis dengan Luhan.
"Lho? Bukankah seharusnya Daddy minta maaf sama Yujie?"
Haowen dan Ziyu menggeleng kompak.
"Minta maaf dulu sama Haowen dan Ziyu. Baru minta maaf sama Yujie," jawab Haowen lantang yang diangguki oleh Ziyu.
Yujie yang semula masih menangis, perlahan terkikik geli melihat aksi Haowen dan Ziyu yang tengah menasehati Sehun. Luhan sendiri tak kuasa menahan tawanya, melihat ekspresi kedua jagoannya tampak menggemaskan di hadapan mereka.
"Baiklah, Daddy minta maaf." Dengan gerakan cepat, Sehun meraih tubuh Ziyu. Memeluknya dengan erat, kemudian menghadiahi kecupan bertubi-tubi di setiap jengkal wajahnya.
"GYAHAHAHAHA ... DADDY STOOOOOP!" Ziyu terus menggeliat dalam pelukan Sehun, berusaha melepaskan diri dari aksi Sehun yang terus menciumi wajahnya.
Sehun menyeringai puas. Mata elangnya dalam sepersekian detik berhasil menangkap gelagat Haowen yang berniat kabur.
"HUWAAAA!" Haowen menjerit kaget saat tubuhnya tertarik ke belakang, langsung terkunci dalam pelukan Sehun. "GYAHAHAHA ... GELI! DADDY STOOOOP!"
Bukannya berhenti, Sehun malah semakin bersemangat menggelitiki Haowen dan Ziyu secara bergantian. Tawa riang kedua jagoan itu membuat Luhan dan Yujie ikut tertawa.
"Sudah cukup." Luhan melerai aksi jahil suaminya, "Hentikan, Sehunnie. Kau bisa membuat mereka sakit perut."
Sehun tersenyum puas, kemudian mengecup singkat pipi Luhan. "Apa Mommy juga mau Daddy gelitiki?"
Luhan melempar tatapan tajamnya kepada Sehun. Mata rusa itu tampak lucu ketika sedang melotot tajam.
"Hanya bercanda, Mommy~" jawab Sehun sambil meringis lebar.
Haowen dan Ziyu tertawa melihat ekspresi wajah Sehun.
"Mommy ... Yujie lapal ..."
Suara imut Yujie mengalihkan perhatian semua orang. "Yujie lapar?" tanya Luhan memastikan.
"Haowen juga lapar, Mommy!"
"Ziyu juga!"
Luhan dan Sehun saling memandang. Terkejut mendengar pengakuan kedua putra mereka.
"Memangnya Haowen dan Ziyu belum makan di rumah kakek dan nenek?" tanya Sehun terheran.
Haowen dan Ziyu menggeleng kompak.
"Kami merindukan masakan Mommy, Daddy," jawab Haowen jujur. Bersama Ziyu, keduanya memasang jurus puppy eyes.
Sehun mendesah pelan. Jika Ziyu dan Yujie menggunakan puppy eyes mereka itu wajar. Mengingat wajah mereka yang sangat mirip dengan Luhan.
Tapi Haowen?
Entah dari mana anak itu bisa mempelajari jurus puppy eyes yang dimiliki ibunya.
"Baiklah, Mommy akan menyiapkan sarapan untuk kita semua. Tapi kalian harus mandi bersama Daddy, mengerti?"
"Haowen mau mandi sama Mommy juga," celetukan Haowen benar-benar di luar dugaan dan sukses mempengaruhi kedua adiknya.
"Ziyu juga, Mommy."
"Yujie juga~"
Luhan menghela napas panjang. Kemudian diam-diam melirik suaminya, bermaksud meminta pertolongan.
"Ngg ... Daddy juga mau mandi sama Mommy," sahut Sehun dengan polosnya, lalu terkikik geli melihat ekspresi wajah Luhan berubah masam.
"Mommy~" Haowen dan Ziyu mengeluarkan jurus puppy eyes mereka. Tak terkecuali Sehun yang berdiri di belakang mereka. Yujie pun turut melakukan hal yang sama, membuat bibir Luhan berkedut. Mati-matian menahan tawa, namun pada akhirnya lepas juga.
"Baiklah, kita mandi bersama-sama."
"YEAY!" Haowen, Ziyu, dan Sehun melompat kegirangan. Ketiganya melakukan aksi tarian konyol yang membuat Yujie tergelak dan bertepuk tangan gembira. Begitu pun Luhan yang tertawa sambil menutup mulutnya, gemas melihat kelakuan suami dan ketiga anaknya.
Beberapa pelayan yang menyaksikan pemandangan tersebut hanya bisa mengulum senyum. Hati mereka menghangat, tiap kali melihat interaksi antara Sehun dan Luhan dengan Haowen, Ziyu, dan Yujie. Ketiga buah hati Sehun dan Luhan itu selalu berhasil membuat suasana pagi di rumah keluarga Oh menjadi sangat indah.
Penuh tawa, canda, keceriaan, dan kehangatan sebuah keluarga bahagia.
THE END
8 Agustus 2016
A/N : Niatnya mau nulis kelanjutan NJB, tapi gegara nemu ulzzang kids cewek yang mirip Luhan sama Ziyu, akhirnya bikin short fiction ini :D
Semoga suka. Maaf kalau singkat sekali *namanya juga short fiction* wkwkwkwk
Yang penasaran sama Yujie bisa cek instagramnya di zhang_yujie13 atau cek instagramku summerlight92. Kebetulan aku posting fotonya. Dia mirip banget sama Ziyu, berasa kayak lihat Ziyu versi cewek. So cute~
HHS tumpengan nih, adiknya Ziyu udah lahir dan akhirnya ayah sama bunda dapet anak cewek juga xD
Terima kasih sudah mau membaca :)
.
.
.
Last, mind to review?
