Chapter 1
Title : Protect The Moon
Author : seouloppas
Main Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Other Cast : Lu Han, Byun Jiho (Baekhyun's father), Byun Hyejoo (Baekhyun's mother) (dan akan bertambah seiring bertambah nya chapter)
Genre : Romance, Friendship, Family, School-Life
Rate : T
WARNING! This content contains BOYSLOVE/YAOI/BOYXBOY/SHONEUN-AI. Typos a lot. And absurd things. Yang ga suka yaoi disarankan ga usah mampir daripada matanya terkontaminasi, dan di anjurkan segera close tab.
.
.
.
Seorang pemuda tengah duduk di atap rumah nya. Jangan tanyakan bagaimana ia bisa sampai di tempat itu. Tempat yang selalu di sambangi nya dikala perasaan nya begitu resah. Ia memetik senar gitar secara acak. Mencoba menemukan melodi yang pas. Setelah berkutat beberapa menit dengan petikan asalnya. Ia mendapatkan nya. Melodi itu. Petikan senar-senar itu terdengar lembut menyapa pendengaran setiap orang yang mendengarnya. Suara nya seakan tengah meraung raung memberitahu pada semua orang tentang betapa dalam makna yg terkandung di dalam melodi melodi itu. Memang benar kata org jika musik dapat lebih lembut bertutur kata, serta disaat bersamaan dapat lantang bermaksud. Musik adalah media komunikasi bagi hati. Musik dapat menerjemahkannya dengan baik. Banyak orang menciptakan sebuah melodi berdasarkan apa yang mereka rasakan. Apa yg telah mereka alami. Seperti halnya pemuda itu.
.
.
.
"Kita menemukan target." Ucap seseorang di sebrang telepon.
"Arah jam 10." Lanjut nya lagi, memberi tahu orang yang tengah ber-telpon dengan nya.
"aku mendapatkannya." Ucap singkat si penerima telpon, lalu segera bergerak keluar dari tempat persembunyiannya guna memantau orang yang tengah ia dan rekan telepon nya sebut 'target' tersebut, ia berjalan kearah yang telah ditunjukan rekan nya. Matanya yang tajam melirik kesana kemari. Melihat situasi. Aman, pikirnya. Lalu segera bergerak mendekati target yang tengah berada di sebuah kafe. Duduk di paling pojok kafe, dengan seorang perempuan yang duduk di hadapan sang target yang secara otomatis membelakanginya. Segera ia keluarkan kamera nya dan memotret beberapa gambar dari target nya. Di foto tersebut terlihat seorang pria tengah tersenyum dengan wajah bernafsunya dan satu tangan nya membelai rambut si gadis dihadapan nya. Si pria yang nampak nya hendak menginjak usia kepala 4 tampaknya sedang merayu. Sayangnya wajah si gadis tidak ikut terbekukan di dalam fotonya. Ia berdecih lalu segera ia kirim foto-foto tersebut kepada sang partner yang mungkin sekarang ini tengah duduk bersilang kaki didepan komputernya dengan tangan yang penuh dengan kue kering sambil menunggu hasil kerja nya. Ia sedikit emosi membayangkan hal tersebut. Kenapa pula ia yang harus selalu kebagian tugas 'lapangan' semacam ini. Menjadi seorang penguntit para hidung belang atau hidung polkadot terserah lah ia tak peduli. Sedangkan partner nya sendiri mendapat tugas yang jauh lebih enak, tetapi membutuhkan ketelitian dan kelincahan. Peduli setan dengan semua ketelitian dan kelincahan yang selalu di ocehkan oleh partner nya itu sebagai landasan pembagian tugas yang menurut nya begitu tak adil ini. Partner nya mendapat tugas yang enak bin keren. Sedangkan dirinya? Susah, rumit bin harus menjatuhkan harga dirinya dengan menjadi seperti sasaeng fan gila para artis halyu itu. Hell. Tanpa menyeleksi foto foto yang telah ditangkap oleh kamera nya. Ia langsung mengirim nya kepada Luhan sang partner nya itu. Biarkan saja Luhan yang memilah nya sendiri, ia sudah cukup lelah dan ingin cepat cepat mencium aroma kasurnya lalu jatuh kedalam mimpi. Ia mengetik pesan singkat kepada Luhan, tak lama pesan nya dibalas oleh anak titisan rusa itu tak kalah singkat nya. 'Oke'.
Oke, ia merenggangkan otot nya dan melenguh pelan ketika dirasanya otot nya yang kaku itu mulai rileks. Ia menghembuskan nafas sejenak lalu mulai berjalan kearah halte bus sambil melihat lihat kamera nya.
.
.
.
"Aku pulanggg~" suara seorang pemuda yang tidak bisa dikatakan pendek tetapi tidak dapat dipungkiri juga dirinya tidak tinggi itu menggema keseluruh penjuru rumah. Tak ada sautan. Ia melepas sepatu nya dan menyimpan nya di rak sepatu sebelah pintu lalu melongokan kepala ke segala arah, mencari sebuah kehidupan yang tak tertangkap bingkai matanya. 'Apa eomma dan aboji belum pulang?' Monolognya lalu berjalan ke arah tangga hendak naik kelantai atas dimana kamar nya berada.
Seusai membersihkan diri ia rebahkan tubuhnya ke kasur nya. Berguling-guling sebentar lalu menatap langit-langit. Pikiran nya tengah menerawang sesuatu, dahi nya berkerut secara spontan entah apa yang ia fikirkan. Tiba-tiba sebuah bunyi 'ting' berasal dari komputer nya terdengar nyaring. Sebuah notifikasi yang ditimbulkan email dari Luhan berkedip kedip di sudut bawah layar. Dengan malas ia bangkit, lalu membuka nya sambil menguap "apa ia tidak tahu ini sudah waktu nya bagi manusia beristirahat? Memang nya dia manusia 70% kelelawar berkedok rusa" gerutu nya.
From: stealthemoon
To: protectthemoon
Subject: TAWARAN MENGGIURKAN
'Baek, klien kita yang terakhir sangat puas dengan hasil kerja mu. Aku sudah mentransfer uang imbalan nya sekaligus bonus yang kita dapat. Tepat setelah kau menyelesaikan tugas mu, seseorang kembali ingin menyewa jasa mu Baek. Bayaran nya cukup tinggi, kurasa ia orang yang cukup kaya. Pikirkan baik-baik tentang tawaran nya dan hasil menggiurkan yang akan kita dapat Baek. Aku tahu kau akan memilih yang tepat.
P.s: jika kau dalam mood. segera balas email ku, aku tahu kau belum tidur.'
what the hell? Baekhyun memelotot kan mata kecil nya, ia bergidik ngeri sambil mengedarkan pandangan nya kesegala sudut kamarnya 'apa ia me-mata-matai ku? Apa ia memasang kamera cctv disini? Hell. Bahkan di kamar ku sendiri aku tidak mendapatkan privasi?' memikiran tentang segala kemungkinan yang Luhan lalu kan membuat kepalanya pusing. Niatnya ingin istirahat telah terganggu oleh si rusa ini.
Reply to: stealthemoon
subject: PENGANGGU TAK TAHU BATAS WAKTU
'what the hell Lu. Aku tidak peduli dengan bayaran apalah itu semahal apa ia akan membayar ku. Terima saja. Apapun pekerjaan menjadi setan penguntit itu.
P.s: lain kali jangan mengirimi ku email diatas jam 11 malam. Atau aku akan menendang bokong mu saat kita bertemu'
Sambil menggerutu Baekhyun meng-klik 'sent' pada monitornya. Lalu segera mematikan komputernya. Ia tak ingin terganggu lagi oleh notifikasi yang ditimbulkan oleh email balasan dari Luhan. Yang ia butuhkan adalah istirahat. Sekarang juga. Dengan gontai ia melangkah kembali ke ranjang lalu tidur terlentang sambil menerawang atap. Kalau kalian tanya apa pekerjaannya atau apa yang tengah ia dan Luhan lakukan. Maka ia hanya akan menjawab 'protect the moon'. ya.. kami melindungi bulan. Maksud bulan disini adalah sinar mata para wanita. Binary indah yang akan nampak kala mereka bahagia dan binary itu akan hilang jika sesuatu atau seseorang membuatnya bersedih. Karena itulah mereka membantu para wanita untuk tidak merasakan sakit yang lebih dalam dari sebuah hubungan. mereka akan membuka sebuah rahasia dari pasangan para wanita, dengan cara mengikuti target; sang pria yang tak lain adalah pasangan dari kliennya; para wanita. Kebanyakan yang menyewa jasanya adalah mereka-mereka; pasangan yang di ambang kehancuran dengan kata lain akan segera mengakhiri hubungannya. Bagimana tidak segera mengakhiri hubungannya jika mereka sudah mengetahui ekor si buaya, setelah kebenaran apa yang akan ia dan Luhan dapat kan, disaat itulah mereka akan beradu argumen saling menyalahkan lalu mengakhiri hubungan. Terdengar klise? Memang, sampai ia muak dengan alur nya. Jika kalian pikir ia melakukan perkerjaan ini demi uang semata, kalian salah besar. Ia melakukan pekerjaan ini dan menjadi katakan lah partner in crime Luhan semata-mata hanya demi kepuasan batin (?) Dan kegiatan untuk mengisi waktu luang nya. Ia terlalu bingung akn melakukan apa di hari libur atau waktu senggangnya.
.
.
.
Baekhyun melirik sekilas jam yang bertengger di meja belajar nya. jam 6:20. Ia sudah rapi dengan seragam sekolah melekat di tubuhnya. Ia membereskan buku-buku yang sebenarnya sudah terlihat lebih dari kata rapi itu di meja belajar, mencari kesibukan sendiri sebelum ibu nya meneriakan namanya dari bawah meminta nya segera turun untuk sarapan.
"Baekhyun-aa segeralah turun.. sarapan sudah siap."
Baekhyun segera meraih ransel nya. Lalu menghampiri cermin yang menempel langsung dengan lemari nya, memperbaiki penampilan nya sekali lagi. Perlu kalian tahu jika baekhyun adalah murid teladan yang sangat disiplin, rapi, dan menyukai kebersihan jadi jangan heran jika ia sudah siap dengan seragam tersetrika mulus dengan rambut tertata rapi disaat teman teman nya yang lain mungkin tengah disiram air oleh ibunya karena belum juga bangun. Baekhyun juga type orang yang sangat teratur dan terencana, ia sudah merencanakan apa yang ia akan lakukan lusa atau bahkan minggu depan jauh jauh hari, jadi jangan menjatuhkan rahang jika melihat buku yang disusun di meja belajar nya tersusun atas hari pemakaian nya, yang akan dipakai dalam waktu dekat ia letakkan paling depan di antar jejeran buku-buku tersebut. Ck, sebenarnya teratur dan terencana sangat tipis dengan kurang kerjaan atau suka mencari pekerjaan. Ia berjalan menuruni tangga dengan muka kelewat ceria yang ia tampakan. Sesampainya di meja makan ia menyapa ibunya.
"pagi bu" singkat dan menyengir layaknya kuda tetap dengan muka kelewat ceria yang masih setia ia tampakan lalu mendudukan pantat nya di kursi. Bunyi gaduh yang ditimbulkan peralatan makan sempat terdengar beberapa saat.
"pelan-pelan baekhyunaa" ibunya memperingati tingkahnya seraya menggelengkan kepala nya. Baekhyun hanya nyengir lalu segera menyuapkan makanan kedalam mulut nya. "Baekhyun, ayahmu akan pulang malam atau bahkan tidur di kantornya dan ibu juga akan pulang malam hari ini karena di kafe kita akan ada acara tambahan yang mengharuskan-" ucapan ibunya terpotong oleh tatapan Baekhyun yang sulit diartikan dan berhentinya suara tabrakan antara sendok dengan piring "aku mengerti bu, semoga hari ibu menyenangkan. Aku berangkat." Setelah berucap demikian ia gendong ransel nya lalu segera berjalan menuju pintu depan. Setelah menutup pintunya terlihat asap keluar dari mulut Baekhyun, pertanda ia tengah menghembuskan nafas nya. Raut wajah nya terlihat sedih selama beberapa detik, moodnya terkadang memang susah di prediksi. Apalagi jika menyangkut tentang kesibukan orang tuanya, ia akan langsung muram dalam hitungan detik.
Tiba-tiba mata nya menangkap sosok jangkung yang telah menjadi tetangga nya sejak ia masih belajar berjalan tengah berjalan dengan damai sambil memasang earphone ke kedua telinganya.
Ia nampakan kembali wajah ceria bin sumringahnya lalu berjalan mencoba menyamai jalan si tetangga. Dengan cengiran khas nya ia menyapa si tetangga
"Hai" Baekhyun menepuk punggung pemuda itu, hingga pemuda yang tingginya jauh lebih keatas daripada Baekhyun itu tersentak maju kedepan beberapa langkah. Hampir saja tersungkur. Pemuda tersebut nampak terkejut beberapa saat sebelum ia menoleh dan mendapati si pelaku; Baekhyun yang tengah menampilkan cengiran khas nya. Setelah pulih dari keterkejutannya, belum sempat ia keluarkan kata-kata protes kalimat nya tersangkut di tenggorokan begitu saja akibat yang lebih kecil kembali bersuara.
"Semoga hari mu indah." Setelah beberapa kata itu baekhyun ucapkan, Baekhyun berjalan mendahuluinya sambil bersiul. Si jangkung menghembuskan nafas kasar, lalu melanjutkan jalannya mengikuti Baekhyun kali ia hentakan kaki nya keras; sebagai pelampiasan kesal nya terhadap pemuda yang tengah dengan santai berjalan di depan nya itu. Tidak. Jika kalian piker ia akan membalas kelakuan Baekhyun jawaban nya adalah tidak. Tidak akan lagi. Karena ia sudah lelah membalas nya, dan apa yang ia dapati? Baekhyun malah semakin gencar mencari masalah dengan nya. Ia tidak mau intensitas kejahilan Baekhyun bertambah lagi. Jadi, ia lebih baik diam dan mengalah.
.
.
.
TBC ?
Hello! Pendek ya? Huhuhu ini udah di usahain panjang kok (?) tapi mentok sampai sini. Apaan ini?!. Ini juga aku ketik sebagian di hp sebagian di laptop, jadi tolong maafkan kalau ada kesalahan penulisan atau typo bertebaran /bow/. Ini sebenernya ide ceritanya udah lama muncul, tapi baru kepingin nulisnya akhir-akhir ini /ga ada yang nanya! /okelah
Akhir kata..
mind to review?
Ya.. seenggak nya nyenengin hati orang lah kalau kalian ga suka sama cerita ya /oke abaikan
